55 research outputs found

    PENIPUAN DALAM INTERAKSI MELALUI MEDIA SOSIAL (Kasus Peristiwa Penipuan melalui Media Sosial dalam Masyarakat Berjejaring)

    Get PDF
    The development of Internet had given birth to new society named network society who are virtually social interacting. As it has happened in unmediated social interaction, in this virtual interaction, there are deviances in the interaction participants, one of these is deception in social mediated interaction. In terms of understanding how this deception happened in the interaction, a research was conducted on the cases of female victims of deceptions by using Facebook. The research uses Phenomenology theory, and for analyzing the acts of deceptions, it uses dramaturgy and framing analyses by Erving Goffman. From the research it is understood that the deceptions could happen by victims’ internal and external factors that pushed them to interact, image creation and framing strategy by deceivers, and the strength of social media that created realities in the victims mind. Furthermore, the existence of network society had also given birth to a new identity as a member of the sociey who has an equality among them, thus each member is willing to socially interact the global sphere.Perkembangan teknologi Internet telah melahirkan sebuah masyarakat baru yang disebut sebagai masyarakat berjejaring yang melakukan interkasi sosial secara maya. Seperti juga dalam interaksi sosial tanpa media, dalam interaksi maya terdapat perilaku menyimpang dari peserta interaksi. Salah satunya adalah penipuan dalam interaksi melalui media sosial. Untuk memahami bagaimana praktik penipuan terjadi dalam interaksi melalui media sosial, dilakukan penelitian dengan kasus korban penipuan wanita pengguna Facebook. Penelitian ini menggunakan teori Fenomenologi, kemudian analisis peristiwa penipuan dilakukan   dengan pendekatan teori dan konsep dramatugi dan analisis bingkai dari Erving Goffman. Dari hasil analisis data dipahami bahwa terjadinya peristiwa penipuan di akibatkan faktor internal dan eksternal korban yang mendorong untuk melakukan interaksi, strategi penciptaan kesan dan strategi pembingkaian oleh pelaku penipuan, dan karakteristik media sosial yang mampu menciptakan realitas dalam pikiran korban penipuan. Di samping itu kehadiran masyarakat berjejaring telah melahirkan identitas baru bagi individu sebagai anggota masyarakat berjejaring yang memiliki kesetaraan dengan semua angota masyarakat berjejaring lainnya sehingga masing-masing bersedia untuk berinteraksi sosial dalam tatanan global

    Penerapan pendekatan Contectual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang pengaruh gaya terhadap benda: Penelitian tindakan kelas di MI YPI Galmasi Kelas IV Desa Nanjungjaya Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah pada siswa kelas IV di MI YPI Galmasi yaitu keberhasilan belajar siswa masih sangat rendah hal ini dapat dilihat pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diterapkan hampir disemua sekolah, untuk pelajaran IPA di MI masih ada saja siswa yang mendapatkan rata- rata nilai dibawah 60. Hal ini disebabkan oleh minat siswa terhadap pelajaran IPA pokok bahasan pengaruh gaya terhadap benda yang masih rendah, maka perlu dilakukan suatu perubahan dalam proses pembelajar agar dapat menarik minat siswa untuk belajar pelajaran IPA pokok bahasan Pengaruh gaya terhadap benda. Permasalahan umum diatas dapat dirinci sebagai berikut: 1) Bagaimana aktifi tas siswa pada pembelajaran dengan pendekatan Konstektual untuk meningkatan hasil belajar siswa melalui pengaruh gaya terhadap benda dikelas IV MI pada setiap siklus. 2) Bagaimana hasil belajar siswa melalui pengaruh gaya terhadap benda dik elas IV MI, dengan penerapan pendekatan Konstektual pada setiap siklus. Penelitian ini bertolak pada pemikiran bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran Contectual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas IV MI YPI Galmasi dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA Hipotesis yang diajukan bahwa penerapan strategi pembelajaran Contectual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA pokok bahasan pengaruh gaya terhadap benda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yaitu metode yang diarahkan kepada suatu usaha pemecahan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan hasil penelitian apa adanya melalui pengum pulan data, analisis data, serta penyimpulan penyimpulan terhadap data yang yang akan dianalisis. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus dim ana setiap siklus melalui tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi se rta pada akhir setiap siklus diadakan tes pada siswa kelas IV MI YPI Galmasi yang berjumlah 23 orang siswa dengan menggunakan metode tanya jawab. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa pemahaman siswa pokok bahasan pengaruh gaya terhadap benda menunjukan peningkatan yang cukup sign ifikan yaitu: a.) nilai rata-rata pra siklus 51 % yang mencapai KKM dan 48 %yang b elum mencapai KKM, dan setelah melakukan tindakan pada siklus I; 72 % yang me ncapai KKM dan 28 % yang belum mencapai KKM. b.) nilai rata-rata siklus II nilai ketercapaian KKM pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 86 %mencap ai KKM, dan 14 yang belum mencapai KKM. c.) nilai rata-rata pada siklus III; 93 % y ang mencapai KKM dan 7 % yang belum mencapai KKM, atau 21 siswa mencapai KKM dan 2 siswa yang belum mencapai KKM. jadi hipotesis penelitian terbukti kebenarannya, yaitu melalui Strategi Pembelajaran Contectual Teaching and Lear ning pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Pengaruh Gaya Terhadap Benda dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI YPI Galmasi Tahun Pela jaran 2013/2014

    Analisis Sistem Informasi

    Get PDF

    Maintaining collective memory existence through Gelumpai Manuscripts preservation at the South Sumatra Museum

    Get PDF
    This research is based on the case of the well-preserved collection of Gelumpai Manuscripts, which is estimated to be centuries old and believed to date back to the year 1300 C. The manuscripts serve as authentic evidence of Islamic civilization in Palembang at that time and can strengthen historical value through the collective memory of the nation. The study aimed to determine the manuscript’s supporting factors and the Gelumpai Manuscript preservation process. The research method used was qualitative with a case study approach. The research object was the Gelumpai Manuscript, which used the Ka Ga Nga script. Data was obtained through interviews, field observations, and related documentation studies. The results showed that several supporting factors for the preservation of this manuscript included adequate humidity, ideal light intensity, and effective protection against pests and pollution. This means that the South Sumatra Museum has implemented the appropriate standard. The museum carried out preservation by coating the manuscripts with white oil and periodically cleaning and checking the collection in the storage room. Furthermore, this museum held conservation support activities such as Museum Goes to School, Museum Goes to Village, and Collaboration Exhibitions, which were held to educate the public about the specialty of the Gelumpai Manuscript. So, the society will work together to maintain the existence of the collective memory contained in the manuscript

    The Role of Teachers in Encouraging Digital Literacy Capabilities in Rural High Schools of Bandung

    Get PDF
    The anti-hoax social movement was initiated online in Indonesia by relying on the netizens' togetherness to fight the spread of hoaxes in a virtual world by identifying and reporting hoaxes and promoting accurate information and critical thinking skills. Digital scoping is carried out by reporting hoaxes that are spread on social media, while counter-narrative actions take the form of checking facts and disseminating disclaimers. The level of participation of netizens in the anti-hoax movement is relatively high. They voluntarily participate in various anti-hoax campaigns. Teachers in Bandung high schools have been allowed to pick and implement proposals and solutions based on their students' needs and requirements for digital literacy. This technique has effectively surmounted the barriers to students' digital literacy abilities, preventing them from causing problems that students, in particular, feel during studying. As a result, kids can select which news can be believed and which is a scam. The strategy used in education to address students' digital literacy skills has increased students' digital literacy skills, allowing them to learn more quickly and accurately. Teachers can also help pupils develop their digital literacy skills so that other students are not left behind in understanding learning material

    Hubungan customer engagement melalui Instagram @perpustakaandikbud dengan minat kunjungan perpustakaan di kalangan follower aktif

    Get PDF
    The internet in the business world have led to new promotion forms using social media known as customer engagement, a series of activities carried out by social media users to engage with brands or organizations. The Ministry of Education and Culture’s Library via Instagram @perpustakaandikbud as institutions that provide information services used social media in their promotional activities. This study aimed to determine the customer engagement’s correlation through Instagram @perpustakaandikbud with interest in visiting the library among active followers. This study used quantitative methods with a correlational approach with the research sample was 83 respondents, obtained by using a simple random sampling technique.  The researchers were collected research data using questionnaires, interviews, and literature studies. The inferential correlation test used a simple linear regression analysis using the product-moment formula. Results showed that customer engagement, based on the indicators of absorption, dedication, vigor, and interaction, had a significant relationship with interest in visiting the library. This was proven by testing the major hypothesis; namely, the calculation results obtained a correlation coefficient of 0.521. It obtained a tcount of 4,417 and ttable of 1,663. The tcount was more significant than the ttable, so the hypothesis was accepted. Customer engagement through Instagram @ perpustakaandikbud correlated with the followers’ interest in visiting the Ministry of Education and Culture’s Library. This research concludes that Instagram social media is an effective library promotion media in increasing user's interest.

    Penentuan Anggaran Bos Berdasarkan Jumlah Siswa Terhadap Pelayanan Pembelajaran Yang Berkeadilan Di Sekolah Dasar

    Full text link
    Penentuan Besaran Anggaran BOS terhadap Pelayanan Pembelajaran yang Berkeadilan pada Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada tingkat sekolah dasar terhadap pelayanan proses pembelajaran yang berkeadilan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu menganalisis dampak kebijakan pemberian dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap pelayanan pembelajaran pada tingkat sekolah da­sar. Adapun populasi pada penelitian ini adalah sekolah dasar di Kabupaten Garut, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan sistem cluster wilayah kecamatan.Sekolah yang menjadi sampel sebanyak 30% dari jumlah sekolah dari wilayah yang dijadikan sampel tersbut. Pengumpulan data dilakukan dengan angket dan wawancara terhadap kepala sekolah. Hasil penelitian ini mmberikan informasi bahwa dengan kebijakan besaran anggaran oprasional menggunakan variable atau dasar perhitungan hanya berdasarkan banyak siswa, mmberikan efek kesenjangan dalam pelayanan pada penyelenggaraan pembelajaran bagi peserta didik, untuk itu diperlukan adanya kebijakan baru untuk diper­timbangkan menambah variable lain dalam mendukung pemerataan pelayanan penyelenggaraan pembela­jaran peserta didik

    The Utilization of Internet By Extension Specialist in Efforts to Accelerate Agriculture Information Disemination

    Get PDF
    One of the internet utilization inagricultural developmentby the Ministry Agriculture is to disseminate information of technology innovations to the agricultural extension specialist as intermediary users. This paper discusses the use of the internet by agricultural extension specialist in an effort to accelerate the dissemination of agricultural information. Several internet application used in the dissemination of agricultural information such as the IAARD(Indonesia Agency of Agricultural Research dan Development) website, cyber extension, agricultural digital libraries and social media.The intensity of using the internet by agricultural extension specialist for dissemination of agricultural informastion is still low with the frequency of 2-3 times a day and the duration of 1-2 hours a day because the task of agricultural extension in the field. The used of the internet by agricultural extension are depend on individual characteristic (age, length of work, media ownershipand education), perception on the internet, information needs, motivation and support of agencies. The agricultural extension used the internet for reports, content creation, and extension methods designed. Low internet acces capability and limited access facilities become obstacles on using the internet to obtain the necessary information. The ability of extension specialist to access the internet can meet the needs of agricultural information users and improve the competence of extension specialist themselves.Keyword: Internet, dissemination, agricultural technology, extension. AbstrakPEMANFAATAN MEDIA INTERNET OLEH PENYULUH DALAM UPAYAPERCEPATAN DISEMINASI INFORMASI PERTANIANSalah satu pemanfaatan internet di Kementerian Pertanian adalah untuk diseminasi informasi teknologi pertanian kepada penyuluh sebagai pengguna perantara sebelum disampaikan ke petani dengan bahasa yang mudah dicerna. Tulisan ini membahas pemanfaatan internet oleh penyuluh dalam upaya percepatan diseminasi informasi pertanian. Beberapa aplikasi internet untuk diseminasi informasi pertanian diantaranya web Balitbangtan, cyber extension, perpustakaan digital pertanian, dan media sosial. Intensitas penggunaan internet oleh penyuluh untuk diseminasi informasi pertanian masih rendah dengan frekuensi 2-3 kali sehari dan durasi 1-2 jam sehari karena mereka lebih banyak berada di lapangan untuk tugas penyuluhan kepada petani. Penggunaan internet oleh penyuluh antara lain dipengaruhi oleh karakteristik individu (usia, lama bekerja, kepemilikan media, dan pendidikan), persepsi terhadap internet, kebutuhan informasi, motivasi dan dukungan lingkungan. Bagi penyuluh, internet digunakan untuk penyusunan laporan, pembuatan materi, program, dan mendesain metode penyuluhan. Kemampuan akses yang rendah dan keterbatasan sarana parasarana menjadi hambatan dalam pemanfaatan internet untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Kemampuan penyuluh mengakses internet berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pengguna informasi pertanian dan meningkatkan kompetensi penyuluh itu sendiri.Kata kunci: Internet, diseminasi, teknologi pertanian, penyuluh

    Knowledge Management Models in BPS-Statistics of Sulawesi Tengah Province

    Get PDF
    Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk merancang model knowledge management di Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data, menampilkan data dan menarik kesimpulan serta verifikasi data. Hasil yang diperoleh berupa model proses knowledge management yang didasarkan atas penciptaan pengetahuan, pengorganisasian pengetahuan, penyimpanan atau pelestarian pengetahuan, berbagi dan menyebarkan pengetahuan serta menggunakan atau memanfaatkan pengetahuan. Manajemen pengetahuan di BPS Provinsi Sulawesi Tengah merupakan suatu teknik dalam menciptakan lingkungan belajar yang bertujuan untuk memotivasi pegawai agar terus berinovasi, belajar dan terus meningkatkan pemahaman atas pengetahuan baru yang diperoleh sehingga akan menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki produktivitas dan berkinerja tinggi serta dapat mencapai keunggulan kompetitif organisasi

    Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Melalui Media Sosial Instagram Sebagai Pemenuhan Pengetahuan Tentang Akademik dan Kemahasiswaan

    Get PDF
    Research Purpose. This study aims to determine the behavior of students seeking information through social media as a fulfillment of knowledge about academics and student affairs based on the theoretical model of Carol Kuhlthau, namely the information search process. In this model the information search process is divided into 6 stages, namely the initiation stage, the selection stage, the exploration stage, the preparation stage, the collection stage and the presentation stage. Methods. The method used is a quantitative method with a descriptive approach. The population of this researcher is followers of the Instagram account @liscarehimaka as many as 525 and the sampling technique uses simple random sampling which produces a sample of 84 respondents. Data Analysis. The data analysis method used is in the form of table analysis and category calculations with interval limit formulas. Result and Discussion. The results showed that the stages in searching for student information through social media Instagram as the fulfillment of knowledge about academics and student affairs were in the high category.Keywords: Information seeking behavior, knowledge, social medi
    • …
    corecore