64 research outputs found

    HUBUNGAN CONSUMER DECISION MAKING STYLE DENGAN POST PURCHASE DISSONANCE PADA REMAJA DI KOTA BANDUNG

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk melihat korelasi antara consumer decision making style dengan post purchase dissonance pada remaja di kota Bandung. Pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi digunakan dalam penelitian ini. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 513 individu usia remaja yang berada pada rentang usia 15-18 tahun. Peneliti menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data yang terdiri dari consumer style inventory (CSI) (Sprolles dan Kendal, 1986) dan cognitive dissonance after purchase (Sweeney, Hausknecht, dan Soutar, 2000). Hasil uji hipotesis menggunakan uji chi square dan uji korelasi pearson dan rasch model. Hasil penelitian ini menunjukan 1) Consumer decision making style tipe perfectionist/high-quality conscious berkorelasi negatif dengan post purchase dissonance hasil (r=-.119), 2) Consumer decision making style tipe brand conscious, price equals quality berkorelasi positif dengan post purchase dissonance (r=.104) 3) Consumer decision making style tipe novelty, fashion conscious berkorelasi positif dengan post purchase dissonance (r=.102). Kata kunci: konsumen, gaya keputusan membeli konsumen, disonansi kognitif pasca pembelian, remaja.----------Abstract: This research was conducted to examine the correlation between consumer decision making style and post purchase dissonance in teenagers. Quantitative approach was used in this research. 513 teenagers aged between 15-28 years old participated in this research. Researcher used questionairre to gather data using consumer style inventory (CSI) (Sprolles dan Kendal, 1986) and cognitive dissonance after purchase (Sweeney, Hausknecht, dan Soutar, 2000). Data analyzed by using chi square, Pearson-Product Moment with Rasch model. This research showed that 1) consumer decision making style perfectionist/high quality negatively correlated with postpurchase dissonance. Consumer decision making style (r=-.119) 2) brand conscious, price equal quality positively correlated with post purchase dissonance and consumer decision making style (r=.104) novelty, fashion conscious positively correlated with post purchase dissonance (r=102) showed that there are correlation between consumer decision making style with post purchase dissonance on tenageers in Bandung

    PRAKTIK SEWA PERAHU NELAYAN PRESPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARI’AH (STUDY DI DESA KARYATANI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI LAMPUNG TIMUR)

    Get PDF
    ABSTRAK Ijarah atau sewa-menyewa merupakan salah satu kegiatan muamalah yang setiap hari dilakukan oleh manusia sebagai bentuk saling tolong-menolong. Menurut syari’at Islam bahwa sewa-menyewa haruslah memenuhi syarat dan rukun dari sewa-menyewa. Apabila tidak terpenuhi syarat dan rukunnya dapat mengakibatkan tidak sahnya sewa-menyewa yang dijalankan. Di Desa Karyatani terdapat Praktik ijarah atau sewa-menyewa perahu nelayan, yakni mengenai ketentuan perjanjian yang tidak memiliki kejelasan sama sekali. Hal ini tidak sesuai dengan syariat Islam, Dimana dalam syariat Islam tersebut bahwa praktik ijarah haruslah memenuhi kejelasan tentang teransaksi yang sedang dilakukan. Rumusan masalah dalam permasalah ini adalah bagaimana praktik sewa perahu nelayan di Desa Karyatani dan bagaimana praktik sewa perahu nelayan di Desa Karyatani menurut perspektif Hukum Ekonomi Syari’ah. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menjelaskan pelaksanaan sewa perahu nelayan di Desa Karyatani dan untuk mengetahui tinjauan Hukum Ekonomi Syari’ah terkait praktik sewa-menyewa perahu nelayan. Penelitian ini tergolong penelitian lapangan (field research) yang sifatnya deskriptif analisis dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi yang ada di tempat penelitian. Sumber data yang digunakan menggunakan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari buku-buku yang mempunyai relevansi dengan permasalahan dan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian di Desa Karyatani Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Mengenai praktik sewa-menyewa antara orang yang memberikan sewa perahu dan orang yang menerima sewa perahu dimana perjanjian sewa-menyewa dilakukan secara lisan, akan tetapi pada saat pelaksanaan sewa-menyewa terdapat ketidaksesuaian dengan perjanjian diawal yaitu terkait biaya perbaikan perahu yang di tanggung oleh penerima sewa dimana seharusnya di tanggung oleh pemberi sewa. Tinjauan hukum Islam terhadap praktik sewa-menyewa perahu di Desa Karyatani Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur adalah tidak sah atau bathil. Karena terdapat ketidak sesuaian pelaksanaan sewa-menyewa dengan perjanjian yang telah disepakati, selain itu terdapat pihak yang merasa dirugika

    MANAJEMEN PELAYANAN HAJI DAN UMRAH TERHADAP JAMAAH YANG SUDAH LANSIA DI PT MARCO TOUR DAN TRAVEL HAJI DAN UMRAH BANDAR LAMPUNG

    Get PDF
    ABSTRAK Penyelenggaraan ibadah haji oleh Pemerintah bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik�baiknya bagi jamaah haji sehingga jamaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran Agama Islam. Pemerintah berkewajiban memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan. Dengan menyediakan layanan administratif, transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan, dan hal-hal lain yang diperlukan oleh jamaah haji secara keseluruhan terutama bagi jamaah lanjut usia. Melihat dengan semakin banyaknya minat masyarakat untuk dapat menunaikan ibadah haji dan melihat masa tunggu yang semakin panjang, kehawatiran pun terjadi terkait dengan calon jamaah haji yang berusia lanjut. Karena untuk menunaikan ibadah haji dibutuhkan fisik yang kuat dalam menjalankan semua rangkaian kegiatan ibadah haji maupun umrah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif, yaitu penulis mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian dengan tujuan agar bisa memperoleh data-data dan informasi yang mendalam tentang Manajemen Pelayanan Haji dan Umrah Terhadap Jamaah yang Sudah Lansia di PT Marco Tour dan Travel Bandar Lampung. Hasil penelitian yang dilakukan dengan ini dapat diketahui bahwa manajemen Pelayanan Haji dan Umrah Terhadap Jamaah yang Sudah Lansia di PT marco tour dan travel kedaton bandar lampung menggunakan 4 fungsi manajemen yaitu terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Keempat fungsi manajemen tersebut digunakan dalam melaksanakan Pelayanan Haji dan Umrah Terhadap Jamaah yang Sudah Lansia di PT marco tour dan travel bandar lampung agar pelaksanan pembinaan haji dan umrah terkhususnya Jamaah yang Sudah Lansia dapat berjalan dengan baik dan terarah. iii ABSTRACT The implementation of the pilgrimage by the Government aims to provide the best possible guidance, service and protection for pilgrims so that pilgrims can perform their worship in accordance with the provisions of Islamic teachings. The government is obliged to provide guidance, service and protection. By providing administrative services, transportation, health services, security, and other things needed by pilgrims as a whole, especially for elderly pilgrims. Seeing the increasing public interest in being able to perform the pilgrimage and seeing the waiting period getting longer, there is concern about the elderly prospective pilgrims. Because to perform the pilgrimage requires a strong physique in carrying out all the activities of the pilgrimage and umrah. The method used in this study is a qualitative methodology, in which the author collects data face to face and interacts with people at the research site with the aim of being able to obtain in-depth data and information about the management of Hajj and Umrah services for pilgrims who have already Elderly at PT Marco Tour and Travel Bandar Lampung. The results of the research carried out in this way show that the management of Hajj and Umrah services for elderly pilgrims at PT marco tour and travel kedaton bandar lampung uses 4 management functions, namely planning, organizing, actuating, and supervision (controlling). The four management functions are used in carrying out Hajj and Umrah Services for Elderly Pilgrims at PT marco tour and bandar lampung travel so that the implementation of Hajj and Umrah guidance especially for Elderly Pilgrims can run well and is directed

    SISTEM INFORMASI SEBARAN TENAGA GURU TINGKAT SEKOLAH DASAR DI PEKANBARU

    Get PDF
    Pendidikan merupakan sarana meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan yang memadai akan membuat manusia mempunyai kesempatan memperbaiki kehidupannya. Untuk mencapai ini semua maka kebijaksanaan pemerintah merupakan tombak utama dalam perbaikan pendidikan itu sendiri sesuai dengan salah satu tujuan Negara Indonesia yaitu ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.Masalah kekurangan guru tingkat sekolah dasar di Pekanbaru dikarekanakan terjadinya kelebihan guru di satu sekolah dan kekurangan guru disatu sekolah karena pindah tugas, pensiun, dan berhenti.Penempatan guru baru yang di rekrut melalui seleksi calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menimbulkan masalah yaitu masih banyak sekolah yang guru mata pelajarannya masih cukup tetapi di berikan guru sehingga menjadi kelebihan guru, sedangkan sekolah yang kekurangan guru matapelajaran tidak diberi. Salah satu penyajian informasi itu adalah melalui penanyangan berupa data atau informasi visualisasi yang dikaitkan dalam bentuk geogra?s suatu wilayah. Menurut data yang di dapat dari dinas pendidikan kota pekanbaru jumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Pekanbaru saat ini sekitar 194 sekolah, 3.622 guru, dan 76.703 murid. Jumlah kelengkapan sekolah dari guru yang mengajar sesuai standar yang telah di tetapkan dinas pendidikan kota pekanbaru mencapai 20 sekolah, 10,26% dari jumlah keseluruhan sekolah dasar egeri di pekanbaru. Kata Kunci: Guru, Murid, Pendidikan, Sekolah Dasar Negeri, Sistem Informasi

    Optimalisasi Pendapatan Tanah Kas Desa di Desa Batang Batindih Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Tahun 2009-2013

    Full text link
    In the current era of village autonomy, PADesa an important benchmark for the villages ability to organize and menujudkan village autonomy, also reflects the independence of a village because PADesa is a source of pure acceptance of the village. However, if walking is not optimal PADesa it will be difficult for the village to carry out the process of governance and development independently, without the support of other parties. This occurred in the village of Batang Batindih in optimizing its income receipts. Especially PADesa sourced from Land Kas village, so the village was not optimal in receiving the income generated from the land of the village of Kas. The purpose of this study was to determine the constraints and efforts in optimizing the village of Batang Batindih Pades sourced from Cash Land Village.The theory used in this research is autonomy village, Policies, and Institutions. The method used in this study is a qualitative approach. The technique used for collecting data are observation, interview, and documentation, then analyzed using descriptive analysis method. Source interviews in this study came from informants by using purposive sampling technique Informanyaitu parties know the constraints and the village of Batang Batindih efforts in optimizing the potential of the ground the village treasury.Results from this study indicate that the village of Batang Batindih has a huge potential source of income for villagers who came from the village of Kas Land. Constraints in optimizing cash income rural land in the village of Batang Batindih form; Village Regulation (Perdes) which has not been ratified, Perdes here synchronizes with the theory of Village Autonomy. The main key of Village Autonomy participation, proactive and community initiative and self-reliance. Implementation of institutional authority have not been up that includes; Low competence village government officials, as well as the level of public education is still low. Authority here synchronize with the policy theory. There are several characteristics of policies, namely; there must be tujuanya policy, the policy does not stand alone, the policy is what the government and the policy should be based on the law. Institutional capacity is not maximized village which includes; lack of capacity, initiative, creativity and tenggung responsible for the ground the village treasury. Here institutional synchronizes with institutional theory There are five (5) opinion regarding the institutional system; communications systems, economic systems, the system agreement,the system of authority and power sharing and ritual system to maintain social ties that ada.Sedangkan efforts to address these obstacles in the form; Increase community participation in the form; deliberation, rapat.partisipasi is associated with the theory of village autonomy. Enhance Institutional Capacity in the form of village government; Training, discussion. Institutional is associated with institutional theory. And empower communities to participate in the Cash Land Village. Empower is associated with the policy theory.Keywords: ground the village treasury, revenue village

    Human Development Index and Local Government Performance: Evidence from Central Java Province, Indonesia

    Get PDF
    This research examines the relationship between the human development index (HDI) and local government performance. Further, our study divided the HDI into life expectancy, education, and per capita income. The measurement of local government performance was done through evaluation of local government performances from the Ministry of Home Affairs, Republic of Indonesia. The current study sample consists of the local government in Central Java Province during the 2014-2019 period. There are 35 local governments in Central Java Province, with 210 observations. The result of the study shows that HDI has a positive effect on local government performance. The higher HDI index has improved the performance of local government. Further, life expectancy and income per capita positively affect the local government’s performance. On the other hand, education has no significant effect on the local government’s performance. This study also investigates the effect of HDI on future local government performance. The result of the study also confirms the expectation that HDI has improved the next year’s local government performance. It is expected that the local government will give more attention to improving the HDI index, thus, improving the local government’s performance. Keywords: human development index, local government, performance, life expectancy, income per capit

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS BANK TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Pada Nasabah Bank BRI Unit Langensari, Kec. Langensari Kota Banjar Kab. Ciamis Jawa Barat)

    Get PDF
    ABSTRAK Yoga Setiawan. Nomor Induk Mahasiswa 152070060, Pogram Studi Imu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Judul penelitian “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Bank Terhadap Kepuasan Nasabah BRI (Studi pada nasabah Bank BRI Unit Langensari)”, 2013. Dosen pembimbing : Drs. Susanta. M.Si dan Suratna. M.AB Penelitian ini dilaksanakan di Bank BRI Unit Langensari. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh yang signifikan secara parsial antara pelayanan dan fasilitas bank terhadap kepuasan nasabah BRI, dan adakah pengaruh yang signifikan secara simultan antara pelayanan dan fasilitas bank terhadap kepuasan nasabah BRI. Populasi yang menjadi obyek penelitian adalah nasabah bank BRI Unit Langensari dengan menggunakan sampel sebanyak 71 orang, yang pengambilannya dilakukan dengan berdasarkan rumus Slovin. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner. Definisi konsep penelitian yaitu mengenai pelayanan, fasilitas dan kepuasan nasabah. Pelayanan merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Fasilitas bank adalah suatu sarana yang disediakan bank untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Sedangkan kepuasan nasabah menguraikan tentang apa yang diperoleh atau didapat nasabah sesuai dengan apa yang di harapkan.indikator yang digunakan untuk pelayanan adalah kehandalan pelayanan, ketanggapan yang tinggi, jaminan dan empati. Indikator variabel fasilitas bank adalah lokasi, bangunan, lay out, perlengkapan dan working condition. Sedangkan indikator yang di gunakan untuk variabel kepuasan nasabah adalah sistem dan pelayanan pendukung, performa teknis, interaksi dengan pelanggan dan elemen emosional. Hipotesis yang diajukan penulis adalah ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara pelayanan dan fasilitas bank terhadap kepuasan pelanggan (nasabah) dan ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara pelayanan dan fasilitas bank terhadap kepuasan pelanggan (nasabah). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk menjelaskan pengaruh pelayanan dan fasilitas bank terhadap kepuasan nasabah pada bank BRI. Dari hasil analisis dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1). Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa varibel kualitas pelayanan dan fasilitas bank berpengaruh signifikan positif secara parsial terhadap kepuasan nasabah. 2). Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa variabel kualitas pelayanan dan fasilitas bank berpengaruh signifikan positif secara bersama-sama terhadap kepuasan nasabah. Besarnya pengaruh kedua variabel bebas tersebut terhadap prestasi kerja karyawan ditunjukan oleh nilai yaitu 0,537 atau sebesar 53,7% sedangkan sisanya 46,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini. Kata kunci : Pelayanan, Fasilitas bank dan Kepuasan Pelanggan (nasabah

    SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT ANJING MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING DAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOUR

    Get PDF
    Abstract—Dogs are one of the favorite animals that are commonly maintained by humans. Like humans, dogs can also be affected by illness. One common illness suffered by dogs is skin disease. Dog skin diseases that are not immediately handled properly can worsened his condition and can pass it on to other animals even humans. To minimize the problem, we create an expert system to diagnose skin diseases in dogs. In order to support the process, the expert system uses Case Based Reasoning (CBR) method with the algorithm K-Nearest Neighbour (K-NN). The application of K-NN algorithm on CBR's knowledge-based system can provide quick and practical diagnostic results and provide the right advice to the sufferer to obtain alternative treatment information that suits the type of disease. The weight value of the CBR method gained from the classification between symptoms is heavy, moderate, and mild. The appearance of the weight value of each symptom of each disease in the case sample data will be used in the calculation process to obtain the result of a percentage of skin diseases in dogs. The results obtained from this research are the types of diseases suffered and the solution of the disease. Based on system testing of 12 disease data with 27 symptom data obtained at 100% accuracy

    Penilaian Wisatawan terhadap Kualitas Obyek Wisata Gunungapi Semeru

    Full text link
    Gunungapi Semeru merupakan salah satu bentuk ekowisata yang masih dalam satu kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Parwisata jenis ini diharapkan dapat menggerakkan perkonomian, merubah tatanan sosial dan budaya, serta turut serta dalam pelestarian lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Obyek Wisata Gunungapi Semeru, (2) Mengetahui penilaian wisatawan terhadap kualitas Obyek Wisata Gunungapi Semeru.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan mengggunakan observasi lapangan, wawancara mendalam kepada key person, pembagian kuisioner/angket kepada wisatawan , serta studi pustaka sebagai pendukung. Teknik analisis yang digunakan yakni teknik analisis deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Secara garis besar karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Gunungapi Semeru yakni berjenis kelamin laki-laki dengan usia 15-24 tahun dan berstatus sebagai pelajar/mahasiswa. (2) Penilaian yang dilakukan oleh wisatawan terhadap kualitas Obyek Wisata Gunungapi Semeru yakni secara umum masuk kedalam kategori baik . Masih banyak pekerjaan rumah bagi pengelola agar kualitas Obyek Wisata Gunungapi Semeru menjadi lebih baik
    • …
    corecore