11 research outputs found

    Sorowako Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur (1968-2012) Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum Sorowako sebelum tahun 1968, perkembangan Sorowako dari tahun 1968-2012 serta dampak positif dan negatif kehadiran PT INCO di Sorowako dalam kurun waktu (1968-2012). Penelitian ini adalah penelitian sejarah yang bersifat deskriptif analisis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang melalui beberapa tahapan kerja, yaitu heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber, interpretasi dan historiografi (penulisan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sorowako sebelum tahun 1968 adalah hutan yang tidak mempunyai akses jalan ke pusat kota, penduduk asli Sorowako adalah suku Tomoni yang merupakan masyarakat yang tergolong masyarakat yang sangat sederhana. Mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara bertani dan menjadi nelayan. Daerah Sorowako pada masa ini sangat jauh tertinggal oleh daerah lain. Namun, setelah masuknya PT INCO pada tahun 1968 kondisi Sorowako mengalami perkembangan pesat dalam bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, olahraga dan rekreasi. Pihak perusahaan, pemerintah, dan swasta bersama-sama membangun Sorowako sehingga pada tahun 2012 Sorowako menjadi daerah yang sangat maju di Kabupaten Luwu Timur. Kehadiran perusahaan berdampak positif dalam hal pembangunan sarana dan prasarana untuk masyarakat. Namun disisi lain berdampak negatif dengan terjadinya kesenjangan sosial, munculnya rasa individualisme dan materialisme, sehingga memudarkan nilai-nilai gotong royong di tengah masyarakat Sorowako. Selain hal tersebut kehadiran perusahaan juga menyebabkan konflik tanah yang berkepanjangan antara masyarakat asli dan PT INCO. Akhir penelitian ditarik kesimpulan bahwa kehadiran perusahaan tambang di Sorowako menyebabkan perkembangan yang sangat pesat di segala bidang dan dalam perkembangannya membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat

    KEARIFAN LOKAL TRADISI SADRANAN KALI SEDANDANG DI TLAHAB TEMANGGUNG SEBAGAI BASIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

    Get PDF
    The study of the Sadranan Kali Sedandang tradition in Tlahab Temanggung as a source of learning local history and character education in the PPK movement in particular has not been carried out in depth by previous researchers. The purpose of the study is to analyze the history of Sadranan Kali Sedandang, the description of the implementation of Sadranan Kali Sedandang, and the values of character education based on local wisdom in the Sadranan Kali Sedandang tradition. The method used in this study is qualitative. The results showed that the history of Sadranan Kali Sedandang in general has a connection with the Shradda tradition that has existed since the time of the Majapahit Kingdom. Sadranan is also carried out as a form of the community's expression of gratitude for the ease of access to water and the abundance of crops. The tradition related to the expression of gratitude for the abundance of water is called Sadranan Kali Sedandang. The implementation of the Sadranan Kali Sedandang tradition begins with cleaning the environment, planting trees, praying together and Slametan. People bring various attributes such as offerings, tumpeng, ingkung from roosters, and market snacks. The Sadranan Kali tradition has the potential to be used as a source of learning local history and character education in the PPK movement

    BIOGRAFI MARCO KARTODIKROMO SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH

    Get PDF
    The purpose of writing this article is to analyze the potential of Marco Kartodikromo's biography as a source of historical learning. Marco Kartodikromo is a journalist, writer, and activist who fought for the Indonesian nation against the Dutch colonialists. Marco Kartodikromo has national values that can be learned by the younger generations. These values can be taught in history subject. Educators can integrate Marco Kartodikromo's history in history learning. Marco Kartodikromo fought during the Dutch Colonial Government. The background of this time became the basis for determining historical learning materials related to the biography of Marco Kartodikromo as a source of historical learning

    Konflik Sunni-Syiah Pasca Arab Spring: Menelusuri Motif Politik Dibalik Perang Berkepanjangan di Suriah

    Get PDF
    Abstract The Syrian War is one of a long-standing conflict that has lasted for eight years. The difficulty of finding a peaceful spot is the cause of the conflict eradication efforts in the country. This study aims to explore the motives behind the war in Syria using the Historical approach. The results of the study and analysis found that Syria as a secular state, separating between state and religious life, besides that Syria is also a peaceful ethnoreligious state before the war-damaged the joints of life there. Bashar al Assad as Syrian president embraced the Shia teachings of the Awali sect which is a minority sect in Syria, his appointment as well as his father were supported by most of the military figures who were Sunni schools. The above explanation clearly shows that the differences in schools between Sunnis and Shiites in Syria are not the main cause of a long war. Deeper, the results of the analysis show that there are various conflicting groups in the country, namely the Syrian Government, the Syrian Democratic Forces (Rojava, SDF, QFD), the Islamic State of Iraq and Sham (ISIS), Jabhat al-Nusra, and the Syrian Opposition. Difficult resolution of conflicts that occur is not only caused by the many internal warring groups that have their own goals and interests, but this is also made worse by the involvement of other countries such as Russia, Saudi Arabia, Iran, Israel, Turkey, America, Britain and France that carry a variety of motives and interests, this is what makes it difficult to create a consensus that leads to peace in Syria.Perang Suriah adalah salah satu konflik berkepanjangan yang telah berlangsung selama delapan tahun lamanya. Sulitnya menemukan titik damai menjadi penyebab kandasnya usaha pengentasan konflik di negara tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri motif dibalik terjadinya peperangan di negara Suriah menggunakan pendekatan Historis. Hasil telaah dan analisis didapatkan bahwa Suriah sebagai negara sekular, memisahkan antara kehidupan bernegara dan beragama, selain itu Suriah juga merupakan negara etnoreligius yang damai sebelum perang merusak sendi-sendi kehidupan di sana. Bashar al Assad sebagai presiden Suriah memeluk ajaran Syiah sekte Awali yang merupakan sekte minoritas di Suriah, pengangkatannya dan juga ayahnya didukung oleh sebagian besar tokoh militer yang bermazhab Sunni. Pemaparan di atas jelas menunjukkan bahwa perbedaan mazhab antara Sunni dan Syiah di Suriah bukan menjadi penyebab utama terjadinya perang yang panjang. Lebih dalam lagi, hasil analisis menunjukkan terdapat berbagai kelompok yang bertikai di negara tersebut yaitu kelompok Pemerintah Suriah, Pasukan Demokratik Suriah (Rojava, SDF, QFD), Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), Jabhat al-Nusra, dan Oposisi Suriah. Sulitnya penyelesaian konflik yang terjadi diSuriah bukan hanya disebabkan oleh banyaknya kelompok interen yang bertikai dan memiliki tujuan serta kepentingan masing–masing, namun hal ini semakin diperparah juga oleh adanya keterlibatan negara-negara lain seperti Rusia, Arab Saudi, Iran, Israel, Turki, Amerikan, Ingris dan Prancis yang membawa berbagai macam motif dan kepentingan, hal inilah yang menyebabkan sulitnya tercipta konsensus yang mengarah kepada perdamaian di Suriah

    Penerapan Historical Approach dalam Proses Pembelajaran Pancasila di Perguruan Tinggi

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali proses, respon serta dampak penanaman nilai-nilai pancasila melalui penerapan historical approach di perguruan tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dimana proses pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi yang hasilnya kemudian dianalisis menggunakan analisis model interaktif. Hasil penelitian ditemukan bahwa proses penanaman nilai pancasila di Universitas Negeri Yogyakarta dilakukan dalam beberapa tahapan yang terdiri dari receiving, responding, valuing, organization, characterization. Pada dua tahapan awal kompetensi dosen merupakan faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan proses tersebut, sedangkan untuk tiga tahapan terakhir peran mahasiswa menjadi sangat dominan sebagai penentu keberhasilan karena proses tersebut tidak dapat diintervensi oleh seorang dosen. Penerapan pendekatan sejarah dalam proses pembelajaran pancasila di Universitas Negeri Yogyakarta mendapatkan respon yang sangat positif dari mahasiswa hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kemampuan dosen dalam menyampaikan peristiwa sejarah dan kontemporer yang nantinya dikaitkan dengan nilai pancasila, penggunaan media kekinian, serta tidak dibatasinya ruang gerak mahasiswa untuk tetap berpikir kritis. Berdasarkan hasil penelitian pula didapatkan bahwa penerapan historical approach berdampak positif bagi peningkatan daya berpikir kognitif mahasiswa, hal ini dibuktikan dari hasil evaluasi terhadap 60 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah pancasila dimana dari total keseluruhan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tersebut terdapat 90% orang mahasiswa yang dapat menjawab dengan benar berbagai pertanyaan yang bersifat teoritis terkait pancasila dan 100% mahasiswa dapat menjawab berbagai permasalahan kontemporer dengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Selain itu, penerapan pendekatan tersebut juga berdampak positif terhadap nilai afektif dalam diri mahasiswa yang tercermin dari peningkatan kedisiplinan dan tingginya rasa saling menghormati di tengah perbedaan, dan juga berpengaruh baik terhadap peningkatan psikomotorik yang ditunjukkan dari meningkatnya kemampuan berkomunikasi mahasiswa dalam proses diskusi

    Sorwako kecematan nuha kabupaten luwu timur (1986-2012)

    No full text

    Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di SMA Internasional Budi Mulia Da Yogyakarta.

    No full text
    Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui implementasi pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah di SMA Internasional Budi Mulia Dua, (2) mengidentifikasi kendala yang ada pada pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta, dan (3) mengetahui upaya untuk mengatasi kendala pada pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah di SMA Internasional Budi Mulia Dua. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini yaitu kepala sekolah, dua wakil kepala bidang kurikulum dan kesiswaan, dua guru sejarah, dan peserta didik SMA Internasional Budi Mulia Dua. Penentuan subjek menggunakan teknik purposive yaitu subjek telah ditentukan oleh peneliti. Pengumpulan data menggunakan menggunakan triangulasi sumber yaitu menggabungkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan pengumpulan data, reduksi data, verifikasi, dan penyajian data atau kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah di SMA Internasional Budi Mulia Dua diimplementasikan melalui dorongan motivasi, pengiintegrasian dengan materi sejarah, dan pendekatan secara personal yang dilakukan oleh guru. Nilai-nilai karakter yang diimplementasikan berpijak pada lima pilar karakter yaitu faith in Allah, respect, honesty, responsibility, dan cleanliness.(2) kendala dalam pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta berangkat dari faktor peserta didik, faktor guru, dan lingkungan. Faktor peserta didik yang karakternya sudah mulai terbentuk, faktor guru mengenai cara mengajar, dan lingkugan yang tentu banyak pengaruhnya terhadap karakter seseorang (3) Upaya mengatasi kendala dalam pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah di SMA Internasional Budi Mulia Dua yaitu dengan pendekatan personal dari guru kepada peserta didik dan penggunaan metode yang berbeda-beda

    TEORI KRITIS: PERKEMBANGAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PROBLEMATIKA DI ERA DISRUPSI

    No full text
    Perkembangan teknologi yang sangat masif di era disrupsi bukan hanya menimbulkan berbagai dampak positif bagi kehidupan, namun juga membuka jalan bagi berbagai permasalahan-permasalahan baru dalam kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan guna meninjau latar belakang lahir dan berkembangnya teori kritis, serta relevansinya apabila diterapkan pada masyarakat industri 4.0. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutik dalam menjelaskan realitas yang terjadi. Hasil analisis didapatkan bahwa lahirnya teori kritis disebabkan oleh adanya dominasi ilmu pengetahuan, manusia, serta budaya yang diakibatkan oleh berkembangnya positivisme, liberalisme dan kapitalisme pada masyarakat sehingga melahirkan cara pandang yang hanya dilandaskan pada pemikiran pragmatis dan kacamata sains, bahkan untuk mengamati suatu fenomena sosial yang tidak dapat dijelaskan dengan metode tersebut, hal ini juga sering disebut sebagai perspektif one dimensional man. Teori kritis sebagai counter discourse terhadap dominasi dan cara pandang one dimensional man bertujuan untuk menciptakan masyarakat kritis dan emansipatoris yang bukan hanya terpaku pada usaha memenuhi kebutuhan jasmani atau materil akan tetetapi juga rohani. Teori ini berkembang dalam tiga fase utama di mana pada tiap masing-masing fase tersebut, terdapat sejumlah tokoh yang berusaha menjelaskan teori kritis dari berbagai paradigma yang berbeda, serta berusaha saling mengkritisi guna mendapatkan formulasi teori kritis yang tepat. Namun, walaupun terdapat berbagai perbedaan, inti keseluruhan dari pemikiran tersebut bermuara pada kesimpulan di mana teori kritis diarahkan untuk pembentukan masyarakat kritis guna menangkal adanya perspektif one dimensional man yang jauh dari sifat emansipatoris. Hasil analisis juga didapatkan bahwa teori kritis masih sangat relevan diterapkan pada masyarakat dominasi industri 4.0, di mana teknologi dan kapitalisasi mengarah kepada dehumanisasi yang sangat ditentang oleh pemikiran ini, namun hal yang harus diperhatikan dalam menerapakannya agar dapat menciptakan masyarakat kritis dan emansipatoris yaitu penggunaan metode yang matang dalam proses aplikasinya, agar teori tersebut tidak mengarahkan pada suatu kerangka berpikir tertentu, sehingga membawa pada lahirnya dominasi baru

    Melacak Akar dan Perkembangan Konservatisme Islam dalam Dinamika Perpolitikan Indonesia

    No full text
    Konservatisme sebagai suatu ideologi kembali mendapatkan perhatian dalam kehidupan bernegara masyarakat indonesia di beberapa tahun terakhir, hal ini disebabkan oleh adanya serangkaian pristiwa-pristiwa besar sehingga isu ideologi kembali mencuat kehadapan publik. Menyeruaknya isu ideologi dan keterlibatan framing media menyebabkan terbentuknya stigma negatif  terhadap ideologi khususnya yang berlandaskan pada ajaran keislaman. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisa proses lahir dan berkembangnya konservatisme islam di Indonesia menggunakan pendekatan historis. Hasil telaah dan analisa ditemukan bahwa pengistilahan konservatisme akan selalu berkaitan dengan tradisionalitas masyarakat, namun perbedaan makna tradisional pada tiap-tiap negara akan menyebabkan terjadinya  perbedaan bentuk-bentuk dari konservatisme. Makna tradisionalitas pada masayarakat indonesia lebih identik kepada golongan islam yang bila ditelusuri lebih jauh lagi, hal tersebut disebabkan oleh adanya propaganda Belanda untuk menciptakan rasa inferiority complex akibat adanya kekhawatiran terhadap terjadinya perlawan yang dimotori oleh golongan islam. Perjuangan islam untuk kembali menegakkan ajaran-ajaran keislaman ditengah kehidupan berbangsapun terus berlanjut dan berdinamika pasca Indonesia merdeka hingga kini dengan berbagai bentuk, salah satunya adalah partai politik yang menjadikan isyariat sebagai sine qua non dan raison d’ȇtre dari partai tersebut

    Dinamika sistem ketatanegaraan Indonesia (masa kolonial-otonomi daerah)

    No full text
    vi, 351 hlm .: 23 c
    corecore