14 research outputs found

    ANALISIS PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISA KOMPONEN BINA MARGA 1987 PADA RUAS JALAN BANJARAN-BALAMOA

    Get PDF
    Jalan merupakan sarana transportasi yang kemudian berkembang menjadi sarana perhubungan dalam melakukan aktifitas perekonomian baik itu aksesibilitas maupun mobilitas barang dan jasa. Akibat dari tuntutan perkembangannya, maka jalan harus menyesuaikan tingkat pelayaannya. Padatnya lalu lintas dan pelanggaran pada pemakai jalan serta pemilik kendaraan besar yang melewati seringkali membuat konstruksi pada perkerasan jalan mengalami kerusakan. Perkerasan jalan merupakan salah satu struktur utama pada konstruksi jalan dimana sistem konstruksinya dituntut untuk bisa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penggunanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari perkerasan jalan adalah lalu lintas yang melewati, cuaca, desain lapis perkerasan, serta pemeliharaan.Pada penelitian ini dilakukan analisis untuk tebal lapis perkerasan jalan dengan menggunakan Metode Analisa Komponen Bina Marga 1987 sehingga nantinya akan diperoleh tebal lapis perkerasan yang sesuai dengan kebutuhan. Data CBR diperoleh dari hasil DCP lapangan yang dilakukan pada proyek Peningkatan Jalan Banjaran-Balamoa. Ruas jalan yang diteliti adalah jalan Banjaran-Balamoa dengan panjang jalan yang diteliti 1000 m atau pada KM 3 sampai dengan KM 4 dan lebar jalannya adalah 7 m. Untuk umur rencana direncanakan 10 tahun, angka pertumbuhan lalu lintas sebesar 5% dan klasifikasi fungsional jalan adalah jalan kolektor.Dari hasil perhitungan dan pembahasan secara keseluruhan untuk perencanaan tebal perkerasan jalan ini menggunakan Laston MS 744 kg dengan tebal minimum 5 cm untuk lapis permukaan, Laston Atas MS 590 kg dengan tebal 10 cm untuk lapis pondasi atas dan Sirtu/Pitrun Kelas B dengan tebal diperoleh 5 cm untuk lapis pondasi bawah. Kata Kunci : Perkerasan Jalan Raya, Metode Analisa Komponen Bina Marga 1987, Tebal Perkerasan Jalan

    Pengaruh Pengoperasian Jalan Tol Tegal-Pemalang Terhadap Kinerja Lalu Lintas Jalan Pantura Tegal-Pemalang

    Get PDF
    Jalan Tol Tegal-Pemalang direncanakan untuk mengurangi kemacetan di Jalan Pantura Tegal-Pemalang. Pembangunan Jalan Tol Tegal-Pemalang akan mempengaruhi kinerja lalu lintas di ruas Jalan Pantura Tegal-Pemalang. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak yang diakibatkan oleh pengoperasian jalan tol terhadap kinerja lalu lintas jalan pantura dengan membandingkan kinerja lalu lintas jalan pantura sebelum dan sesudah adanya jalan tol. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan mengumpulkan data di lapangan tentang kinerja lalu lintas jalan pantura sebelum dan sesudah adanya jalan tol kemudian menganalisisnya berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) serta memprediksi pertumbuhan lalu lintas menggunakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menggunakan metode rumus bunga majemuk. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi perubahan kinerja lalu lintas jalan pantura namun tidak signifikan. Menurut hasil analisis tingkat pelayaan sebelum adanya jalan tol memiliki nilai F pada semua ruas jalan yang menunjukan ruas jalan tersebut mengalami kepadatan arus yang tinggi sehingga sering terjadi kemacetan saat jam sibuk. Setelah dibangunnya jalan tol terjadi peningkatan tingkat pelayanan pada ruas jalan pantura dengan nilai E pada ruas jalan arah Tegal dan nilai D pada ruas jalan arah Pemalang. Sedangkan tingkat pertumbuhan lalu lintas jalan pantura selama 10 tahun mendatang mengalami peningkatan sebesar 4266,85 smp/jam arus lalu lintas arah Tegal dan 4135,21 smp/jam arus lalu lintas arah Pemalang

    U Shield 3 Axis CNC Router Training in Tegal City Metal Group to Improve Machinery Capability

    Get PDF
    Background: One of the main problems for small and medium industries (IKM) is limited capital. The average workforce is only junior high school graduates so that they lack competence and ability to improve product quality that can only compete at the local level.Contribution: The improvement of the small and medium industries (IKM) of Tegal City, especially those engaged in the metal sector, is the responsibility of the relevant agencies and universities.Method:  The formulation of the problem taken from this activity is how the training model for the operation of the U Shield 3 axis CNC Router machine is and how the enthusiasm of the participants for this service activity is. The method used is Soft Program and Hard Program.Results: The results of this training activity showed that participants understood the material presented, especially NC-based machines and its development. They also understood the role of the relevant agencies in the progress of the metal industry in Tegal City. In addition, the participants could practice the machine well, and the enthusiasm for this training was very good. It was proven by their desire so that activities like this could be carried out again, specifically discussing image design training. Conclusion: This activity can establish cooperation between universities, small and medium industries, and the Department of Industry and Trade of the City of Tega

    ANALISA PENGUATAN MATA PISAU MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DENGAN PROSES HEAT TREATMENT BERTINGKAT

    Get PDF
    Sampah selama ini dianggap tidak berguna dan sebagai kotoran. Masalah pencemaran akibat adanya sampah diperlukan pengelolaan dan pengolahan untuk mengatasinya, salah satunya adalah pengomposan. Mesin pencacah sampah merupakan alat yang memudahkan penghancuran dan mempercepat proses pengomposan sampah organik. Kemajuan bidang industri tidak terlepas dari perkembangan industri perkakas atau pandai besi besar maupun kecil. Pada industri pembuatan pisau atau pandai besi sendiri mengalami beberapa permasalahan, diantaranya banyak konsumen yang mengeluhkan hasil ketajaman dan kekuatan dari pisau yang diproduksi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketajaman dan kekuatan pisau, diantaranya adalah pada saat proses perlakuan panas (Heat Treatment). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan baja ST 41 sebagai materialnya. Proses karburasi menggunakan serbuk arang tempurung kelapa pada suhu 875 ℃ dan dilakukan uji kekerasan dan uji keausan material dengan media quenching air garam. Nilai rata-rata uji kekerasan tertinggi dihasilkan oleh proses carburising dan hardening dengan nilai kekerasan 599,7 VHN, sedangkan nilai uji keausan terendah ditemukan pada Proses carburising dan hardening dengan nilai 0,0000767mm³ / kg.m

    Analisa Potensi Pembangkit Listrik Biogas di Desa Buara Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes Jawa Tengah

    Get PDF
    Desa buara Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes Jawa Tengah, mempunyai indikator jumlah penduduk laki-laki dan perempuan sejumlah 12.384 jiwa, dengan populasi ternak sapi yang cukup besar yaitu berkisar 8325 ekor sapi dan 21 kerbau, dan untuk ternak unggas berjumlah 156.221 ekor. (Sumber:Pendataan Monografi Desa 2014, BAPPEDA Kab Brebes). Maka dari itu rumusan penelitian yang akan diajukan adalah Menghitung potensi Biogas yang dihasilkan dan juga menghitung potensi energi listrik yang dihasilkan? Metode penelitian ada beberapa tahapan di dalam perencanaan antara lain : Kegiatan survey lokasi personil masyarakat sasaran di desa Buara Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes untuk dijadikan objek sasaran penelitian, Melakukan pendataan tipe dan jumlah ternak yang ada di Desa Buara Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes, Melakukan perhitungan Potensi Biogas yang dihasilkan dan Melakukan perhitungan Potensi Energi Listrik yang dihasilkan berdasar ternak yang ada di Desa tersebut, Mendesain Reaktor Biogas disesuiaikan dengan Potensi Gas yang akan dihasilkan. Hasil penelitian dari wawancara bahwa jumlah penduduk di Desa Buara terdapat 4000 kepala keluarga dan yang bermata pencaharian sebagai peternak sejumlah 1500 kepala keluarga dan ada beberapa peternak yang tergabung dalam kelompok peternak sapi ―Sugih Mukti‖ dan ada juga yang tidak bergabung. Jumlah sapi pada kelompok peternak ―Sugih Mukti‖ total 60 ekor. Potensi Gas Methane (PKS)  yang dihasilkan adalah adalah = 4,8  m3/hari dengan jumlah produksi kotoran sapi  tiap hari 480 kg / hari, potensi energi listrik yang dihasilkan adalah 2,234 kW. Banyaknya digester yang harus dibangun adalah : 1 unit digester, Ruang penampungan gas (Gas colleting chamber) / Vc 2,5 m3, Volume lapisan penampungan lumpur (sludge layer)/ Vs = 7,5 m3, Ruang penyimpanan gas (Gas storage chamber)/ Vgs = 28,125 m3, Volume ruang fermentasi (Fermentation chamber) / Vf = 28,125 m3, Volume ruang hidrolik (Hydolic chamber)/ Vh = Vgs = 11,875 m3  Kata kunci : Biogas, Potensi Gas, Potensi Energi Listrik, Dimensi biodigester

    SIMULASI KEKUATAN MEKANIS MEJA DAN FRAME AXIS SUMBU-Z PADA MESIN ROUTER CNC FRAIS 3 AXIS

    Get PDF
    Kemajuan teknologi dibidang industri otomatisasi sekarang berkembang pesat, dimana tujuan otomatisasi adalah untuk meningkatkan kualitas produk, minimalisir ongkos produksi serta mengefektifkan waktu produksi. Maka untuk meminimalisir tingkat kesalahan khususnya dalam penggunaan material untuk pembuatan mesin CNC Milling router 3 axis, dilakukan sebuah penelitian yaitu mensimulasi kekuatan meja mesin dan frame axis-Z router CNC Frais 3 Axis karena meja dan axis-z ini yang banyak menerima pembebanan pada saat mesin beroperasi. Metode yang digunakan adalah menjelaskan operasional prosedur simulasi desain meja mesin dan frame axis-Z router CNC Frais 3 Axis, kemudian membuat simulasi desain meja dengan material meja adalah besi cor atau malleable cast iron dengan dimensi panjang 650 mm, lebar meja 250 mm dan tebal 6 mm dengan nilai beban sebesar 50 N serta membuat simulasi frame axis-Z router CNC Frais 3 Axis dengan beban 80 N menggunakan software solidwork. Hasil analisa kekuatan mekanis pada meja mesin sebesar 357.711kgf/cm² masih dibawah angka yield strength yaitu 2.881.786 kgf/cm², serta nilai displacement sebesar 0.025cm dan nilai FOS sebesar 7,5 (>1) dimana nilai FOS melebihi dari nilai satu menandakan bahwa meja mesin dinyatakan aman. Kemudian pada frame axis-Z router dengan pembebanan yang diberikan sebesar 80 N di dapat nilai kekuatan mekanisnya sebesar 188.184 kgf/cm2 dan nilai displacement sebesar 0.06 cm dan nilai FOS sebesar 15 (>1) yang menandakan bahwa frame axis-Z router masih aman untuk digunakan

    Analisa Material Komposit Resin Berpenguat Serat Rotan Untuk Pembuatan Prostesis Kaki Palsu Bagi Penderita Disabilitas

    Get PDF
    Prostesis merupakan alat buatan yang menyerupai bentuk bagian tubuh yang berfungsi menggantikan bagian tubuh yang hilang atau rusak akibat trauma, penyakit, atau kondisi prakelahiran. Salah satu produk prostesis yang dikembangkan secara berkelanjutan  adalah prostesis atas lutut dan bawah lutut. Pengembangan  prostesis berteknologi menengah terfokus pada bagian bawah lutut dengan bahan komposit serat rotan yang mempunyai peluang yang cukup besar untuk diteliti dan dikembangkan lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi fraksi volume serat rotan untuk pembuatan prostesis kaki palsu terhadap pengujian kekerasan dan pengujian impak.Metodologi penelitiannya yaitu material yang digunakan adalah komposit resin yang dicampurkan dengan serat rotan dengan berbagai variasi campuran sesuai fraksi volume yaitu 0%, 20%, 30% dan 40%, lalu dilakukan pengujian bahan yaitu uji kekerasan dan uji impak. Kemudian hasil analisis datanya didasarkan pada angka-angka hasil perhitungan untuk menentukan variasi campuran terbaik pada pembuatan prostesis kaki palsu.Hasil dari penelitian ini adalah nilai kekerasan rata-rata material komposit resin pada variasi 0% campuran serat rotan memiliki nilai 140,68 BHN, lalu terjadi peningkatan nilai pada variasi 20% campuran serat rotan menjadi 149,98 BHN, terjadi kembali peningkatan pada variasi 30% campuran serat rotan yaitu 152,03 BHN, dan pada variasi 40% meningkat menjadi 159,28 BHN. Untuk nilai keuletan rata-rata material komposit resin pada variasi 0% campuran serat rotan memiliki nilai 1,096 J/m2, lalu terjadi penurunan nilai pada variasi 20% campuran serat rotan menjadi 1,068 J/m2, adanya peningkatan kembali pada variasi 30% campuran serat rotan yaitu 1,230 J/m2, dan pada variasi 40% meningkat menjadi 1,677 J/m2.Maka dapat disimpulkan bahan yang paling baik untuk pembuatan prostesis kaki palsu adalah menggunakan komposit matriks polyester dengan penguat serat rotan 40% karena semakin banyak fraksi volume campuran serat rotan maka semakin tinggi nilai kekerasan dan nilai keuletannya.  Kata Kunci : Prostesis, Komposit, Variasi Campuran Serat Rotan, Pengujian Kekerasan, Pengujian Impa

    HEAT TRANSFER ANALYSIS SINGLE SLOPE SOLAR STILL WITH VACUUM TYPE

    Get PDF
    Solar desalination technology, based on renewable energy, has been highly praised by researchers worldwide. Many researchers have made various modifications to increase and the improvement solar still production. One of them is the research of Omara and Irfan, who made a single slope solar still vacuum type, but in their study, they did not discuss the heat transfer. Therefore, the basis of this study was to compare the desalination performance of single slope solar still (S4) with vacuum, and the temperature data of each study is used as the basis for calculations heat transfer value and then analyzed. As a result of the value of each temperature (Tw, Tg, Ta), the difference is not too significant. The average productivity distilled water produced from the two tools showed a substantial difference during the 9 hours of testing, Omara showed 278.75 mL, and Irfan showed 78.12 mL. This difference results of qr-0 and qc-0 resulted in the effect of the rate of condensation on the productivity of distilled water so that the productivity of distilled Omara was more significant than the productivity of distilled Irfan

    HEAT TRANSFER ANALYSIS SINGLE SLOPE SOLAR STILL WITH VACUUM TYPE

    Get PDF
    Solar desalination technology, based on renewable energy, has been highly praised by researchers worldwide. Many researchers have made various modifications to increase and the improvement solar still production. One of them is the research of Omara and Irfan, who made a single slope solar still vacuum type, but in their study, they did not discuss the heat transfer. Therefore, the basis of this study was to compare the desalination performance of single slope solar still (S4) with vacuum, and the temperature data of each study is used as the basis for calculations heat transfer value and then analyzed. As a result of the value of each temperature (Tw, Tg, Ta), the difference is not too significant. The average productivity distilled water produced from the two tools showed a substantial difference during the 9 hours of testing, Omara showed 278.75 mL, and Irfan showed 78.12 mL. This difference results of qr-0 and qc-0 resulted in the effect of the rate of condensation on the productivity of distilled water so that the productivity of distilled Omara was more significant than the productivity of distilled Irfan

    Composite bulletproof vest reinforced rubberized coir

    Get PDF
    Bulletproof vests are safety protective equipment commonly used by the police, military, security agencies and people who are at risk of being shot targets. This study aims to create a bullet rate-resisting composite material from rubberized coir (sebutret) as a substitute for Kevlar with a cheaper and more economical price. In this study, the specimen used was a combination of a resin composite reinforced with coconut fiber and rubber latex. Then for data collection using the Brinell hardness test, the Charpy method impact test and the ballistic firing test. Then analyze the data from the results of the hardness test, impact test and firing test. Based on the results of the hardness test, it has the highest average of 22.86 BHN at a mixed variation of 40%, the result of the impact test has the highest verage of 0.087 J/mm2. So it can be concluded that the 40% mixture variation is best used for making bulletproof vest panels. The results of the firing test showed that the 40% mixture variation of 1-ply panels was able to withstand the rate of bullet rotation because the mixture of resin and coconut fiber was stronger and denser
    corecore