Jurnal Dampak
Not a member yet
    149 research outputs found

    Analisis Hubungan Sumber Pencemaran Udara Dalam Rumah Terhadap Penyakit ISPA Pada Balita

    Get PDF
    ARI is a disease with the highest mortality rate in the world, including in Indonesia. In Indonesia, ARI is still a public health problem due to high morbidity and mortality rates. As much as 15.4% of ARI cases attacked the under-five age group. In Jambi Province, ISPA is in the first rank of the ten main diseases from 2012-2019. This study aims to determine the relationship between sources of indoor air pollution and other risk factors that influence the occurrence of ARI in children under five. The method used in this research is cross-sectional. Test statistical analysis using the chi-square. Data collection was carried out by interviewing in the form of questionnaires and measuring using tools. The results showed that out of 108 children under five years old, 52 children had ISPA and 56 children had no ISPA. Based on the results of statistical tests, it shows that the variable smoking behavior, mosquito repellent, temperature, lighting, humidity, and parents' income have a relationship with the incidence of ARI in children under five years old, while the variables exclusive breastfeeding and immunization status statistically do not show a relationship with the incidence of ARI in children under five years old. Keywords: toddlers, acute respiratory infections (ARI), air pollution ABSTRAKISPA merupakan penyakit dengan angka kematian tertinggi di dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, ISPA masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena tingginya angka kesakitan dan kematian. Sebanyak 15,4% kasus ISPA menyerang kelompok usia balita. Di Provinsi Jambi, ISPA menempati urutan pertama dari sepuluh penyakit utama dari tahun 2012-2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sumber pencemaran udara dalam ruangan dengan faktor risiko lain yang mempengaruhi terjadinya ISPA pada balita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Uji analisis statistik menggunakan chi-square. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dalam bentuk angket dan pengukuran menggunakan alat bantu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 108 anak balita, 52 anak memiliki ISPA dan 56 anak tidak memiliki ISPA. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel perilaku merokok, pengusir nyamuk, suhu, pencahayaan, kelembaban, dan pendapatan orang tua memiliki hubungan dengan kejadian ISPA pada balita, sedangkan variabel pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi secara statistik tidak menunjukkan hubungan dengan kejadian ISPA pada balita. Kata kunci: balita, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), pencemaran udar

    Pengolahan Limbah Cair Laundry Menggunakan Kombinasi Media Pasir Silika-Karbon Aktif-Manganese Greensand

    Get PDF
    Laundry wastewater contains various kinds of contaminants, and high BOD5, COD, and phosphate. The wastewater laundry is directly disposed into sewerage without treatment. The results showed that BOD5, COD, TSS, phosphate, and pH parameters of laundry wastewater are 180.7 mg/L, 500.3 mg/L, 30 mg/L, 31.8 mg/L, and 8.3, respectively. One of the wastewater treatment methods is filtration. This research used multimedia filtration with three different media. There are three kinds of media which are silica sand, activated carbon, and manganese greensand. The purpose of this research was to find out the design of the reactor, to know the concentration of the test parameter before and after this processing, and to calculate the removal efficiency. The results showed that the reactor design measured 15x15x80 cm. On water quality before processing, there are three parameters that do not meet quality standards, and after processing all of the parameter tests do meet quality standards except phosphate. The best penyisihan efficiency for BOD5 test parameters was 68.56%, COD was 65.78%, TSS was 6.67%, phosphate was 16.35%, and pH was 12.04%. Further research is needed to know the saturation time of each filter media. Keywords: Laundry wastewater, filtration, silica sand, activated carbon, manganese greensand        ABSTRAKAir limbah laundry mengandung berbagai macam kontaminan, dan BOD5, COD, dan fosfat yang tinggi. Air limbah cucian ini langsung dibuang ke saluran pembuangan tanpa pengolahan. Hasil pengecekan parameter BOD5, COD, TSS, fosfat, dan pH air limbah laundry adalah 180,7 mg/L, 500,3 mg/L, 30 mg/L, 31,8 mg/L, dan 8,3. Salah satu metode pengolahan air limbah adalah dengan penyaringan. Dalam penelitian ini digunakan filtrasi multimedia dengan tiga media yang berbeda. Ada tiga macam media yaitu pasir silika, karbon aktif, dan manganese greensand. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui desain reaktor, mengetahui konsentrasi parameter uji sebelum dan sesudah pengolahan, serta menghitung efisiensi penyisihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain reaktor berukuran 15x15x80 cm. Pada kualitas air sebelum pengolahan ada tiga parameter yang tidak memenuhi baku mutu, dan setelah pengolahan semua parameter uji memenuhi baku mutu kecuali fosfat. Efisiensi penyisihan terbaik untuk parameter uji BOD5 adalah 68,56%, COD 65,78%, TSS 6,67%, fosfat 16,35%, dan pH 12,04%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui waktu saturasi masing-masing media filter. Kata kunci: Air limbah laundry, filtrasi, pasir silika, karbon aktif, manganese greensand

    Analisis Respon Siswa SMA di Kabupaten Situbondo terhadap Potensi Pemanfaatan Sampah Plastik sebagai Sumber Energi Listrik Rumahan

    Get PDF
    Plastic waste is one type of waste that is very difficult to decipher in the environment so as to reduce it and not pollute the environment many ways that have been done, such as 3R (Reduce, Reuse, Recycle) and currently many are utilizing it to become an alternative energy source. The purpose of writing this article is to find out the extent of the response of high school students in Situbondo district to the potential utilization of plastic waste as a source of home electrical energy according to the title of this article. The research method used is descriptive quantitative with data collection method using questionnaire method (questionnaire) through google form on high school students in Situbondo district. And the results from 87 high school students that plastic waste in Situbondo district is adequate to be used as a source of electrical energy and they are interested in learning it, but they are not sure if plastic waste as a source of small-scale electrical energy (home) can be applied in Situbondo in the future. Keywords: plastic waste, energy sources, home electricity ABSTRAK Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang sangat sulit diurai di lingkungan sehingga menguranginya dan tidak mencemari lingkungan banyak cara yang telah dilakukan, seperti 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan saat ini banyak yang memanfaatkannya menjadi sumber energi alternatif. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tanggapan siswa SMA di Kabupaten Situbondo terhadap potensi pemanfaatan sampah plastik sebagai sumber energi listrik rumah sesuai dengan judul artikel ini. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan metode kuesioner (angket) melalui google form kepada siswa SMA di Kabupaten Situbondo. Dan hasil dari 87 siswa SMA tersebut adalah sampah plastik di Kabupaten Situbondo cukup untuk digunakan sebagai sumber energi listrik dan mereka tertarik untuk mempelajarinya, tetapi mereka tidak yakin apakah sampah plastik sebagai sumber energi listrik skala kecil (rumah) dapat diterapkan di Situbondo di masa depan. Kata Kunci: sampah plastik, sumber energi, listrik rumah

    Meninjau Efisiensi Penurunan Kadar CO2 oleh Living Moss Wall: Studi tentang Potensi dan Tantangan dalam Mengatasi Pencemaran Udara di dalam Ruangan

    Get PDF
    Indoor air pollution is dangerous for human health because almost 90% of human activity occurs indoors. An important factor when assessing indoor air quality is the concentration of carbon dioxide (CO2). Even at very low concentrations, it can have a marked effect on the health of those in it. The purpose of this study was to review the ability of moss used as a living wall to absorb CO2 and study its potential application in improving indoor air quality. In addition, this research will also identify challenges that may be faced in implementing living moss walls. This study used the true experimental method with a pretest and posttest control group observation design. The study was conducted by comparing CO2 levels from 2 white cigarette smoke with and without living moss wall in a prototype room made of glass with dimensions of 40 cm x 40 cm and 55 cm high.The research results show that the use of living moss wall as a solution to overcome indoor air pollution, especially CO2, cannot be separated from several obstacles that must be faced in its implementation. Living moss wall has a relatively low CO2 reduction efficiency value by using blumei’s moss (Macromitrium blumei). The use of a living moss wall must also pay attention to the suitability of the environment where it is installed so that the living moss wall can function properly.Keywords: Living moss wall, carbon dioxide (CO2), indoor air pollution  ABSTRAK Pencemaran udara dalam ruangan berbahaya bagi kesehatan manusia karena hampir 90% aktivitas manusia terjadi di dalam ruangan. Faktor penting dalam menilai kualitas udara dalam ruangan adalah konsentrasi karbon dioksida (CO2). Bahkan pada konsentrasi yang sangat rendah, CO2 dapat memiliki efek yang signifikan pada kesehatan orang yang berada di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kemampuan lumut yang digunakan sebagai dinding hidup untuk menyerap CO2 dan mempelajari potensi aplikasinya dalam meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Selain itu, penelitian ini juga akan mengidentifikasi tantangan yang mungkin dihadapi dalam mengimplementasikan dinding lumut hidup. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen sejati dengan desain observasi kelompok kontrol pretes dan postes. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan tingkat CO2 dari asap rokok putih dengan dan tanpa dinding lumut hidup dalam sebuah ruangan prototipe yang terbuat dari kaca dengan dimensi 40 cm x 40 cm dan tinggi 55 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dinding lumut hidup sebagai solusi untuk mengatasi pencemaran udara dalam ruangan, terutama CO2, tidak dapat dipisahkan dari beberapa hambatan yang harus dihadapi dalam implementasinya. Dinding lumut hidup memiliki nilai efisiensi pengurangan CO2 yang relatif rendah dengan menggunakan lumut Macromitrium blumei. Penggunaan dinding lumut hidup juga harus memperhatikan kesesuaian lingkungan di mana dinding lumut hidup dipasang agar dapat berfungsi dengan baik.Kata Kunci: Living moss wall, karbon dioksida (CO2), pencemaran udara dalam ruangan     

    Analisis Hubungan Jumlah Kendaraan Dan Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) Di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo

    Get PDF
    The major source of air pollution in Indonesia comes from the transportation sector, particularly from motor vehicle emission pollution. One of the pollutants is carbon monoxide (CO) gas, which is highly hazardous if surpassing the ambient air quality standard. Gorontalo City is a place with a yearly increase of number of motor vehicles. Meanwhile, motorcycle contributes to 72,42% of affecting air quality. The research objective was to analyze the relationship of CO concentration and number of vehicles in Gorontalo City. This study included correlational research type discussing the number of motor vehicles and concentration of CO in Gorontalo City. The research samples were retrieved 3 times a week, on Monday, Friday, and Sunday in location with high, medium, and no vegetation in the roadside. The calculation of number of motor vehicles was carried out with the assistance of traffic survey from, while the measurement of CO concentration was done by using impinger. The research finding showed that the highest number of vehicles was on Prof. H.B Jassin Street, and the lowest was on Manggis Street. The highest concentration of CO was on Jend. Sudirman street and the lowest was on Mayor Dullah Street. The relation of number of motor vehicles and concentration of CO had value of interpretation of r= 0,416 with regression equation of y= 0,0271x + 104,17. The result indicated a positive relation pattern. The determinant factor was vegetation factor in the roadside, weather, and research time. Keywords: Number of Motor Vehicle, Concentration of Carbon Monoxide (CO), Gorontalo City ABSTRAKSumber utama pencemaran udara di Indonesia berasal dari sektor transportasi, khususnya dari pencemaran emisi kendaraan bermotor. Salah satu pencemar tersebut adalah gas karbon monoksida (CO) yang sangat berbahaya jika melebihi baku mutu udara ambien. Kota Gorontalo merupakan kota dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor dari tahun ke tahun. Sedangkan sepeda motor memberikan kontribusi 72,42% terhadap kualitas udara. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan konsentrasi CO dengan jumlah kendaraan di Kota Gorontalo. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional yang membahas tentang jumlah kendaraan bermotor dan konsentrasi CO di Kota Gorontalo. Pengambilan sampel penelitian dilakukan 3 kali dalam seminggu, yaitu pada hari Senin, Jumat, dan Minggu di lokasi dengan tinggi, sedang, dan tidak ada vegetasi di pinggir jalan. Perhitungan jumlah kendaraan bermotor dilakukan dengan bantuan survey lalu lintas, sedangkan pengukuran konsentrasi CO dilakukan dengan menggunakan impinger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kendaraan terbanyak berada di Jalan Prof. H.B Jassin dan terendah di Jalan Manggis. Konsentrasi CO tertinggi terdapat pada Jend. Jalan Sudirman dan terendah berada di Jalan Walikota Dullah. Hubungan jumlah kendaraan bermotor dan konsentrasi CO memiliki nilai interpretasi r= 0,416 dengan persamaan regresi y= 0,0271x + 104,17. Hasilnya menunjukkan pola hubungan yang positif. Faktor penentunya adalah faktor vegetasi tepi jalan, cuaca, dan waktu penelitian.

    Potensi Jasa Lingkungan Penyerap Karbon dan Penyedia Oksigen Hutan Lindung Mangunan, Yogyakarta

    Get PDF
    Forests have multifunction ecology, one of which is environmental services as a CO2 absorber and and O2 producer. The fact is that until now the magnitude of the potential for environmental services as carbon sinks and oxygen producers in the Mangunan Protection Forest is not known, so it is important to research it. The focus of this research is to determine the potential for environmental services in the form of biomass potential, carbon potential, carbon sinks, oxygen providers and their economic value. Carbon data collection in the field by measuring DBH and height of woody vegetation. Calculations using the 2011 BSNI standard and analyzed descriptively. The biomass potential of the Mangunan Protected Forest is 52.83 tons/ha and has threats in the form of trees and fires, so it needs to be preserved. Mangunan Protected Forest Environmental Services in the form of CO2 absorbers of 193.87 tons/ha/year and O2 producers of 141.53 tons/ha/year. The environmental services, if translated properly, are worth Rp. 2,122,640,368. Keywords: environment, sustainability, climate, biomass, vegetation  ABSTRAK Hutan memiliki multifungsi ekologi, salah satunya adalah jasa lingkungan sebagai penyerap CO2 dan penghasil O2. Faktanya sampai saat ini belum diketahui besarnya potensi jasa lingkungan sebagai penyerap karbon dan penghasil oksigen di Hutan Lindung Mangunan, sehingga penting untuk diteliti. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi jasa lingkungan berupa potensi biomassa, potensi karbon, penyerap karbon, penyedia oksigen dan nilai ekonominya. Pengumpulan data karbon di lapangan dengan mengukur DBH dan tinggi vegetasi berkayu. Perhitungan menggunakan standar BSNI 2011 dan dianalisis secara deskriptif. Potensi biomassa Hutan Lindung Mangunan sebesar 52,83 ton/ha dan memiliki ancaman berupa pohon dan kebakaran sehingga perlu dilestarikan. Jasa Lingkungan Hutan Lindung Mangunan berupa penyerap CO2 sebesar 193,87 ton/ha/tahun dan penghasil O2 sebesar 141,53 ton/ha/tahun. Jasa lingkungan tersebut, jika diterjemahkan dengan baik, bernilai Rp. 2.122.640.368. Kata kunci: lingkungan, kelestarian, iklim, biomassa, vegetasi     

    Pengembangan Jaringan Distribusi Air Minum di Bagian Selatan Kabupaten Banyuwangi

    Get PDF
    The Tegaldlimo branch of Banyuwangi water supply company serves 3 villages and 28 villages in the southern part of Banyuwangi district are not yet served by piped networks. This study aims to analyze the development of piped distribution networks in the short-term, medium-term term, and long-term Southern Banyuwangi Regency. The geometry method was carried out for population projection in 2042 that applied as the basis of average water demand. The calculation of water demand was simulated using EPANET 2.2, with maps of distribution pipelines to illustrate the hydraulic simulation of pipelines. The development of drinking water distribution networks in The Southern Banyuwangi Regency was divided into four stages according to the priority, namely Siliragung, Pesanggaran, Bangorejo, and Purwoharjo district. The development of the drinking pipeline network was carried out by using HDPE in diameters of 200, 180, 160, 140, 125, 110, 90, 75, and 63 mm and pump type of Grundfos UPS Series 200 with a maximum head of 18 m and a maximum flow of 70 cubic meter per hour. Keywords: development, SPAM, PUDAM  ABSTRAK PDAM Banyuwangi cabang Tegaldlimo melayani 3 desa dan 28 desa di Kabupaten Banyuwangi bagian selatan belum terlayani jaringan perpipaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan jaringan distribusi perpipaan dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang di Kabupaten Banyuwangi Bagian Selatan. Metode geometri dilakukan untuk proyeksi penduduk tahun 2042 yang digunakan sebagai dasar kebutuhan air rata-rata. Perhitungan kebutuhan air disimulasikan menggunakan EPANET 2.2, dengan peta jaringan pipa distribusi untuk menggambarkan simulasi hidrolik jaringan pipa. Pembangunan jaringan distribusi air minum di Kabupaten Banyuwangi Selatan dibagi menjadi empat tahap sesuai prioritasnya, yaitu Kecamatan Siliragung, Pesanggaran, Bangorejo, dan Purwoharjo. Pengembangan jaringan pipa minum dilakukan dengan menggunakan HDPE diameter 200, 180, 160, 140, 125, 110, 90, 75 dan 63 mm dan pompa tipe Grundfos UPS Series 200 dengan head maksimum 18 m dan aliran maksimum 70 meter kubik per jam. Kata kunci: pengembangan, SPAM, PUDAM     

    Analisis Karbon Monoksida (CO) Menggunakan Metode Gaussian Plume di Persimpangan Margorejo Ahmad Yani Surabaya

    Get PDF
    Carbon monoxide is a pollutant that can interfere with human life and the environment. One of the sources of carbon monoxide pollutants comes from motor vehicle emissions. Heavy traffic can result in poor air quality. The city of Surabaya is the largest metropolitan city after Jakarta. One of the heavy traffic in the city of Surabaya is the Margorejo Ahmad Yani intersection, this intersection is the link between Surabaya and Sidoarjo. The purpose of this study is to determine the results of carbon monoxide in the field, predict the Gaussian Plume model, and calculate the results of field data validation and model data. Determination of the location of the sampling point is based on SNI 19-7119.6.9, 2005 section 6, so that a total of 6 sampling points can represent the intersection. The average yield of carbon monoxide in the field on Saturday, Sunday, and Monday in a row is 14,336 μg/m3, 13,615 μg/m3, 16,881 μg/m3. The distribution distance of the Gaussian model simulation on Saturday Morning; Afternoon; The afternoon in a row is 54 m; 64; 76 m, Sunday Morning; Afternoon; The afternoon in a row is 34 m; 53 m; 54 m, Monday Morning; Afternoon; The afternoon in a row is 62 m; 65 meters; 62 m. The results of field data validation and model data with the MAPE formula are 15.17%. Keywords: motor vehicles, carbon monoxide, gaussian  ABSTRAK Karbon monoksida merupakan polutan yang dapat mengganggu kehidupan manusia dan lingkungan. Salah satu sumber pencemar karbon monoksida berasal dari emisi kendaraan bermotor. Lalu lintas yang padat dapat mengakibatkan kualitas udara yang buruk. Kota Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar setelah Jakarta. Salah satu lalu lintas yang padat di Kota Surabaya adalah simpang Margorejo Ahmad Yani, simpang ini merupakan penghubung antara Surabaya dengan Sidoarjo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil karbon monoksida di lapangan, memprediksi model Gaussian Plume, dan menghitung hasil validasi data lapangan dan data model. Penentuan lokasi titik pengambilan sampel didasarkan pada SNI 19-7119.6.9 tahun 2005 pasal 6, sehingga sebanyak 6 titik pengambilan sampel mewakili titik potong tersebut. Hasil rata-rata karbon monoksida di lapangan pada hari Sabtu, Minggu, dan Senin berturut-turut adalah 14.336 μg/m3, 13.615 μg/m3, 16.881 μg/m3. Jarak distribusi simulasi model Gaussian pada Sabtu Pagi; Sore; Sore berturut-turut adalah 54 m; 64; 76 m, Minggu Pagi; Sore; Sore berturut-turut adalah 34 m; 53 m; 54 m, Senin Pagi; Sore; Sore berturut-turut adalah 62 m; 65 meter; 62 m. Hasil validasi data lapangan dan data model dengan rumus MAPE sebesar 15,17%. Kata kunci: kendaraan bermotor, karbon monoksida, gaussian     

    Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap Debit Banjir Rancangan Di DAS Baubau

    Get PDF
    ABSTRACTThis research was conducted in the city of Baubau, Southeast Sulawesi Province, the location is focused on the area directly adjacent to the Baubau River which has a river length of 15,704 Km in the Baubau catchment with an area of 76,117 Km2. which empties into residential areas as areas where seasonal floods often occur. To reduce the risk of loss due to the impact of flooding flood control efforts are needed that can be carried out properly if the flood discharge design of the repeat design can be known. This study aims to analyze changes in land use against runoff coefficient with flood discharge design period of time in Baubau watershed. The analysis used is the descriptive analysis regarding the spatial distribution pattern of land use and its effect on the runoff coefficient in 2019. Then to get the discharge plan for the return time analysis was carried out using the Nakayasu Empirical method or the Synthetic Unit Hydrograph (HSS) with rainfall data for 2010 to 2019 obtained from the BMKG Betoambari station in Baubau City. From the results of the analysis, it will be obtained the flood discharge plans for the return period of 5, 10, 20, 25, 50, and 100 years.Keywords: Baubau watershed, flood discharge, hydrograph ABSTRAKPenelitian ini dilakukan di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara, lokasi difokuskan pada wilayah yang berbatasan langsung dengan Sungai Baubau yang memiliki panjang sungai 15.704 Km di DAS Baubau dengan luas wilayah 76.117 Km2. yang bermuara di pemukiman penduduk sebagai daerah yang sering terjadi banjir musiman. Untuk mengurangi resiko kerugian akibat dampak banjir diperlukan upaya pengendalian banjir yang dapat dilakukan dengan baik jika debit banjir desain desain ulang dapat diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan terhadap koefisien limpasan dengan debit banjir periode rencana waktu di DAS Baubau. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif mengenai pola sebaran spasial penggunaan lahan dan pengaruhnya terhadap koefisien limpasan Tahun 2019. Kemudian untuk mendapatkan debit rencana waktu ulang dilakukan analisis dengan menggunakan metode Empiris Nakayasu atau Hidrograf Satuan Sintetis (Synthetic Unit Hydrograph). HSS) dengan data curah hujan tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 diperoleh dari stasiun BMKG Betoambari Kota Baubau. Dari hasil analisa tersebut akan diperoleh debit banjir rencana kala ulang 5, 10, 20, 25, 50 dan 100 tahun.Kata kunci: DAS Baubau, debit banjir, hidrogra

    Pengendalian Air Limpasan dengan Ecodrainage untuk Kawasan Perumahan Podo Asih

    Get PDF
    Podo Asih Housing is a residential area located in Beji District, Pasuruan Regency, located at 7°34'23.21” S and 112°44'00.39” E housing area of 50,000 m2 or 5 hectares, this relatively densely populated housing is still frequent. There is a flood that can disrupt the activities of residential residents. One alternative to overcome this is by applying the concept of eco-drainage in residential areas. This study uses a quantitative descriptive approach to the Podo Asih Housing area, hydrological analysis is carried out to determine runoff discharge and hydraulic analysis to determine the capacity of the existing channel in the Podo Asih Housing area, the analysis is carried out to determine how much runoff discharge occurs, that is the basis In eco-drainage planning, it is necessary to take into account how many rainwater reservoirs, infiltration wells, and biopore infiltration holes are needed to control the runoff water. In collecting data, researchers conducted observations and measurements directly in the field, carried out laboratory tests, and collected rain data from the Department of Irrigation and Mining of Pasuruan Regency. HEC-RAS software for hydraulic analysis calibration. The results showed that there were 39 out of 118 channels that could not accommodate runoff water discharge, planned as many as 378 rainwater collectors, 68 infiltration wells, and 289 biopore infiltration holes that could reduce runoff discharge by 1,253 m3/s with a reduction percentage of 95.59% for a 2 year return period, 77.06% for a 5 year return period, and 68.19% for a 10 year return period. Keywords: housing, runoff, ecodrainage  ABSTRAK Perumahan Podo Asih merupakan kawasan perumahan yang terletak di Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan, terletak pada 7°34'23.21” LS dan 112°44'00.39” BT dengan luas perumahan 50.000 m2 atau 5 hektar, perumahan yang relatif padat penduduk ini masih sering dijumpai. Adanya banjir yang dapat mengganggu aktivitas warga pemukiman. Salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan konsep ecodrainage pada kawasan pemukiman. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif pada kawasan Perumahan Podo Asih, analisis hidrologi dilakukan untuk menentukan debit limpasan dan analisis hidrolik untuk mengetahui kapasitas saluran yang ada di kawasan Perumahan Podo Asih, analisis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar terjadi debit limpasan, yang menjadi dasar Dalam perencanaan ekodrainase, perlu diperhitungkan berapa jumlah penampungan air hujan, sumur resapan, dan lubang resapan biopori yang dibutuhkan untuk mengendalikan air limpasan. Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan observasi dan pengukuran langsung di lapangan, melakukan uji laboratorium, dan mengumpulkan data hujan dari Dinas Pengairan dan Pertambangan Kabupaten Pasuruan. Perangkat lunak HEC-RAS untuk kalibrasi analisis hidrolik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 39 dari 118 saluran yang tidak dapat menampung debit air limpasan, direncanakan sebanyak 378 penampung air hujan, 68 sumur resapan, dan 289 lubang resapan biopori yang dapat mereduksi debit limpasan sebesar 1.253 m3/s dengan persentase penurunan. sebesar 95,59% untuk periode ulang 2 tahun, 77,06% untuk periode ulang 5 tahun, dan 68,19% untuk periode ulang 10 tahun. Kata kunci: perumahan, limpasan, ekodrainase     

    145

    full texts

    149

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Dampak
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇