Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Elicting Activities (MEA) pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 3 Patalassang Kab. Gowa

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, (1) Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa? (2) Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan Model Eliciting Activities (MEA) pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa? (3) Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Eliciting Activities (MEA) pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa? Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa. (2) Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan Model Eliciting Activities (MEA) pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa. (3) Untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Eliciting Activities (MEA) pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Patallassang Kab.Gowa yang berjumlah 9 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling. Sampelnya adalah kelas VIII.1 dan kelas VIII.2. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik berupa tes essai sebanyak 5 item. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan inferensial. Berdasarkan hasil analisis deskripktif diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah sebesar 77,9 sedangkan rata-rata hasil belajar matematika kelompok yang diajar melalui Model Eliciting Activities sebesar 84,1 Hasil analisis inferensial data dengan uji t diperoleh t hitung 4,7 > t 2,01 dan signifikansi (0,018 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Eliciting Activities terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik pada kelas VIII di SMP Negeri 3 Pattallassang Kab. Gowa

    Similar works