28 research outputs found
GERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA DAN NEOLIBERALISME (Studi Critical Discourse Analysis atas wacana penyikapan gerakan mahasiswa Islam Indonesia terhadap neoliberalisme)
Rubangi Al Hasan, D0301049, GERAKAN MAHASISWA ISLAM
INDONESIA DAN NEOLIBERALISME (Studi Critical Discourse Analysis
atas wacana penyikapan Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia terhadap
neoliberalisme), Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret, Surakarta, 2008.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bermaksud mengetahui
wacana penyikapan gerakan mahasiswa Islam Indonesia terhadap neoliberalisme
dan bagaimana pengaruh ideologi gerakan mahasiswa Islam Indonesia dalam
wacana penyikapan terhadap neoliberalisme. Penelitian ini memfokuskan pada
KAMMI sebagai subjek penelitiannya. Penelitian ini menggunakan Critical
Discourse Analysis (CDA) model Robert N. Entman sebagai pisau analisisnya.
Sementara sumber data yang diambil berasal dari sumber data berupa dokumen
atau kepustakaan, baik berupa dokumen organisasi maupun liputan di surat kabar.
Adapun pengambilan sampelnya dengan model purposive sampling.
Sistematika penulisan penelitian ini dimulai dengan Bab I yang membahas
latar belakang dan metodologi penelitian. Bab II mendeskripsikan neoliberalisme
dengan bentuk-bentuknya, sampai dengan fenomena neoliberalisme dan
perlawanan terhadapnya. Bab III membahas sejarah dan ideologi KAMMI. Bab
IV masuk dalam pembahasan mengenai wacana penyikapan KAMMI terhadap
neoliberalisme dan penggambaran mengenai pengaruh ideologi gerakan dalam
penyikapan terhadap neoliberalisme. Bab V kemudian menutup uraian penelitian
ini dengan kesimpulan-kesimpulan, implikasi dan saran-saran.
Penelitian ini paling tidak menghasilkan temuan-temuan berikut. Wacana
penyikapan KAMMI terhadap neoliberalisme berujung pada penolakan terhadap
keberadaan neoliberalisme beserta varian-varian bentuknya. Bentuk-bentuk
penyikapan terhadap neoliberalisme itu mewujud dalam bentuk penolakan
terhadap privatisasi aset negara, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM,
TDL, tarif telepon, kebijakan impor beras, serta melakukan mosi tidak percaya
terhadap SBY-JK sebagai bentuk tekanan terhadap pemerintah. Selain itu,
penelitian ini juga menemukan bahwa ideologi gerakan KAMMI ternyata
memiliki pengaruh yang sangat signifikan bagi gerakan KAMMI. Hal ini terutama
terkait dengan paradigma gerakan dan langkah-langkah yang dilakukan sesuai
dengan prinsip perjuangan yang telah digariskan.
Keywords: KAMMI, neoliberalisme, wacana penyikapan, ideologi gerakan
PUDARNYA KEARIFAN LOKAL DALAM PEMANFAATAN TANAMAN SONGGA (Strychnos ligustrina) (Studi Kasus di Kec. Hu’u Kab. Dompu, NTB)
Tanaman songga (Strychnos ligustrina) merupakan tanaman berkhasiat obat yang telah banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat Hu’u. Masyarakat banyak mengambil dari hutan dan memanfaatkan tanaman songga sebagai obat, terutama malaria. Hu’u merupakan daerah yang sering terjangkit wabah malaria Penelitian ini bermaksud mencari faktor yang mempengaruhi pudarnya kearifan lokal masyarakat dalam memanfaatkan tanaman songga sebagai bahan obat. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara menggunakan bantuan kuesioner dan diperdalam dengan wawancara mendalam (indepth interview).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pudarnya kearifan lokal masyarakat dalam pemanfaatan songga adalah tuntutan ekonomi. Jika sebelumnya masyarakat hanya memanfaatkan songga untuk kebutuhan pengobatan mereka sendiri (subsisten), maka seiring dengan adanya komersialisasi tanaman songga, masyarakat kemudian beralih memanfaatkan tanaman songga untuk dijual guna memenuhi kebutuhan hidup. Meskipun demikian sebenarnya kontribusi penjualan kayu songga terhadap peningkatan ekonomi masyarakat tidak signifikan. Justru yang terjadi adalah semakin langkanya tanaman songga di hutan dimana masyarakat bergantung untuk pengobatan. Akibat lebih lanjut adalah degradasi hutan dan lingkungan hidup masyarakat.
Kata kunci : songga, kearifan lokal, pudar
Pesan dakwah tasawuf Imam Al-Gozali Melalui Kitab Mukasyafatul Qulub dan Pengaruhnya Terhadap perubahan Perilaku Santri Pondok Pesantren Syekh bayanillah Kecamatan weru kabupaten Cirebon
MUHAMMAD RUBANGI, “Pesan Dakwah Tasawuf Imam Al-Gozali melalui
kitab Mukasyafatul Qulub dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Perilaku Santri
Pondok Pesantren Syekh Bayanillah.
Di Pondok Pesantren Syekh Bayanillah, setiap malam terkecuali malam
jum’at diadakan kajian tasawuf dengan menggunakan kitab Mukasyafatul Qulub
setiap ba’da shalat isa dan subuh. Kajian tasawuf tersebut diwajibkan bagi semua
santrinya. Hal ini dilakukan karena kajian tersebut dianggap mampu mengubah
perilaku keagamaan para santri. Oleh karena itu penelitian ini menitikberatkan pada
pesan dakwah tasawuf Imam Al-Ghazali melalui kitab Mukasyafatul Qulub dan
pengaruhnya terhadap perubahan prilaku santri Pondok pesantren Syekh Bayanillah.
Penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan kitab Mukasyafatuilqulub yang
diwajibkan untuk dikaji di kalangan santri Pondok Pesantren Syekh Bayanillah, dan
untuk menjelaskan pesan-pesan dakwah tasawuf Imam Al-Ghazali melalui kitab
Mukasyafatuilqulub dan pengaruhnya terhadap perubahan perilaku keagamaan santri
Pondok pesantren Syekh Bayanillah.
Pada dasarnya, segala aspek kehidupan manusia, dapat dijadikan sebagai
sarana dan kegiatan dakwah, Menarik adanya apabila mengamati fenomena dakwah
dengan mewajibkan mengkaji pesan-pesan dakwah tasawuf Imam Al-Ghazali, yang
terkandung dalam kitab Mukasyafah Al-Qulub, kepada para santri Pondok pesantren
Syekh Bayanillah, yang dimaksudkan hasil dari kajian tersebut dapat memberikan
dampak positif, dan dapat merubah prilaku keagamaan para santri menjadi lebih baik.
Walaupun memang belum tentu semua santri akan bisa merubah prilaku agamanya
setelah mengikuti kajian kitab tersebut. Tetapi hal tersebut bisa dijadikan sebagai
metode dakwah dikalangan Pondok pesantren.
Langkah-langkah dalam penelitian ini menggunakan metode kualitaf
kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut : penyebaran angket,
observasi dan wawancara. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh santri Pondok
pesantren Syekh Bayanillah yang berjumlah 50 orang.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwasannya kitab Mukasyafatul
Qulub diwajibkan untuk dikaji di Pondok Pesantren Syekh Bayanillah, karena
diyakini mampu merubah perilaku keagamaan santri dengan pembahasannya yang
mudah difahami, Pesan dakwah tasawuf Imam Al-Ghozali dalam kitab Mukasyafatul
Qulub menekankan pada tiga aspek, yaitu: penyucian hati, peningkatan ubudiah dan
menahan hawa nafsu, pengaruh dari pengkajian kitab mukasyafatilqulub terhadap
perubahan perilaku keagamaan santri berdasarkan perhitungan koefisien determinansi
adalah 53% dan 47% dari factor lai
KEBIJAKAN PENANGKARAN RUSA TIMOR (Cervus timorensis) OLEH MASYARAKAT (STUDI KASUS DI NUSA TENGGARA BARAT)
Rusa timor (Cervus timorensis) merupakan satwa langka yang keberadannya dilindungi undang-undang. Nusa Tenggara Barat (NTB)merupakan salah satu habitat alam rusa timor. Meskipun begitu, keberadaannya di alam sudah semakin langka akibat maraknya perburuan dan perdagangan liar (illegal hunting & illegal trading ). Untuk mencegah kepunahan rusa timor pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam bentuk pemberian ijin penangkaran rusa oleh masyarakat. Kebijakan ini diharapkan dapat mencegah masyarakat melakukan perburuan rusa di alam. Selain itu, masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara ekonomi dalam bentuk pemanfaatan satwa rusa, baik untuk dikonsumsi dagingnya maupun sebagai satwa peliharaan. Dengan kebijakan tersebut diharapkan rusa di habitat alaminya akan tetap terjaga bahkan terus bertambah, sementara masyarakat mendapatkan manfaat dalam bentuk peningkatan kesejahteraan ekonomi. Metodologi kajian ini dilakukan dengan mereview kebijakan terkait penangkaran rusa untuk kemudian dikomparasikan dengan implementasi di lapangan.
Kajian ini menunjukkan bahwa produk perundangan yang mengatur penangkaran rusa lebih dominan berasal dari pemerintah pusat. Regulasi yang beroperasi pada tingkat tapak lebih bersifat standar teknis yang dikeluarkan BKSDA NTB. Implementasi peraturan penangkaran rusa masih banyak yang belum berjalan. Penyebabnya adalah kelemahan dari sisi fasilitasi dan kontrol oleh BKSDA NTB, dan di sisi lain kurangnya pemahaman masyarakat terhadap prosedur penangkaran. Kurangnya pemahaman masyarakat sendiri disebabkan minimnya sosialisasi dari pihak berwenang (BKSDA NTB). Kedepannya kebijakan penangkaran rusa oleh masyarakat masih sangat potensial untuk dikembangkan karena minat masyarakat sendiri cukup tinggi. Penguatan kelembagaan sangat perlu dilakukan untuk mendukung kebijakan pengembangan penangkaran rusa oleh masyarakat.
Kata kunci : rusa timor, kebijakan, penangkaran, masyaraka
Kebijakan Penangkaran Rusa Timor (Cervus Timorensis) Oleh Masyarakat (Studi Kasus Di Nusa Tenggara Barat)
Rusa timor (Cervus timorensis) merupakan satwa langka yang keberadannya dilindungi undang-undang. Nusa Tenggara Barat (NTB)merupakan salah satu habitat alam rusa timor. Meskipun begitu, keberadaannya di alam sudah semakin langka akibat maraknya perburuan dan perdagangan liar (illegal hunting & illegal trading ). Untuk mencegah kepunahan rusa timor pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam bentuk pemberian ijin penangkaran rusa oleh masyarakat. Kebijakan ini diharapkan dapat mencegah masyarakat melakukan perburuan rusa di alam. Selain itu, masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara ekonomi dalam bentuk pemanfaatan satwa rusa, baik untuk dikonsumsi dagingnya maupun sebagai satwa peliharaan. Dengan kebijakan tersebut diharapkan rusa di habitat alaminya akan tetap terjaga bahkan terus bertambah, sementara masyarakat mendapatkan manfaat dalam bentuk peningkatan kesejahteraan ekonomi. Metodologi kajian ini dilakukan dengan mereview kebijakan terkait penangkaran rusa untuk kemudian dikomparasikan dengan implementasi di lapangan. Kajian ini menunjukkan bahwa produk Perundangan yang mengatur penangkaran rusa lebih dominan berasal dari pemerintah pusat. Regulasi yang beroperasi pada tingkat tapak lebih bersifat standar teknis yang dikeluarkan BKSDA NTB. Implementasi peraturan penangkaran rusa masih banyak yang belum berjalan. Penyebabnya adalah kelemahan dari sisi fasilitasi dan kontrol oleh BKSDA NTB, dan di sisi lain kurangnya pemahaman masyarakat terhadap prosedur penangkaran. Kurangnya pemahaman masyarakat sendiri disebabkan minimnya sosialisasi dari pihak berwenang (BKSDA NTB). Kedepannya kebijakan penangkaran rusa oleh masyarakat masih sangat potensial untuk dikembangkan karena minat masyarakat sendiri cukup tinggi. Penguatan kelembagaan sangat perlu dilakukan untuk mendukung kebijakan pengembangan penangkaran rusa oleh masyarakat
KEPUTUSAN KEPAILITAN DAN AKIBAT HUKUMNYA DALAM PERKARA PERDATA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NIAGA SEMARANG)
Seorangt debitor dapat dikatakan dalam keadaan jatuh pailit setelah adanya pernyataan kepailitan oleh pengadilan negeri dalam hal ini adalah Pengadilan Niaga Semarang untuk menjatuhkan keputusan kepailitan secara cerdas seperti yang telah ditentukan dalam pasal 2 ayat 1 peraturan kepailitan (KP), sejak saat dijatuhkan keputusan kepailitan ini, debitur tidak lagi berhak menjual atau memindahkan atau menggadaikan barang miliknya secara sah kepada orang lain
Permasalahannya adalah (1) Mengenai prosedir pengajuan permohonan pailit di Pengadilan Niaga Semarang. (2) Mengenai isi putusan yang diputus oleh Pengadilan Niaga Semarang dengan nomor putusan NO: 05/Pailit/2004/P.N Semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui prosedur pengajuan permohonan pailit di Pengdilan Niaga Semarang (2) Untuk mengetahui dasar atau alasan putusan permohonan pailit di Pengadilan Niaga Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis, jenis penelitian yuridis sosiologis atau disebut juga dengan istilah penelitian non doktrinal yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi sedangkan tehnik analiasis data melalui proses analisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut (1) Telaah seluruh data dari berbagia sumber ayitu dari wawacara, dokumen pribadi, dokumen resmi dan sebagainya. (2) Mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi (rangkuman) yang inti (3) Menyusun data edalam stuan-satuan aktegorisasi (4) Memeriksa keabsahan data (5) Penafsiran data dalam pengelolaan hasil sementara menjdi teori substantive
Hasil penelitian adalah berupa (1) Prosedur pengajuan pailit di Pengadilan Niaga Semarang, yang didaftarkan kepada panitera Pengadilan niaga Seanarang pada tanggal 11 Oktober 2004 dengan nomor register NO: 05/Pailit/2004/P.N Semarang. Oleh pemohon (2) Dsara atau alasan penolakan putusan permohonan pailit menurut pasal 3 ayat 1 UU NO: 37 Tahun 200
Pendekatan Travel Cost dalam Menentukan Harga Tarif Masuk Studi Kasus pada Lokasi Wisata Air Terjun Sendang Gile, Senaru, Lombok Utara
Kenaikan tarif masuk lokasi wisata yang ditetapkan oleh Pemerintah tidak jarang menimbulkan protes masyarakat dan pelaku wisata di lokasi wisata tersebut. Dengan mengambil lokasi wisata Air Terjun Sendang Gile, tujuan penelitian ini adalah mengestimasi fungsi permintaan rekreasi dan mengestimasi nilai tarif masuk yang dapat diterima oleh pengunjung. Metode travel cost digunakan pada penelitian ini. Data pengunjung, dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposif, dikumpulkan di lokasi wisata. Hasil analisis menunjukan bahwa kenaikan tarif dapat dilakukan saat ini, namun tingginya kenaikan tersebut tidak sebesar yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Kata Kunci: travel cost methods, consumer surplus, air terjun Sendang Gil
Kemiskinan Masyarakat Sekitar Hutan (Studi Kasus di Pulau Lombok)
Pengentasan kemiskinan merupakan salah satu dari delapan target program Millenium Development Goals (MDG’s). Salah satu daerah yang paling miskin di Pulau Lombok adalah masyarakat desa sekitar hutan. Dari 203 desa di Pulau Lombok, setidaknya terdapat 77 desa di sekitar hutan yang masuk dalam kategori miskin. Makalah ini bermaksud melihat bagaimana kemiskinan itu masih berlangsung dan bagaimana solusi alternatif yang mungkin dilaksanakan demi mengurangi tingkat kemiskinan tersebut. Makalah ini mendapatkan beberapa temuan terkait kondisi yang menyebabkan masih berlangsungnya kemiskinan masyarakat desa sekitar hutan. (1) minimnya akses masyarakat terhadap hutan, (2) banyaknya lahan kritis di dalam dan sekitar kawasan hutan yang tidak terdayagunakan, (3) minimnya insentif yang diberikan pemerintah bagi masyarakat sekitar hutan. Kebijakan yang perlu dilaksanakan sebagai solusi mengurangi kemiskinan antara lain. Pertama, memperluas akses masyarakat atas hutan serta memberikan peran kepada masyarakat untuk memberdayakan lahan kritis yang ada di kawasan hutan. Program yang dapat dijalankan dalam bentuk Community Based Forest Management (CBFM). Hal ini dapat diwujudkan dengan penyelenggaraan program Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Tanaman Rakyat (HTR), dan Pengakuan atas Hutan Adat. Kedua, pemberian insentif dalam bentuk asistensi teknis dan membuka pasar bagi produk hasil hutan. Insentif juga perlu diberikan dalam bentuk pemberian beasiswa bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan dengan status konservasi karena minimnya hak akses yang dapat dilakukan masyarakat