17 research outputs found

    Status Kualitas Air Das Cisanggarung, Jawa Barat

    Get PDF
    Kualitas air merupakan salah satu komponen lingkungan yang sangat penting dan sebagai indikator sehatnya suatu daerah aliran sungai. Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatan masyarakat dan industri mengakibatkan perubahan fungsi lingkungan. Hal ini berdampak negatif terhadap kelestarian sumberdaya air yang diindikasikan dengan semakin meningkatnya daya rusak air. Degradasi yang terjadi di daerah aliran sungai berdampak pada perubahan aktifitas tata guna lahan dan ekosistem yang termasuk di dalamnya. Pemanfaatan fungsi sungai yang tercemar setara dengan kondisi kelangkaan air. Tingkat penurunan kualitas air akan mempengaruhi kelestarian sumberdaya air yang tersedia untuk penggunaan yang bermanfaat, dan pada gilirannya akan membatasitata guna lahan produktif. DAS (daerah aliran sungai) Cisanggarung termasuk dalam wilayah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, kabupaten yang termasuk dalam DAS Cisanggarung yaitu Kabupaten Cirebon dan Kuningan berada di Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Brebes berada di Provinsi Jawa Tengah. Curah hujan yang terjadi di DAS Cisanggarung rata-rata sebesar 2.032 mm. Potensi aliran rata-rata mencapai kapasitas sebesar 2,0 milyar meter kubik per tahun. Vegetasi yang ada sebagian besar berupa hutan, lahan pertanian, lahan perkebunan, lahan belukar dan lahan permukiman. Penelitian dilaksanakan di 6 Stasiun Pemantauan Kualitas Air Daerah Aliran Sungai Cisanggarung, yang secara administrasi masuk ke dalam wilayah kabupaten kuningan dan kabupaten Cirebon dengan tujuan untuk mengidentifikasi kualitas air sungai di DAS Cisanggarung, kemudian dapat diketahui status kualitas air di DAS Cisanggarung tersebut. Berdasarkan peruntukan air dan baku mutu air, maka diperoleh hasil bahwa Sungai Cisanggarung termasuk golongan B, C, D yaitu air yang memenuhi syarat untuk peruntukan golongan B (air baku air minum), golongan C (air untuk keperluan perikanan dan peternakan), golongan D (air yang digunakan untuk pertanian dan dapat digunakan untuk usaha perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air. Dari hasil dari analisa diperoleh faktor pembatas, adalah BOD, COD, kekeruhan, nitrat, ortho phospat, ammonium, amoniak, dan fecal coliform adalah melebihi baku mutu B, C, D sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 58 Tahun 1998 tentang Peruntukan Air Dan Baku Mutu Air. Dan dari penelitian telah didapatkan hasil bahwa kadar BOD, COD, kekeruhan, amoniak, ammonium, nitrat, ortho phospat, dan kadar fecal coliform, telah melebihi baku mutu B, C, D yang diperbolehkan. Hal ini disebabkan karena pada daerah aliran sungai Cisanggarung banyak sekali kegiatan pertanian, perkebunan dan limbah rumah tangga dari pemukiman sehingga kualitas air sungai menjadi tidak baik.Kata kunci: kualitas air, sumberdaya air, daerah aliran sunga

    Analisis Routing Reservoir dalam Pengembangan Sumber Daya Air Kawasan Karst

    Get PDF
    Pengembangan sumberdaya air adalah upaya peningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya air tanpa merusak keseimbangan lingkungan. Pengembangan Sumber Daya Air didalam Hukum Tata Lingkungan tercakup pada azas ke 13 yaitu azas penyelenggaraan kepentingan umum (principle of public service). Adapun Pengembangan Sumber Daya Air didalam Ilmu Lingkungan tercakup pada azas ke tiga atau Hukum Termodinamika ke tiga ialah menyangkut sumber alam, meliputi materi, ruang, waktu, dan keanekaragaman (Tresna, 2000). Kawasan karst memiliki karakteristik relief dan drainase yang khas, terutama disebabkan oleh larutnya batuan yang tinggi di dalam air, jika dibandingkan dengan daerah lain. Pada kawasan ini dapat diketahui yaitu relief pada bentang alam ini berada pada kawasan yang berbatuan yang mudah larut, juga dapat diketahui dengan adanya aliran sungai yang secara tiba tiba masuk tanah meninggalkan lembah kering dan muncul sebagai mata air yang besar. Pada kawasan ini pola pengaliran tidak sempurna, kadang tampak, kadang hilang, yang disebut sebagai sungai bawah tanah. Kawasan karst terbentuk dari tanah karst yang didominasi oleh batu gamping. Menurut Bowles (1989), klasifikasi batu gamping termasuk batuan sedimentasi kimiawi terdiri dari kalsit (CaCO3), yang mempunyai sifat cepat bereaksi dengan cairan asam (hydroclorida). Tanah karst termasuk kategori tanah yang tidak mendukung keberadaan air permukaan, karena tanah tersebut tersusun dari batuan karbonat terutama CaCO3 dan dolomit CaMg (CO3)2. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yang bertujuan memberikan gambaran sistematis terhadap obyek penelitian. Sistem pendistribusian air direncanakan dalam sistem jaringan dengan cara gravitasi. Sistem gravitasi bertujuan akan memperlancar pendistribusian air ke konsumen dengan dampak biaya operasional relatif ringan. Metode perhitungan yang digunakan dengan analisis routing reservoir. Dari hasil analisis, untuk dapat melayani semua konsumen +75.000 orang maka RB-2 memerlukan debit inflow minimum 86 l/dt. Bila debit minimum ke RB-2 65 l/dt baru dapat melayani 65% dari kebutuhan air total. Sedangkan untuk debit inflow minimum 82 l/dt baru dapat melayani 91 % kebutuhan air total

    KAJIAN REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG DI JAMBI, BANGKA, DAN KALIMANTAN SELATAN

    Get PDF
    Reclamation is an activity aimed at improving or managing the use of disturbed land as a result of mining business activities, in order to be functional and efficient according to its allocation. Mining reclamation activities should be carefully planned so that the land can be utilized optimally by the government and communities around the mine. Reclamation in Indonesia has been done in several mining areas. Reclamation activities that have been carried out, among others, exist in three regions in Indonesia, namely in Jambi, Bangka and South Kalimantan are considered less effective, due to lack of public participation and errors of reclamation technology. To avoid obstacles from reclamation, an effective reclamation activity is required. In general, reclamation can be done in three stages: land preparation, planting and maintenance

    Komparasi Kualitas Air Tanah dengan Metode Indeks Pencemar serta Storet pada Musim Pancaroba (Studi Kasus : Desa Glagaharum, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo)

    Get PDF
    Kecamatan Porong merupakan salah satu kecamatan yang terdampak lumpur Lapindo. Dampak dari lumpur Lapindo yaitu Desa Glagaharum. Setelah adanya luapan lumpur menyebabkan air tanah berubah dari segi keruh, rasa serta bau. Penelitian ini dilakukan pada musim pancaroba yaitu dari musim hujan ke musim kemarau. Perubahan pola cuaca dapat memperburuk masalah pada kualitas air. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kualitas air tanah serta mengetahui status mutu air tanah pada musim pancaroba. Dalam penelitian ini sampel ditentukan dengan metode purposive sampling untuk 5 titik yang diuji duplo kemudian diteliti di laboratorium dan menghitung status mutu air dengan menggunakan metode indeks pencemar dan storet. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini untuk metode indeks pencemar pada semua titik sampling (Dusun Mrisen, Kwaron serta Buaran) dikategorikan cemar ringan. Untuk metode storet pada titik sampling 1 (Dusun Mrisen) dan 2 (Dusun Kwaron) dikategorikan tercemar sedang, titik sampling 3 dan 4 (Dusun Kwaron) serta titik sampling 5 (Dusun Buaran) dikategorikan tercemar berat. Metode storet lebih sensitif terhadap parameter uji dibandingkan dengan metode indeks pencemar dikarenakan metode storet semakin banyak parameter yang diuji maka kualitas air semakin buruk sedangkan metode indeks pencemar hanya menentukan skor indeks di setiap parameter (parameter yang besar yang akan digunakan dalam perhitungan).Kata Kunci: Kualitas Air Tanah, Musim Pancaroba, Metode Indeks Pencemar, Metode Storet

    Fitoremediasi Menggunakan Variasi Kombinasi Tanaman Kiambang (Salvinia molesta M) dan Tanaman Kayu Apu (Pistia stratiotes L) dalam Menurunkan Besi (Fe) dengan Sistem Batch

    Get PDF
    The increased industrial development can cause pollution and environmental damage. Iron metal (Fe) is an essential metal whose existence is a certain amount needed by living organisms, but in excessive amounts will cause toxic effects. To overcome this problem, an environmentally friendly technology is needed, namely phytoremediation technology using kiambang plants (Salvinia molesta M) and Kayu apu plants (Pistia stratiotes L). The purpose of this study was to determine the efficiency of reducing the concentration of iron (Fe) in ground water using a combination of kiambang (Salvinia molesta M) and a combination of Kayu apu plants (Pistia stratiotes L).  This research method is experimental and the research approach used is qualitative analysis. The process of phytoremediation with a batch system using a Kiambang plant (Salvinia molesta M) and wooden apu (Pistia stratiotes L) as much as 300 grams (uses a variation of the amount different from the same weight (25:75) (150:150) (75:25)) in each reactor.  The results showed a decline on the 12th day.  In the reactor treatment group of 1 is 0.30 mg/l and efficiency at 47%,  reactor 2 is 0.06 mg/l and efficiency of 93%, and reactor 3 is 0.49 mg/l and efficiency of 9%.  The highest efficiency value in decreasing the concentration of iron (Fe) in groundwater using variations in the combination of Kiambang plant (Salvinia molesta M) and the wooded plant (Pistia stratiotes L) in the reactor treatment group 2 is 93% on the 12th day.Meningkatnya pembangunan industri dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Logam besi (Fe) merupakan logam esensial yang keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan efek racun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan sebuah teknologi yang ramah lingkungan yakni dengan teknologi fitoremediasi menggunakan tanaman kiambang (Salvinia molesta M) dan tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efisiensi penurunan konsentrasi Besi (Fe) pada air tanah menggunakan variasi kombinasi tanaman kiambang (Salvinia molesta M) dan tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L).  Metode penelitian ini bersifat eksperimental dan pendekatan penelitian yang digunakan adalah analisa kualitatif. Proses fitoremediasi dengan sistem batch menggunakan tanaman kiambang (Salvinia molesta M) dan tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L) sebanyak 300 gram (menggunakan variasi jumlah berbeda dengan berat yang sama yaitu (25:75) (150:150) (75:25)) pada setiap reaktor. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunanan pada hari ke-12. Pada kelompok perlakuan reaktor 1 yaitu 0,30 mg/l dan efisiensi sebesar 47%, reaktor 2 yaitu 0,06 mg/l dan efisiensi sebesar 93%, dan reaktor 3 yaitu 0,49 mg/l dan efisiensi sebesar 9%. Nilai efisiensi tertinggi pada penurunan konsentrasi Besi (Fe) pada air tanah menggunakan variasi kombinasi tanaman kiambang (Salvinia molesta M) dan tanaman kayu apu (Pistia stratiotes L) terdapat pada reaktor 2 yaitu sebesar 93% pada harri ke-12

    KAJIAN AIR HUJAN MELALUI LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) DI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

    Get PDF
    Lack of green open space (RTH) can lead to flooding and even catastrophic flooding in the event of high rainfall intensity that falls in urban areas. Sunan Ampel State Islamic University Surabaya (UINSA) is one of the educational facilities in Surabaya City which is located in the flood prone area of Jemur Wonosari, Wonocolo. One of the technologies used to overcome inundation and flooding and to increase groundwater reserves is the Biopori Infiltration Hole (LRB). UINSA as one of the education facilities in Surabaya City can apply LRB technology to absorb rainwater so that it can reduce runoff of wasted rainwater into ditches to drainage systems. This study aims to determine the amount of LRB that can be applied in UINSA and the percentage of LRB in reducing drainage load. The method used is quantitative descriptive by conducting field survey of open land area, ground infiltration field test, soil type laboratory test and using secondary data daily rainfall. The results of the study showed that the number of LRB that can be applied at UINSA is 741 pieces in open spaces covering an area of 1481.84 m2 with a reduction in drainage load of 42.83%. Keywords: rainwater, biopori infiltration hole, infiltration, drainage load reduction

    Pengolahan Limbah Cair Laundry Menggunakan Kombinasi Media Pasir Silika-Karbon Aktif-Manganese Greensand

    Get PDF
    Laundry wastewater contains various kinds of contaminants, and high BOD5, COD, and phosphate. The wastewater laundry is directly disposed into sewerage without treatment. The results showed that BOD5, COD, TSS, phosphate, and pH parameters of laundry wastewater are 180.7 mg/L, 500.3 mg/L, 30 mg/L, 31.8 mg/L, and 8.3, respectively. One of the wastewater treatment methods is filtration. This research used multimedia filtration with three different media. There are three kinds of media which are silica sand, activated carbon, and manganese greensand. The purpose of this research was to find out the design of the reactor, to know the concentration of the test parameter before and after this processing, and to calculate the removal efficiency. The results showed that the reactor design measured 15x15x80 cm. On water quality before processing, there are three parameters that do not meet quality standards, and after processing all of the parameter tests do meet quality standards except phosphate. The best penyisihan efficiency for BOD5 test parameters was 68.56%, COD was 65.78%, TSS was 6.67%, phosphate was 16.35%, and pH was 12.04%. Further research is needed to know the saturation time of each filter media. Keywords: Laundry wastewater, filtration, silica sand, activated carbon, manganese greensand        ABSTRAKAir limbah laundry mengandung berbagai macam kontaminan, dan BOD5, COD, dan fosfat yang tinggi. Air limbah cucian ini langsung dibuang ke saluran pembuangan tanpa pengolahan. Hasil pengecekan parameter BOD5, COD, TSS, fosfat, dan pH air limbah laundry adalah 180,7 mg/L, 500,3 mg/L, 30 mg/L, 31,8 mg/L, dan 8,3. Salah satu metode pengolahan air limbah adalah dengan penyaringan. Dalam penelitian ini digunakan filtrasi multimedia dengan tiga media yang berbeda. Ada tiga macam media yaitu pasir silika, karbon aktif, dan manganese greensand. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui desain reaktor, mengetahui konsentrasi parameter uji sebelum dan sesudah pengolahan, serta menghitung efisiensi penyisihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain reaktor berukuran 15x15x80 cm. Pada kualitas air sebelum pengolahan ada tiga parameter yang tidak memenuhi baku mutu, dan setelah pengolahan semua parameter uji memenuhi baku mutu kecuali fosfat. Efisiensi penyisihan terbaik untuk parameter uji BOD5 adalah 68,56%, COD 65,78%, TSS 6,67%, fosfat 16,35%, dan pH 12,04%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui waktu saturasi masing-masing media filter. Kata kunci: Air limbah laundry, filtrasi, pasir silika, karbon aktif, manganese greensand

    Uji Parameter Kimia Air Sumur Gali di Desa Pagerwojo, Buduran, Kabupaten Sidoarjo

    Get PDF
    The people of Pagerwojo Village use well water for their daily needs. Well water that is used often produces an unpleasant odor and leaves a yellow-brown precipitate. This research was conducted with the aim of knowing the concentration of the chemical parameters manganese, iron, pH, and hardness in well water belonging to the surrounding community. The research method uses a quantitative descriptive approach. The number of sampling points for testing well water is 6 points in each hamlet with consideration of purposive sampling of dug wells adjacent to the pollutant source. The results of the well water quality test found that the concentration of manganese parameters in sample A was 1.74 mg/l and sample F was 0.90 mg/l. Manganese concentration that exceeds the water quality standard threshold of 0.5 mg/l sanitation hygiene PMK No. 32 of 2017 causes yellow-brown colored deposits and causes an unpleasant odor in well water.Masyarakat Desa Pagerwojo memanfaatkan air sumur sebagai kebutuhan setiap hari. Air sumur yang dimanfaatkan seringkali menimbulkan bau tidak sedap dan meninggalkan endapan bewarna kuning hingga coklat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsentrasi parameter kimia yang meliputi mangan, besi, pH, dan kesadahan pada air sumur milik masyarakat sekitar. Hasil pengujian air sumur dibandingkan menurut persyaratan higiene sanitasi PMK No. 32 Tahun 2017. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Tahap awal penelitian yakni melakukan pengumpulan data primer dan sekunder. Penentuan jumlah titik lokasi mengacu pada purposive sampling sebanyak 6 titik masing-masing dusun yang memiliki sumur yang dekat dengan sumber yang menghasilkan pencemaran. Berdasarkan hasil pengujian kualitas air sumur ditemukan kadar konsentrasi parameter mangan pada sampel A dengan konsentrasi 1,74 mg/L dan sampel F 0,90 mg/L. Kesimpulan dari penelitian ini yakni konsentrasi mangan yang melampaui ambang batas baku mutu air 0,5 mg/L higiene sanitasi PMK No. 32 Tahun 2017 menyebabkan endapan bewarna kuning hingga coklat dan menimbulkan bau tidak sedap pada air sumur yang digunakan untuk kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut masyarakat disarankan menggunakan alat filter air sumur agar tidak menimbulkan permasalahan mengenai kualitas air yang digunakan

    ANALISIS DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KUALITAS UDARA KOTA SURABAYA

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 memiliki dampak positif terhadap lingkungan, khususnya udara. Surabaya merupakan kota yang terdampak Covid-19 dan memiliki tingkat pencemaran udara yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap kualitas udara di Surabaya melalui respon masyarakat dan tinjauan literatur, serta menghasilkan contoh aplikatif dalam menjaga kualitas udara setelah pandemi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pandemi Covid-19 sebagai variabel independen dan kualitas udara di Surabaya menjadi variabel dependen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen berupa kuisioner dan wawancara mendalam terhadap responden. Data yang terkumpul diberi skor dan dianalisis menggunakan aplikasi SPSS dengan uji regresi linear sederhana untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikasi sebesar <0.05 yang berarti adanya hubungan antara pandemi Covid-19 dengan kualitas udara di Surabaya. 75% dari 44 responden yang tersebar di 31 kecamatan di Surabaya, setuju bahwa terjadi perbedaan kualitas udara di Surabaya setelah adanya pandemi. Data ISPU di Surabaya per tanggal 6 Juni 2020 terdapat pada angka 21 yang berarti Baik. Adanya peningkatan kualitas udara harus terus dijaga oleh masyarakat, dengan perencanaan SWOT terbentuklah contoh aplikatif yang dapat diambil seperti menanam pohon, menggunakan kendaraan umum, dan tidak membakar sampah.Kata kunci : Covid-19, Pandemi, Kualitas Udar

    STUDI PEMILIHAN TANAMAN REVEGETASI UNTUK KEBERHASILAN REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG

    Get PDF
    The contribution of the mining sector to forest destruction in Indonesia reaches 10% and now drove to 2 million ha every year. To overcome this problem, it is necessary to reclaim the former mining area. One of the determinants of the success of reclamation is plant’s selection, in accordance with the condition of the land. In this case for revegetation activities need to pay attention between plant’s selectionspecies and plant growth requirements with the condition of the land, so that the reclamation success criteria can be achieved. This research uses descriptive analysis method, this method is done by describing the facts which followed byanalysis and provide sufficient understanding and explanation. Techniques of data collection using comparative analysis method by comparing various journals and other literature. Criteria for selection of tree species for ex-mining land can be seen from:(1) local species of pioneer, (2) fast growing but not in high cost, (3) produces litter that easy to decompose, (4) good root system and able to do reciprocal relationship with certain microba, (5) seed carrier, (6) easy and cheap in propagation, planting and maintenance. The success of revegetation depends on several things such as: preparation of planting, crop, plant maintenance and plant monitoring. Keywords: mining, reclamation, plant, revegetatio
    corecore