3,943 research outputs found

    Pengaruh Model Pembelajaran (Kooperatif & Konvensional) dan Jenis Kelamin terhadap Keterampilan Sosial Siswa

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah model pembelajaran dan jenis kelamin (gender) memberikan pengaruh terhadap keterampilan sosial siswa, serta untuk melihat apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan jenis kelamin terhadap keterampilan sosial.  Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Labschool UPI Tahun Ajaran 2013/2014. Sampel penelitian berjumlah 56 orang terbagi menjadi dua kelompok yakni N=28 sebagai kelas kooperatif (eksperimen) dan N=28 sebagai kelas konvensional sebagai kelompok kontrol. Jumlah pertemuan adalah 8 kali pertemuan dimana satu kali pertemuan adalah 2 x 40 menit. Keterampilan siswa diukur dengan menggunakan instrumen keterampilan sosial yang diadaptasi dari Social Skill Rating Scale yang dikembangkan oleh Gresham, F.M., & Elliott, S.N. (1990). Data yang dikumpulkan ketika pretest dan posttest diolah dengan SPSS 18 menggunakan analisis uji ANCOVA Faktorial. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil yakni nilai rata-rata kelompok laki-laki kelas kooperatif (41,90) sedangkan rata-rata kelompok perempuan adalah (42,29). Untuk kelas konvensional (kontrol), nilai rata-rata kelompok laki-laki (37,26) dan untuk kelompok perempuan (35,38). Hasil uji ANCOVA Faktorial, diketahui bahwa nilai Sig. model (0,006) 0,05. Untuk nilai Sig. gender*model (0,231) >0,05. Kesimpulannya adalah model pembelajaran koperatif  berpengaruh signifikan terhadap keterampilan sosial siswa, sedangkan gender tidak berpengaruh signifikan terhadap keterampilan sosial siswa. selain itu dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gender terhadap keterampilan sosial siswa.The purpose of this study was to see whether the learning model and gender (gender) had an influence on students' social skills, and to see whether there was an interaction between learning models and gender on social skills. The sample of this research was students of class VII of the Junior High School Labschool UPI in the 2013/2014 academic year. The research sample consisted of 56 people divided into two groups, namely N = 28 as the cooperative class (experiment) and N = 28 as the conventional class as the control group. The number of meetings is 8 meetings where one meeting is 2 x 40 minutes. Students' skills are measured using a social skill instrument adapted from the Social Skill Rating Scale developed by Gresham, F.M., & Elliott, S.N. (1990). Data collected during the pretest and posttest were processed with SPSS 18 using factorial ANCOVA test analysis. From the results of the study, the results obtained were the average value of the cooperative class male group (41.90) while the female group average was (42.29). For the conventional class (control), the mean score for the male group (37.26) and for the female group (35.38). The ANCOVA factorial test results show that the Sig. model (0.006) 0.05. For the Sig. gender * model (0.231)> 0.05. The conclusion is that the cooperative learning model has a significant effect on students 'social skills, while gender has no significant effect on students' social skills. Besides that, from the research results it is known that there is no interaction between the learning model and gender on students' social skills

    Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Melalui Pemanfaatan Website Pada Kelas XII Tkj 2 Smk Negeri 1 Banawa Kabupaten Donggala

    Get PDF
    This research aims at producing media based-learning history through website use to the twelfth Grade Students at TKJ 2 SMK Negeri 1 Banawa Donggala Regency. The media developed was consisteds of two component,such as: material and learning media. The development was carried out through berg model and Gall model. The media developed was validated by material expert and media expert. The result of validation revealed that the media is in category of very good. Therefore, it can beconcluded that the development of media-based learning history through website use is proper to improve concept understanding in learning process

    Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional Dan Kinerja Wasit/Juri Karate

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan kinerja wasit/juri karate. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif teknik korelasional. Penelitian ini dilakukan oleh wasit karate Jawa Barat sebanyak 15 subjek penelitian sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan tes Advanced Progresif Matrics dan The Emotional Intelligence Quostionaire. Hasil penelitian membuktikan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan intelektual dengan kinerja wasit/juri karate, 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kinerja wasit karate, 3) Terdapat hubungan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional secara bersama-sama dengan kinerja wasit/juri karate dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,808 yang menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan kontribusi sebesar 65,3% dan sisanya sebesar 34,7% dipengaruhi faktor lain. Variabel kecerdasan emosi memiliki hubungan yang lebih kuat dibandingkan dengan kecerdasan intelektual. Namun mempunyai peran yang sama penting dalam kinerja wasit/juri saat memimpin pertandingan.The purpose of this study was to determine the relationship between intellectual intelligence and emotional intelligence with the performance of the referee/karate jury. This studied used a quantitative approach using descriptive methods of correlational techniques. This research was conducted by a karate referee in West Java, as many as 15 subjects were sampled using a purposive sampling technique. The research instrument used the Advanced Progressive Matrics Test and The Emotional Intelligence Quostionaire. The results of the studied proved that: 1) There was a significant relationship between intellectual intelligence and the performance of karate referees/judges, 2) There was a significant relationship between emotional intelligence and the performance of karate referees, 3) There was a relationship between intellectual intelligence and emotional intelligence together with the performance of the referee/karate jury with a correlation coefficient of 0.808 which indicates a very strong relationship and a contribution of 65.3% and the remaining 34.7% is influenced by other factors. The emotional intelligence variable has a stronger relationship than intellectual intelligence. However, it has an equally important role in the performance of the referee / judge when leading the match

    Identifikasi Kebutuhan Bahan Ajar Digital Berbasis Website pada Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Lembang Kabupaten Pinrang

    Get PDF
    This study aims to identify the need for website-based digital teaching materials in Natural Sciences subjects at SMP Negeri 2 Lembang in Pinrang Regency. This type of research is quantitative using a descriptive approach, The location of the research was conducted in the village of Pajalele, Kec. Lembang, Chief. Pinrang with research subjects is class VIII B with 22 students and class VIII Natural Sciences teachers. The research instrument used in collecting the required data using the quantifier, about the test. The data collection techniques used in this study are observation, quantifier, test and documentation.  The results of this study show that the problem experienced by students is the lack of learning resources in the form of textbooks that do not match the number of students, school facilities in the form of internet access and tablets that are not properly utilized, The data on student learning needs analysis was obtained from average student presentation data that answered Yes and agreed to use website-based digital teaching materials and which were more variable by 78.57%, In addition to analysis of student learning needs, analysis of student learning characteristics was also conducted. Data showed that students were interested in using teaching materials that were more innovative, interesting and usable at any time and place

    Pemberian Nugget Tempe Kedelai Terhadap Kenaikan Berat Badan Balita Gizi Kurang Sebagai Upaya Pencegahan Stunting

    Get PDF
    Tempe adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari biji kedelai yang difermentasi dengan jamur Rhizopus oligosporus. Tempe memiliki daya simpan yang singkat, sehingga membutuhkan pengolahan lanjutan untuk memperlama daya simpan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penimbangan berat badan anak Balita. Instrumen yang digunakan adalah berupa alat yaitu blender, timbangan kue dan gelas ukur. Variabel yang diteliti semua anak balita.yang berumur 12 sampai 60 bulan pada wilayah kerja Puskesmas Singgani. teknik penarikan sampel dengan eksperimen semu (Quasy Eksperimen) rancangan eksperimental ulang non randomized Pre Test - Post Test control group design. Tes dilakukan sebelum dan sesudah intevensi. Untuk penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel dan narasi distribusi frekuensi independent dan Independent. Data dianalisis dengan Uji Paired T-Test

    ANALISIS KINERJA BALAI BESAR PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN (BBPOM) BANDA ACEH DALAM MELINDUNGI KONSUMEN PANGAN

    Get PDF
    Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) merupakan badan yang bertugas di bidang pengawasan obat dan makanan. BBPOM mengawasi keamanan, mutu, gizi pangan dan obat yang beredar di dalam negeri. BBPOM melakukan kegiatan uji sampling produk yang beredar di masyarakat dan ini merupakan bentuk perlindungan terhadap konsumen dimana konsumen memiliki hak untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan dalam mengkonsumsi suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja BBPOM Banda Aceh dalam melindungi konsumen pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja BBPOM Banda Aceh dari tahun ke tahun sudah semakin baik. BBPOM Banda Aceh aktif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk memberikan penyuluhan dan mengedukasi masyarakat. Masyarakat, terutama para pedagang semakin tahu tentang peranan BBPOM dalam melakukan pengawasan dan memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan keamanan pangan.Kata Kunci : BBPOM, food, medicine, safet

    Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Elicting Activities (MEA) pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 3 Patalassang Kab. Gowa

    Get PDF
    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, (1) Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa? (2) Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan Model Eliciting Activities (MEA) pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa? (3) Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Eliciting Activities (MEA) pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa? Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa. (2) Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan Model Eliciting Activities (MEA) pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa. (3) Untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Eliciting Activities (MEA) pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa yang berjumlah 9 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling. Sampelnya adalah kelas VIII.1 dan kelas VIII.2. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik berupa tes essai sebanyak 5 item. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan inferensial. Berdasarkan hasil analisis deskripktif diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah sebesar 77,9 sedangkan rata-rata hasil belajar matematika kelompok yang diajar melalui Model Eliciting Activities sebesar 84,1 Hasil analisis inferensial data dengan uji t diperoleh t hitung 4,7 > t 2,01 dan signifikansi (0,018 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Eliciting Activities terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik pada kelas VIII di SMP Negeri 3 Pattallassang Kab. Gowa

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran dan jenis kelamin (gender) berpengaruh terhadap keterampilan sosial siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Labschool UPI Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 56 orang terbagi menjadi dua kelompok yakni N=28 sebagai kelas kooperatif (eksperimen) dan N=28 sebagai kelas konvensional sebagai kelompok kontrol. Jumlah pertemuan adalah 8 kali pertemuan dimana satu kali pertemuan adalah 2 x 40 menit. Keterampilan siswa diukur dengan menggunakan instrumen keterampilan sosial yang diadaptasi dari Social Skill Rating Scale yang dikembangkan oleh Gresham, F.M., & Elliott, S.N. (1990). Data yang dikumpulkan ketika pretest dan posttest diolah dengan SPSS 18 menggunakan analisis uji ANCOVA Faktorial. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil yakni nilai rata-rata kelompok laki-laki kelas kooperatif (41,90) sedangkan rata-rata kelompok perempuan adalah (42,29). Untuk kelas konvensional (kontrol), nilai rata-rata kelompok laki-laki (37,26) dan untuk kelompok perempuan (35,38). Dari hasil uji ANCOVA Faktorial didapat kesimpulan yakni terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap keterampilan sosial siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani, tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap keterampilan sosial siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan jenis kelamin pada keterampilan sosial siswa. The purposes of the research are to determine the effect of learning model and gender toward student social skills. Research method that used was experimental method, experiment factorial design 2x2. Sample of this research were the Labschool UPI Junior High School student on grade VII in the school year 2013/2014. Samples numbered 56 student divided into two groups, including N = 28 as a cooperative class (experimental) and N = 28 as a conventional class as a control group. The number of meeting 8 times where one session was 2 x 40 minutes. Student skills was measured with social skills instrument which was adopted from Social Skill Rating Scale which was developed by Gresham, F.M., & Elliott, S.N. (1990). The data was collected when pretest and posttest were processed by SPSS 18 using Factorial ANCOVA test analysis. The research showed that the average value of cooperative class of male group (41.90) while the average of female group was (42.29). The average value of conventional class (control) of male group (37,26) and female group (35,38). The conclusion is cooperative learning model has significant effect on student social skills, whereas gender has no significant effect on student social skills. Beside that from the result of this research found that there is no interaction between learning model and gender toward student social skills

    ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMP PADA MATERI TEOREMA PHYTAGORAS

    Get PDF
    This article an analysis of the results of the test about problem-solving mathematical of grade IX students of Junior High School. This analysis aims to know the kinds of difficulties experienced by students and to determine the level of problem-solving skills students in the mathematics of junior high school students in Cimahi City. The research method used is qualitative descriptive. The samples taken for this research are 37 students of class IX in one of junior high school in Cimahi City. Instrument test of the problem-solving ability of mathematics given as many as 5 item. The results of the analysis obtained based on written tests conducted is the level of ability problem-solving mathematics students in one of junior high school in Cimahi is still relatively low.Â
    corecore