882 research outputs found

    EVALUASI IMBANG NITROGEN BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN ENTERAL FORMULA RUMAH SAKIT PADA PASIEN STROKE RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

    Get PDF
    Latar Belakang: Malnutrisi adalah masalah yang sering terjadi pada pasien rawat inap di beberapa rumah sakit negara sedang berkembang. Makanan enteral secara Naso Gastrik Tube (NGT) adalah cara konvensional dalam dukungan gizi di rumah sakit. Pemberian makanan enteral dapat dievaluasi dengan pengukuran imbang nitrogen. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi imbang nitrogen berdasarkan pemberian makanan enteral formula rumah sakit pasien stroke. Metode: Penelitian ini dilakukan pada 10 pasien stroke yang menerima makanan enteral formula rumah sakit. Karakteristik subyek penelitian meliputi usia > 40 tahun, pasien stroke yang menerima makanan enteral rumah sakit selama 3 hari secara terus-menerus, tidak menderita komplikasi penyakit hati dan jantung serta tidak berada dalam keadaan hiperkatabolik. Urea Urin Nitrogen (UUN) subyek diperoleh dari pengumpulan urin 24 jam. Nilai imbang nitogen merupakan salah satu indikator keberhasilan dari asupan (dukungan) gizi. Nilai imbang nitrogen ini mengindikasikan perbedaan antara asupan nitrogen dan keluaran nitrogen. Nilai asupan nitrogen diperoleh dari hasil asupan protein dibagi 6,25 sedangkan keluaran nitrogen diperoleh dari nilai UUN ditambah angka mutlak sebesar 4 gram yang merupakan nitrogen hilang melalui feses, rambut, kuku dan keringat. Analisis uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxcon Test. Hasil: Sebanyak 10 pasien yang mengikuti penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara imbang nitrogen sebelum dan sesudah pemberian makanan enteral formula rumah sakit pada pasien (p=0,005). Simpulan: Pemberian makanan enteral formula rumah sakit pada pasien stroke ternyata memberikan perbedaan terhadap imbang nitrogen

    Beberapa Upaya Konservasi Pencegahan di Sumatera (Sebuah Solusi Alternatif)

    Get PDF
    Konservasi secara umum terbagi dalam dua sifat, yaitu yang bersifat perbaikan (kuratif) dan yang bersifat pencegahan (preventif). Konservasi yang dibahas dalam artikel ini adalah konservasi yang bersifat pencegahan. Konservasi pencegahan dimaksudkan sebagai tindakan menghindari hal-hal yang dapat membuat terjadinya kerusakan/pelapukan pada cagar budaya sehingga cagar budaya tersebut dapat bertahan lebih lama lagi. Melakukan tindakan pencegahan berarti mempertahankan keaslian bentuk, bahan, tata letak dan teknik pengerjaan yang melekat pada cagar budaya tersebut. Keaslian/orisinalitas sangat penting, untuk menjamin bukti cipta, rasa dan karsa dari sang pembuatnya dimasa lalu. Intervensi yang terlampau banyak pada penanganan cagar budaya dapat menyebabkan kekaburan dalam memahami budaya masa lampau manusia. Pengamatan yang terkaburkan akan menghasilkan intrepretasi yang jauh dari nilai kebenaran. Tindakan konservasi pencegahan yang dipaparkan di artikel ini adalah berupa tindakan rekonstruksi, penguburan kembali dan tindakan penutupan. Rekonstruksi dapat membantu melestarikan atau memperpanjang usia cagar budaya karena mampu menghalangi terjadinya kerusakan lebih lanjut pada suatu cagar budaya. Penguburan kembali juga mampu mempertahankan kuantitas dan kualitas cagar budaya dengan menjaga stabilitas keadaan tanah yang menjadi penimbunnya. Terakhir penutupan dengan berbagai macam cara seperti pencungkupan, pemagaran maupun menggunakan tutup kaca juga mampu mempertahanan keadaan cagar budaya pada kondisi aman dan stabil, dengan beberapa ketentuan

    MENULIS MENUMBUHKAN INDUSTRI KREATIF

    Get PDF
    Mengarang itu gampang dan menulis itu mudah. Namun demikian tidak banyak orang yang dapat mengarang dan menulis karena mereka tidak melakukan usaha dengan sungguh-sungguh. Padahal menulis dapat menumbuhkan industri kreatif. Diperguruan tinggi misalnya, dengan adanya budaya menulis yang berkembang dengan dengan baik di sekitarnya tumbuh berkembang industri kreatif seperti berupa percetakan, penerbitan, perpustakaan, dan penjilidan. Tulisan pendek ini membahas menulis yang dapat menumbuhkan industri kreatif itu. Kata Kunci: menulis, industri kreati

    ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Perambabulan Al-Qomariyah Babadan Cirebon)

    Get PDF
    SRI MULYATI: “Analisis Pengukuran Kinerja Koperasi Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Perambabulan Al-Qomariyah Babadan Cirebon)” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja KJKS Perambabulan Al-Qomariyah Babadan Cirebon apabila diukur dengan pendekatan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard digunakan untuk menilai koperasi dari 4 (empat) perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspekrif keanggotaan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan penekanan pada studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer yaitu wawancara dan kuisioner sedangkan data sekunder yaitu laporan tahun buku KJKS Perambabulan Al- Qomariyah periode 2009-2010. teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, kuisioner, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif, dengan cara menggambarkan pengukuran yang relevan dari empat perspektif Balanced Scorecard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran kinerja KJKS Perambabulan Al-Qomariyah Babadan Cirebon dilihat dari perspektif keuangan, perspektif keanggotaan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan memperoleh hasil yang baik. (Kata Kunci: Kinerja Perusahaan, Balanced Scorecard, Koperasi Jasa Keuangan Syariah

    Pembelajaran STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Hubungan Pemerintah Pusat Dan Daerah: Indonesia

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan motivasi siswa kelas X mempelajari materi hubungan antara pemerintah pusat dan daerah menurut UUD NRI 1945 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus dari empat fase: perencanaan, tindakan, dan observasi, refleksi dan revisi. Data diperoleh dari hasil post-test dan lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Hasil analisis menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa secara bertahap meningkat dari siklus I hingga siklus III, siklus I (31%), siklus II (66%), dan siklus III (97%). Ini menyarankan bahwa 1) model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh positif terhadap prestasi belajar dan motivasi belajar dan 2) model tersebut dapat digunakan sebagai alternatif pada pembelajaran PPKn

    PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI SLBN TRITUNA SUBANG

    Get PDF
    Pembelajaran membaca permulaan bagi anak tunagrahita ringan merupakan pembelajaran yang sulit dilakukan mengingat kemampuan kognitif siswa tunagrahita ringan di bawah siswa normal. hal ini menyebabkan kurang efektifnya pembelajaran membaca dibandingkan dengan siswa normal. Peneliti mencoba menanggulangi kesulitan membaca permulaan siswa tunagrahita dengan menggunakan media puzzle kata yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca pada siswa..Peneliti mengangkat judul “Penggunaan Media Puzzle Kata Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Tunagrahita Ringan Kelas III di SLBN Trituna Subang”. Penelitian inia kan membahas tentang penggunaan media puzzle, aktifitas siswa, dan hasil belajar yang diperoleh setelah menggunakan media puzzle. Tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa tunagrahita dan mendeskripsikan aktifitas siswa dalam menggunakan media puzzle. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas .Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa tunagrahita kelas III SLBN Trituna Subang mengalami peningkatan setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan media puzzle. Peningkatan siswa diketahui dengan hasil tes membaca yang dilaksanakan pada pra-siklus, akhir siklus I, akhir siklus II, dan akhir siklus III menunjukkan peningkatan skor rata-rata perolehan siswa pada pra-siklus sebesar 53 (rendah), siklus I sebesar 62,54 (batas bawah), siklus II sebesar 67,2 (tinggi batas bawah) dan siklus III sebesar 71,2 (tinggi batas atas). Skor maksimal sebesar 76. Aktifitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan media puzzle menunjukkan hasil yang baik. Siswa aktif dalam pembelajaran karena media yang digunakan menarik bagi siswa. Pengunaan media puzzle sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa tungrahita ringan serta membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa sehingga hasil belajar meningkat. Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan penelitian yang mendukung peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca terus dilakukan oleh setiap guru dengan menggunakan media yang menarik sehingga potensi yang dimiliki siswa dapat tergali dan mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan. Learning early reading in the beginning level for disable students is a hard thing to do concerning their low cognitive ability compared to the normal students. Thisleads to an ineffectiveness of learning early reading process for disable students. The researcher to overcome this problemby using word puzzle media. This media is expected to increase students’ early reading ability. The researcher entitle “The Use of Words Puzzle Media to Increase the Mild Retardation Students’ early Reading Ability in the Beginning Level of 3rd Grade Students in SLBN TritunaSubang” will examine the use of words puzzle media, students activity and learning outcome gained after applying the media. The purpose of this research is to increase the early reading ability and describe students’ activity in using words puzzle media. The research method used in this research in class action research. The research concluded that the learning outcome of 3rd grade disabled students in SLBN TritunaSubang has increased significantly. The increase was shown from thearly reading test result in pre-cycle, end cycle 1, end of cycle 2, and end of cycle 3. The study found out the average score had increase significantly. In pre cycle(53 score- low), in cycle 2, (62,54 score-low limit) in cycle 3 (71,2-hight limit) and the maximum score was 76. It also noted that students were activity engaged in the learning process. It was due to the media used for learning early reading was interesting for them. The use of word puzzle media is really effective to increase students’ reading ability and motivate them to learn reading better. Based on the research finding, the writer hopes every teacher can develop new techniques in teaching reading using interesting media to increase students’ ability and develop students’ potentiality to achieve a satisfying outcome. Key Words, Words Puzzle media, early Reading, Student’s Mild Retardatio

    PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DII DI SLB AL-FITHRI KABUPATEN BANDUNG

    Get PDF
    Anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran. Dengan kurang berfungsinya indera pendengaran tersebut, maka anak tunarungu tidak mengalami perkembangan atau pemerolehan bahasa seperti halnya yang terjadi pada anak mendengar, sehingga mereka mengalami hambatan dalam berkomunikasi dan keterbatasan kemampuan berbahasa.Salah satu kemampuan berbahasa yang harus dikuasai anak tunarungu adalah membaca. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah metode yang dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada anak tunarungu. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah Metode Maternal Reflektif (MMR), yaitu sebuah metode bahasa yang menggunakan percakapan sebagai kegiatan utamanya. Permasalahan yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah:“Apakah penerapan Metode Maternal Reflektif dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada anak tunarungu kelas D2 di SLB Al-Fithri Kabupaten Bandung?”Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa kelas D2 SLB Al-Fithri Kabupaten Bandung sebelum dan sesudah diterapkan Metode Maternal Reflektif.Penelitian inimenggunakanmetodedenganpendekatan kuantitatif, yaitumelalui metode single subject researchmodel desain A-B-A, yaitu A-1 (Baseline 1), B (Intervensi), A-2 (Baseline 2).Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis dengan menggunakan instrumen bacaan dan soal tertulis.Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan Metode Maternal Reflektif.Dengandemikian, penerapanMetode Maternal Reflektifdapatmeningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada anak tunarungu kelas D2 SLB Al-Fithri Kabupaten Bandung.Penulis menyarankan agar guru-guru di SLB Al-Fithri Kabupaten Bandung dapat menerapkan Metode Maternal Reflektif sebagai salah satu metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Kata kunci: Tunarungu, Membaca Pemahaman, Metode Maternal Reflektif. Deaf child is child that experience hearing trouble. With its functioning reducing that hearing, therefore child deaf not experience developing or gets language as well as that happening on child hears, so they experience interference in get communication and ability limitation get language. One of ability gets language who shall gain control deaf child is read. Therefore, need to mark sense one method which can increase ability reads grasp on deaf child. One of method which can be applied is Maternal Reflektif's Method (MMR), which is one lingual method that utilizes to kept the ball rolling as activity of its main. About problem which wants at revealing in observational it is:“What implemented Method Maternal Reflektif can increase ability reads grasp on classes deaf child D2 at SLB Al Fithri Bandung's Regency?”To the effect this research is subject to be know ability to read student grasp brazes D2 SLB Al Fithri Bandung's Regency before and after applied by Maternal Reflektif's Method. This research utilize method with quantitative approaching, yaitumelalui methodics single subject research model designs A b A, which is A 1 (Baseline 1), B (Intervention), A - 2 (Baseline 2). Data collecting tech that is utilized is essay by use of been written reading and problem instrument is written. After been done data processing, gotten by observational result that points out that exists distinctive signifikan's one among ability reads student before and after given by conduct by use of Method Maternal Reflektif. Thus, implement Methodics Maternal Reflektif can increase ability reads grasp on classes deaf child D2 SLB Al Fithri Bandung's Regency. Writer suggests that teachers at SLB Al Fithri Regency Bandung can apply Maternal Reflektif's Method as one of method in indonesian learning at brazes. Key word: Deaf, Reading Grasp, Maternal Reflektif's method

    PENGARUH MEDIA PUZZLE KERETA API DALAM MENYAMBUNGKAN SUKU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK DOWN SYNDROM

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan karena kesulitan yang ditunjukkan anak down syndrom di SD Mutiara Bunda Bandung saat membaca kata, menyebutkan suku kata, dan hurup yang terdapat dalam kata tersebut. Anak pun belum konsisten dalam menyebutkan hurup yang terdapat pada kata yang dibacanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana media puzzle kereta api dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak down syndrom. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain penelitian subjek tunggal (single subject research), dengan desain A-B-A. Desain A-B-A ini terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap baseline-1 (A-1), intervensi (B) dan baseline-2 (A-2). Hasil dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan kemampuan membaca permulaan pada subjek. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan mean level subjek untuk membaca kata mengalami peningkatkan dari 56 pada fase baseline-1(A-1) menjadi 75 pada fase intervensi (B). Sehinga dapat disimpulkan melalui media puzzle kereta api dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan bagi anak down syndrom dikarenakan melalui puzzle anak dilatih ketrampilan kognitifnya dengan meletakkan potongan puzzle di segala arah dengan harmonis dan bersamaan. Selain itu dapat membantu memecahkan masalah untuk dapat berpikir dari berbagai sudut pandang dalam menyelesaikan masalahnya dengan cara/sudut pandang yang bervariasi. Selain itu puzzle kereta api dapat melatih daya ingat dan konsentrasi saat menyusun potongan huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata. Oleh karena, peneliti menyarankan kepada guru untuk menjadikan media ini sebagai media alternatif. Saran untuk peneliti lain adalah dapat menggunakan media ini dengan mempertimbangkan kelas yang berbeda, lokasi yang berbeda, dan jumlah sampel yang lebih besar sehingga hasilnya lebih akurat. Penelitian ini dapat dilakukan juga terhadap anak tunagrahita ringan.;This reseach was done because of the difficulty indicated down syndrome children in primari school Mutiara Bunda Bandung when reading words, said syllables and letters contained inthe word. Children not consistent in saying the letter contained the word read. The purpose of this study was to determine the extent of themedia train puzzle in improving readong skill in children beginning of down syndrome. The method use in this study is an experimental method using a single-subject- reseach (SSR), with the design of A-B-A. Design A-B-A consists of three stage, namely the baseline phase-1 (A1), intervention (B) and baseline -2 (A2). Results from this study is there an increase in the ability to read the beginning of the subject. It can be seen from the increase in the mean level of the subject to read the word has increased from 56 at baseline phase-1 (A-1) to 75 in the intervention phase (B) So it can be concluded though the medium of the train puzzle can improve your child puzzle cognitive skills by putting the puzzle pieces in all directionswith a harmonious and equal. Moreover, it can help solve the problem to be able to think of a variety /viewpoint vary. Besides the train puzzle can train your memory and concentration while putting together letters into syllables, syllables into word. Therefoe, the researchers are able to use this medium by considering the different location, and the number of larger samples so the result are more accurate. This research can be done well against mild mental retardation

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN (DEMAND) PENUMPANG ANGKUTAN LAUT DAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN (STUDI KASUS PADA RUTE PERJALANAN SEMARANG-KUMAI)

    Get PDF
    Pulau Jawa merupakan pusat dari berbagai aktivitas kegiatan ekonomi, sosial, budaya, politik dan pertahanan keamanan. Jika dilihat dari segi ekonomi sebagian besar barang-barang kebutuhan masyarakat di daerah pulau kalimantan khususnya Kalimantan Tengah berasal dari daerah pulau Jawa. Oleh karena itu, peranan angkutan laut dan penyeberangan dalam pemerataan hasil-hasil produksi dan pembangunan dirasa sangatlah penting. Kasus yang ingin dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana karakteristik penumpang angkutan laut dan angkutan penyeberangan serta seberapa besar faktor kenyamanan, keamanan dan keselamatan serta besarnya tarif perjalanan dapat mempengaruhi permintaan penumpang jasa angkutan laut dan penyeberangan. Dengan menggunakan metode analisis chi-square. Dari hasil penelitian dan pembahasan didapatkan penumpang angkutan laut dan angkutan penyeberangan rata-rata berumur 20-30 tahun (36 %), sebagian besar berprofesi sebagai pedagang (21.8%), memiliki pendapatan pribadi/uang saku dalam sebulan lebih dari Rp. 1.000.000. (26.2 %), sebagian besar penumpang angkutan laut berasal dari daerah sekitar Jawa Tengah (52 %), maksud dari perjalanan penumpang adalah bekerja sebesar 43.6 %,Tingkat pendidikan sebagian besar adalah SLTA (34.5 %). Dalam melakukan perjalanan menggunakan angkutan laut dan penyeberangan sebagian besar penumpang memilih jenis kapal khusus penumpang (58.5 %). Faktor kenyamanan yang diinginkan penumpang angkutan laut dan angkutan penyeberangan adalah pelayanan yang memuaskan, kebersihan yang selalu terjaga, ketepatan jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal serta fasilitas yang lengkap dan kemudahan dalam membawa barang bawaan (37.5 %). Adapun faktor keamanan dan keselamatan yang diinginkan penumpang adalah kejelasan tentang prosedur keselamatan di atas kapal dan kesigapan para awak buah kapal pada kondisi darurat, lengkapnya peralatan keselamatan seperti skoci, pelampung,dll serta terjaminnya keamanan barang bawaan (48.7 %). Biaya transportasi yang dikeluarkan oleh penumpang angkutan laut dan angkutan penyeberangan dirasa cukup murah, begitu pula kesesuaian tarif yang berlaku dengan fasilitas pelayanan yang diberikan dirasakan oleh penumpang cukup memuaskan. Saran dari hasil penelitian ini adalah : dari tingkat kenyaman pihak penyedia jasa harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan seperti yang diinginkan penumpang, dari tingkat keamanan dan keselamatan perlu adanya kejelasan tentang prosedur keselamatan,langkah-langkah menyelamatkan diri serta kejelasan tentang letak alat keselamatan dan petunjuk penggunaan alat tersebut seperti skoci, pelampung, dl

    Perbandingan Kompres Hangat Serai Dengan Kompres Hangat Jahe Terhadap Penurunan Nyeri (Rematik)

    Get PDF
    Menurut World Health Organization (WHO), Rheumatoid arthritis menyerang kelompok usia dewasa produktif dan akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Hampir 8% orang yang berusia 50 tahun ke atas mempunyai keluhan pada sendinya. Salah satu terapi yang dapat menurunkan rasa nyeri pada penderita rematik adalah pemberian kompres hangat. Kompres hangat dapat dikombinasikan dengan tanaman herbal yang memiliki khasiat yang lebih diantaranya jahe dan serai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kopmres hangat serai dengan kompres hangat jahe terhadap penurunan nyeri (rematik). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif quasy experiment dengan rancangan two group prestest posttest design. Populasi adalah seluruh lansia yang mengalami rematik di  Panti Sosial Tresna Werda Budi Luhur Kota Jambi yaitu sebanyak 48 lansia dengan besar sampel adalah 20 responden. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14-23 September tahun 2021. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat dan uji bivariat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Hasil uji paired t test menunjukkan bahwa ada pengaruh kompres hangat serai terhadap penurunan nyeri (rematik) dengan nilai p = 0,046 < 0,05 yang berarti ada pengaruh kompres hangat jahe terhadap penurunan nyeri (rematik) dengan nilai p = 0,004 <0,05. Hasil uji mann whithney menunjukkan ada perbedaan kompres hangat serai dan kompres hangat jahe terhadap penurunan nyeri (rematik) dengan nilai sig. 2 tailed 0,015 < 0,05. Hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan yang berada di panti dapat memberikan sosialisasi atau penyuluhan kepada lansia sehingga dapat menggunakan kompres hangat jahe ataupun serai sebagai teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri pada lansia yang menderita rematik &nbsp
    • …
    corecore