551 research outputs found

    NILAI-NILAI BUDAYA BATAK TOBA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DAN PROSES PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN :Studi Naturalistik Inkuiri di MTsN Balige Provinsi Sumatera Utara

    Get PDF
    Eka Susanti, 2013. Nilai-nilai Budaya Batak Toba Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Dan Proses Pengembangan Wawasan Kebangsaan (Studi Naturalistik Inkuiri di MTsN Balige Provinsi Sumatera Utara). Disertasi, Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Promotor: Prof. Dr. Gurniwan Kamil Pasya, M.Si., Ko. Promotor: Prof. Dr. H. A. Chaedar Alwasilah, M.A., Anggota: Dr. Nana Supriatna, M.Ed. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai budaya Batak Toba yang bisa dikembangkan menjadi sumber pembelajaran IPS dan proses pengembangan wawasan kebangsaan, mendeskripsikan implementasi nilai-nilai budaya Batak Toba sebagai pencapaian langsung (instructional effect) dan tidak langsung (nurturant effect), mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi nilai-nilai budaya Batak Toba, serta mendeskripsikan sikap peserta didik terhadap signifikansi nilai-nilai budaya Batak Toba dengan wawasan kebangsaaan di MTsN Balige. Pendekatan yang digunakan adalah naturalistik inkuiri. Tekhnik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/membuat laporan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pertama, nilai-nilai budaya Batak Toba yang dapat dijadikan sumber pembelajaran IPS untuk mengembangkan wawasan kebangsaan yaitu nilai instrumen berupa kesenian, permainan, adat istiadat,nilai interaksi yaitu pada sistem kekerabatan (dalihan natolu), dan nilai terminal atau visi dan tujuan hidup yaitu hamoraon, hagabeon, hasangapon. Implementasi nilai-nilai budaya Batak Toba sebagai sumber pembelajaran IPS di MTsN Balige untuk mengembangkan wawasan kebangsaan sebagai pencapaian langsung yaitu terbangunnya motivasi belajar, pengetahuan dan pembelajaran jadi lebih menyenangkan, sehingga peserta didik mampu menyelesaikan tugas secara keseluruhan dengan baik, sedangkan hasil pembelajaran tidak langsung (nurturant effect) berupa pengembangan sikap yang baik selama pembelajaran yang diharapkan nantinya akan menjadi sebuah pola sikap dalam kehidupan sehari-hari. Faktor pendorong berupa kebijakan pemerintah pusat dalam bentuk kurikulum, kebijakan pemerintah daerah berupa pesta budaya, dukungan kepala sekolah berupa pembinaan dan pemberian pelatihan terhadap keterampilan dan pengetahuan guru. Sedangkan faktor penghambat yaitu perkembangan tekhnologi-ekonomi, popularitas bahasa daerah yang memudar, asimilasi dan perkawinan campuran, serta ketersediaan sarana dan prasarana sekolah. Sikap peserta didik terhadap signifikansi nilai-nilai budaya Batak Toba dengan wawasan kebangsaan yaitu mendukung nilai-nilai budaya Batak Toba sebagai sumber pembelajaran, terlihat selama pembelajaran berlangsung mereka lebih bersemangat dan mulai berkembangnya sikap ingin tahu, dan kritis. Eka Susanti, 2013. Cultural Values of Batak Toba as a Learning Source of Social Sciences (IPS) to Develop Nationality Insights (a Naturalistic Inquiry Study at MTsN Balige, North Sumatra Province). Dissertation, Social Sciences Education Program. Graduate School of Education University of Indonesia. Promoter: Prof. Dr. Gurniwan Kamil Pasha, M.Sc., Co. Promoter: Prof. Dr. H. A. Chaedar Alwasilah, M.A., Member: Dr. Nana Supriatna , M.Ed. This study aimed to identify the cultural values of Batak Toba which can be developed into a learning source of social studies and the process of developing nationality insights, to describe the implementation of the cultural values of Batak Toba as direct (instructional effect) and indirect (nurturant effect) learning outcomes, to identify the factors supporting and inhibiting the implementation of the cultural values of Batak Toba, as well as to describe learners’ attitudes on the significances of the cultural values of Batak Toba with nationality insights at MTSN Balige. The approach used was naturalistic inquiry. The techniques of data collection were through interviews, observation, and documentation. The data analysis was conducted with data reduction, data display, and conclusions/ report making. The conclusions of this study are firstly, the cultural values of Batak toba which can be used as a learning source of social studies to develop nationality insights are namely the instruments values in the forms of art, games, customs, the interaction values namely kinship system (Dalihan Natolu), and the terminal or vision values namely hamoraon, hagabeon, hasangapon. The implementation of the cultural values of Batak Toba as a learning source of social studies at MTsN Balige to develop the nationality insights as a direct achievement is the establishment of learning motivation and knowledge and learning become so much fun that learners are able to complete the overall task well, while the indirect learning outcomes (nurturant effect) are the development of good attitudes during learning process that is expected to be a pattern of attitudes in everyday life. The driving factors were the government policy in the form of curriculum, the local government policy in the form of cultural events, the support from school principals in the form of guidance and providing trainings for teachers’ skill and knowledge. While the inhibiting factors were the development of technology-economy, the fading popularity of regional languages, assimilation and intermarriage, as well as the availability of school facilities and infrastructure. Learners’ attitudes towards the significances of the cultural values of Batak Toba with national insights showed that they supported the cultural values of Batak Toba as a learning source, which was seen during learning process they looked more enthusiastic and started developing attitudes of curiosity and critics

    PENERAPAN METODE PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di salah satu SD di kecamatan Sukajadi ditemukan permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia pada kelas IV tentang menulis narasi. Dari hasil pengamatan tersebut, masih banyak siswa yang kesulitan dalam menulis narasi dengan baik dan benar. Hal ini dapat ditunjukkan dengan perolehan nilai yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari dari tes awal yang dilakukan oleh peneliti dan diperoleh fakta sebanyak 9 orang siswa mendapat nilai di atas KKM dan Persentase siswa yang belum memenuhi KKM adalah sebesar 68,96%. Peneliti mengamati bahwa rendahnya nilai siswa dikarenakan kurangnya ketertarikan siswa terhadap menulis narasi, serta setiap siswa pasti memiliki pengalaman yang berbeda-beda dan tidak semua siswa pernah mengalami hal yang terdapat dalam tema tulisan yang akan dibuat. Sehingga mereka kesulitan untuk mengembangkan ide dan gagasannya. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dengan menerapkan metode peta pikiran. Karena dengan peta pikiran siswa bisa memetakan ide dan gagasannya menjadi kebuah kerangka karangan dalam bentuk peta pikiran yang menarik. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui proses pelaksanaan dan hasil yang diperoleh siswa dengan diterapkannya metode peta pikiran ini. Penelitian ini merupakan model penelitian Kemmis & Mc. Taggart yang dilakukan dalam dua siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi yang dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan, serta refleksi untuk bahan perbaikan siklus berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa. Pada siklus I mencapai 55,17% dan siklus II mencapai 89,65%. Dari peningkatan hasil ketuntasan belajar siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis narasi siswa meningkat. According to the initial observation in one of the public school at Sukajadi, the problem was found in the learning of Indonesian subject, particularly in the writing of narrative properly in the fourth grade. The problem seen by the small amount of students who pass the KKM Score that is nine students, meanwhile the rest who did not qualify KKM Score as much as 68,96%. The research found that the students’ low score was caused by the lack of interest in narrative writing, and the difficulty of developing idea in the topic of writing that assigned by the teacher. Therefore, it needs the improvement by applying the mind mapping concept. The mind mapping aims to map the idea into the outline of attractive mind mapping. The research was conducted to know the implementation process and the result that obtained by the students from taking the mind mapping method. The research was adapted from the model of Kemmis and Mc Taggart that have two cycles which consist of planning, implementation, observation and reflection for the next cycle. The result showed the improvement of student in the mastery learning. In cycle one achieved 55,17% and in cycle two achieved 89,65%. From the improvement of mastery learning of students, it can be shown that the competence of narrative writing is improving

    Modul Praktikum Pengukuran Besaran Non-Listrik sebagai Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Elektronika Terapan di Kelas XI Program Keahlian Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 2 Pengasih

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancang bangun, mengetahui unjuk kerja dan tingkat kelayakan Modul Praktikum Pengukuran Besaran Non-Listrik sebagai media pembelajaran untuk kelas XI ELIND di SMK Negeri 2 Pengasih. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan model pengembangan Borg & Gall. Objek penelitian ini adalah Modul Praktikum Pengukuran Besaran Non-Listrik. Tahap pengembangan produk meliputi 1) Melakukan analisis produk, 2) Mengembangkan produk awal, 3) Validasi ahli dan revisi, 4) Uji coba lapangan skala kecil dan revisi dan 5) Uji lapangan skala besar dan produk akhir. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi 1) Pengujian dan pengamatan unjuk kerja serta 2) Angket penelitian. Adapun validasi media pembelajaran melibatkan tiga ahli materi pembelajaran dan tiga ahli media pembelajaran dan ujicoba pemakaian dilakukan oleh 31 siswa kelas XII ELIND SMK 2 Pengasih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unjuk kerja Modul Praktikum Pengukuran Besaran Non-Listrik bekerja dengan otomatis dalam sistem pengukuran yang menggunakan sensor dan tranduser. Hasil pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa unjuk kerja modul ini dapat bekerja dengan baik dalam pengukuran dan konversi besaran non-listrik. Hasil pengukuran temperatur linier pada saat suhu 100-1100C dengan nilai toleranasi kesalahan 2,93%, pengukuran sudut linier pada posisi 1000-2800 dengan nilai toleransi 1,79% sedang toleransi kesalahan saat 00-3000 sebesar 13,48% dan kelembaban udara sebesar 4,60 %. Hasil validasi isi menggunakan validator ahli materi pembelajaran memperoleh tingkat validitas sebesar 75,88% dengan kategori layak, sedangkan validasi konstrak menggunakan validator ahli media pembelajaran memperoleh tingkat validitas sebesar 89,39% dengan kategori sangat layak, dan dalam uji pemakaian oleh siswa kelas XI ELIND mendapatkan tingkat validitas sebesar 81,45% dengan kategori sangat layak

    Efektivitas Pembelajaran Insya’ Muwajjah Untuk Meningkatkan Maharotul Kitabah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Pada Siswa Kelas VIII Mts Negeri 8 Muaro Jambi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran insya’ muwajjah dalam meningkatkan maharotul kitabah siswa kelas viii mts negeri 8 muaro jambi dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran insya’muwajjah untuk meningkatkan maharotul kitabah di kelas viii. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana penulis mendeskriptifkan data yang telah di dapat selama penelitian. Hasil penelitian menujukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran insya muwajjah untuk meningkatkan maharotul kitabah kelas VIII sudah terlaksana dengan baik dan bisa dikatakan efektif. Hal ini penulis lihat dari berbagai segi, segi pelaksanaannya sudah baik, walaupun tidak terdapat pelajaran khusus insya

    HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENTINGNYA ANTENATAL CARE DENGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE DI BPS MIMIEK ANDAYANI SIMO POMAHAN SURABAYA

    Get PDF
    Pemeriksaan kehamilan secara teratur sangat penting guna memantau kesehatan ibu dan janin. Survey awal pada januari-mei 2012 di BPS Ny. Mimiek Andayani sebesar 61%, target tersebut masih jauh dari target yang telah ditetapakan Depkes. RI yaitu 95 %. Faktor yang mempengaruhi keteraturan salah satunya pengetahuan, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pentingnya ANC dengan Keteraturan ANC. Desain penelitian ini adalah analitik dengan metode cross sectional. Populasi semua ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilan di BPS Mimiek Andayani sebanyak 34 responden, pengambilan sampel dengan teknik “Simple Random Sampling” besar sampel sebanyak 31 responden. Instrumen yang digunakan menggunakan kuesioner, Variabel independent adalah tingkat pengetahuan, variabel dependent adalah keteraturan antenatal care dan dianalisa menggunakan uji Mann Whitney dengan program SPSS for windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir setengahnya responden memiliki pengetahuan kurang (35,48%) dan sebagian besar (51,6%) teratur melakukan antenatal care, Hasil statistik dengan angka kemaknaan α = 0,05 diperoleh hasil ρ = 0,001 sehingga ρ < α, maka Ho ditolak berarti ada hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pentingnya ANC dengan Keteraturan ANC. . Simpulan penelitian ini adalah sebagian besar responden mempunyai pengetahuan kurang tentang pentingnya ANC sehingga berpengaruh pada keteraturan pemeriksaan ANC. Oleh karena itu disarankan petugas kesehatan aktif dalam memberikan penyuluhan tentang pentingnya antenatal care

    Pengaruh Bauran Pemasaran dan Citra Merek terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Sophie Paris di Kota Semarang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran dan citra merek terhadap keputusan konsumen membeli produk Sophie Paris di Kota Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk Sophie Paris di Semarang. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling pada 100 responden dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan bantuan aplikasi spss versi 20.0. Teknik pengujian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji validitas dengan korelasi antar skor uji realibilitas dengan cronbach alpha. Kemudian uji asumsi klasik serta analisis regresi linier berganda, untuk menguji dan untuk membuktikan hipotesis penelitian. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa semua variable independen (produk, harga, lokasi, promosi dan citra merek) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian)

    PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANEL UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Abstrak: Pembelajaran IPS di SD menuntut para guru untuk menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa. Kurangnya penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah ini maka dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media papan flanel.Penggunaan media papan flanel dalam pembelajaran IPS ini diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa  kelas IV di Sekolah Dasar terhadap materi IPS setelah mereka diajar dengan menggunakan media papan flanel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PTK. Setelah dilakukan PTK hasilnya menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh 63,83 dan persentase ketuntasan belajar siswa 63,33%. Sedangkan  pada siklus II, hasil belajar siswa memperoleh nilai rata-rata 64,33 dengan persentase ketuntasan belajar siswa adalah 66,67%. Pada siklus III terjadi kenaikan hasil belajar siswa yang signifikan dengan nilai rata-rata 79,67dengan persentase ketuntasan belajar siswa 83,33%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran IPS melalui penggunaan media papan flanel pada siklus I, siklus II, dan siklus III dinyatakan berhasil.. Kata Kunci: IPS, media papan flanel, hasil belajar.   Abstract: Learning social studies in elementary school requires teachers to use media that can attract the attention of students. Lack of use of media in teaching and learning activities to be obstacles in the learning process. To overcome this problem, the learning is done using the media board flannel board flanel.Penggunaan media in teaching social studies is expected to help improve student learning outcomes This study aims to determine whether there is an increase in student learning outcomes in elementary school fourth grade of the material after they taught social studies using a flannel board media. The method used in this study is the method of PTK. After the PTK results showed an increase in student learning outcomes in elementary school fourth grade. The average value of student learning outcomes in the first cycle obtained 63.83 and percentage of 63.33% mastery learning students. While in the second cycle, the learning outcomes of students gained an average value of 64.33 with student mastery percentage is 66.67%. The third cycle an increase in student learning outcomes significantly with an average value of 79.67 with a percentage of 83.33% mastery learning students. The conclusion of this study is the result of the implementation of the overall student learning through the use of media social studies flannel board in the first cycle, second cycle and third cycle declared successful. Keywords: Social studies, media flannel boards, learning outcomes.  

    Pendidikan Karakter dalam Membangun Kecerdasan Moral bagi Anak Usia Dini Perspektif Thomas Lickona

    Get PDF
    Padadasarnya pendidikan  berfungsi membentuk karakter yang baik, karena karakter yang baik merupakan modal awal bagi manusia untuk menjadi yang mampu mewujudkan kehidupan yang sejahtera. Menurut Thomas Lickona seorang pakar pendidikan karakter mengemukakan, bahwa konsep mengenai pendidikan karakter yang sering dipakai sebagai rujukannya yaitu diawali dengan knowing, filling, dan action. Nilai- nilai karakter yang digagas oleh Thomas Lickona diantaranya yaitu : Pertama, dengan kejujuran. Kedua, dengan adil. Ketiga, dengan tanggung jawab. Keempat, dengan berani. Kelima, dengan mau bekerja. Keenam, dengan disiplin. Selain itu Thomas Lickona juga mengemukakan, ada lima pendekatan dalam pendidikan karakter, yaitu sebagai berikut : (1). Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach) , (2). Pendekatan perkembangan moral kognitif (cognitive moral development approach, (3). Pendekatan analisis nilai (values analysis approach), (4) pendekatan klarifikasi nilai (values clarification approach), (5). Pendekatan pembelajaran berbuat (action learning approach)

    Economic Development and Its Implications for Religious Social Activities in Telang Karya Village, Muara Telang District, Banyuasin Regency

    Get PDF
    The&nbsp;important&nbsp;objective&nbsp;of this research&nbsp;is&nbsp;to get&nbsp;an overview&nbsp;of&nbsp;economic development and its impact on religious activities&nbsp;in Telang Karya Village, Muara Telang District, Banyuasin Regency.&nbsp;The method used in this study is a&nbsp;qualitative&nbsp;method&nbsp;with a historiographical approach,&nbsp;from the aspects of&nbsp;sociology of religion and economics.&nbsp;The approach of this study&nbsp;was used to address issues related to economic development and its impact on people's religious activities.&nbsp;The data in this study were in the form of&nbsp;primary and secondary data.&nbsp;Primary data were obtained from interview, observation of the people who witnessed or experienced the events&nbsp;directly&nbsp;and documentation.&nbsp;In this study, the people who were interviewed&nbsp;and observed&nbsp;were the community and village officials.&nbsp;Meanwhile, village documents&nbsp;are the source of the data documented in this study.&nbsp;Next,&nbsp;secondary data is the supporting data obtained from the literature regarding the research title.&nbsp;Furthermore, the datawere interpreted by using&nbsp;frame theory of Sociology of Religion (Max Weber).&nbsp;The results obtained from this study showed that the influence of religion was in motivating its&nbsp;adherents to stabilize&nbsp;the economic conditions.&nbsp;Thus, the economic establishment is able to influence the level of enthusiasm of residents in Implementation of religious activities toward economic establishment. Another information got in this research was that there was an increasing amount of people who signed up to perform&nbsp;pilgrimage&nbsp;and worship&nbsp;Hajj&nbsp; also&nbsp;the incresed renovationof religious infrastructure
    • 

    corecore