335 research outputs found

    Peran Environment Artist dalam Program Studi Film Universitas Multimedia Nusantara pada Produksi Film Animasi Pendek Berjudul "Langit-Langit Toples Kaca"

    Get PDF
    Penulis menjalankan praktik kerja magang di Prodi Film UMN pada produksi film animasi pendek "Langit-Langit Toples Kaca" yang merupakan karya Proyek Independen penulis bersama rekan-rekan Mameka Production. Penulis menduduki posisi environment artist yang bertugas merancang dan memvisualisasikan environment yang menjadi latar pada film. Sebagai seorang environment artist, penulis perlu belajar dan menguasai beberapa software seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Autodesk Maya, dan Substance Painter. Melalui pengalaman kerja magang ini, penulis belajar pentingnya riset bagi seorang environment artist, pentingnya koordinasi dan disiplin pada pengerjaan sebuah proyek, serta pentingnya kesehatan fisik dan mental dalam menjalankan sebuah pekerjaan

    Changing guards: time to move beyond Body Mass Index for population monitoring of excess adiposity

    Get PDF
    With the obesity epidemic, and the effects of aging populations, human phenotypes have changed over two generations, possibly more dramatically than in other species previously. As obesity is an important and growing hazard for population health, we recommend a systematic evaluation of the optimal measure(s) for population-level excess body fat. Ideal measure(s) for monitoring body composition and obesity should be simple, as accurate and sensitive as possible, and provide good categorisation of related health risks. Combinations of anthropometric markers or predictive equations may facilitate better use of anthropometric data than single measures to estimate body composition for populations. Here we provide new evidence that increasing proportions of aging populations are at high health-risk according to waist circumference, but not body mass index (BMI), so continued use of BMI as the principal population-level measure substantially underestimates the health-burden from excess adiposity

    Das System Uranoxid-Europiumoxid-Sauerstoff

    Get PDF

    Perancangan Environment Rumah Tinggal Bernuansa Jambi pada Film Animasi 3D Berjudul "Langit-Langit Toples Kaca"

    Get PDF
    Environment pada film animasi 3D berperan besar dalam menunjukkan latar tempat dan waktu serta kondisi karakter yang menempati environment tersebut. Film "Langit-Langit Toples Kaca" mengangkat isu pernikahan dini di Indonesia yang cukup memprihatinkan dan umumnya terjadi akibat keterbatasan finansial keluarga, salah satunya adalah di Desa Pulau Raman, Jambi. Oleh karena itu, perancangan environment rumah tinggal bernuansa Jambi pada film "Langit-Langit Toples Kaca" bertujuan untuk memperlihatkan setting film di Desa Pulau Raman pada tahun 2021 dan menunjukkan kondisi keluarga tokoh yang berkelas ekonomi rentan. Literatur yang digunakan adalah teori environment buatan oleh Rapoport sebagai acuan teori utama dalam perancangan, didukung dengan teori-teori pendukung dan hasil observasi yang berhubungan dengan rumah tinggal Jambi. Hasil karya berupa rancangan eksterior rumah dan interior kamar tidur dan dapur beserta perabotan di dalamnya. Pada hasil karya, informasi latar tempat Desa Pulau Raman disampaikan melalui ciri-ciri arsitektur Jambi dan unsur kebudayaan Jambi pada perabotan rumah. Informasi latar waktu tahun 2021 disampaikan melalui kemajuan teknologi dan pembangunan yang terlihat pada perabot rumah, dan informasi kelas ekonomi rentan disampaikan melalui kerapihan dan kebersihan perabotan rumah

    EPIDEMIOLOGI VIRUS PERNAFASAN PADA PASIEN DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA BERBASIS MULTIPLEX NESTED PCRMEI 2010 - JUNI 2010

    Get PDF
    Jimmy Tanamas, G0007199, 2010, Epidemiology of Respiratory Viruses at Patient in Dr. Moewardi General Hospital, Based on Multiplex Nested PCR May 2010 – June 2010. Objective: The aim of this study was to obtain the preliminary data of respiratory viruses epidemiology in May 2010 – June 2010, in Dr. Moewardi general hospital Surakarta. Methods:Respiratory specimens (nasal and throat swab) were collected on May – June 2010, from 32 patients with acute respiratory infection visited the Division of Pulmology, Dr. Moewardi general hospital Surakarta. Molecular detection from 32 respiratory specimens were carried out by multiplex nested PCR, addressing for Influenza A virus, Influenza H1 virus, Influenza H3 virus, Influenza H5 virus, Influenza B virus, Human ParaInfluenza Virus (HPIV) 1, HPIV 2, HPIV 3, HPIV 4, Respiratory Syncytial Virus (RSV) A, RSV B, Human Rhinovirus, Enterovirus, Human Coronavirus (HCoV)-OC43, HCoV-SARS, HCoV-229E, Human Metapneumovirus (HMPV), Human Bocavirus and Adenovirus. Results:Influenza H3 Virus and Human Metapneumo Virus (HMPV) were detected in 9,37 % (3/32) and 6,25 % (2/32) patients, respectively. Clinical diagnosis from 32 patients, consisted of pneumonia 59.4 % (19/32), ILI (influenza like illness) 18.8 % (6/32), asthma exacerbation 9.4 % (3/32), ARI (acute respiratory infection) 6.4 % (2/32), bronchiektasis 3 % (1/32) and bronchopneumonia 3 % (1/32). No virus co-infection was found from all samples. Conclusion:Influenza H3 Virus and HMPV were detected in patients with acute respiratory infection in Dr. Moewardi general hospital Surakarta, in May – June 2010

    PERSEROAN TERBATAS DALAM INVESTASI PENANAMAN MODAL ASING DAN INVESTASI PASCA DISAHKANNYA UU NO. 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA

    Get PDF
    Mewujudkan tujuan pembentukan Pemerintah Negara Indonesia dan mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu melakukan berbagai upaya untuk memenuhi hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan melalui cipta kerja. Cipta Kerja diharapkan mampu menyerap tenaga kerja Indonesia yang seluas-luasnya di tengah persaingan yang semakin kompetitif dan tuntutan globalisasi ekonomi. Untuk mendukung cipta kerja diperlukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang berkaitan dengan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah, peningkatan ekosistem investasi dan percepatan proyek strategis nasional, termasuk peningkatan, perlindungan dan kesejahteraan pekerja. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum yuridis normatif, yaitu suatu prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi normatifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dapat mempengaruhi masuknya Investor Asing dan Tenaga Kerja Asing di Indonesia dan Peran Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dalam pembangunan bidang ekonomi di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah persaingan yang semakin kompetitif dan tuntutan globalisasi, ekonomi, Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja diharapkan mampu menyerap tenaga kerja Indonesia yang seluas-luasnya.Mewujudkan  itujuan  ipembentukan  iPemerintah  iNegara  iIndonesia  idan  imewujudkan  imasyarakat  iIndonesia  iyang  isejahtera,  iadil,  idan  imakmur  iberdasarkan  iPancasila  idan  iUndang-Undang  iDasar  iNegara  iRepublik  iIndonesia  iTahun  i1945,  iNegara  iperlu  imelakukan  iberbagai  iupaya  iuntuk  imemenuhi  ihak  iwarga  inegara  iatas  ipekerjaan  idan  ipenghidupan  iyang  ilayak  ibagi  ikemanusiaan  imelalui  icipta  ikerja.  iCipta  ikerja  idiharapkan  imampu  imenyerap  itenaga  ikerja  iIndonesia  iyang  iseluas-luasnya  idi  itengah  ipersaingan  iyang  isemakin  ikompetitif  idan  ituntutan  iglobalisasi  iekonomi.  iUntuk  imendukung  icipta  ikerja  idiperlukan  ipenyesuaian  iberbagai  iaspek  ipengaturan  iyang  iberkaitan  idengan  ikemudahan,  iperlindungan,  idan  ipemberdayaan  ikoperasi  idan  iusaha  imikro,  ikecil,  idan  imenengah,  ipeningkatan  iekosistem  iinvestasi,  idan  ipercepatan  iproyek  istrategis  inasional,  itermasuk  ipeningkatan  iperlindungan  idan  ikesejahteraan  ipekerja.  iMetodologi  ipenelitian  iyang  idigunakan  idalam  ipenulisan  iini  iadalah  ipenelitian  ihukum  iyuridis  inormatif  iyaitu  isuatu  iprosedur  ipenelitian  iilmiah  iuntuk  imenemukan  ikebenaran  iberdasarkan  ilogika  ikeilmuan  ihukum  idari  isisi  inormatifnya.  iPenelitian  iini  ibertujuan  iuntuk 

    PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR PUSAT PT CITRA SAWIT HARUM JAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan di kantor pusat PT Citra Sawit Harum. Dalam variabel lingkungan kerja fisik terdapat lima dimensi yang diteliti yaitu perabot kantor, kebisingan, suhu udara, pencahayaan dan pengaturan lainnya. Sampel dalam penelitian ini yaitu karyawan tetap yang telah bekerja minimal satu tahun di PT Citra Sawit Harum Jakarta. Data primer diperoleh melalui kuesioner online dengan menggunakan google form dan menerapkan skala Likert sebagai alat pengukuran data, yang dikirimkan kepada karyawan PT Citra Sawit Harum Jakarta. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 38 karyawan. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa lingkungan kerja fisik (perabot kantor, kebisingan, suhu udara, pencahayaan dan pengaturan lainnya) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di kantor pusat PT Citra Sawit Harum Jakarta

    APLIKASI METODE TOPOLOGY OPTIMIZATION BERBASIS ANALISIS ELEMEN HINGGA UNTUK OPTIMASI BENTUK DAN GEOMETRI HIP STEM PROSTHESIS

    Get PDF
    Hip joint (sendi panggul) berperan sebagai penopang berat badan tubuh manusia oleh karena itu sering mengalami kerusakan salah satunya disebabkan oleh arthritis. Sebagai penanggulangan osteoarthritis yang sudah sangat parah, ahli orthopedic melakukan total hip arthroplasticy (THA). Di Indonesia THA dilakukan dengan menggunakan hip import yang didesain untuk masyarakat caucasian sehingga terdapat perbedaan kondisi fisik dan aktifitas yang dilakukan. Oleh karena itu, efektifitas penggunaan hip import perlu dipelajari. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa distribusi tegangan pada hip stem prosthesis kondisi berdiri berada pada neck bagian bawah dan untuk kondisi setengah membungkuk berada pada neck atas. Dari hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti sebelumnya terbuka peluang untuk melakukan proses optimasi terhadap desain yang telah ada. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kajian optimasi bentuk dan geometri hip stem prosthesis menggunakan metode topology optimization berbasis metode elemen hingga untuk kondisi berdiri dan setengah membungkuk dari segi distribusi tegangannya. Optimasi bentuk dan geometri hip stem prosthesis dijalankan menggunakan software ANSYS Release 19.0. Material yang digunakan adalah Titanium Alloy (Ti-6Al-4V). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode topology optimization dapat digunakan untuk mengoptimalkan bentuk dan geometri hip stem prosthesis dan setelah dioptimasi menghasilkan nilai tegangan von-mises maksimum yang lebih besar dibandingkan sebelum dioptimasi serta distribusi tegangan yang dihasilkan lebih seragam dan merata tidak terpusat di bagian neck/leher prosthesis

    Pemanfaatan Biokoagulan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L) pada Proses Koagulasi-Flokulasi-Sedimentasi dalam Menurunkan Kekeruhan Air Sungai

    Get PDF
    Penelitian ini menganalisis pengaruh variasi kekeruhan menggunakan biji asam jawa (Tamarindus indica L) sebagai biokoagulan terhadap penurunan kekeruhan dalam air, dosis optimum dan ukuran flok dari air sungai serta hubungan antar parameter. Penggunaan koagulan tanpa penyaringan terlebih dahulu dijadikan sebagai pembanding dalam penelitian. Variasi kekeruhan yang digunakan adalah 2,935 NTU - 141,645 NTU. Biokoagulan biji asam jawa memiliki efisiensi penyisihan kekeruhan tertinggi pada variasi kekeruhan 141,645 NTU sebesar 90,34% pada dosis optimum 111 mg/l dan ukuran flok terbesar yaitu 1,097ᵡ103 μm. Berdasarkan analisis korelasi dengan metode Rank Spearman, semua parameter yaitu kekeruhan, dosis optimum dan ukuran flok memiliki korelasi yang sangat kuat. Perbandingan perlakuan proses koagulasi-flokulasi antara koagulan yang disaring dan tidak disaring menunjukkan bahwa koagulan yang disaring lebih efektif dibanding koagulan tanpa disaring. Koagulan yang disaring dapat menyisihkan kekeruhan lebih tinggi dan memiliki ukuran flok yang lebih besar. Proses penyisihan kekeruhan ini terjadi pada proses sedimentasi, yaitu pada saat pengendapan sampel. Kata kunci: Biji asam jawa (Tamarindus indica L), flokulasi, kekeruhan, koagulasi, sedimentas

    SEKOLAH TUNAGRAHITA DI KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi semua orang tak terkecuali bagi penyandang disabilitas Tunagrahita yang selama ini kurang diperhatikan dan dipandang sebelah mata dimana mereka memiliki hak untuk berekspresi dan berkarya. Tunagrahita sendiri diartikan sebagai kelainan intelektual umum yang dialami sebelum usia 16 tahun dimana memiliki IQ dibawah rata-rata mencapai 84 kebawah. Data Biro Pusat Statistik Jawa Tengah, penyandang Tunagrahita mengalami peningkatan dari tahun 2016-2021 mencapai 585 jiwa terkhusus Kota Semarang juga mengalami peningkatan setiap tahun pihaknya tercatat tahun 2014 mencapai 212 penyandang, tahun 2015 mencapai 236 penyandang, tahun 2016 mencapai 393 penyandang, tahun 2020 mencapai 764 penyandang, tahun 2021 mencapai 1.024 penyandang dan tahun 2022 mencapai 1.407 penyandang Tunagrahita dengan persentase tertinggi pada Kecamatan Semarang Barat sebanyak 10,2% namun yang menjadi kendala bahwa pada area tersebut belum mendapati fasilitas sekolah khusus Tunagrahita. Sekolah Tunagrahita yang tersebar di Kota Semarang masih jauh dari kata optimal dan minim hingga terjadi penolakan siswa sebanyak 235 calon peserta didik dengan begitu akses pemegaran pendidikan khusus Tunagrahita sangat mendesak. Sekolah Tunagrahita di Kota Semarang hingga saat ini masih belum memperhatikan secara spesifik akan kebutuhan sesungguhnya dimana seringkali dijumpai hanya sebatas mengadakan ruang belajar dan terapi dengan standar sekolah pada umumnya hal ini sangat berlawanan dengan tingkat ketunaan individu Tunagrahita yang memerlukan respon khusus dalam mendukung perkembangannya. Dengan begitu secara tidak langsung lingkup sekolah diluar area kelas hanya menjadi sebatas ruang sirkulasi saja tanpa memberikan dampak apapun pada individu Tunagrahita. Dimana seharusnya diperlukan pengolahan lingkup sekolah yang memberikan dampak positif dalam meminimalisir keterbatasan sekaligus mengenali kelebihan mereka. Perancangan sekolah Tunagrahita menggunakan pendekatan Behavior Setting yang merupakan bagian dari Arsitektur Perilaku. Melihat kondisi pengguna memiliki perilaku yang sudah unik dan khusus sehingga diperlukan pertimbangan-pertimbangan desain yang mampu merespon segala perilaku merek
    corecore