20 research outputs found

    HOTEL BINTANG EMPAT DI KOTA PONTIANAK

    Get PDF
    Kota Pontianak sebagai kota jasa dan perdagangan yang menjadi titik persinggahan awal untuk melakukan perdagangan barang dan jasa menuju ke berbagai kabupaten atau kota di Kalimantan Barat. Selain sebagai tujuan perdagangan, juga untuk melakukan kunjungan wisata ke berbagai daerah. Oleh karena itu perlu adanya  sarana akomodasi  berupa hotel, sehingga kebutuhan wisatawan dan masyarakat Pontianak dapat terpenuhi. Adapun tujuan dari Proyek Tugas Akhir ini menghasilkan rancangan hotel bintang empat yang sesuai dengan kebutuhan, kriteria dan prinsip di Kota Pontianak. Metode pengkajian yang digunakan terdiri dari pengumpulan data-data. Kemudian penulis melakukan tahapan analisis dari data yang telah diperoleh dengan teori yang berhubungan dengan perancangan hotel. Konsep perancangan adalah mengakomodasi fungsi bisnis dan memanfaatkan view Sungai Kapuas yang baik bagi hotel bintang empat di Kota Pontianak. Fungsi bisnis dengan menyediakan ruang-ruang untuk mengakomodasi kegiatan bisnis, yaitu ruang meeting room, ballroom, function room, ATM center, mini bank dan fasilitas bisnis lainnya. Pemanfaatan view Sungai Kapuas dengan meletakkan zoning-zoning ruang menghadap view sungai. Zoning ruang tersebut berupa view kamar tidur, kolam renang, restoran dan area santai lainnya.   Kata Kunci: Hotel Bintang Empat, Kota Pontiana

    THE EFFECTIVENESS OF MISOPROSTOL COMPARES TO OXYTOCIN IN MANAGEMENT OF RETAINED PLACENTA: AN EVIDENCE-BASED CASE REPORT

    Get PDF
    ABSTRACT Introduction: Retained placenta is one of major cause for postpartum haemorrhage. Various medication and routes of administration have been reported to increase spontaneous placenta delivery and prevent manual removal of placenta. Purpose of the study to compare the outcome between misoprostol and oxytocin in management of retained placenta.   Method: literature searching was done in 4 databases (Pubmed, EbscoHost, Cochrane and Scopus) with specific keywords, continued with article selection and critical appraisal.    Result: 5 randomized controlled trial articles were found match to eligibility criteria. 3 of 5 studies found that spontaneous placental delivery occurred more in misoprostol group than oxytocin group. Based on 2 studies, the NNT value of misoprostol are 3 compare to oxytocin group. 2 other studies found that no significant differences of spontaneous delivery of placenta in misoprostol and oxytocin group. 2 studies found that misoprostol had shorter time for spontaneous placenta delivery. However, 2 other studies also found that misoprostol had longer time for spontaneous delivery. 1 study also found that Misoprostol group have less blood loss than oxytocin group.   Conclusion: administration of misoprostol has better outcome in induce spontaneous placenta delivery, time needed for delivery and less blood loss volume compared to oxytocin.   Keywords: misoprostol; oxytocin; prolonged third stage labour; retained placenta &nbsp

    PENGARUH PENDAMPING DAN MINAT TERHADAP MUNCULNYA IDE BISNIS WIRAUSAHA PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

    Get PDF
    Wirausaha adalah pilihan yang sekarang sedang dikembangkan oleh pemerintah guna mengurangi angka pengangguran terbuka. Tidak hanya melalui kewirausahaan, berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengembangkan hal ini, akan tetapi yang paling penting dari semua itu adalah adanya ide bisnis yang menjadi awal untuk mulainya sebuah usaha pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanasi, sampel penelitian ini berjumlah 360 yang merupakan mahasiswa jurusan pendidikan pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Analisis data menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya adanya pendamping dalam hal ini dosen p=0,013 dan minat mahasiswa p=0,004 berpengaruh terhadap munculnya ide bisnis pada mahasiswa jurusan pendidikan. Perguruan tinggi sebaiknya melengkapi mata kuliah kewirausahaan dengan adanya pendamping khusus bisnis, untuk membantu mahasiswa mengembangka ide bisnisnya agar menjadi lebih realistis untuk dapat diwujudkan

    ANALISIS AKSESIBILITAS WEBSITE SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERDASARKAN PEDOMAN WEB CONTENT ACCESSIBILITY GUIDELINES 2.1

    Get PDF
    Aksesibilitas website didefinisikan sebagai sejauh mana suatu situs dapat diakses oleh orang sebanyak mungkin. Semakin banyak orang yang dapat mengakses situs web maka semakin mudah diakses situs tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aksesibilitas website sekolah menengah kejuruan dengan menganalisis masalah aksesibilitas website dengan menggunakan pedoman WCAG 2.1 menggunakan alat evaluasi TAW. Penelitian ini menganalisis 32 website sekolah menengah kejuruan yang ada di Provinsi Sumatera Barat baik itu sekolah Negeri maupun Swasta. Hasil evaluasi disajikan dalam bentuk tabel yang menunjukkan ketidaksesuaian antara hasil evaluasi TAW dengan pedoman WCAG 2.1, Berdasarkan hasil penelitian ditemukan kategori yang memiliki masalah pada yang sering muncul pada website yaitu tentang info dan hubungan, dimana kriteria kesuksesan info dan hubungan berfungsi untuk memastikan bahwa informasi dan hubungan yang tersirat oleh format visual atau auditori dipertahankan saat format presentasi berubah. Misalnya, format presentasi berubah saat konten dibaca oleh pembaca layar atau saat lembar gaya pengguna diganti dengan lembar gaya yang disediakan oleh penulis. Website accessibility is defined as the extent to which a site can be accessed by as many people as possible. The more people who can access a website, the easier it is to access the site. This study aims to analyze the accessibility of vocational high school websites by analyzing website accessibility problems using WCAG 2.1 guidelines and the TAW evaluation tool. This study analyzed 32 websites of vocational high schools in West Sumatra Province, both public and private. The evaluation results are presented in tabular form, which shows the discrepancy between the results of the TAW evaluation and the WCAG 2.1 guidelines. The relationships implied by the visual or auditory format are maintained as the presentation format changes. For example, the presentation format changes when content is read by a screen reader or when a user's style sheet is replaced with an author-provided style sheet

    PELATIHAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN BAGI REMAJA PENDAMPING PENCEGAHAN STUNTING DI DESA SENA

    Get PDF
    Stunting merupakan masalah yang sangat penting dan mendesak untuk diselesaikan saat ini di Indonesia agar kualitas sumber daya manusia kedepan benar-benar bagus dalam menghadapi bonus Demograsi, salah satunya dengan memperhatikan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Remaja yang siap menikah merupakan target dari kegiatan ini yang harapannya memahami dan mampu menjadi pendamping di tengah masyarakat dalam memasyarakatkan 1000 HPK. Oleh karena itu kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui pelatihan 1000 HPK pada remaja pendamping. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan remaja tentanga 1000 HPK dan bermomitmen menjadipendamping di tengah-tengah masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini yakni  pembentukan kelompok, pelatihan dan pendampingan pada remaja pendamping. Hasil yang diperoleh pada kegiatan ini yaitu terjadinya peningkatan pengetahuan remaja tentang 1000 HPK, selain itu remaja juga berkomitmen untuk menjadi pendamping yang akan membantu mensosialisasikan 1000 HPK di Masyarakat. Kegiatan ini merupakan rangkaian awal yang berperan besar dalam menciptakan upaya pemberdayaan masyarakat dalam mencegah terjadinya stunting sedini mungkin

    EFEKTIVITAS METODE GESTURAL PROMPTS TERHADAP PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE SISWA TUNARUNGU DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA MEDAN TAHUN 2020

    Get PDF
    Gesture prompts are physical movements of another person that are expected to produce the correct response to the subject. A deaf child takes longer to understand the lesson because he has physical and cognitive limitations. Based on the observations of researchers, there are still many deaf students at the Junior High School level who have not maintained personal hygiene as seen from long and black nails and do not wash their hands before eating. The aim of the research: to determine the effectiveness of the Gesture Prompts method on personal hygiene knowledge in deaf students at SLB Pembina Medan in 2020. This study used a quasi-experimental design. This study used the Gesture Prompts technique to increase students' personal hygiene knowledge. The population of this study were all students with hearing impairment as many as 33 students and all of them were used as samples. Based on the results of the T-Test, it is known that in the pre-test, the mean value = 9.52, while in the post-test, the mean = 15.34 with Z = -4.493 and p = 0.001. The Gesture Prompts method is effective in increasing knowledge of personal hygiene in deaf students. It is hoped that the teaching staff will improve health education about personal hygiene with the Prompting Gesture method as a learning method for deaf children.Keywords: gesture prompts; personal hygiene; dea

    Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja dengan Work Overload sebagai Variabel Moderasi

    Get PDF
    Sumber daya manusia menjadi penunjang yang utama dan penting dalam berperan memberikan kontribusi paling besar pada perusahaan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Dimana sumber daya manusia ini perlu diberikan perhatian, salah satunya dilihat dari kepuasan kerja yang mereka rasakan ketika bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efektivitas kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dimana terdapat work overload digunakan sebagai variabel moderasi pada PT. Jusindo Prakarsa (JSP) di Kabupaten Garut. Metode deskriptif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan statistika deskriptif dan regresi moderasi sebagai alat analisis data. Dengan menggunakan simple random sampling didapatkan sebanyak 76 orang responden. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh efektivitas kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada PT. Jusindo Prakarsa (JSP) Garut. Selain itu penelitian ini membuktikan bahwa variabel work overload dapat memoderasi pengaruh efektivitas kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada PT, Jusindo Prakarsa (JSP) Kabupaten Garut

    Moderation Effect of Interest in Purchase of Non-Subsidy Fertilizer

    Get PDF
    Purpose: Companies distributing non-subsidized fertilizers should pay attention to farmers' buying interest to optimize the variables influencing purchasing decisions.   Theoretical framework: Efforts to market non-subsidized fertilizer products require the right strategy, including those related to price, product quality, and promotion, to attract potential buyers and purchase products as consumers from the company.   Design/methodology/approach: This study analyses the direct effect of price, product quality, and promotion on purchasing decisions at the Mega Eltra Makassar branch company and the moderating effect of the purchase intention variable. This quantitative research uses questionnaires to 200 respondents whose data were processed using SmartPLS 4.   Findings: The results showed that price and promotion directly or moderated by purchase intention could not significantly influence consumer purchasing decisions for non-subsidized fertilizers. Product quality directly affects the decision to buy non-subsidized fertilizers; however, it is not significant if buying interest is a moderating variable.   Research, Practical & Social implications: Consumers of non-subsidized fertilizer Mega Eltra Makassar company Branch is the population in this study whose details cannot be known with certainty because the records at the company only include the number of products sold and their turnover.   Originality/value: This study concludes that the quality of the fertilizer influences the decision to purchase non-subsidized fertilizer from farmers compared to the offer or promotion price. Interest in buying non-subsidized fertilizers still needs to guarantee the purchase decision-making process

    TINDAK PIDANA NARKOTIKA SEBAGAI TRANSNASIONAL ORGANIZED CRIME

    Get PDF
    Tindak pidana narkotika adalah suatu perbuatan melanggar hukum dan merupakan kejahatan yang terorganisir. Tindak pidana narkotika merupakan suatu kejahatan transnasional yang merupakan suatu bentuk kejahatan lintas batas negara. Hal ini menyebabkan perkembangan kejahatan narkotika yang terjadi di negara-negara didunia perlu untuk diberantas secara tuntas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kejahatan narkotika sebagai salah satu kejahatan transnasional dan untuk mengetahui langkah yang dilakukan negara dalam menangani kejahatan narkotika. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif. Penyalahgunaan narkotika pada saat ini sangat meresahkan semua umat manusia, karena pada saat ini narkotika adalah sebuah momok bagi seluruh bangsa pada umumnya dan bangsa Indonesia pada khususnya
    corecore