369 research outputs found
Model Pembelajaran Problem Solving Skills Dalam Upaya Peningkatan Kepekaan Masalah Sosial Mahasiswa IPS IAIN Tulungagung Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar
Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dimuka bumi ini secara bersama-sama dengan berbagai latar belakang etnis, bahasa, budaya, adad-istiadad yang beraneka ragam serta berbagai permasalahan yang menemani kehidupan sosial tersebut disetiap harinya. Sehingga rentan sekali akan timbulnya masalah sosial, masalah sosial sendiri merupakan suatu kondisi dimana jika di dalam kehidupan sosial antara elemen satu dan elemen lainnya tidak melaksanakan fungsi dan peranannya sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku, maka keadaan tersebut masalah sosial. Pendidikan IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang dibagun dalam rangka untuk meningkatkan dan menanamkan nilai-nilai sosial. Di kehidupan manusia banyak sekali masalah yang dihadapi dan manusia selalu ingin memecahkan permasalahan tersebut yang sedang dihadapinya. Namun kenyataan pada umumnya masih banyak orang-orang yang belum mampu melakukanya dengan baik. Baik itu permasalahan dalam lingkup yang besar maupun kecil seperti ketimpangan ekonomi, penggusuran, konflik antar etnis, agama, budaya, pemanasan global, isu-isu sosial dan sebagainya.
Problem solving skills adalah suatu keterampilan atau proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data-data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik.1994). Di dalam model pembelajaran problem solving skills ini peserta didik dituntut aktif untuk dapat menggali secara mandiri sebuah permasalahan yang ada disekitar meraka dan berusaha memberikan solusi atau jalan keluar yang sesuai dengan pemikiran peserta didik sendiri.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatan kepekaan terhadap masalah sosial mahasiswa-mahasiswa IPS IAIN Tulungagung terhadap fenomena-fenomena sosial, permasalahan sosial, yang mungkin saja sedang terjadi disekitar lingkungan tempat mereka berada.
Mahasiswa diharapkan memiliki kepakaan terhadap masalah sosial atau fenomena masalah sosial yang sedang terjadi di sekitar kehidupan mereka di masyarakat.
Mahasiswa diharapkan mampu untuk menyelesaikan permasalahan terhadap fenomena atau masalah sosial yang sedang terjadi dengan analisis berdasarkan data yang mereka kumpulkan secara mandiri.
Dari hasil penelitian dengan judul “Model Pembelajaran Problem Solving Skills Dalam Upaya Peningkatan Kepekaan Masalah Sosial Mahasiswa IPS IAIN Tulungagung Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar”. Hasil jawaban dari 100% responden bahwa 94 % menyatakan tahu mengenai model pembelajaran problem solving sklills dan 82% menyatakan mahasiswa IPS IAIN Tulungagung Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar mampu untuk menemukan masalah sosial sehingga bisa dikatakan mahasiswa cukup peka terhadap masalah yang sedang terjadi di sekitar mereka. Sebanyak 91 responden atau sebesar 87.5% mahasiswa menyelesaikan masalah yang di temukan dengan solusi atau jalan keluar yang diberikan mahasiswa dalam model pembelajaran problem solving skills yaitu dengan tanggapan tertinggi adalah mampu. Sebesar 94% menyimpulkan mahasiswa IAIN Tulungagung jurusan IPS dengan mata kuliah ilmu sosial dasar adalah sangat terbantu dengan adanya model pembelajaran problem solving skills dalam pembelajaran. Banyak masalah-masalah sosial yang ditemukan oleh mahasiswa IPS IAIN Tulungagung dan menarik untuk ditindak lanjuti. Masalah tersebut berada di lingkungan masyarakat seperti: Miras dikalangan remaja, Rusaknya moral masyarakat akibat tempat karaoke, kegiatan Judi dan Maraknya sabung ayam di masyarakat, Kerusuhan dan pertikaian antar 2 kubu pencak silat, Tingginya tingkat perceraian tkw, Fenomena game online mobile legend di kalangan remaja dan masyarakat, Lunturnya nilai tata krama anak muda terhadap orang yang lebih tua di masyarakat, dsb
PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Cover Majalah Tempo “Kesaksian Menjerat Miranda” Edisi 30 Januari-5 Februari 2012)
This research based on the phenomena of that the bribery case traveler's checks
for winning the election of Miranda Swaray Goeltom Senior Governor of Bank
Indonesia in 2004 which has a lot to drag the name of famous politicians. This case
started rolling since 2008.
The method used to determine the meanings is to use a semiotic analysis
included descriptive qualitative research. Here using the theory of semiotics Charles
Sanders Peirce, who divides signs into three categories: icon, index and symbol.
The results of this research, according to researchers, the efforts of Miranda to protect
the crime of others to cover up his role in the case of traveler's checks. However, any
steps taken, giving rise to suspicion that led to the position of being cornered in the case
of Miranda's checks
EFEKTIFITAS PENAMBAHAN NaHCO3 PADA PEMBUATAN TORTILLA SUBTITUSI AMPAS TAHU
EFEKTIFITAS PENAMBAHAN NaHCO3
PADA PEMBUATAN TORTILLA SUBTITUSI AMPAS TAHU
Eka Bagus Setiawan
NPM. 0733010008
INTISARI
Tortilla merupakan produk berupa sejenis keripik atau chips yang
terbuat dari jagung berbentuk bundar gepeng dengan ukuran ketebalan yang
berbeda-beda di tiap Negara. Dalam rangka diversifikasi produk olahan Tortilla
dan untuk meningkatkan nilai gizi, maka perlu adanya subtitusi bahan lain,
diantaranya adalah tepung ampas tahu. Tepung ampas tahu masih memiliki
komposisi gizi yang sangat baik terutama protein dan serat. Tetapi dengan
subtitusi tepung ampas tahu dapat menurunkan pengembangan dan kerenyahan
Tortilla yang dihasilkan, sehingga perlu menambahkan bahan pengembang
diantaranya yaitu natrium bikarbonat (NaHCO3). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh subtitusi tepung ampas tahu dan penambahan natrium
bikarbonat (NaHCO3) terhadap kualitas kimia, fisik dan organoleptik Tortilla,
serta mengetahui kombinasi perlakuan terbaik
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
disusun secara faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan diulang 2 kali. Faktor I
adalah Subtitusi tepung ampas tahu 10 %, 20 %, 30 % dan faktor II adalah
Penambahan NaHCO3 0,00 %, 0,25 %, 0,50 %, 0,75 %
Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan dengan Subtitusi tepung
ampas tahu 10 % dengan penambahan NaHCO3 0,25 % yang menghasilkan
Tortilla dengan kadar air 9,016 %, kadar pati 74,884 %, kadar serat kasar 2,046
%, kadar protein 7,924 %, rendemen 62,718 %, kerenyahan 1,069 kg/cm2,
volume pengembangan 20,346 % dan nilai organoleptik dengan jumlah rangking
warna 205, rasa 215, aroma 147 dan kerenyahan 204,5. Secara finansial proyek
pendirian perusahaan produk Tortilla dari perlakuan terbaik ini layak dilaksanakan
karena memiliki nilai ekonomis sebagai berikut : BEP = Rp. 41.360.575,35 atau
16,57 % ; NPV = Rp. 216.073.841,70 ; Payback Period = 2.6 tahun ; Gross B/C =
1,39 dan IRR = 22,438 %
KAJIAN KEAUSAN DAN POROSITAS AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT KASAR DARI BETON DAUR ULANG MENGGUNAKAN KERIKIL DARI SUNGAI OPAK
Beton disusun dari pasta semen, agregat kasar, agregat halus, dan dengan atau
tanpa bahan tambah. Salah satu jenis agregat kasar adalah pemanfaatan limbah
beton sebagai agregat kasar untuk dijadikan beton kembali atau biasa disebut
dengan beton daur ulang. Limbah padat yang berasal dari kerusakan beton akibat
bencana alam, dan pembongkaran struktur lama dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Untuk mengatasi jumlah limbah padat yang sangat besar penelitian
ini mengkaji kuat tekan beton yang berkaitan dengan nilai keausan dan porositas
agregat terhadap kuat tekan beton dengan menggunakan agregat kasar daur ulang
yang berasal dari sungai Opak, serta perbandingan kuat tekan beton daur ulang
dengan agregat dari sungai Krasak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keausan dan porositas agregat
kasar daur ulang terhadap penurunan kuat tekan beton yang dihasilkan sampai tiga
kali pengulangan, serta membandingkan kuat tekan beton daur ulang antara
agregat dari sungai Opak dengan agregat dari sungai Krasak. Penelitian ini
diawali dengan menguji keausan dan porositas agregat kasar daur ulang.
Kemudian membuat silinder beton dengan dimensi 15 cm x 30 cm untuk diuji
kuat tekan pada umur 21 hari sebanyak 12, 8, 5, dan 3 buah silinder untuk beton
asli, beton daur ulang 1 (R1), daur ulang 2 (R2), dan daur ulang 3(R3). Serta diuji
kuat tekan pada umur 28 hari sebanyak 13 buah silinder untuk beton asli dan daur
ulang 1, 5 buah silinder untuk beton daur ulang 2, dan 4 buah silinder untuk beton
daur ulang 3. Silinder beton yang hancur setelah diuji kuat tekan digunakan
kembali sebagai agregat kasar pada pembuatan beton selanjutnya. Proses daur
ulang beton dilakukan sampai tiga kali pengulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kuat tekan beton yang dihasilkan dari
agregat daur ulang semakin menurun dalam setiap pengulangannya. 2) Hubungan
keausan dan porositas agregat daur ulang dengan kuat tekan beton. Pada saat nilai
keausan agregat turun sebesar 15.69% (R1), 43.03% (R2), 44.4% (R3), dengan
nilai porositas agregat kasar turun sebanyak 58.28% (R1), 52.11% (R2), dan
47.28% (R3) kuat tekan betonnya menurun sebesar 1.25% (R1), 25.61% (R2), dan
82.56% (R3). 3) Kuat tekan beton daur ulang dengan agregat dari sungai Opak
tidak lebih baik dari kuat tekan beton daur ulang dengan agregat dari sungai
Krasak
PENGARUH CITRA MERK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SHUTTLECOCK SUN POWER DI KOTA SURABAYA
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Citra Merek, Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Shuttlecock Sun Power Di Kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan metode kausal komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna shutllecock Sun Power di Surabaya. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Data penelitian diambi dengan menyebarkan kuesioner ke 98 responden. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dibantu software SPSS 21. Hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa Citra Merek berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen. Harga berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen. Kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen. Bagi perusahaan shutllecock Sun Power diharapkan logo dan merek produk Sun Power sebaiknya dibuat lebih menarik lagi dengan menggunakan desain dan warna yang lebih mencolok agar konsumen lebih mudah mengenali. Selain itu perlu ditingkatkan lagi dengan logo yang simpel, merek yang mudah diucapkan dan mudah di ingat agar konsumen tetap loyal terhadap produk tersebut
NILAI NUTRIENT KULIT JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata) YANG DI FERMENTASI DENGAN BERBAGAI MIKROORGANISME LOKAL (MOL) SEBAGAI PAKAN TERNAK KERBAU RAWA
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui uji organoleptik seperti pH, warna,aroma, tekstur dan nilai nutrient seperti bahan kering, kadar air, protein kasar dan lemak kasar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 5 (lima) perlakuan dengan 4 (empat) kali ulangan yakni : K0 = Kulit jagung tanpa pemberian MOL (Kontrol), K1 = Kulit jagung 1 kg + 35 ml MOL Bonggol pisang kepok, K2 = Kulit jagung 1 kg + 35 ml MOL Rebung mayan, K3 = Kulit jagung 1 kg + 35 ml MOL Buah jeruk brastagi, K2 = Kulit jagung 1 kg + 35 ml MOL Rebung mayan, K3 = Kulit jagung 1 kg + 35 ml MOL Buah jeruk brastagi, K4 = Kulit jagung 1 kg + 35 ml MOL Sayur sawi putih. Untuk melihat pengaruh dari masing-masing perlakuan di uji dengan menggunakan anailis sidik ragam, apabila terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ). Parameter yang diamati yaitu pH, warna, aroma, tekstur, bahan kerin, kadar air, protein kasar dan lemak kasar. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pH berpengaruh sangat nyata (P0.05). Nilai nutrient bahan kering, kadar air, protein kasar dan lemak kasar tidak berpengaruh nyata (P>0.05). Disimpulkan bahwa perlakuan K3 dengan menggunakan mikroorganisme lokal dari limbah jeruk brastagi memberikan pengaruh terbaik.
SET NGENANI SOLAH BAWANE TANGAN
ARIS BAGUS SETIAWAN
PENDIDIKAN BAHASA DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Abstrak
Set ing kene nggolongake samubarang sing ana sajrone papan panggonan, uga bisa ngerteni babagan kagiyatan, kaanan lan solah bawa sing ana ing sawijine panggonan kasebut. Mula panliten iki ngenani solah bawane tangan ing Kelurahan Majasem Kecamatan Kendal Kutha Ngawi. Punjere panliten iki yaiku: (1) Apa wae golongane tembung-tembung bab solah bawane tangan? Kepriye beda-bedane tembung solah bawane tangan? Kanthi adhedhasar punjere panliten, tujuwan ing panliten iki yaiku ngandharake lan njlentrehake ngenani golongane tembung-tembung bab solah bawane tangan lan beda-bedane tembung solah bawane tangan ing Kelurahan Majasem Kecamatan Kendal Kutha Ngawi, saengga bisa kanggo mangerteni makna ngenani solah bawane tangan ing Kelurahan Majasem Kecamatan Kendal Kutha Ngawi. Paedah ing panliten iki dikarepake bisa kanggo panyengkuyung ngrembakane ilmu semantik. Saliyane iku, panliten iki uga bisa migunani ing babagan set ngenani solah bawane tangan kang awujud basa.
Panliten iki kagolong panliten linguistik sipate deskriptif. Panliten iki nduweni obyek pitung dasa sekawan tembung sajrone solah bawane tangan antarane yaiku engkol, hom pim pa, keplok, kilan, lembehan , malang kerik, mbopong, mbubut, meres, methik, mrekes, mijet, mithes, nabok, nablek, napuk, nangkis, nanthing, nduding, ndulit, ndumuk, ndudul, ndemek, ndudut, nempiling, ngampleng, ngelus-elus, nguceg, ngremet, ngeruwek, ngerangeh, nggegem, ngithik-ithik, ngawe-awe, ngemeg-emeg, ngintes, ngukur, nguwik-uwik, ngerangkul, ngerayuk, ngurut, ngeplak, nggrawuk, ngethag, ngglitho, nggebug, nggrayangi, nggondheli, nguleg, njabut, njiwit, njumput, njupuk, njegung, njawil, njambak, njewer, njotos, nyawuk, nyangking, nyapu, nyengkerem, nyekel, nyikut, nyethot, nyeleh, nyiwel, nyelenthik, nyogok, nyotho, nyuwil, nyuwek, salaman, lan sut. Data ing panliten iki dikumpulake kanthi cara teknik sadap, teknik simal libat cakap, teknik bebas libat cakap, rekem lan cathet. Tata cara nganalisis dhata ing kene diperang dadi papat, yaiku transkripsi, ferivikasi, klasifikasi lan penafsiran dhata.
Asil panliten iki nuduhake yen set ngenani solah bawane tangan nduweni sesambungan paradigmatik kang dijlentrehna saka tabel-tabel lan tegese tembung kang ana ngenani solah bawane tangan. Ora mung iku saka tembung-tembung iku mau bisa digoleki drajad pepadhane. Set ngenani solah bawane tangan kang nganggo piranti nduweni patang panggolongan derajad pepadhan yaiku 33,2 %, 41,5%, 49,8%, lan 74,7%, yen set ngenani solah bawane tangan kang ora nganggo piranti nduweni enem panggolongan derajad pepadhan yaiku 33,2 %, 41,5%, 49,8%, 58,1%, 66,4%, lan 74,7%. Saka tembung-tembung iku mau ana kang dhistribusi lan ora dhistribusi kanggo tembung-tembung sajrone solah bawane tangan
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LARI CEPAT MELALUIÂ METODE PERMAINAN BOKAKUN (Studi pada siswa kelas V SDN Balasklumprik I/434 Surabaya)
Abstract
Sometimes we ignore the effectiveness in depth, although it’s needed for learning process. Because it can be as measure of success in learning activities.The learning effectiveness will happen if we’re using teaching method, that’s the way of teaching. To make it happens, teacher has to use bokakun as the game method, that is a basic of sprint game with Ball, funnel and box as the tools. It’s so easy to do and it’s very useful to stimulate students in sprint learning process. Sprint is the one of sports and it’s very easy to do.Research methods for this activity were pre test and post test, I was using One Group Pretest - Posttest Design as the design also the instruments, they were : (1). Observation Sheet of Dikjasor Class, this observation used as pre test and post test consideration in the learning process, (2). FCE Paper (Formative Class Evaluation) was being used for knowing student’s opinion in the learning process that we’d done, (3). Column of Study Evaluation was used for knowing the study result, especially in the learning process.Based from SPSS data result, from 33 students that had the test, it was α (0.05), Z value was -2,530b and sig value was 0.11. It showed that there was a distinction, if Sig < α (0.05) so HA had been accepted. It means that there was an effect if we’re using BOKAKUN in sprint learning process especially in depth of effectiveness and got 3,38 % for grew of study result. Finally, we could take a conclusion from this research activity that if there is Sig < α (0.05) so the HA will be accepted and it will be showing to us a differencies between them. The conclusion from the effectiveness fifth grade of sprint for student in SDN Balaskrumpik I/434 Surabaya with Bokakun game method is this game has good effect and effective for sprint learning activity and increasing the study result of student in sprint subject.
Keywords: The effectiviness of studying sprint, game of bokaku
Tindak Tutur Ilokusi Guru dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas VII di SMP Negeri 1 Yosowilangun
This study aims to describe the analysis of teachers; illocutionary utterances in Javanese language learning at SMP Negeri 1 Yosowilangun. Research that focuses on the teacher speech using Javanese in schools that have a background in the Pandalungan community. This research is a qualitative research. The research method is using descriptive research. The source of the data was taken one of the Javanese language teachers who was on duty at SMP Negeri 1 Yosowilangun. Data collection used the tapping record technique during learning activities. Data analysis technique is by describing the utterances that has been transcribed in accordance with the pragmatic theory of illocutionary speech acts. The results showed that the analysis of teacher’s illocutionary speech acts in Javanese language learning were 5 illocutionary speech acts, namely; (1) illocutionary speech acts of assertive type, (2) directive, (3) commissive, (4) expressive, and (5) declarative and 4 functions of illocutionary speech acts namely; (1) competitive function, (2) convivial function, (3) collaborative function, and (4) conflictive function. Thus, Javanese language learning expressive speech acts with the intention of complaining and criticizing are most often used indirectly with the teacher.Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan analisis ujaran tuturan ilokusi guru dalam pembelajaran bahasa Jawa di SMP Negeri 1 Yosowilangun. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data menggunakan tuturan guru bahasa Jawa yang sedang bertugas di SMP Negeri 1 Yosowilangun dan memiliki latar belakang sebagai masyarat Pandalungan. Pengumpulan data menggunakan teknik rekam sadap pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Teknik analisis data dengan mendeskripsikan ujaran yang sudah ditranskrip sesuai dengan teori pragmatik tindak tutur ilokusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis tindak tutur ilokusi guru dalam pembelajaran bahasa Jawa tersebut adalah 5 tindak tutur ilokusi, yaitu (1) tindak tutur ilokusi jenis asertif, (2) direktif, (3) komisif, (4) ekspresif, dan (5) deklaratif. Sementara itu, empat fungsi tindak tutur ilokusi, yaitu (1) kompetitif, (2) konvivial, (3) kolaboratif, dan (4) konfliktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembelajaran bahasa Jawa, tindak tutur ekspresif dengan maksud mengeluh dan mengkritik ternyata paling sering digunakan secara tidak langsung oleh guru
- …