66 research outputs found
Hubungan antara Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dengan Kepribadian Peserta Didik di SMP Negeri 1 Ulusalu Kabupaten Luwu
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase tertinggi hasil belajar pendidikan agama Islam peserta didik di SMP Negeri 1 Ulusalu Kabupaten Luwu sebesar 47,43% dengan kategori sedang, dan kepribadian peserta didik di SMP Negeri 1 Ulusalu Kabupaten Luwu sebesar 37,17% dengan kategori sedang. Kemudian hubungan (korelasi) sebesar 0,015 antara hasil belajar pendidikan agama Islam dengan kepribadian peserta didik, sehingga H0 diterima yang berarti hasil belajar pendidikan agama Islam tidak berkorelasi dengan kepribadian peserta didik di SMP Negeri 1 Ulusalu Kabupaten Luwu
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KECERDASAN MATEMATIS-LOGIS: KONSTRUK PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN
Mathematical learning based on logical-mathematical intelligence is a type of intelligence that comes in contact with mathematical learning characteristics that are identical with logical-mathematical analysis. This type of intelligence has the opportunity to serve as a stimulus in constructing active, innovative, creative, effective, and fun learning. In order to make the active, innovative, creative, effective, and fun learning constructs be maximized, game, singing, quiz and so on need to be applied with reference to logical-mathematical intelligence as stimulus
KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN RITUAL SUKU TAJIO DI DESA KASIMBAR KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Ethnobotanic Study of Tajio Tribe Ritual Plants at Kasimbar Village, Parigi Moutong Regency was conducted from December 2012 until February 2013. The objective of this study was to know kinds of plants, meaning of them, and ways of taking advance of them by people of Tajio tribe. The research methods used were the combination between qualitative methods. They were observation, moderaate participatory, purposive sampling and snowball sampling, and 102 items of questionnaire for respondents. The plants were used for tradition ritual on Tajio tribe like wedding, house building, rice planting, birth and religious events. The result showed that based on the habitat, there were 7 species of trees, 3 clusters of clumps, 11 clusters of bushes, 16 categorized herbs and 4 kinds of categorzed lily used for the traditional ritual. In addition, based on parts of the plants, there were 8 species of roots, 15 species of stems, 15 species of leaves, 11 species of fruit, 5 species of flowers, 4 species of seeds, 3 species of tubers and 2 species of plant players
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI KOLOID
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa di SMA
Negeri 1 Tanah Putih yang dipengaruhi oleh kurangnya partisipasi siswa dalam
proses pembelajaran sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru. Penelitian
ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain Pretest-Postest Control
Group Design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode
pembelajaran accelerated learning dengan menggunakan media crossword puzzle
terhadap hasil belajar kimia pada materi koloid kelas XI Sekolah Menengah Atas
Negeri 1 Tanah Putih. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
IPA tahun ajaran 2016/2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik simple random sampling dan diperoleh kelas XI IPA 1
sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes dalam bentuk uji homogenitas
sebagai data awal pada materi sebelumnya, pretest dan posttest sebagai data akhir,
dokumentasi dan observasi. Analisis data akhir pada penelitian ini dihitung
dengan menggunakan uji “t”. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 3,46 dan
ttabel = 2,000 pada taraf signifikan 5%. Hal ini menunjukkan bahwa thitung ≥ ttabel
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada pengaruh penerapan metode
pembelajaran accelerated learning dengan menggunakan media crossword puzzle
terhadap hasil belajar kimia pada materi koloid kelas XI Sekolah Menengah Atas
Negeri 1 Tanah Putih dengan nilai koefisien pengaruh sebesar 16%.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Accelerated Learning, Media Crossword
Puzzle, Hasil Belajar, Koloi
Penerapan Pembelajaran Outdoor dengan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMPN 6 Kota Bengkulu
[Implementation of outdoor learning with saintific approach to improve student learning of SMPN 6 Bengkulu City]. The aims of this study was to know the results of scientific learning (outdoor) and see the comparison the value of students’s group who learn by using outdoor learning and groups of students who do not use outdoor learning. The subject of this research is the students of class VII SMPN6 Bengkulu City on academic year 2016/2017. The sample who taken are class VII G class control class VII H, experimental class, class VII E as a testing class. Sampling technique by purposive sampling. Instrument used double choice test instrument 25 problem,. The technique of data analysis using statistic Anova Mix (mixed Anova). Test normality by using test of covariance matrix. The average value of pretest of the experimental class students 62.1 after the average treatment of student postes increased to 86.25 which means an increase of 24.15. The control class Pretest and postes results Average score of pretest students 65,9 after conventional learning average student postes score increased to 75,5 which means an increase of 9.6. Student learning outcomes using outdoor learning method is higher than those not using the method, it is seen from the average experimental class value (80,75) bigger than control class (64,00) with increase of 26,37%.    Keywords: Outdoor learning; saintific approach; student learning outcomes
Pembelajaran Penjumlahan Pecahan Penyebut Berbeda Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri 5 Raja Tahun Ajaran 2018/2019
Matematika merupakan alat untuk memberikan cara berpikir, menyusun pemikiran yang jelas, tepat, dan teliti. Hudojo (2005) menyatakan, matematika sebagai suatu obyek abstrak, tentu saja sangat sulit dapat dicerna anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang mereka oleh Piaget, diklasifikasikan masih dalam tahap operasi konkret. Siswa SD belum mampu untuk berpikir formal maka dalam pembelajaran matematika sangat diharapkan bagi para pendidik mengaitkan proses belajar mengajar di SD dengan benda konkret.
Heruman (2008) menyatakan dalam pembelajaran matematika SD, diharapkan terjadi reinvention (penemuan kembali). Penemuan kembali adalah menemukan suatu cara penyelesaian secara informal dalam pembelajaran di kelas. Selanjut Heruman menambahkan bahwa dalam pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan
Prosedur Pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan (PBB-P2) Pada Badan Pendapatan Daerah Di Kota Padang
Undang-Undang 1945 pasal 23 ayat 2 yang berbunyi “segala pajak keperluan
negara berdasarkan Undang-Undang”, maksudnya pajak yang dipungut harus
berdasarkan Undang-Undang perpajakan. Sudah sangat jelas pentingnya peranan
Pajak Bumi dan Bangunan bagi kelangsungan dan kelancaran pembangunan, maka
perlu penanganan dan pengelolaan yang lebih intensif. Penanganan dan pengelolaan
tersebut diharapkan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembiayaan
pembangunan, seperti masyarakat harus taat dalam membayar pajak yang sudah di
limpahkan ke pada masyarakat yang diatur dalam Undang-Undang, dan untuk
menaikkan penerimaan pajak perlu dilakukan penyempurnaan aparatur pajak, seperti
meningkatkan mutu para pegawainya, dan juga penggunaan sistem pemungutan
pajak yang sesuai dengan peratura perundang-undangan yang berlaku.
Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutama oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (UU No. 28 Tahun 2007).
Pajak bumi dan bangunan pajak negara yang dikenakan terhadap bumi dan
atau bangunan berdasarkan Undang-Undang No 12 Tahun 1985 tentang pajak bumi
dan bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No 12 Tahun 1994.
pajak bumi dan bangunan merupakan salah satu jenis pajak yang ikut
menyumbangkan dana bagi pembangunan bangsa. Pajak bumi dan bangunan pajak
yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan
objek yaitu bumi atau tanah dan atau bangunan. Keadaan subjek (siapa yang
membayar) tidak ikut menentukan besarnya pajak.
Pada prinsip sistem perpajakan nasional menganut Self Assessment System,
dalam sistem ini wajib pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung, melaporkan
pajaknya sendiri, namun mengingat besarnya jumlah objek pajak, tingginya subjek
pajak, beragamnya tingkat pendidikan dan pengentahuan wajib pajak, maka sangat
gampang memungut pajak dari masyarakat, seperti masyarakat di perkotaan bisa
langsung menghitung pajak mereka sendiri sesuai dengan sistem yang ada dan yang
sudah diatur oleh Undang-Undang, tetapi itu tidak berarti di perdesaan, karena
minimnya pengetahuan atau pendidikan mengenai wajibnya masyarakat membayar
pajak, maka belum sepenuhnya wajib pajak di perdesaan dapat melaksanakan
kewajiban untuk mendaftarkan dan melaporkan objek pajaknya, dan masyarakat di
perdesaan juga tidak dapat melakukan pendataan terhadap objek dan subjek Pajak
bumi dan bangunan.
Setiap orang atau badan yang memiliki, menguasai atau memperoleh manfaat
atas tanah dan atau bangunan, wajib mendaftarkan objek pajaknya tersebut ke Kantor
Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) yang wilayah kerjanya meliputi letak/ lokasi
objek pajak. Pendaftaran tersebut dilakukan dengan mengisi formulir yang disebut
Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP). Setelah diisi dengan benar, jelas, dan
lengkap SPOP harus dikembalikan ke Kantor Badan Pendapatan Daerah selambatlambatnya
30 hari setelah diterimanya (Pasal 9 Undang-Undang No. 12 Tahun 1994).
Jika pengembaliannya melewati waktu yang ditentukan, maka kepada wajib pajak
dikenakan denda administrasi sebesar 25% dari pajak yang seharusnya dibayar (Pasal
10 ayat 2 Undang-undang No. 12 Tahun 1994).
Pengisian Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) dapat juga dilakukan
melalui kegiatan pendataan, dalam hal ini maka aparat pajak secara aktif mendatangi
wajib dan mencatat data yang diperlukan. Dalam hal menentukan luas tanah atau
bangunan maka petugas pendata dapat melakukan pengukuran objek pajak tersebut
atau mencatatnya dari dokumen atau bukti-bukti yang dimiliki oleh wajib pajak
seperti Sertifikat atau Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
Kegiatan yang harus dikerjakan dalam proses pendaftaran, seperti pendataan
dan penelitian objek dan subjek pajak bumi dan bangunan tujuannya untuk
menciptakan keakuratan dalam pendataan, sehingga diharapkan dapat tercipta
pengenaan pajak bumi dan bangunan yang lebih adil, merata dan tertib, serta
peningkatan pokok ketetapan dan penerimaan pajak bumi dan bangunan, dan
meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak.
Pada dasarnya pajak bumi dan bangunan menggunakan dua sistem
pemungutan, yaitu Self Assessment sytem dan Official Assessment Sytem , yang mana
kedua sistem ini di terapkan dalam kegiatan yang berbeda yaitu, self assessment
sytem diterapkan dalam kegiatan menyerahkan Surat Pemberitahuan objek pajak
(SPOP), sedangkan official assessment sytem di terapkan dalam penentuan besarnya
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Dalam pemungutan PBB perlu adanya prosedur
yang sesuai dengan ketentuan Undang-Undang PBB. Karena kantor BAPENDA
Kota Padang kurang melakukan sosialisasi masalah prosedur pemungutan PBB ke
masyarakat maka wajib pajak banyak yang kurang mengetahui tentang prosedur
pemungutan PBB.
Berdasarkan uraian ringkas di atas maka penulis ingin mengetahui prosedur
pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Badan Pendapatan Daerah, maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan mengangkat menjadi suatu karya
tulis sebagai kajian dari tugas akhir penulis dengan judul “PROSEDUR
PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN
PERKOTAAN (PBB-P2) PADA BADAN PENDAPATAN DAERAH KOTA
PADANG”
Improving Pedagogic Competence of Non-Education Teachers in Preparing Lesson Plan Through Supervision Academic of the Headmaster
Educational reform is not enough with changes in the curriculum sector, both the structure and the writing procedure. Updating the curriculum will be more meaningful if followed by changes in learning practices inside and outside the classroom. The success of curriculum implementation is strongly influenced by the ability of teachers to apply and actualize the curriculum. Not infrequently the failure of curriculum implementation is caused by the lack of knowledge, skills and ability of teachers in understanding the tasks that must be implemented. This means that the teacher as the executor of the learning activities becomes the key to the implementation of the curriculum in the school.
 
KEBIJAKAN PERTAHANAN RUSIA DAN DAMPAKNYA TERHADAP NATO
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dampak Kebijakan Pertahanan \ud
Rusia terhadap Perimbangan Kekuatan Militer Dengan NATO. Penelitian ini\ud
dilakukan dengan mengacu pada dua pokok permasalahan, yaitu: (1). Dampak \ud
Kebijakan Pertahanan Rusia terhadap Perimbangan Kekuatan Konvensional \ud
dengan NATO, (2). Dampak Kebijakan Pertahanan Rusia terhadap Perimbangan \ud
Kekuatan Non-Konvensional dengan NATO. Metode penelitian yang digunakan \ud
dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif analitik. metode ini bertujuan untuk \ud
menggambarkan secara umum mengenai Dampak Kebijakan Pertahan Rusia \ud
terhadap Perimbangan kekuatan Militer dengan NATO. Teknik pengumpulan data \ud
yang dilakukan berupa library research dari berbagai literatur yang relevan \ud
dengan pokok permasalahan dalam obje\ud
k penelitian, baik berupa buku, jurnal-jurnal, artikel-artikel yang bersumber dari \ud
internet atau surat kabar. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa yang \ud
bersifat kualitatif. Data yang relevan dikumpulkan kemudian dianalisis secara \ud
kualitatif, yakni dengan menghubungkan fenomena-fenomena yang satu dengan \ud
lainnya, untuk menarik kesimpulan akhir. \ud
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebijakan Pertahanan Rusia telah mampu \ud
memberikan kondisi perimbangan relatif dalam bidang pertahanan keamanannya \ud
dengan pihak NATO, khususnya dalam hal kualitas kemampuan militer. Hal ini \ud
dapat terlihat, ketika pemerintah Rusia menempuh kebijakan modernisasi dan \ud
reformasi militernya sejak tahun 2000, serta dikeluarkannya doktrin untuk \ud
menaikkan kemampuan militer Rusia, baik di bidang persenjataan militer \ud
konvensional maupun non-konvensional seperti nuklir
- …