185 research outputs found

    Pengaruh Penerapan PendekatanProblem Posing Berbasis Aktivitas Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pokok Bahasan Fluida Statis DI SMAN 4 Palangka Raya Tahun Ajaran 2013/2014

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengetahui apakah ada perbedaan siginifikanhasil belajar fisika antara siswa yang diajarkan dengan pendekatan problem posing dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional pada siswa kelas XI SMAN 4 Palangkaraya tahun ajaran 2013/2014 materi fluida statis.(b) mengetahui pengelolaan pembelajaran kelas XI-4SMAN 4 Palangkarayaeksperimen terhadap pembelajaran yang menggunakan pendekatanproblem posingdengan siswa kelas XI-3SMAN 4 Palangkarayakontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan fluida statis. Penelitian ini menggunakan metodeeksperimen dengan rancangan Pretest-Posttest Control Group Design. Instrumen yang digunakan adalah tes problem posing dan lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran. Hasiluji coba tes problem posingpada kelasXII IA I MAN Model Palangkarayamendapatkan tingkat reliabilitas soal 0,890 dengan kategori tinggi.Populasi penelitian adalah kelas XI semester 2SMAN 4PalangkaRaya Tahun Ajaran 2013/2014, sampel penelitian adalah kelas XI-4 berjumlah 38 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas XI-3 berjumlah 40 orang sebagai kelas kontrol. Analisis data tes problem posing pretest dan postest menggunakan program SPSS versi 17.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa:(1)Siswa yang belajar di kelas eksperimen dengan pendekatan problem posing memiliki nilai rata-rata 83,21, sementara siswa yang belajar di kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 75,68 Analisis hipotesis menunjukan terdapat perbedaan pembelajaran problem posing siswa kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol, tetapi tidak signifikan,dan (2)Pengelolaan pembelajaran fisika secara keseluruhan pada pembelajaran dengan metode eksperimen didapat rata-rata persentase penilaian sebesar 3,68dengan kategoribaik, sedangkan penilaian pengelolaan pembelajaran fisika secara keseluruhan pada pembelajaran konvensional didapat rata-rata penilaian sebesar 3,66dengan kategoribaik. Englis

    Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Media Plastisin 3 Dimensi pada Kelompok B TK Dharma Wanita 1 Mojotengah Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018

    Get PDF
    Fine motor skills are abilities that involve certain parts of the body and use a group of small muscles such as using the fingers and wrist movements which often require precise eye and hand coordination such as writing, drawing, holding things with the thumb and forefinger , and others. The problem that occurs so that this classroom action research is held is the low fine motor skills of the Group B children TK Dharma Wanita 1 Mojotengah. The objectives of this study are: 1) To find out that through 3-dimensional plasticine media can improve the fine motor skills of Group B children TK Dharma Wanita 1 Mojotengah Kedu Temanggung Semester I Academic Year 2017/2018, 2) To determine the magnitude of the increase in fine motor skills of children through 3-dimensional plasticine media in Group B children TK Dharma Wanita 1 Mojotengah Kedu Temanggung Semester I Academic Year 2017/2018. The subjects of this study were 13 students of Group B TK Dharma Wanita 1 Mojotengah. The research was conducted in November 2017. The data collection methods used were observation, documentation and interviews. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that through learning activities using 3-dimensional plasticine media, the fine motor skills of Group B children TK Dharma Wanita 1 Mojotengah can be improved. This can be proven by an increase in the child's fine motor skills from before the action or pre-cycle only 15.4%, Cycle I reached 46.1% and Cycle II reached 84.6%. Therefore, efforts to improve the fine motor skills of the children in Group B TK Dharma Wanita 1 Mojotengah can be said to be successful because they have met the predetermined maximum percentage, namely 80%, marked by skill and neatness in making shapes, the ability of children to add other forms to existing forms, composition. or a proportional and attractive shape

    UJI VALIDITAS MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan atau kelayakan modul pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi sistem organisasi kehidupan untuk siswa SMP kelas VII. Penelitian uji validitas ini menggunakan desain penelitian 4-D (define, design, develop, dan deseminate) yang dikemukakan oleh Thiagarajan. Namun dalam penelitian ini hanya dibatasi sampai tahap develop saja. Data kevalidan modul dalam penelitian ini diperoleh dari penilaian validator yang terdiri dari dua ahli materi, dua ahli media, dua ahli pembelajaran (guru), dan dua siswa sebagai pengguna. Penggumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar validasi kelayakan modul. Data penelitian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian uji validitas berdasarkan penilaian ahli materi dinyatakan valid dengan prosentase rata-rata sebesar 77,16%, hasil validasi dari ahli media dinyatakan sangat valid dengan prosentase rata-rata sebesar 87,15%, dan hasil validasi dari ahli pembelajaran dinyatakan sangat valid dengan prosentase rata-rata 88,28%, dan hasil validasi dari siswa dengan uji coba terbatas dinyatakan valid dengan prosentase rata-rata 73,80%. Uji validitas modul IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi sistem organisasi kehidupan untuk siswa SMP kelas VII dinyatakan valid dengan memperoleh nilai rata-rata keseluruhan secara umum yaitu 81,59% berada pada kategori valid. Oleh sebab itu, modul yang dihasilkan sudah baik dan valid sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran atau bahan ajar dalam kegiatan prose pembelajaran

    PROSES KEPEMIMPINAN DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU RELIGIUS: Studi Pengembangan Teori Pertimbangan Sosial

    Get PDF
    Proses kepemimpinan dalam pembentukan perilaku relegius studi pengembangan teori pertimbangan sosial. Bahwasanya peran dari seorang pemimpin tidak hanya memerintah dan mengarahkan anggotanya, tetapi pemimpin harus mampu mengubah perilaku anggotanya. Bila dalam konteks sekolah/ madrasah, yaitu kepala sekolah/ madrasah memadai teladan bagi seluruh warga sekolah/ madrasah. Hal ini yang di maksudkan penulis bahwa pemimpin merupakan bagian besar yang mengambil peran dalam perubahan sosial sesuai teori perubahan sosial harus ada peran yang mengubah situasi dan kondisi sosial yang ada menjadi sesuatu yang lebih baik dan di harapkan. Metodologi yang digunakan dalam tulisan ini adalah studi pustaka. Salah satu model kepemimpinan pendidikan yang mampu terciptanya keefektifan lembaga pendidikan adalah kepemimpinan transformasional. Karena kepemimpinan ini menggambarkan adanya tingkat kemampuan pemimpin untuk mengubah mentalitas dan perilaku bawahannya untuk lebih baik. Konsep kepemimpinan ini menawarkan perspektif per ubahan pada keseluruhan lembaga. sehingga pengikut menyadari eksistensinya untuk membangun lembaga pendidikan yang siap menyongsong perubahan bahkan terciptanya perubahan. Perubahan perilaku ditentukan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi perubahan perilaku adalah: 1) persepsi sosial; 2) posisi sosial dan proses belajar sosial. Sedangkan faktor ekstemal yang mempengaruhi perubahan sikap terdiri alas: 1) faktor penguatan (rei11fvrreme11t); 2) komunikasi persuasif; dan 3) harapan yang diinginkan. Perubahan-perubahan perilaku seperti ini, dalam hubungannya dengan perilaku keagarnaan yang menyimpang mcrtquk kepada teori pertimbangan sosial, tampaknya menyangkut faktor status sosial seseorang dalam masyarakat. Penyimpangan perilaku keagamaan yang dipengaruhi oleh status sosial di latarbclakangi harapan untuk mengembalikan kedudukan di dalam masyarakat, hal ini pcran penting dari seorang pemimpin untuk melakukan transfomasi sosial

    GURU PROFESIONAL “Kualitas, Kompetensi dan Disiplin”

    Get PDF

    Kesultanan Bima Tahun 1773-1817 M (Studi Tentang Masa Pemerintahan Sultan Abdul Hamid)

    Get PDF
    Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kondisi pemerintahan Kesultanan Bima pra-pemerintahan Sultan Abdul Hamid yaitu pada masa pemerintahan Sultan Abdul Kadim sangat memprihatinkan terutama dalam bidang politik dan ekonomi karena Belanda berhasil mengadu domba Bima dengan Kesultanan Gowa, juga memaksa Sultan Abdul Kadim untuk menandatangani kontrak dagang dengan Belanda, yang tentu hal itu sangat merugikan Kesultanan Bima. 2) Sultan Abdul Hamid berusaha untuk memperbaiki segala keadaan yang sangat memprihatinkan melalui kebijakannya dalam beberapa bidang yaitu: bidang sosial politik, sosial ekonomi, sosial keagamaan, dan bidang ilmu pengetahuan dan peradaban, dan 3) Faktor-faktor penyebab kemajuan Kesultanan Bima pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid ada dua yaitu: faktor internal, disebabkan dari segi politik, sosial keagamaan, dan sosial ekonomi. Faktor eksternal, disebabkan dari segi politik, ia berhubungan baik dengan Kesultanan tetangga di Nusantara, juga menjalin hubungan baik dengan Belanda untuk mendapatkan patron senjata. Dan dari segi ekonomi, Sultan Abdul Hamid menjalankan politik dagang bebas dengan Inggris

    IMPLEMENTASI INPRES NOMOR 1 TAHUN 2022 TENTANG OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DALAM MENDUKUNG PENDAFTARAN TANAH DI KABUPATEN SLEMAN

    Get PDF
    Pelayanan yang baik harus dilihat dengan data akurasi yang jelas dan transparan, namun hingga penelitian ini berakhir pelaksanaan website resmi pemerintah daerah Sleman belum terlihat data yang diperlukan; Oleh karena itu, hal ini perlu menjadi bahan perbaikan dalam melaksanakan pelayanan dan pertanggungjawaban publik terkait pendaftaran tanah yang terjadi di Kabupaten Sleman. Pada tahun 2022, pemerintah resmi mengimplementasikan Inpres 22/1 tentang optimalisasi penggunaan BPJS Kesehatan, yang menugaskan hampir semua kementerian untuk menjadikan BPJS Kesehatan sebagai syarat administratif dalam pelayanan publik. Namun peraturan ini tidak bertahan lama karena sistem yang ada belum optimal, sehingga pihak Dinas Sleman mengajukan penundaan pelaksanaannya. Pelaksanaan Inpres 1/2022 sampai dengan waktu yang belum ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris mengenai teori Grindle dan Hassel yang menjelaskan bahwa kebijakan harus dapat diterima oleh akal sehat, dapat dilaksanakan, dan dibutuhkan oleh masyarakat. Namun temuan penelitian menunjukkan bahwa Inpres tersebut belum dapat dilaksanakan di Kabupaten Sleman karena masih memiliki kendala dan tantangan berupa sinkronisasi data antara BPJS dengan BPN di wilayah Sleman, dan kebijakan tersebut tidak ada korelasi antara BPJS Kesehatan dengan pejabat jual beli tanah.Pelayanan publik yang baik harus terlihat adanya akurasi data yang jelas dan transparan, namun sampai penelitian ini berakhir dari situs resmi pemerintah daerah Sleman belum terlihat adanya data yang diperlukan, oleh sebab itu perlu menjadi bahan berbenah dalam melakukan pelayanan publik dan pertanggungjawaban publik terkait pendafataran tanah yang terjadi di kabupaten Sleman. Pada tahun 2022 pemerintah resmi menerapkan Inpres 1/22 tentang optimalisasi menggunakan BPJS Kesehatan, yang menunjuk hampir semua kementrian untuk menjadikan BPJS Kesehatan sebagai syarat administrasi dalam pelayanan publik. Namun, aturan tersebut tidak berjalan lama karena tidak maksimalnya sisitem yang digunakan saat ini, sehingga kantah Sleman mengajukan penundaan pelaksanaan Inpres 1/2022 sampai waktu yang belum ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode empiris yuridis dengan mengacu pada teori grindle dan hasel yang menerangkan bahwa kebijakan itu harus bisa diterima akal sehat dan bisa dilaksanakan dan dibutuhkan masyarakat. Namun, dalam temuan penelitian bahwa Inpres tersebut belum bisa dilaksanakan di kabupaten sleman karena masih memiliki hambatan dan tantangan berupa singkronisasi data antara BPJS dengan BPN wilayah Sleman, kemudian kebijakan tersebut tidak memiliki korelasi antara BPJS kesehatan dengan pengurusan jual beli tanah

    Integrasi Data Dalam Proses Layanan Publik Menuju Percepatan E-Government

    Get PDF
    The e-government concept requires the government to improve and evaluate the service concept applied in the public service. E-Government standards describe how governments provide services and to provide information to internal and external stakeholders. The utilization of information and communication technologies can change the pattern of public services in the process of reducing corruption, increased transparency, greater convenience, higher revenue and lower costs. This paper aims to evaluate the urgency and the revitalization of the data integration process efficiency and effectiveness of public services and the support of policy makers towards accelerating the implementation of e-government in the area. The data collection method using a questionnaire of the respondents as the public service that is within the Regional Government of East Lombok. The interdependence of data between SKPD in the public service requires governments to implement data integration. The integration process is expected to enhance the effectiveness of services by reducing the volume of data entry in the service process and improve the level of data validity. However, the integration process has not been able to run smoothly because of the lack of government commitment and intensity of communication policy makers on this issue and the impact on the low budget allocation for the improvement of the infrastructure of public services based on information technology in general and specifically the data integration.Konsep e-government menuntut pemerintah memperbaiki dan mengevaluasi konsep layanan yang diterapkan dalam proses layanan publik. Standar E-Government menggambarkan bagaimana pemerintah memberikan pelayanan dan memberikan informasi kepada stakeholder eksternal dan internal. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat mengubah pola proses layanan publik dalam mengurangi korupsi, peningkatan transparansi, kenyamanan yang lebih besar, pendapatan yang lebih tinggi, dan biaya yang lebih rendah. Tulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi urgensi dan revitalisasi integrasi data dalam efektifitas dan efisiensi proses layanan publik dan dukungan pengambil kebijakan menuju percepatan penerapan e-government di daerah. Metode pengambilan data menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) terhadap responden sebagai petugas layanan publik yang ada dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur. Saling ketergantungan data antar SKPD dalam layanan publik menuntut pemerintah untuk menerapkan integrasi data. Proses integrasi diharapkan dapat meningkatkan efektifitas layanan dengan mengurangi volume entri data dalam proses layanan dan meningkatkan tingkat validitas data. Namun proses integrasi ini belum bisa berjalan dengan mulus karena masih kurangnya komitmen pemerintah dan intensitas komunikasi pengambil kebijakan dalam masalah ini dan berdampak pada rendahnya alokasi anggaran untuk peningkatan infrastruktur layanan publik berbasis teknologi informasi secara umum dan integrasi data secara khusus

    PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD DI KOTA BANDUNG

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan proses sains siswa kelas V SD Negeri di Kota Bandung. Hal ini ditandai dengan kurangnya siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan keterampilan proses sains, khususnya aspek mengamati, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Pada proses pembelajaran IPA di SD tersebut terlihat guru cenderung mendominasi tanpa memberi kesempatan siswa untuk lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan keterampilan proses sains siswa dengan menerapkan metode eksperimen. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc. Taggart dengan tiga siklus . Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan LKS yang berupa tes unjuk kerja. Subjek penelitian adalah kelas V SD Negeri di Kota Bandung. Temuan penelitian menunjukan hasil tes LKS setiap aspek keterampilan proses sains meningkat. Perolehan hasil tes LKS untuk aspek mengamati pada siklus I sebesar 44% berkategori kurang terampil, siklus II sebesar 83% berkategori terampil, siklus III sebesar 98% berkategori sangat terampil. Aspek menyimpulkan mengalami peningkatan dari perolehan hasil tes LKS, siklus I sebesar 52% berkategori kurang terampil, siklus II sebesar 75% berkategori terampil dan siklus III sebesar 87% berkategori terampil. Perolehan hasil tes LKS pada aspek mengkomunikasi juga meningkat, siklus I sebesar 54% berkategori kurang terampil, siklus II sebesar 73% berkategori terampil dan siklus III sebesar 83% berkategori terampil. Berdasarkan temuan penelitian tersebut ada beberapa saran yang hendak disampaikan, antara lain guru harus lebih mengkaji teori yang ada pada metode eksperimen, guru dapat menerapkan metode eksperimen pada materi lain yang ada pada mata pelajaran IPA, kepala sekolah hendaknya memfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran, untuk peneliti selanjutnya hendaknya mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan metode eksperimen dan keterampilan proses sains

    UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD 3 JARAKAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPA melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas V SD 3 Jarakan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu salah satu jenis penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa di kelasnya. Desain penelitian yang digunakan adalah Model Kemmis dan MC Taggart (Pardjono dkk, 2002: 22). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SD 3 Jarakan yang berjumlah 25 anak, terdiri dari 15 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar IPA. Variabel dalam penelitian ini adalah prestasi belajar IPA dan Contextual Teaching and Learning (CTL). Teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah observasi (pengamatan), dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kuantitatif, yaitu menggambarkan tentang proses penelitian kemudian diuraikan secara persentatif berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa. Data berupa hasil belajar IPA dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata. Mean dapat dicari dengan menjumlahkan semua nilai kemudian dibagi dengan banyaknya siswa. Rumusnya adalah M . Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar IPA pada siswa kelas VB SD 3 Jarakan melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Prestasi belajar yang diperoleh siswa dari 72,6 pada siklus I meningkat pada siklus II menjadi 78,6. Peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar IPA dari siklus I ke siklus II terjadi sebesar 6,0. Tingkat ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan dari 12 siswa (48%) pada siklus I meningkat menjadi 23 siswa (92%) pada siklus II. Persentase siswa yang tuntas mengalami kenaikan sebesar 44%. Tingkat siswa yang belum tuntas juga mengalami penurunan dari 13 siswa( 52%) menurun menjadi 2 siswa (8%) pada siklus II. Persentase siswa yang belum tuntas mengalami penurunan sebesar 44%. Hasil ini telah memenuhi kriteria indikator keberhasilan, yaitu 75% siswa telah memperoleh nilai nilai minimal 75. Kata kunci: prestasi belajar, IPA, dan contextual teaching and learnin
    • …
    corecore