171 research outputs found

    PENGARUH MULSA DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) PADA LAHAN PASANG SURUT

    Get PDF
    Tujuan penelitian adalah untuk : (1) Mengetahui pengaruh mulsa dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dilahan pasang surut, (2) Mengetahui dosis pupuk kandang sapi yang terbaik terhadap hasil tanaman kedelai dilahan pasang surut, (3) Mengetahui ketebalan mulsa yang terbaik untuk tanaman kedelai dilahan pasang surut.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018 sampai Juni 2018. Tempat penelitian Di Jalan A Wahab Syahranie, Sangatta Utara, Kutai Timur. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan  3 taraf perlakuan pemberian mulsa dan 3 perlakuan pemberian pupuk kandang sapi sehingga diperoleh 9 kombinasi. Masing-masing perlakuan dikelompokkan sebanyak 3 kali. Taraf perlakuan yaitu  faktor pertama perlakuan mulsa (M0) Tanpa mulsa, (M1) Mulsa jerami ketebalan 2 cm, (M2) Mulsa jerami ketebalan 4 cm, faktor kedua pupuk kandang sapi (S0) Tanpa Pupuk kandang sapi, (S1) Perlakuan pupuk kandang sapi 4 kg/petak, (S2) Perlakuan pupuk kandang sapi 6 kg/petak. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan maka dianalisis dengan sidik ragam Uji F 5% dan 1% dan bila terdapat hasil berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%.Hasil penelitian menunjukkan Pengaruh Mulsa berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman 7 hst, 14 hst, 21 hst, jumlah cabang umur 14 hst, 21 hst, dan umur panen. Sedangkan pengaruh pupuk kandang berbeda nyata terhadap jumlah cabang 14 hst, 21 hst, dan umur panen. Pemberian mulsa 4 cm dan pupuk kandang sapi 6 kg/petak menunjukkan hasil terbaik

    Character Building Tradition in Maritime Shipping (Study at the Sailing Community in Binongko-Wakatobi Island)

    Get PDF
    This study aimed to describe the tradition of character building in maritime shipping. The source of the data was the result of ethnographic studies on the sailor community on Binongko Island, Wakatobi Regency. The main instrument in research was researchers, data collection was done through in-depth interviews, participant observation, and document analysis. The results of the study indicated that in the maritime shipping of sailors Binongko-Wakatobi is known for four stages of the character building tradition, namely; (1) providing moral knowledge through prospective sailors; (2) moral inspiration through the role of a koki, (3) moral actions played by sawi; and (4) role models played by juragan. The four stages were interrelated cycles that showed the value of the character's urgency both in maritime shipping. In addition, it is known that the typical character of Binongko sailors who are generally tough, patient, hardworking, unyielding, honest, simple, responsible, and friendly to nature, were formed through the tradition of maritime shipping. Character building interactions occur in oceanic spaces, a means of character building is a traditional boat, while the learning media are marine objects such as; waves, wind and coral

    Maritime Character Learning Traditions in the Wakatobi Communities

    Get PDF
    One of the paradigms for looking at character or personality is culture. This paradigm sees character not only influenced by culture but shaped by culture itself. This affirms that the character of society is dynamic, it will always differ depending on the cultural context that forms it. This article aims to elaborate on the tradition of character learning in maritime society. The source of the data is the result of ethnographic studies in Wakatobi Regency. Data collection was carried out by depth interviews, participant observation, and literature review. The results showed that the distinctive character of marine communities that are tough, hardworking, unyielding, honest, responsible, and friendly to nature, is not formed naturally. Nautical character is shaped by a cultural environment full of challenges and risks, however life in the sea is related to matters of life and death. There are four stages of character learning tradition in nautical society, namely: character learning through prospective sailors, chefs, mustards, and masters. The four stages are an interrelated process, which shows the importance of character building in maritime culture

    RELEVANSI POTENSI DAN KEBUTUHAN DAERAH DENGAN KURIKULUM MUATAN LOKAL: studi kasus pada sekolah menengah di kabupaten wakatobi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi potensi dan kebutuhan daerah dengan kunkulum muatan lokal yang diterapkan pada sekolah menengah di kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara. Relevansi yang dimaksud adalah adanya keterkaitan atau konsistensi antara potensi yang dimiliki oleh daerah (potensi alam, potensi sosial, dan potensi budaya) dan yang dibutuhkan oleh masyarakat (kebutuhan daerah) pada kabupaten Wakatobi dengan komponen-komponen kunkulum muatan lokal, yang terdiri dari; komponen tujuan (aims, goals, and objectives), materi/isi (content), kegiatan pembelajaran (learning activities), dan evaluasi (evaluation). Pertanyaan penelitian adalah; bagaimana relevansi potensi daerah dengan kurikulum muatan lokal, bagaimana relevansi kebutuhan daerah dengan kurikulum muatan lokal, serta bagaimana relevansi potensi dan kebutuhan daerah dengan kurikulum muatan lokal. Relevansi atau keterkaitan akan dilihat melalui adanya konsistensi atau kesesuaian antara potensi dan kebutuhan daerah dengan komponen-komponen muatan lokal, yang terdiri dari muatan lokal kelautan, muatan lokal pertanian, muatan lokal baca tulis qur'an, dan muatan lokal kelautan dan perkebunan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa tujuan (aims, goals, and objevtives) dan materi /isi (content) muatan lokal yang mempunyai relevansi atau keterkaitan dengan potensi dan kebutuhan daerah. Namun relevansi tersebut hanya menjangkau ranah kognitif, sedikit memperhatikan ranah psikomotorik, serta mengabaikan ranah afektif. Selain itu potensi dan kebutuhan masyarakat yang terakomodasi dalam tujuan maupun materi muatan lokal hanya menyentuh sektor kelautan dan sektor pertanian. Sektor-sektor lain (seperti sektor pariwisata dan sektor kerajinan) yang juga menjadi sektor andalan daerah masih terabaikan. Adapun komponen pembelajaran (learning activities) dan kegiatan evaluasi (evaluation) tidak mempunyai relevansi dengan potensi dan kebutuhan daerah. Tidak adanya relevansi antara potensi dan kebutuhan daerah dengan kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari belum digunakannya sumber belajar yang tersedia dalam masyarakat, belum digunakannya metode belajar yang bervariasi, serta belum dilibatkannya masyarakat dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan tidak adanya relevansi dalam kegiatan evaluasi dapat diketahui melalui belum dilibatkannya pihak masyarakat atau industri dalam pelaksanaan evaluasi, belum digunakannya hasil evaluasi untuk perbaikan, dan item soal yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi belum menjangkau tiga ranah pembelajaran (kognitif, afektif, dan psikomotorik

    Analysis Of Factors Influencing Student Learning Achievement

    Get PDF
    This study aims to determine the influence of internal and external factors on the level of student achievement in Education Program Administration Office Faculty of Social Sciences Makassar State University. This research is a quantitative descriptive research that describes the level of achievement of learning achievement with the population in this study is the student Education Studies Program Administration Office is still active as much as 381 people. Researchers take a sample of 57 people, data collection techniques used are questionnaires, observation, interviews, and documentation. Data analysis technique used is descriptive statistical analysis. The results showed that; (1) the influence of internal factors on the learning achievement in the Education Program of Administrative Studies Faculty of Social Sciences Makassar State University is in good category, seen from the physical aspect, psychological, and fatigue. (2) the influence of external factors on the learning achievement in the Education Studies Program Administration Faculty of Social Sciences Makassar State University is in the category quite well, seen from the aspect of family, college, and societ

    PERANAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGAWASI KELESTARIAN TERUMBU KARANG KABUPATEN WAKATOBI

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the government's role in overseeing the conservation of coral reefs. This research is a qualitative research. Data collection techniques used were observation, interviews and documentation. The results showed that the government's role in overseeing the conservation of coral reefs in the Wakatobi has been accomplished. Factors that support is a strong commitment from local governments, communities, the central government and the institutions of society concerned with the preservation of coral reef resources. Factors that inhibit the lack of labor inspectors, inadequate infrastructure and inadequate budgets to carry out surveillance operations reef conservation. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pemerintah daerah dalam mengawasi kelestarian terumbu karang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan pemerintah daerah dalam mengawasi kelestarian terumbu karang di Kabupaten Wakatobi telah terlaksana. Faktor yang mendukung yaitu adanya komitmen yang kuat dari pemerintah daerah, masyarakat, pemerintah pusat serta lembaga-lembaga masyarakat yang peduli terhadap pelestarian sumberdaya terumbu karang. Faktor yang menghambat yaitu kurangnya tenaga pengawas, sarana prasarana yang kurang memadai dan anggaran yang belum mencukupi untuk menjalankan operasi pengawasan pelestarian terumbu karang

    Sistem Monitoring Debit Inflow untuk Operasi Harian Pembangkit PLTA Bakaru

    Get PDF
    Tingginya kebutuhan akan sumber daya energi listrik menuntut manusia untuk memanfaatkan sumber energi yang terkandung di alam sebaik mungkin. Pemanfaatan energi terbarukan menjadi sumber energi listrik merupakan salah satu upaya yang harus di tingkatkan, Indonesia memiliki potensi air cukup besar yang bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik, sumber energi listrik yang berasal dari energi air mempunyai beberapa masalah salah satunya dalam memaksimalkan penggunaan air pada bendungan, perencanaan yang baik akan memaksimalkan penggunaan air untuk pembangkitan. Adapun tujuan dari penelitian adalah membuat sistem monitoring debit inflow untuk operasi harian pembangkit PLTA Bakaru. Pengambilan data penelitian ini berlokasi di PLTA Bakaru. Data diperoleh dari data pencatatan harian, laporan Bulanan dan laporan Pengusahaan. Pengambilan data penelitian ini dilakukan secara realtime pada data bendungan PLTA Bakaru mulai Januari tahun 2015 sampai dengan Desember 2016, yang diambil persetiap satu jam sekali pada bendungan yaitu data elevasi bendungan, pemakaian pembangkitan (discharge), debit air yang masuk ke bendungan (Inflow) serta data limpasan pintu bendungan. Sistem monitoring debit inflow untuk operasi harian membantu operator dalam perencanaan pola operasi harian berdasarkan debit inflow dan pemakaian air yang digunakan untuk pembangkitkan. Pola operasi harian merupakan salah satu faktor yang penting untuk meningkatkan hasil produksi. Sistem monitoring tersebut dapat mensimulasikan untuk perhitungan elevasi,waktu tampung air dan debit inflow. Berdasarkan hasil penelitian maka di dapatkan  bahwa sistem monitoring debit inflow untuk operasi harian sangat berguna untuk megoptimalkan sistem pengoperasian PLTA bakaru, mengurangi range start stop sehingga lifetime peralatan dapat tercapai demikian pula Capacity factor (CF) dapat ditingkatkan

    Studi Variasi Konsentrasi NaOH dan H2SO4 Untuk Memurnikan Silika Dari Abu Sekam Padi Sebagai Adsorben Ion Logam Pb2+ dan Cu2+

    Get PDF
    A study of variations in the concentration of NaOH and H2SO4 to purify silica from rice husk ash and its application as adsorbent of Pb2+ and Cu2+ Metal Ions. The NaOH concentrations used were 8%, 9%, 10%, 11%, 12% and 13% and H2SO4 concentrations were 5.4%, 8.16%, 10.88%, and 13.61%. The process of adsorption of Pb2+ and Cu2+ metal ions was carried out at pH (3, 4, 5, 6) and silica masses. The results showed the silica yield obtained in the form of white powder. The highest silica content at 12% NaOH concentration of 41.81% with a purity of 89.09% and H2SO4 concentration is 10.88% at 65.39% with a purity of 94.94% initial content 86.02%. The results of surface structure characterization using Scanning Electron Microscope (SEM) average size of particle diameter was 0.030 µm. Optimal adsorption process of Pb2+ and Cu2+ metal ions using silica from rice husk occurred at pH 6 and the adsorbent mass was 0.3 gram, the adsorption efficiency was 98% and 86.25% respectively with adsorption capacity of 0.96 mg/g for metal Pb2+ and 0.83 mg/g for Cu2+ metals

    Contamination of Italian parks with canine helminth eggs and health risk perception of the public

    Get PDF
    Abstract The contamination of public areas by dog faeces is a social behaviour and public health problem. In fact, the most frequently isolated intestinal helminths in dogs are distributed worldwide, and most of them have zoonotic potential (i.e., ascarids and ancylostomatids). The aims of this survey were to evaluate citizen awareness of health risks for animals and humans related to canine faecal pollution and to estimate the presence and prevalence of intestinal helminths in dog faeces collected in green public areas in three municipalities of Italy (Padua, Rome and Teramo). The awareness of citizens about the health risks related to faecal pollution was evaluated using questionnaires submitted to 313 dog owners and 159 non-dog owners in Padua (n = 341) and Rome (n = 131). Most dog owners (85.4%) declared they picked up their dog's faeces every time, and these data were confirmed by operators secretly observing dog owners. Moreover, 84.3% participants were aware of the existence of a municipal regulation concerning the correct management of animals in public areas with no significant differences between dog owners and non-dog owners, whereas Rome citizens were significantly more aware than Padua citizens. Nonetheless, only 10.9% (51/469) of responders knew the health risks related to canine faecal pollution, with no significant differences between dog and non-dog owners. A total of 677 dog stool samples were collected and copromicroscopically analysed. Forty-eight (7.1%) samples were positive for at least one parasite species, with significantly lower prevalence values in Padua (2.2%) than in Rome (11.9%) and Teramo (8.6%). The highest prevalence was detected for Trichuris vulpis (4.4%), followed by Toxocara canis (1.9%); T. vulpis presented significantly lower prevalence in Padua than in the other cities. Other helminths were found with values under 0.5% in the investigated cities. This survey shows that most citizens are unaware of the health risk related to abandoned canine faeces on public soils. Nevertheless, laboratory results suggest a limited risk for dog and human health, but the zoonotic risk due to the high vitality of infective helminths eggs in the soil should always be considered
    • …
    corecore