16 research outputs found

    Kilas Harga Pangan Saat Pandemi dan Ancaman La Nina 2022 di Indonesia

    Get PDF
    Pangan merupakan kebutuhan pokok utama manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Pangan memiliki arti yang sangat penting bagi suatu bangsa, ketersediaan pangan yang lebih kecil dari kebutuhan dapat menimbulkan ketidakstabilan sehingga dapat menimbulkan gejolak harga pangan. Akibat fenomena La Nina, Indonesia sering mengalami musim hujan yang sangat deras sehingga menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang berdampak pada petani dalam hal penanaman dan panen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan, dalam arti peneliti mengambil kasus dalam literatur atau artikel untuk melakukan kajian terhadap suatu fenomena atau masalah yang akan dipecahkan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga, salah satunya cabai rawit. Harga cabai rawit yang naik drastis pada November 2020 dan mencapai puncaknya pada Maret 2021, yakni Rp. 77.000/kg. Harga cabai rawit kembali naik pada akhir tahun 2021 yaitu pada minggu terakhir menjelang pergantian tahun harga cabai rawit naik namun mengalami penurunan bertahap yaitu pada 24-30 harga cabai sebesar Rp. 80.200 – Rp. 76.250 yang mengalami penurunan setiap harinya, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp. 75.000. Penurunan harga pangan sangat penting dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mencegah lonjakan inflasi. Harga cabai rawit yang naik drastis pada November 2020 dan mencapai puncaknya pada Maret 2021, yakni Rp. 77.000/kg. Harga cabai rawit kembali naik di akhir tahun 2021, yaitu pada minggu terakhir menjelang pergantian tahun harga cabai rawit naik namun mengalami penurunan bertahap yaitu pada tanggal 24-30 harga cabai sebesar Rp. 80.200 – Rp. 76.250 yang mengalami penurunan setiap harinya, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp. 75.000. Penurunan harga pangan sangat penting dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mencegah lonjakan inflasi. Harga cabai rawit yang naik drastis pada November 2020 dan mencapai puncaknya pada Maret 2021, yakni Rp. 77.000/kg. Harga cabai rawit kembali naik pada akhir tahun 2021 yaitu pada minggu terakhir menjelang pergantian tahun harga cabai rawit naik namun mengalami penurunan bertahap yaitu pada 24-30 harga cabai sebesar Rp. 80.200 – Rp. 76.250 yang mengalami penurunan setiap harinya, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp. 75.000. Penurunan harga pangan sangat penting dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mencegah lonjakan inflasi. yaitu pada minggu terakhir menjelang pergantian tahun harga cabai rawit naik namun menurun secara bertahap yaitu pada tanggal 24-30 harga cabai sebesar Rp. 80.200 – Rp. 76.250 yang mengalami penurunan setiap harinya, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp. 75.000. Penurunan harga pangan sangat penting dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mencegah lonjakan inflasi. yaitu pada minggu terakhir menjelang pergantian tahun harga cabai rawit naik namun menurun secara bertahap yaitu pada tanggal 24-30 harga cabai sebesar Rp. 80.200 – Rp. 76.250 yang mengalami penurunan setiap harinya, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp. 75.000. Penurunan harga pangan sangat penting dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mencegah lonjakan inflasi

    Identification of Website-Based Product Sales Frequency Patterns using Apriori Algorithms and Eclat Algorithms at Rio Food in Bekasi

    Get PDF
    Sales reports that are not managed automatically may hinder businesses from accurately determining their progress in the short or long term. With increasing community needs for a product, business owners have an opportunity to market their products to a larger audience. The abundance of data highlights the need for information to produce patterns that can be used as a reference for making decisions in buying products on the website. Data mining algorithms can provide support for analysis, which can help avoid inaccurate business progress reports. In this study, the Apriori and Eclat algorithms were applied to analyze frequent itemsets in association rule mining. The dataset used in this study consists of 20 transaction data from frozen food sales. The results showed that the combination of Nugget and Chicken Sausage itemsets were the most frequent, with higher support, confidence, and lift ratio values than the others. These results can be used as product recommendations that are most in demand by customers

    Kekondusifan Pembelajaran Online terhadap Etika dan Moral di Lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

    Get PDF
    The online learning system (in the network) is a learning system without face-to-face meetings between teachers and students but is carried out online using the internet network. The teacher must ensure that teaching and learning activities continue, even though students are at home. The solution is that teachers are required to be able to design instructional media as innovations by utilizing online media. According to KBBI, ethics is the science of what is good and bad and about moral rights and obligations (morals). A good understanding of digital ethics will be able to reduce hoaxes, bullying, cyberbullying, hate speech, and leakage of personal data. Morals are the customs of the rules of decency. Benchmarks in behaving morally in accordance with values, ethics, or decency in accordance with the values of the rules or truth. Therefore this study aims to awaken students in morality and ethics even though the lessons take place online

    The Effect Of Yoga Training Butterfly Pose, Child Pose, Cat And Cow Pose On The Intensity Of Primary Menstrual Pain (Dysmenorrhea)

    Get PDF
    Dysmenorrhea is a gynecological problem that requires good, appropriate and comprehensive treatment. One of the treatments to reduce dysmenorrhea is by doing yoga. Objective: Knowing the effect of yoga training Butterfly Pose, Child Pose, Cat and Cow Pose on the intensity of primary menstrual pain (dysmenorrhea) in level I female students (first semester of the 2022/2023 academic year) at the Poltekkes Kemenkes Semarang Dormitory. The research method used True Experimental Design with Pretest - Posttest Control Group Design. The population in this study were level I students (first semester of the 2022/2023 academic year) at the Polytechnic Dormitory of the Ministry of Health Semarang who experienced dysmenorrhea and with Purposive Sampling technique obtained a sample of 30 students. The research instrument used a standardized Numeric Rating Scale (NRS) checklist. Data analysis using univariate and bivariate analysis. The results showed the initial measurement of primary dysmenorrhea intensity (mean experimental group = 6.13 and mean control group = 4.80), the final measurement of primary dysmenorrhea intensity (mean experimental group = 4.40 and mean control group = 5.53). There is a difference in the intensity of primary dysmenorrhea in the initial measurement and the final measurement of the data of the experimental group and the control group with a significance of 0.05. In conclusion, there is an effect of yoga training Butterfly Pose, Child Pose, Cat and Cow Pose on the intensity of primary menstrual pain (dysmenorrhea) in level I female students at the Poltekkes Kemenkes Semarang Dormitory. The existence of this research is expected to be able to add insight and knowledge related to yoga as one of the non-pharmacological treatments for primary menstrual pain (dysmenorrhea) and the application of yoga can be a solution to solving health problems, especially in female students who experience primary menstrual pain (dysmenorrhea). Dismenore merupakan masalah ginekologi yang membutuhkan penanganan secara baik, tepat dan komprehensif. Salah satu penanganan untuk mengurangi dismenore adalah dengan melakukan yoga. Tujuan : Mengetahui pengaruh training yoga Butterfly Pose, Child Pose, Cat and Cow Pose terhadap intensitas nyeri haid (dismenore) primer pada mahasiswi tingkat I (semester I tahun ajaran 2022/2023) di Asrama Poltekkes Kemenkes Semarang. Metode penelitian menggunakan True Eksperimental Design dengan Pretest – Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasisiwi tingkat I (semester I tahun ajaran 2022/2023) di Asrama Poltekkes Kemenkes Semarang yang mengalami dismenore dan dengan teknik Purposive Sampling didapat sampel sejumlah 30 mahasiswi. Instrumen penelitian menggunakan checklist baku Numeric Rating Scale (NRS). Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan pengukuran awal intensitas dismenore primer (mean kelompok eksperimen = 6,13 dan mean kelompok kontrol = 4,80), pengukuran akhir intensitas dismenore primer (mean kelompok eksperimen = 4,40  dan mean kelompok montrol = 5,53). Ada perbedaan intensitas dismenore primer pada pengukuran awal dan pengukuran akhir data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan signifikasi 0,05. Simpulan, terdapat pengaruh training yoga Butterfly Pose, Child Pose, Cat and Cow Pose (p value 0,05) terhadap intensitas nyeri haid (dismenore) primer pada mahasiswi tingkat I di Asrama Poltekkes Kemenkes Semarang. Adanya penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan pengetahuan terkait yoga sebagai salah satu pengobatan non farmakologi terhadap nyeri haid (dismenore) primer serta penerapan yoga mampu menjadi solusi pemecahan masalah kesehatan terutama pada mahasiswi yang mengalami nyeri haid (dismenore) primer

    KLASIFIKASI JENIS JERAWAT WAJAH MENGGUNAKAN ARSITEKTUR INCEPTION V3

    Get PDF
    Jerawat adalah masalah umum pada kulit yang mempengaruhi kualitas hidup individu dan kesehatan mental. Ketidaktersediaan sumber informasi yang memandu dalam mengidentifikasi jenis jerawat mengakibatkan kesulitan dalam mencari solusi yang efektif untuk mengatasinya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu mengidentifikasi jenis jerawat yang sedang dialami. Dengan informasi tentang jenis jerawat yang terjadi pada kulit mereka, masyarakat dapat menemukan solusi yang sesuai untuk mengatasi masalah jerawat tersebut. Penelitian ini memanfaatkan arsitektur Inception V3 untuk melakukan klasifikasi jenis jerawat pada wajah yang diimplementasikan dalam sistem berbasis website. Arsitektur Inception V3 dipilih karena dapat menangani berbagai jenis operasi konvolusi dengan ukuran kernel yang berbeda secara paralel, serta efisien dalam mengekstraksi fitur-fitur kompleks dari gambar. Beberapa percobaan konfigurasi dilakukan untuk mencapai performa model yang terbaik. Percobaan tersebut mencakup penggunaan optimizer SGD, Adam, dan RMSprop dengan jumlah epoch 30 pada setiap konfigurasi. Model dengan kinerja terbaik pada tahap training dan validation ditemukan pada konfigurasi 3, dengan accuracy 0.9956, loss 0.0134, val-acc 0.8190, dan val-loss 1.6791. Pada tahap testing dengan data test yang berasal dari berbagai sumber dan telah divalidasi oleh pakar, model ini mencapai accuracy 0.833334, precision 0.855556, recall 0.833334, dan f1-score 0.838624. Kata Kunci: Jerawat, Inception V3, Websit

    Identifikasi Bakteri pada Luka Penderita Diabetes Melitus di Rumah Perawatan Luka Diabetes

    Get PDF
    Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease that occurs due to hyperglycemia. In Indonesia it self, DM has a relatively high prevalence, this is evidenced because Indonesia is in the category of the top 10 countries in the world. The type of research used is descriptive research, namely identifying bacteria and testing sensitivity on wounds of diabetics with diabetes mellitus by performing cultures that are examined macroscopically and microscopically with the number of respondents obtained by as many as 17 people in 4 weeks. The results of this study obtained the prevalence of the types of bacteria that are (82.35%) gram-negative and (17.65%) gram-positive. The gram negatives included Proteus mirabilis (17.65%), Proteus morgani (5.88%), Citrobacter diversus (23.54%), Pseudomonas aeruginosa (11.76%), Escherichia coli (5.88%), Enterobacter agglomerans (5.88%) and Enterobacter cloacae (11.76%). While the gram-positive include Staphylococcus aureus (17.65%) with antibiotic sensitivity results whose sensitivity is in the yellow zone, which is around 50-75%, namely ciprofloxacin and meropenem antibiotics are in the green zone, which is around 76-100%.Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang terjadi karena hiperglikemia. Di Indonesia sendiri, DM mempunyai prevalensi yang relatif tinggi, hal ini dibuktikan karena Indonesia masuk kategori 10 negara teratas di dunia. Jenis penelitian yang digunakan bersifat penelitian deskriptif, yaitu mengidentifikasi bakteri dan uji sensitivitas pada luka penderita diabetes melitus dengan melakukan kultur yang di periksa secara makroskopis dan mikroskopis dengan jumlah responden yang didapatkan adalah sebanyak 17 orang dalam kurun waktu 4 minggu. Hasil penelitian ini, didapatkan prevalensi jenis-jenis bakteri yaitu (82,35%) gram negatif dan (17,65%) gram positif. Adapun gram negatif nya meliputi Proteus mirabilis (17,65%), Proteus morgani (5,88%), Citrobacter diversus (23,54%), Pseudomonas aeruginosa (11,76%), Escherichia coli (5,88%), Enterobacter agglomerans (5,88%) dan Enterobacter cloacae (11,76%). Sedangkan gram positif meliputi Staphylococcus aureus (17,65%) dengan hasil sensitivitas antibiotik yang sensitivitasnya berada di zona kuning yaitu sekitar 50-75% yaitu antibiotik ciprofloxacin dan meropenem berada dizona hijau yaitu sekitar 76-100%

    Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Antarbudaya: Tantangan dan Solusi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana penggunaan bahasa gaul mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa gaul antara lain perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peran media elektronik dan cetak dalam mempopulerkan istilah gaul. Selain itu, penelitian ini juga mencoba untuk memahami bagaimana penggunaan bahasa gaul mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa gaul dapat menjadi alternatif bagi penggunaan bahasa Indonesia, terutama dalam situasi santai atau informal. Namun, penggunaan bahasa gaul secara terus-menerus dapat menyebabkan generasi enggan memakai kosa kata yang baku serta bahasa yang baik dan benar. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan media wawancara dan kuesioner untuk mengumpulkan data. Penelitian ini membantu dalam memahami bagaimana bahasa berubah seiring waktu dan bagaimana pengaruh sosial, budaya, dan teknologi dapat mempengaruhi penggunaan bahasa. Dengan demikian, penelitian tentang penggunaan bahasa gaul di kehidupan sehari-hari sangat penting untuk memahami perubahan sosial, budaya, dan nilai-nilai masyarakat, serta bagaimana bahasa gaul mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. &nbsp

    PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP UNDANG-UNDANG ITE DALAM PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL YANG BAIK DAN BENAR DI BALAI DESA DAHARI INDAH

    Get PDF
    Pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Desa Dahari Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara pada bulan Mei hingga Juni 2023. Kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi sosialisasi dan penelahaan persepsi masyarakat terhadap Undang-undang ITE dalam menggunakan media sosial yang baik dan benar. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi sosialisasi penyuluhan hukum terhadap Undang-Undang ITE dalam penggunaan media sosial yang baik dan benar bagi masyarakat desa Dahari Indah bermanfaat bagi masyarakat untuk menambah wawasan dan pengetahuan, membentuk karakter anti narkoba, perubahan kesadara diri untuk menjauh dari teman yang menyalahgunakan pengguna media sosial dari hal yang negatif, serta terbentuknya karakter pemuda yang anti terhadap penyalahgunaaan media sosial di Desa Dahari Indah, KecamatanTala, Kabupaten Batubara. Sedangkan persepsi masyarakat terhadap Undang-undang ITE dalam menggunakan media sosial yang baik dan benar di Desa Dahari Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara adalah baik  Kata Kunci: Persepsi, UU ITE, Sosialisas

    Does Socio-Economics Factor Influence Beef Cattle Farmers' Ability to Adapt to Climate Change?

    Get PDF
    The livestock industry is still struggling with the effects of climate change. All commodities, including beef cattle, are subject to the negative effects of climate change. One such effect is heat stress, which can result in losses in the form of reduced reproduction and productivity as well as welfare losses. The negative effects of climate change must be reduced through prevention, which includes adaptation. Beef cattle farmers make several different modifications. Socioeconomic considerations are one of the many types of factors that can contribute to this modification. This research was conducted in Probolinggo, Sumenep, and Tuban districts because these three areas have the largest beef cattle population in East Java. We interviewed 206 farmers using a questionnaire. The acquired data were examined using quantitative descriptive analysis and STATA 17 software with a multivariate probit model. This study discovered that beef cattle farmers used four adaptation strategies to deal with climate change, such as changing forage types to provide more nutrition; having routine immunization; working with veterinarians to improve biosecurity, vaccination, and animal health; and promoting artificial insemination using high-quality semen. Furthermore, socioeconomic determinants that have a major impact include age, access to credit, farming experience, level of education, access to non-farming income, and access to climate change knowledge. However, gender, family size, and livestock size had no effect on adaptatio

    EDUKASI MUSNAHKAN GIZI BURUK DI DESA MENGGALA, KABUPATEN LOMBOK UTARA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (DAERAH TERTINGGAL) MELALUI TERAPI MERDEKA MADU TRIGONA

    Get PDF
    ABSTRAKProgram pengabdian ini ditujukan untuk memberikan informasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat di Desa Menggala, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat akan potensi madu trigona dan pengembangan budidayanya dalam menyelesaikan masalah gizi buruk. Usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia dari Desa Menggala terkendala rendahnya kualitas kesehatan penduduk di Desa Menggala, hal ini dapat diketahui dari banyaknya penduduk di Desa Menggala memiliki status gizi buruk. Program pengabdian ini dilakukan untuk memperbaiki status gizi buruk dari masyarakat di Desa Menggala. Usaha peningkatan tersebut dilakukan dengan mengadakan edukasi, diskusi tentang potensi madu trigona dan pengembangan budidayanya dalam menyelesaikan masalah gizi buruk. Tahapan pelaksaanaan kegiatan meliputi observasi awal (1 September 2021) dan edukasi (2 September 2021). Walaupun tidak seluruh anggota masyarakat di Desa Menggala dikumpulkan untuk edukasi dikarenakan mengikuti protokol Covid-19, namun pada pelaksanaannya para keluarga yang memiliki anggota keluarga berstatus gizi buruk dan kader-kader kesehatan desa dapat hadir dan mengikuti kegiatan tersebut, selain itu, antusias dan respon positif dari para peserta tersebut menghasilkan berjalannya dengan baik program pengabdian ini. Kata kunci: edukasi; gizi buruk; terapi merdeka madu trigona; desa menggala. ABSTRACTThis service program is intended to provide information and raise public awareness in Menggala Village, North Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province about the potential of Trigona honey and the development of its cultivation in solving the problem of malnutrition. Efforts to improve the quality of human resources from Menggala Village are constrained by the low quality of health of the residents in Menggala Village, this can be seen from the large number of residents in Menggala Village who have poor nutritional status. This service program is carried out to improve the poor nutritional status of the community in Menggala Village. The improvement efforts were carried out by conducting education, discussing the potential of Trigona honey and developing its cultivation in solving the problem of malnutrition. The stages of implementing the activities include initial observation (1 September 2021) and education (2 September 2021). Although not all community members in Menggala Village were gathered for education because they followed the Covid-19 protocol, in practice, families with family members with poor nutritional status and village health cadres were able to attend and participate in the activity, in addition, enthusiastic and positive responses. of the participants produced their performance with this good program of service. Keywords: education; malnutrition; trigona honey free therapy; menggala village.
    corecore