66 research outputs found

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh temuan di lapangan yang menunjukan bahwa hasil belajar biologi siswa masih terbilang rendah, hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kurangnya penerapan strategi model atau pendekatan pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. Penelitian i ni bert ujuan untuk mengetahui penggunaan pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X S MA Pasundan 2 Bandung,. Pengambilan sampel dilakukan d engan menggunakan teknik purposive sampling . S ampel penelitian berjumlah 30 orang untuk kelas eksperimen dan 30 orang untuk kelas kontrol . Motede penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen (eksperimen semu) dengan desain penelitian yang digunakan ad alah Pretest - Posttest Control Group Design . Instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda pretest dan posttes t . yang telah di uji validitas dan reliabilitas sebelumnya. Pengolahan data hasil Posttest dilakukan uji normalitas, homogenitas dan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji - t. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah penggunaan pendekatan reciprocal teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data hi potesis posttest menggunakan uji - t diperoleh nilai t hitung = 4,66 dan t tabel (0,01) = 2,67 pada taraf signifikan 99% atau α = 0,01 menunjukan t hitung > t tabel , yang berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini menun jukan bahwa terdapat perbedaan nilai signifikan antara pembelajaran tanpa menggunakan reciprocal teaching dengan pembelajaran menggunakan reciprocal teaching . Berdasarkan penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pend ekatan reciprocal teaching pada materi pencemaran lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci : Hasil Belajar, Pendekatan Reciprocal Teaching, Pencemaran Lingkungan

    Perancangan Tekstil Untuk Busana Wanita Dengan Efek Krep

    Get PDF

    Growth Improvement of Mung Bean (Vigna Radiata (L.) Wilczek R.) by Application of Mycofer and Phosphate Fertilizer

    Get PDF
    The objective of the research was to observe the effect of mycofer inoculation and the phosphate fertilizer on growth improvement of mung bean (Vigna radiata (L.) R. Wilczek). The research method used experimental method, which used randomize block design 2 x 7 factorial with 3 replications. The first factor was mycofer inoculation (M), which consisted of two levels, i.e. without mycofer inoculation (m0) and with mycofer inoculation (m1). The second factor was adding of phosphate fertilizer (P), which consisted of seven levels of doses, i.e. without adding of phosphate fertilizer (p0), 25 kg/ha (p1), 50 kg/ha (p2), 75 kg/ha (p3), 100 kg/ha (p4), 125 kg/ha (p5) and 150 kg/ha (p6). The observation parameter included the plant height, the leaf area, the dry weight, the number of pods, the seeds weight and the percentages of the root infection. The result showed that there was interaction between mycofer inoculation and the adding phosphate fertilizer to increase the plant height, the number of pods and the seeds weight. Phosphate fertilizer dose 75 kg/ha (p3) was the best dose for increasing the growth of mung bean plants inoculated mycofer on all parameters observed, except best phosphate fertilizers dose for the parameters of dry weight was 50 kg[1] / ha (p2)

    GAMBARAN EFIKASI DIRI PADA LANJUT USIA DENGAN DEMENSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDA BANDUNG

    Get PDF
    Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan pada lanjut usia, seperti demensia. Demensia ditandai dengan kesulitan mengambil keputusan, sehingga dapat mengganggu efikasi diri. Efikasi diri merupakan penilaian pribadi terhadap kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan tindakan dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efikasi diri pada lanjut usia dengan demensia di Panti Sosial Tresna Wreda Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah 66 lansia dengan demensia. dengan sampel sebanyak 58 lansia dengan MMSE 10-26. Instrumen yang digunakan adalah GSE (General Self Efficacy Scale). Hasil penelitian menunjukan gambaran karakteristik lansia yaitu, sebanyak 39 lansia (67,2%) berusia 75-90 tahun, 49 lansia (84,5%) berjenis kelamin perempuan, 14 lansia (24,1%) dengan pendidikan SD, dan 38 lansia (65,5%) dengan riwayat penyakit hipertensi. Hasil penelitian ini juga menunjukan sebanyak 29 lansia (50%) mengalami demensia ringan, sebanyak 30 lansia (51,7%) memiliki efikasi diri rendah, serta berdasarkan tingkatan demensia sebanyak 24 lansia (41,3%) dengan demensia ringan memiliki efikasi diri tinggi, dan sebanyak 19 lansia (32,7%) dengan demensia sedang memiliki efiaksi diri rendah. Sehingga, diharapkan bagi perawat agar lebih memperhatikan efikasi diri lansia dengan demensia, serta dapat memberikan penyuluhan atau konseling kepada keluarga atau pengurus panti tentang pentingnya efikasi diri, supaya efikasi diri pada lansia demensia dapat meningkat.;-- Increasing life expectancy causes various health problems in the elderly, such as dementia. Dementia is characterized by difficulty in making decisions, which can interfere self efficacy. Self efficacy is a personal assessment of one’s ability to organize and execute actions in achieving a particular goal. This study aims at determining the image of self efficacy of elderly with dementia in Panti Sosial Tresna Werdha Bandung. This research used quantitative descriptive method with purposive sampling technique. The population in this study was 66 elderly with dementia and the sample is 58 elderly with MMSE of 10-26. The instrument used was GSE (General Self Efficacy) Scale. The results of this study showed the elderly characteristics, which were 39 elderly (67.2%) aged 75-90 years old, 49 elderly (84.5%) were female, 14 elderly (24.1%) had elementary education, and 38 elderly (65.5%) had a history of hypertension. The results of this study also showed that 29 elderly (50%) had mild dementia and 30 elderly (51.7%) had low self efficacy. Based on the level of dementia, 24 elderly (41.3%) had mild dementia and high self efficacy, and 19 elderly (32.7%) had dementia and low self efficacy. Thus, it is expected that nurses should pay more attention to the self efficacy of elderly with dementia, and can provide counseling to the family or the board of the social home about the importance of self efficacy, so that self efficacy in elderly dementia can increase

    HUBUNGAN KEKERABATAN IPOMOEA TRIFIDA (H.B.K.) G. DON ASAL CITATAH JAWA BARAT BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI POLEN

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the relationship of kindship 30 accessions of Ipomoea trifida origin Citatah West Java based on morphological characters of pollen which includes shape, size, type of aperture, and ornamentation of exine. Preparation of pollen carried out using the Erdtman (1966) method. The result shows that the shape of pollen I.trifida are rounded (oblate spheroideal and prolate spheroideal with the ratio P / E : 7 / 8-8 / 8 & 8 / 8-8 / 7), pollen grain size is medium (25-50 µm), type of aperture is porous and exine ornamentation is echinet with variations blunt end and a pointed tip. Analysis of pollen morphological characters using NTSYSpc program version 2.0 produces dendogram that divide 30 accession I.trifida into two branches. The first branch consisted of 21 accessions are accession no. 69, 151, 166, 178, 94, 179, 108, 132, 111, 145, 147, 168, 214, 215, 158, 199, 201, 216, 212, 170 and 171. The second branch consists of 9 accessions are accession no. 109, 167, 187, 180, 209, 177, 196, 197 and 113

    Perbanyakan In Vitro Bawang Putih (Allium Sativum Var. Tawangmangu) Melalui Kultur Tunas Kapital (Shoot Apex)

    Get PDF
    The purpose of this research was to get the best combination of NAA and BAP concentration that enhance the growth of shoots and the best IBA concentration to root inducing from shoot apex explants of garlic on semi-solid MS medium. Research used experimental method with single factor and 2 steps induction of research, those are shooting and rooting. For the steps of shoot induction, the treatment used 9 combinations concentration BAP and NAA (k), those were k1 (NAA 0,25 ppm + BAP 1 ppm), k2 (NAA 0,5 ppm + BAP 1 ppm), k3 (NAA 0,75 ppm + BAP 1 ppm), k4 (NAA 0,25 ppm + BAP 1,5 ppm), k5 (NAA 0,5 ppm + BAP 1,5 ppm), k6 (NAA 0,75 ppm + BAP 1,5 ppm), k7 (NAA 0,25 ppm + BAP 2 ppm), k8 (NAA 0,5 ppm + BAP 2 ppm) and k9 (NAA 0,75 ppm + BAP 2 ppm). While for root induction used 3 treatments, those were i1 (IBA 1 ppm), i2 (IBA 2 ppm) dan i3 (IBA 3 ppm). The fastest time of shoot’s growth was 4,66 days after planting that appeared on k7 treatment. The treatment of k4 was the best average of the number shoots and leaves (2,66 and 4). Treatment of k3 was the best average of the lenght shoots and leaves (7,33 and 8,03). In the step of root induction, i2 is fastest time for root inductions (10 day after root induction) and the best average of the number root (2,66). Furthermore, i1 treatment was the best average of the lenght root (0,47 cm).Keywords: Garlic, MS, Plant growth regulator, Shoot apex, Tissue cultur

    DUKUNGAN MITRA KERJA UNICEF TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM UNICEF DALAM MEMBERIKAN BANTUAN KEPADA ANAK-ANAK KORBAN PERANG DI PALESTINA

    Get PDF
    Penelitian ini membahas perang antara Palestina dan Israel, dimana Israel mengklaim bahwa tanah Palestina merupakan tanah suci yang dijanjikan Tuhan bagi Israel. Adanya gerakan Zionisme. yang merupakan aspirasi penciptaan negara tersendiri untuk bangsa Yahudi. Dengan adanya Inggris untuk mendukung pendirian sebuah tanah air bagi bangsa Yahudi di Palestina. Dukungan tersebut tertuang dalam surat Lord Balfour yang dikenal dengan Balfour Declaration. Dimana dukungan Inggris ini menjadi sangat penting dan akan menjadi landasan bagi gerakan Zionisme untuk membentuk sebuah negara Yahudi di Palestina. Banyaknya imigran yang datang ke Palestina, mengakibatkan banyak orang Palestina terdesak hingga terjadi bentrokan antara Yahudi dan Palestina. Bentrokan yang berlarut-larut ini, dan Inggris sebagai pemegang mandat tidak dapat menyelesaikannya. Selanjutnya masalah ini ditangani oleh PBB. Pada tahun 1948, PBB membuat sebuah proposal perdamaian untuk Arab dan Yahudi dengan pembagian wilayah. Berbagai infrastruktur di Palestina hancur lebur yang diakibatkan oleh perang. Banyak warga sipil yang telah menjadi korban terutama anak-anak yang mengalami kekerasan fisik dan psikis. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan UNICEF dalam memberikan bantuan kepada anak-anak korban perang di Palestina. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dukungan mitra kerja UNICEF terhadap pelaksanaan program UNICEF dalam memberikan bantuan kepada anak-anak korban perang di Palestina. Selanjutnya juga untuk mengetahui hambatan apa yang dihadapi mitra kerja UNICEF dalam memberikan bantuan kepada anak-anak korban perang di Palestina. Sedangkan manfaat atau kegunaan penelitian ini adalah diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang menyangkut peran organisasi internasional. Selanjutnya, penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat dalam menyikapi memberikan bantuan kepada anak-anak korban di Palestina yang di akibatkan oleh perang. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan memberikan gambaran, menelaah dukungan mitra kerja UNICEF dalam pelaksanaan program UNICEF untuk memberikan bantuan kepada anak-anak korban perang. Secara objek berdasarkan fakta dan aktual mengenai situasi dan kondisi. Selanjutnya menggunakan metode penelitian historis adalah metode pemecahan yang ilmiah dan perspektif sejarah, dimana dengan cara mengumpulkan data-data mengenai masalah anak-anak korban perang di Palestina. Hasil dari penelitian ini adalah dengan adanya kehadiran UNICEF dan dukungan mitra kerja dari badan PBB, lembaga swadaya masyarakat dan negara-negara lain di Palestina, dengan memberikan bantuan untuk mendapatkan kembali apa yang menjadi hak anak-anak. Yang diimplementasikan melalui program-program UNICEF berupa program air dan sanitasi, kesehatan dan gizi, pendidikan dan perlindungan atau psikososial. Masyarakat Palestina banyak merasakan manfaat dari program-program tersebut, terutama bagi anak-anak. Kehidupan anak-anak dapat terjamin, mengembangkan potensi penuh yang dimiliki anak-anak, dan anak-anak mendapatkan apa yang menjadi haknya. Kata kunci: perang Palestina-Israel, mitra kerja UNICEF, anak-anak korban peran

    PERSILANGAN INTERSPESIFIK Ipomoea batatas (L.) Lam. DENGAN I. trifida (H.B.K.) G. Don. BERUMBI ASAL CITATAH, JAWA BARAT

    Get PDF
    Ipomoea trifida, a wild type of sweet potato (I. batatas), has a high potential to improve yield on dry matter content, starch, protein, as well as resistance to pests and certain diseases via hybridization. Interspecific crossing is an effort to increase genetic diversity in plant breeding programs, therefore the study of interspecific crossing between I. batatas and I. trifida becomes very important. The objectives of the research were to determine the level of compatibility of the interspecific crossing between I. batatas and I. trifida. Maternal parents were two accessions of tetraploid-I. batatas (2n = 4x = 60) namely accessions 206 (cv. Cilembu) and accessions 217 (cv. Ex-Japan), while the paternal parent  was  accessions  99 of diploid-I. trifida (2n = 2x = 30) originated from Citatah, West Java. Crossing was done in the morning after emasculation on flower buds one day before. Obsevation was carried out 25 days after crossing. The results showed that all the interspecific crossing between accessions 206 (cv. Cilembu) x accessions 99 (I. trifida) and accessions 217(Ex- Japan) x accessions 99 (I. trifida) had a low success level with the percentage of crossability, were 6.67% and 9.76 %; the rate of aborted fruits reached were 93.33% and 90.24%; number of seeds produced were 12 and 35, and percentage of germination were 25% and 17.14 %, respectively. Analysis of F1 chromosome showed that all the F1 plants were triploid with chromosomes number was 45 (2n = 3x = 45)

    Analisis Kandungan Vitamin C Makroalga serta Potensinya bagi Masyarakat di Kawasan Pantai Timur Cagar Alam Pananjung Pangandaran

    Get PDF
    Makroalga merupakan sumber terbaharukan yang potensial. Makroalga memiliki kandungan nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, serat, lemak, mineral dan berbagai vitamin. Salah satu vitamin yang terkandung adalah vitamin C yang memiliki banyak manfaat bagi manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan vitamin C makroalga serta potensinya bagi masyarakat di kawasan Pantai Timur Cagar Alam Pananjung Pangandaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode jelajah dengan bantuan garis transek, analisis kandungan vitamin C makroalga menggunakan metode iodometri dan kajian potensi makroalga menggunakan metode wawancara. Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan kandungan vitamin c pada delapan jenis makroalga yang ditemukan yaitu: Gracillaria eucheumioides 0,0401 mg/g, Halimeda macroloba 0,077 mg/g, Halymenia harveyana 0,036 mg/g, Gracillaria salicornia 0,0559 mg/g, Valoniopsis pachynema 0,0529 mg/g, Gracillaria coronipifolia 0,0478 mg/g, Borgesinia forbesii 0,1121 mg/g, Acanthophora spicifera 0,0459 mg/g. Berdasarkan pengetahuan masyarakat setempat potensi makroalga sebagai bahan pangan (agar), bahan obat dan bahan pakan abalon. Dapat disimpulkan bahwa kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada Borgesinia forbesii 0,1121 mg/g dan terendah terdapat pada Halymenia harveyana 0,036 mg/g serta kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai potensi makroalga

    ANALISIS PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN TOTAL FLAVONOID KULTUR KALUS KRISAN (Chrysanthemum morifolium Ramat) DENGAN PEMBERIAN ASAM 2,4-DIKLOROFENOKSIASETAT (2,4-D) DAN AIR KELAPA

    Get PDF
    Chrysanthemum morifolium contains flavonoids which have antioxidant properties and was useful in treating various diseases. The production of flavonoids from plants can be done in vitro through callus culture. Auxin 2,4-D growth regulators and organic compounds such as coconut water added to the media can affect the success of callus formation and secondary metabolite synthesis. The purpose of this study was to obtain the best treatment of 2,4-D concentration and coconut water that can increase the growth and total flavonoid levels of C. morifolium callus cultures. The method used in this research was the experimental method completely randomized design (CRD) with 8 treatments, namely 1 ppm 2,4-D + 10% coconut water (CW); 2 ppm 2,4-D + 10% CW; 3 ppm 2,4-D + 10% CW ; 4 ppm 2,4-D + 10% CW; 1 ppm 2,4-D; 2 ppm 2,4-D; 3 ppm 2,4-D; 4 ppm 2,4-D in 4 replication. The results showed that the treatment of 4 ppm 2,4-D and 10% CW was the best treatment combination, resulting in an average callus size (1.4 cm), fresh weight (0.19 grams), dry weight (0.16 gram) and total flavonoid content (1.873 mgQE/g
    • …
    corecore