149 research outputs found

    A PSYCHOLINGUISTIC STUDY ON COMMUNICATION IMPAIRMENT FOUND IN THE CHARACTER “WHITNEY†IN MAVERICK NOVEL

    Get PDF
    Keywords: Psycholinguistics, Communication Impairment, Speech and Language Impairment, Maverick Novel. People need language to express or deliver messages to others. The process of conveying the messages is called communication. Communication is not successful when people’s speech and language are impaired, which is then called communication impairment. It is a condition when someone cannot use speech and language well. The example of this impairment is depicted in Maverick novel which its main character named Whitney suffers from this impairment. Based on this background, there are 3 problems appear: (1) what are the referral characteristics of speech and language impairment suffered by Whitney?, (2) what are the types of communication impairment suffered by the character“ Whitney†in Maverick novel?, (3) What does the nonverbal communication used by the character “Whitney†in Maverick novel tocommunicate with others?. This study belongs to qualitative research since it focuses on dialogues rather than numbers. In obtaining the data, the writer did some steps: reading the novel, taking notes of the dialogues, and making list. Meanwhile, there are five theories used in this research to answer the problems, they are ADE: Special Education Unit (2014), Lanier (1963), NICHCY (2011), Pearson et al (2006), and DeVito (2005).The result of this study reveals that Whitney suffers from communication impairment. Intellectually, he cannot respond environment with ease. Academically, his writing skill is below expected level. Behaviorally, he prefers to gaze hanging toys than playing with them. Moreover, his communicative ability is weak particularly his speaking ability, and physically, his hearing ability is not very good. In addition, he experiences speech disorder; his articulation is impaired, he repeats the same word many times, and his voice sounds monotonous. Meanwhile, language disorder plays significant role, he cannot follow verbal instruction and even he uses the wrong word in speech. Nevertheless, he still communicates through nonverbal communication by using his body movement: gesture and facial expression. As the conclusion, with these symptoms Whitney suffers from communication impairment.By here, the writer gives suggestions to the readers to be aware of the characteristics of communication impairment and to those who have children to develop their  language ability particularly receptive and expressive. Moreover, it is hoped the next researchers who are willing to conduct in the same field to use this study as the reference. The last, they can find other theories (Morrisey, 2010 or Guralnick, 2002) so that the result can be various

    PERENCANAAN ALTERNATIF TATA LETAK BREAKWATER PPI PEUDADA MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK DELFT3D

    Get PDF
    Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Peudada merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang terletak di Bireuen. PPI Peudada terletak pada muara sungai Peudada yang memiliki masalah sedimentasi. Dinas Kelautan dan Perikanan Bireuen membangun pelabuhan baru agar kapal dapat berlabuh dan aktivitas pelayaran berjalan dengan lancar. PPI Peudada dibangun di sekitar muara dengan memanfaatkan konstruksi jetty yang sudah terlebih dahulu dibangun dan tambahan konstruksi. Pelabuhan yang akan dibangun harus terhindar dari masalah sedimentasi. Untuk mengatasi masalah sedimentasi yang akan datang, tata letak breakwater harus direncanakan dengan tepat agar terhindar dari sedimentasi yang disebabkan oleh arus, gelombang dan sungai. Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengestimasi volume dan laju sedimentasi yang terjadi di kolam pelabuhan PPI Peudada yang dipengaruhi oleh gelombang, arus dan sungai dengan menggunakan piranti lunak Delft3D. Perhitungan volume sedimentasi dilakukan dengan membandingkan peta batimetri lama dengan peta batimetri baru hasil dari simulasi numerik berdasarkan data yang diperoleh. Simulasi numerik dilakukan untuk melihat perubahan kedalaman kolam pelabuhan akibat sedimentasi terhadap breakwater yang direncanakan. Delft3D yang akan digunakan dalam simulasi adalah Delft3D-Flow dan Delft3D-Wave. Simulasi numerik dilakukan dengan dua skenario alternatif berdasarkan arah datangnya gelombang. Objek yang ditinjau pada penelitian ini adalah tata letak breakwater. Simulasi dilakukan dengan panjang konstruksi breakwater untuk kedua skenario disesuaikan hingga mencapai kedalaman 3,50 m sesuai dengan data perencanaan. Elevasi breakwater yang digunakan selama simulasi adalah 4 m. Skenario 1 memiliki mulut pelabuhan yang membentuk sudut sebesar 70? terhadap garis pantai sedangkan pada skenario 2 sudut yang terbentuk sebesar 45? terhadap garis pantai. Volume sedimentasi setelah satu tahun pada skenario pertama diperoleh sebesar 12925,07 m3 sedangkan pada skenario 2 diperoleh sedimentasi sebesar 22339,20 m3. Dari jumlah volume didapat laju sedimentasi untuk skenario 1, yaitu 1077,09 m3/bulan sedangkan untuk skenario 2 sebesar 1861,59 m3/bulan

    A Psycholinguistic Study on Communication Impairment Found in the Character “Whitney” in Maverick Novel

    Get PDF
    Keywords: Psycholinguistics, Communication Impairment, Speech and Language Impairment, Maverick Novel. People need language to express or deliver messages to others. The process of conveying the messages is called communication. Communication is not successful when people\u27s speech and language are impaired, which is then called communication impairment. It is a condition when someone cannot use speech and language well. The example of this impairment is depicted in Maverick novel which its main character named Whitney suffers from this impairment. Based on this background, there are 3 problems appear: (1) what are the referral characteristics of speech and language impairment suffered by Whitney?, (2) what are the types of communication impairment suffered by the character“ Whitney” in Maverick novel?, (3) What does the nonverbal communication used by the character “Whitney” in Maverick novel tocommunicate with others?. This study belongs to qualitative research since it focuses on dialogues rather than numbers. In obtaining the data, the writer did some steps: reading the novel, taking notes of the dialogues, and making list. Meanwhile, there are five theories used in this research to answer the problems, they are ADE: Special Education Unit (2014), Lanier (1963), NICHCY (2011), Pearson et al (2006), and DeVito (2005).The result of this study reveals that Whitney suffers from communication impairment. Intellectually, he cannot respond environment with ease. Academically, his writing skill is below expected level. Behaviorally, he prefers to gaze hanging toys than playing with them. Moreover, his communicative ability is weak particularly his speaking ability, and physically, his hearing ability is not very good. In addition, he experiences speech disorder; his articulation is impaired, he repeats the same word many times, and his voice sounds monotonous. Meanwhile, language disorder plays significant role, he cannot follow verbal instruction and even he uses the wrong word in speech. Nevertheless, he still communicates through nonverbal communication by using his body movement: gesture and facial expression. As the conclusion, with these symptoms Whitney suffers from communication impairment.By here, the writer gives suggestions to the readers to be aware of the characteristics of communication impairment and to those who have children to develop their language ability particularly receptive and expressive. Moreover, it is hoped the next researchers who are willing to conduct in the same field to use this study as the reference. The last, they can find other theories (Morrisey, 2010 or Guralnick, 2002) so that the result can be various

    Analisis Pembelajaran Sains Anak Usia Dini di Masa PANDEMI Covid-19

    Get PDF
    Artikel ini melakukan analisis terhadap perkembangan pebelajaran sains untuk anak usia dini dimana kegiatan pembelajaran tidak seperti biasanya, anak anak belajar di rumah saja dan selama masa pendemi apakah kegiatan pembelajaran sains tetap dilakukan dengan menggunakan beranekaragam model pembelajaran seperti mode pembelajaran MUGI,Ingkuiri,pemecahan masalah dan tematik. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan atau mixed methode dimana penelitian menggunakan metodelogi kuantitatif dan kualitatif dan penelitian di lakukan di Kabupaten Agam terhadap guru guru PAUD yang tersebar di enam belas kecamatan.Pembelajaran sains merupakan bahagian dari aspek kognitif dan melalui kegiatan sains sederhana yang distimulasi semenjak dini akan mampu menjadikan anak anak sebagai seorang yang mampu memcahkan masalah sendiri dalam kehidupan sehari hari.Penelitian dilatar belakangi oleh penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa guru sulit sekali menjabarkan pembelajaran sains kepada anak dan berdasarkan survey yang dilakukan yulianti dalam artikelnya tahun 2014 yakni dari 1.995 orang guru hanya 320 orang saja yang mampu menjabarkan pembelajaran sains sederhana kepada anak di kota Semarang penelitian dilakukan di saat keadaan normal dan di saat anak belajar di rumah berdasarkan hasil survey dengan 64 buah jumlah instrumenyang terdiri dari tiga dimensi sains yaitu sains sebagai proses,sains sebagai produk dan sains sebagai sikap dari 88 responden hampir 47 % menyatakan jarang melakukan dan ada beberapa item dari instrumen tidak pernah diakukan sama sekali.Mempersiapkan pendidikan abad 21 penting sekali memberikan stimulasi terkait pengembangan pembelajaran sains agar anak terlatih berfikir kritis dan memiliki kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS

    UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BIJI KAKAO (Theobroma Cacao L.) MELALUI TAHAP PENANGANAN PASCAPANEN (ULASAN)

    Get PDF
    Penanganan pascapanen kakao merupakan salah satu tahapan penting untuk meningkatkan kualitas kakao, agar diperoleh biji kakao yang kualitasnya memenuhi standard yang berlaku (SNI 2323-2008/ Amandemen 1-2010) dan permintaan konsumen. Pemeraman buah kakao, fermentasi dan pengeringan biji kakao memiliki pengaruh penting terhadap pembentukan karakteristik prekursor rasa kakao. Pemeraman buah kakao bertujuan untuk mengurangi lapisan pulp dan membentuk ruang kosong dalam tumpukan biji kakao, sehingga oksigen dapat masuk ke dalam tumpukan biji selama fermentasi, dan mempercepat proses fermentasi, menurunkan kadar air, polifenol, dan keasaman, serta mempengaruhi kualitas fermentasi dan penampilan biji. Fermentasi biji kakao bertujuan untuk menghasilkan senyawa-senyawa calon pembentuk citarasa khas cokelat dan mempengaruhi kualitas dan penampilan biji kakao. Selanjutnya, pengeringan biji kakao bertujuan untuk menurunkan kadar air biji kakao, membentuk citarasa dan menentukan karakteristik kualitas kakao

    ORAT ORET ARTSPACE

    Get PDF
    Melalui aktivitas berkesenian akan diperoleh banyak hal yang berkait dengan nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan. Seni bertaut pada satu titik, yaitu ranah ekpresi kebebasan. Kegiatan ekspresi berkesenian dan kebebasan ini akan memberi peluang untuk mencairkan perilaku dan gaya hidup masyarakat Indonesia dewasa ini; yang semakin terpola dalam struktur budaya individualis-materialis, terlalu banyak perhitungan untung rugi kebendaan dalam setiap aspek kehidupannya. Setiap kota memiliki aktivitas berkesenian yang berbeda-beda. Orat Oret merupakan komunitas yang terdiri dari pelaku seni dan penikmat seni di Kota Semarang. Perkembangankomunitasseniinisayangnyatidakdibarengidenganperkembanganwadah yang dapatmenampungekspresiberkeseniankomunitas.Galeriseniseharusnyacukuppotensialuntukdapatmenjadiwadahtersebut.Tetapigaleritersebuttelahdimasukiolehprinsip-pronsipkomersialisme.Karyaseni yang ditampilkanbertujuanuntukkeuntungantanpamemperdulikanadanyaapresiasidarimasyarakatluas.Galeri-galeritersebutdidesainsecaraeksklusif, megahdanangkuhdimannahanyakalangan-kalangantertentusaja yang dapatmasukkesana. Disinidiperlukanperubahanparadigmafungsigaleridarisekedarruangpamermenjadiruanguntukseniitusendiri.Galeritidakhanyamengembanmisidokumentasisajatetapijugamisieksplorasidanedukasi.Artinyagaleriharusdapatmengakomodasikegiatan-kegiatanberkeseniansepertipenciptaankarya, mendokumentasikannyadankemudianmengapresiasikannya

    PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA BOLA VOLI DI SEMARANG

    Get PDF
    Bola volimerupakansalahsatucabangolahraga yang banyakdiminatiolehmasyarakat, khususnya di Kota Semarang.Banyaknyaklub-klub bola voli yang ada di Kota Semarang menjadisalahsatubuktitingginyaminatmasyarakat Kota Semarang terhadapolahraga bola voli.Hal iniditunjukkan pula denganbanyaknyakompetisidanprestasi-prestasi yang telahdiraiholehparaatlet Kota Semarang baiktingkatprovinsi, nasionalmaupuninternasional. Keberhasilan Kota Semarang dalammeningkatkanprestasinyadibidangolahraga Bola Volitidakterlepasdariperanklubpembinaan yang memfasilitasiparaatletuntukberlatihmengembangkankemampuan, namunhalinitidakdiseimbangidengansaranadanprasarana yang memadai.Beberapaklubberlatihditempat yang samadenganfasilitas yang kurangmenunjang, hanyaklub-klubbesar yang dapatmenikmatifasilitaspelatihan yang lumayanbaik, sehinggaterjadipersaingan yang tidakmerataantaraklubsatudan yang lain. Menghadapifenomenatersebut, paraatlet, klub-klubmaupunpenggemarolahraga bola voli Kota Semarang memerlukantempatberlatih yang terintegrasidengansaranapenunjanglainnyasepertisaranapengembanganfisikdansaranapengembanganteknik. Pusat pelatihan olahraga bola voli merupakan suatu wadah untuk pembinaandanpelatihanatletmuda PPLOP dandapat digunakan berlatih club-club olahraga bola voli di Kota Semarang, memfasilitasiperlombaan/event olahraga bola volibaikskala regional maupunnasional, sertamemenuhi kebutuhan sarana rekreasi dan berolahraga masyarakat Kota Semarang dalam cabang olahraga bola voli yang berstandarnasional. Pusat pelatihan olahraga bola voli ini terdiri dari beberapa bangunan yang saling terintegrasi untuk atlet PPLOP maupun atlet dari club-club olahraga bola voli di Semarang. Bangunan tersebut terdiri dari Gor Pertandingan (bangunan utama), Gedung Latihan PPLOP, Kantor Balai PPLOP, Asrama Atlet PPLOP dan Wisma Pelatih PPLOP. Arsitektur Post-Modern yang akan diterapkan pada perancangan ini yakni double-coding (Arsitektur Metafora dengan Modern) dijadikan sebagai pembentuk ruang baik interior maupun eksterior agar dapat menjadi estetika dan daya tarik pada perancangan ini sesuai dengan fungsinya

    WASTE TO ENERGY PLANT DI SEMARANG

    Get PDF
    Meningkatnya pertumbuhan penduduk di kota-kota besar menimbulkan permasalahan sampah. Masalah ini merupakan masalah sehari-hari masyarakat kota, yang dapat ditimbulkan karena gaya hidup masyarakat yang masih kurang terbina dengan baik. Kondisi ini diperparah oleh adanya paradigma bahwa sampah merupakan sesuatu yang harus segera dibuang atau disingkirkan. Ini menyebabkan kegiatan pengelolaan sampah hanya dilakukan sebagai rutinitas melalui pemindahan, pembuangan dan pemusnahan sampah. Beberapa negara-negara lain, seperti di China, Singapura, Jepang, Amerika, Australia, dsb, mengolah sampah di Negara mereka menjadi energy dengan bantuan incinerator. Pembakaran sampah dengan incinerator diolah menjadi energy, dan abu pembakaran dapat digunakan sebagai bahan material bangunan atau jalan. Sehingga permasalahan sampah di negara-negara tersebut berkurang dan lebih tertib. Dan juga memanfaatkan kemampuan arsitektur untuk memperbaiki citra sekaligus mengubah persepsi masyarakat terhadap tempat pengolahan limbah tersebut. Di Semarang saat ini menghasilkan sampah +1000 ton/day. Sampah terdiri dari 60% sampah organic dan 40% sampah anorganik. Pengolahan sampah berada di TPA Jatibarang, dengan kurang lebih 350 ton diolah oleh perusahaan pengomposan di dalam area TPA. Sisa sampah lainnya belum diolah, masih ditimbun dan diratakan dengan tanah di TPA tersebut. Dan baru 85% sampah terangkut ke TPA. Keadaan TPA juga sudah tidak memenuhi sebagai landfill untuk sampah, sehingga direncanakan adanya penambahan lahan baru untuk TPA kota Semarang. Dalam hal ini, penyelesaian masalah sampah membutuhkan adanya kerja sama yang baik antara semua pihak yang terkait. Paradigma pengelolaan sampah juga harus didasarkan pada konsep pengelolaan sampah yang mendukung prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sehingga dengan adanya paparan diatas, dapat diadakan pengelolaan sampah menjadi energy listrik (waste to energy plant) di Semarang, yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan adanya masalah sampah tersebut. Dapat disebut sebagai PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Pengolahan sampah dapat digunakan sebagai salah satu sumber listrik di Semarang dengan memanfaatkan sampah dari masyarakat setiap harinya dan dapat memberikan kontribusi ‘membersihkan’ Semarang dari sampah yang menimbun. Kata Kunci: Sampah, Incineration, Energy, Pengolaha

    Pengaruh Tingkat Pendapatan Keluarga Terhadap Kemiskinan Rumah Tangga

    Get PDF
    The research aims to determine the influence of family income level on household poverty in Talumopatu Village,tapa Sub-district,Bone Bolango regency. This research uses aquantitative approach with the descriptive method. The data used are primary data obtained from distributing questionnaires to the poor in Talumopatu Village, Tapa Sub-district, Bone Bolango Regency. The sampel includes 36 respondents.Data analysis uses simple linear regression. The results showed an influence of family income level on household poverty in Talumopatu Village, Tapa Sub-district, Bone Bolango Regency. The influence of family income level on household poverty was 23,5%, while the remaining 76,5% was explained by other variables not examined in this researc
    corecore