363 research outputs found

    Efficiency Wages in Heterogenous Labour Markets

    Get PDF
    In this paper we tackle two shortcomings of present efficiency wage models. Firstly, they do not fully account for labour heterogeneity, thus implying that high-effort and low-effort units of labour are interchangeable. Secondly, building on this assumed homogeneity of labour, the models derive involuntary unemployment from effort decisions of workers, which are patently voluntary. We offer a consistent reformulation of the theory: Each of the effort or quality levels is regarded as a separate market which has its own clearing quantity and price. As such unemployment is a result of workers' reluctance to adjust to the prevailing market conditions on the respective labour sub-market. To further clarify heterogeneity in labour markets, we propose to employ the demand for workers' characteristics instead of the demand for workers. This microeconomic approach shows that in standard equilibrium employers will not choose among all workers but only select specific characteristic-types. Therefore to become attractive, an unemployed worker has to significantly alter either his wage or the bundle of offered characteristics. Both these modifications reinforce our central claim that free market interaction cannot lead to unemployment other than voluntary.labour market; efficiency wages; involuntary unemployment; demand for heterogeneous goods.

    GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG GIZI SEIMBANG DI WILAYAH BPS MARIA H.PURBA SURABAYA

    Get PDF
    Peningkatan kebutuhan zat gizi pada masa nifas dibutuhkan dalam proses penyembuhan ibu. Pada ibu nifas yang menyusui terutama pada 6 bulan pertama memerlukan tambahan gizi yang seimbang.DI BPS Maria H.Purba masih banyak ibu nifas yang tidak mengkonsumsi menu gizi seimbang, hal tersebut karena kurangnya pengetahuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang konsumsi menu gizi seimbang di BPS Maria H.Purba. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif. Populasinya adalah ibu nifas minggu ke 0-6 di wilayah BPS Maria H.Purba sebesar 30 orang dengan sampel sebesar 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuisioner, hasil akhir dianalisis dengan Statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian tentang menu gizi seimbang menunjukan bahwa dari 30 orang responden, sebagian kecil (20,0%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik, hamper setengahnya (26,7%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup, dan sebagian besar (53,3%) memiliki tingkat yang kurang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu nifas di wilayah BPS Maria H.Purba berpengetahuan kurang. Peran petugas kesehatan sangatlah penting, dalam penyuluhan tentang mencari informasi dari media sosial dan KIE tentang pentingnya menu gizi seimbang, sehingga mempercepat proses penyembuhan, memperlancar produksi ASI dan menambah kualitas sumber daya manusia

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL SMP NEGERI 1 SEWON

    Get PDF
    Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) merupakan pengembangan dari IKIP Yogyakarta. Di mana dalam pengembangannya masih tetap mempertahankan dan terus mengembangkan salah satu fungsinya yaitu untuk mempersiapkan serta menghasilkan guru atau tenaga kependidikan lainnya yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan sehingga menjelama menjadi tenaga professional pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka UNY memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dalam serangkaian mata kuliah yang salah satunya adalah Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) . PPL ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman nyata tentang proses belajar mengajar. Dengan adanya PPL ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri sebagai tenaga keguruan yang professional sehingga memiliki sikap, nilai, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam profesinya. Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) merupakan pengembangan dari IKIP Yogyakarta. Di mana dalam pengembangannya masih tetap mempertahankan dan terus mengembangkan salah satu fungsinya yaitu untuk mempersiapkan serta menghasilkan guru atau tenaga kependidikan lainnya yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan sehingga menjelama menjadi tenaga professional pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka UNY memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dalam serangkaian mata kuliah yang salah satunya adalah Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) . PPL ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman nyata tentang proses belajar mengajar. Dengan adanya PPL ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri sebagai tenaga keguruan yang professional sehingga memiliki sikap, nilai, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam profesinya. Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) merupakan pengembangan dari IKIP Yogyakarta. Di mana dalam pengembangannya masih tetap mempertahankan dan terus mengembangkan salah satu fungsinya yaitu untuk mempersiapkan serta menghasilkan guru atau tenaga kependidikan lainnya yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan sehingga menjelama menjadi tenaga professional pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka UNY memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dalam serangkaian mata kuliah yang salah satunya adalah Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) . PPL ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman nyata tentang proses belajar mengajar. Dengan adanya PPL ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri sebagai tenaga keguruan yang professional sehingga memiliki sikap, nilai, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam profesinya. Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) merupakan pengembangan dari IKIP Yogyakarta. Di mana dalam pengembangannya masih tetap mempertahankan dan terus mengembangkan salah satu fungsinya yaitu untuk mempersiapkan serta menghasilkan guru atau tenaga kependidikan lainnya yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan sehingga menjelama menjadi tenaga professional pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka UNY memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dalam serangkaian mata kuliah yang salah satunya adalah Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) . PPL ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman nyata tentang proses belajar mengajar. Dengan adanya PPL ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri sebagai tenaga keguruan yang professional sehingga memiliki sikap, nilai, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam profesinya. Kegiatan atau program PPL dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Sebelum kegiatan dilaksanakan, terlebih dahulu diawali dengan berbagai kegiatan persiapan, di antaranya pengajaran mikro, pembekalan, dan observasi. Program utama individu adalah program yang penulis rencanakan dan laksanakan secara individu untuk peningkatan sumber daya warga sekolah. Program utama individu adalah membuat perangkat pembelajaran berupa RPP, praktik mengajar, menyusun administrasi mengajar, dan penyusunan evaluasi pembelajaran. Sedangkan program penunjang adalah membuat media pembelajaran. Kegiatan atau program PPL dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Sebelum kegiatan dilaksanakan, terlebih dahulu diawali dengan berbagai kegiatan persiapan, di antaranya pengajaran mikro, pembekalan, dan observasi. Program utama individu adalah program yang penulis rencanakan dan laksanakan secara individu untuk peningkatan sumber daya warga sekolah. Program utama individu adalah membuat perangkat pembelajaran berupa RPP, praktik mengajar, menyusun administrasi mengajar, dan penyusunan evaluasi pembelajaran. Sedangkan program penunjang adalah membuat media pembelajaran. Kegiatan atau program PPL dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Sebelum kegiatan dilaksanakan, terlebih dahulu diawali dengan berbagai kegiatan persiapan, di antaranya pengajaran mikro, pembekalan, dan observasi. Program utama individu adalah program yang penulis rencanakan dan laksanakan secara individu untuk peningkatan sumber daya warga sekolah. Program utama individu adalah membuat perangkat pembelajaran berupa RPP, praktik mengajar, menyusun administrasi mengajar, dan penyusunan evaluasi pembelajaran. Sedangkan program penunjang adalah membuat media pembelajaran. Kegiatan atau program PPL dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Sebelum kegiatan dilaksanakan, terlebih dahulu diawali dengan berbagai kegiatan persiapan, di antaranya pengajaran mikro, pembekalan, dan observasi. Program utama individu adalah program yang penulis rencanakan dan laksanakan secara individu untuk peningkatan sumber daya warga sekolah. Program utama individu adalah membuat perangkat pembelajaran berupa RPP, praktik mengajar, menyusun administrasi mengajar, dan penyusunan evaluasi pembelajaran. Sedangkan program penunjang adalah membuat media pembelajaran. Setiap kegiatan yang dilakukan tidak sepenuhnya berjalan lancar, terdapat berbagai hambatan dalam kegiatan PPL. Hambatan dalam kegiatan PPL antara lain: masih sulitnya siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok di kelas. Untuk itu, praktikan selalu berkonsultasi dengan guru pembimbing dan mencari solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan selama kegiatan PPL. Setiap kegiatan yang dilakukan tidak sepenuhnya berjalan lancar, terdapat berbagai hambatan dalam kegiatan PPL. Hambatan dalam kegiatan PPL antara lain: masih sulitnya siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok di kelas. Untuk itu, praktikan selalu berkonsultasi dengan guru pembimbing dan mencari solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan selama kegiatan PPL. Setiap kegiatan yang dilakukan tidak sepenuhnya berjalan lancar, terdapat berbagai hambatan dalam kegiatan PPL. Hambatan dalam kegiatan PPL antara lain: masih sulitnya siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok di kelas. Untuk itu, praktikan selalu berkonsultasi dengan guru pembimbing dan mencari solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan selama kegiatan PPL. Setiap kegiatan yang dilakukan tidak sepenuhnya berjalan lancar, terdapat berbagai hambatan dalam kegiatan PPL. Hambatan dalam kegiatan PPL antara lain: masih sulitnya siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok di kelas. Untuk itu, praktikan selalu berkonsultasi dengan guru pembimbing dan mencari solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan selama kegiatan PPL

    HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN RESILIENSI WARGA PERUMAHAN ASPOL BANGKINGAN SELAMA MASA PANDEMI COVID -19

    Get PDF
    The number of people experiencing mental health problems during this pandemi is understandable considering that Covid - 19 is a new source of stress for the world community today, one of those affected is the residents of the Bangkingan Aspol housing complex. The problems faced and the difficulties experienced by these residents require residents to have a psychological aspect that can improve or maintain their psychological condition in dealing with the current situation and conditions. The data collection technique used was purposive sampling (judgmental sampling) where there was a 5% error tolerance and based on the sampling of 150 people, the number of subjects in this study were 105 respondents. Self-efficacy and resilience scales in the form of a questionnaire were filled out for each topic and Spearmans Rho correlation analysis was carried out which showed a correlation coefficient = 0.410 (quite strong correlation) and p = 0.000 (p <0.01) based on the results of hypothesis testing showed that the hypothesis the researchers formulated accordingly, namely that there is a positive relationship between self-efficacy and resilience. This means that the self-efficacy of residents affects the resilience of each individual, so that residents who have positive self-efficacy tend to be more resilient. On the other hand, if the self-efficacy is lower, each citizen will have lower resilience.  Keywords: Self-Efficacy, Resilienc

    Hubungan Usia Ibu dan Usia Kehamilan dengan Kejadian Hipertensi pada Kehamilan

    Get PDF
    Tujuan Studi: Yaitu untuk mengetahui adanya hubungan usia ibu dan usia kehamilan dengan kejadian hipertensi pada kehamilan dan manfaat dari penelitian ini yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi semua orang yang membaca sehingga mampu mencegah kejadian hipertensi pada kehamilan. Metodologi: Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional, dengan sampel sebanyak 197 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrument penelitian menggunakan lembar observasi. Analisa data bivariate dengan menggunakan chi square.  Hasil: Hasil uji bivariate menggunakan chi square didapatkan nilai p-value 0,499 yang berarti tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian hipertensi pada kehamilan, sedangkan untuk usia kehamilan didapatkan nilai p-value 0,861 yang berarti tidak ada hubungan usia kehamilan dengan kejadian hipertensi pada kehamilan. Manfaat: Manfaat dari penelitian ini yaitu agar dapat menambah sumber kepustakaan bagi Universitas, menambah referensi dan wawasan bagi peneliti selanjutnya, serta dapat sebagai sumber bacaan bagi perawat maupun ibu hamil sehingga mampu mencegah kejadian hipertensi pada kehamilan

    PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK DENGAN PLAYDOUGH ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK IBNUL QOYYIM SLEMAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan membentuk dengan playdough pada anak usia 4-5 tahun di TK Ibnul Qoyyim Sleman. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model siklus Kemmis dan Taggart yang dilakukan secara kolaboratif. Subjek dalam penelitian adalah 24 anak usia 4-5 tahun (Kelompok A) di TK Ibnul Qoyyim Sleman. Objek penelitian ini berupa keterampilan motorik halus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi keterampilan motorik halus. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi checklist, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian manakala keterampilan motorik halus anak minimal 80% dari keseluruhan jumlah anak Kelompok A1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan playdough dapat meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di TK Ibnul Qoyyim Sleman. Peningkatan motorik halus ditunjukkan dengan perubahan kondisi awal, aspek koordinasi mata tangan sebesar 8,3% pada tahap Pratindakan, menjadi 25% pada tahap Siklus I, dan menjadi 83,4% pada tahap Siklus II. Penelitian ini dihentikan karena telah memenuhi kriteria keberhasilan lebih dari 80%. Langkah-langkah penelitian yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan membentuk dengan playdough adalah dengan 1) pemberian aktivitas membentuk dengan playdough, 2) memberikan stimulasi ide-ide terampil, 3) peneliti serta guru memberikan dorongan, 4) motivasi, 5) reward, dan 6) dengan diberikannya kegiatan membentuk dengan playdough secara bertahap dan berlanjut maka keterampilan anak dapat berkembang optimal. Kata kunci: keterampilan motorik halus, anak 4-5 tahun, kegiatan membentuk dengan playdough

    GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN BUAH DAN SAYUR DITINGKAT RUMAH TANGGA DAN POLA KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA REMAJA SMA DI KABUPATEN GOWA

    Get PDF
    Buah dan sayur merupakan bahan makanan yang banyak mengandung nutrisi, tetapi jarang dikonsumsi oleh mayoritas penduduk Indonesia khususnya remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, ketersediaan buah dan sayur di tingkat rumah tangga dan pola konsumsi buah dan sayur pada remaja SMA di Kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang dilakukan pada bulan April sampai Mei 2014 di SMA Negeri 1 Bontomarannu dengan 257 siswa kelas 7 dan 8 kemudian SMA Negeri 2 Sungguminasa 219 siswa kelas 7 dan 8. teknik pengambilan sampel proporsional sistematik random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara FFQ semi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di SMA Negeri 2 Sungguminasa terdapat 54,7% siswa mengonsumsi buah dan 50,6% mengonsumsi sayur, sedangkan di SMA Negeri 1 Bontomarannu terdapat 45,3% siswa mengonsumsi buah dan 49,4% mengonsumsi sayur, kemudian pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Bontomarannu lebih baik 9,3% dibandingkan dengan pengetahuan siswa SMA Negeri 2 Sungguminasa 7,6%, sikap di SMA Negeri 1 Bontomarannu lebih baik 90,7% dibandingkan sikap di SMA Negeri 2 Sungguminasa 90,4%, sedangkan ketersediaan buah dan sayur lebih baik di SMA Negeri 2 Sungguminasa 93,2% dibandingkan SMA Negeri 1 Bontomarannu 89,5%. Pola konsumsi sayur di SMA Negeri 2 Sungguminasa lebih sering 56,8% dibandingkan di SMA Negeri 1 Bontomarannu 43,2% dan pola konsumsi buah di SMA Negeri 2 Sungguminasa lebih baik 53% dibandingkan SMA Negeri 1 Bontomarannu 47%
    corecore