1,345 research outputs found

    KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA KOMIK MATEMATIKA PADA MATERI LAMBANG BILANGAN ROMAWI DI KELAS IV SD NEGERI 47 BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKKata Kunci: Ketuntasan Hasil Belajar, Media Komik Matematika, Lambang Bilangan Romawi.Siswa sering mengalami kesulitan dalam belajar matematika, terutama pada materi lambang bilangan romawi. Banyak siswa yang merasa bosan dan malas untuk belajar. Hal ini dapat ditandai dengan banyaknya siswa yang tidak dapat mencapai ketuntasan hasil belajar. Oleh karena itu perlu diciptakan suatu kondisi pembelajaran yang dapat mengakrabkan matematika dengan siswa. Salah satunya dengan menggunakan media komik matematika. Adapun rumusan masalah penelitian ini bagaimana ketuntasan hasil belajar siswa melalui media komik matematika pada materi lambang bilangan romawi di kelas IV SD Negeri 47 Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa melalui media komik matematika pada materi lambang bilangan romawi di kelas IV SD Negeri 47 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen yaitu pre experimental design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 47 Banda Aceh yang berjumlah 17 siswa. Seluruh siswa tersebut ditetapkan sebagai sampel. Pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh karena kurang dari 30 orang. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes yang diberikan setelah selesai menerapkan media komik. Pengolahan data menggunakan teknik statistik yang sesuai yaitu uji-t satu pihak, tepatnya uji pihak kanan. Dari hasil pengolahan data didapatkan thitung= 3,52 dan ttabel = 1,75 atau thitung ? ttabel dengan taraf signifikan 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian dapat disimpulkan bahwa penerapan media komik matematika dapat mencapai ketuntasan belajar siswa pada materi lambang bilangan romawi di kelas IV SD Negeri 47 Banda Aceh

    An Analysis of Recount Text Writing Composition of Tenth Grade Senior High School Students

    Get PDF
    AbstrakKetika menyusun sebuah karya tulis, ada beberapa elemen yang harus dipenuhi dengan tujuan supaya dapat menghasilkan sebuah esai yang baik. Hal inipun juga berlaku dalam penulisan teks recount. Oleh karena itu, siswa harus memerhatikan seluruh elemen tersebut karena mereka dapat membantu penulis dalam menyusun sebuah teks yang baik dan dapat dimengerti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sebagai metode penelitian. Data diambil dari sepuluh teks recount yang disusun oleh siswa kelas sepuluh sekolah menengah atas. Untuk menganalisi teks, rubrik penilaian untuk teks recount digunakan untuk mengidentifikasi elemen-elemen penulisan yang terdapat didalam teks. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan menyusun ide-ide didalam isi teks recount yang mereka susun. Hasil lain menunjukkan bahwa beberapa siswa gagal dalam meletakkan penjelasan yang sesuai untuk setiap struktur dalam teks recount. Misalnya, siswa meletakkan event sebagai orientation. Tetapi sebagian lainnya telah mengetahui fungsi dari setiap struktur teks recount. Bagaimanapun kebanyakan dari siswa berhasil menggunakan unsur kebahasaan dengan tepat. Kesimpulannya, pekerjaan siswa masih perlu untuk dikembangkan agar dapat menghasilkan karya tulis yang baik terutama untuk teks recount. Oleh karena itu, guru perlu memberikan perhatian lebih pada kelemahan siswa ketika menulis teks recount. Siswa juga perlu untuk mengembangkan pengetahuan mereka dan lebih banyak berlatih dalam menulis khususnya untuk teks recount.Kata Kunci: elemen-elemen menulis, teks recount, kemampuan menulis AbstractWhile composing a written work, there are some elements that should be fulfilled in order to produce a good essay. This also happens in recount text writing. Hence, the students have to take consideration on those elements because they can lead the writers to compose a good and an understandable text. This study used qualitative research as the research design. The data were taken from ten writings of recount text composed by tenth grader senior high school students. To analyse the texts, scoring rubric for the recount genre was applied to identify the elements of writing of the texts. The finding shows that most students seemed to have problem in developing and organizing ideas in their recount writing in terms of content. Another finding also shows that some students lack in putting the appropriate explanation for each structures of recount text as it should be. For the example, they put an event in the orientation. But some others are already aware of each function of recount text’s generic structure. However, most of them were succeed in applying the language features appropriately. In conclusion, the students’ work still need to be improved in order to produce a good written product especially in recount text. Hence, the teachers need to pay attention more on the students’ weaknesses while writing recount text. The students also require improving their knowledge and having more practices in writing, especially for recount text.Keywords: elements of writing, recount text, writin

    THE EFFECT OF USING GRAPHIC THINKING ORGANIZERS STRATEGY ON STUDENTS’ READING COMPREHENSION OF REPORT TEXT AT STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1

    Get PDF
    This research was conducted based on the problems faced by the students in learning English especially in reading report text. The writer found that the students still had difficulties in comprehending the reading text especially in report text. This research aimed at finding out whether there is or not significant difference between students’ reading comprehension of report text taught without using Graphic Thinking Organizer Strategy and taught by using it. In this case, the writer provided Graphic Thinking Organizer Strategy to help students’ reading comprehension of report text. This research was an experimental research. The technique of collecting data used by writer was test. Finally, based on the research findings, the writer concluded that there was a significant difference between students’ reading comprehension taught by using and without using Graphic Thinking Organizer Strategy. The writer found that sig (2 tailed) was 0.000 less than 0.05. It means that Ha was accepted and Ho was rejected. In other words, there was a significant differences on students’ reading comprehension of report text between taught without and by using Graphic Thinking Organizer Strategy at the eleventh grade of State Senior High School 1 Tanah Putih. Keywords : Effect, Graphic Thinking Organizer Strategy, Reading Comprehensio

    PENGGUNAAN PERMAINAN LABYRINTH DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN

    Get PDF
    Kosakata berperan penting dalam proses pembelajaran bahasa Jerman. Dalam proses pembelajaran bahasa Jerman di sekolah, siswa masih memiliki kesulitan sekait kosakata. Kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mengingat dan menghafal kosakata. Oleh karena itu, penulis menggunakan media Labyrinth sebagai media pembelajaran dalam upaya meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengetahui hasil belajar siswa sebelum menggunakan media Labyrinth dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, 2) mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan media Labyrinth dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, 3) mengetahui apakah media permainan Labyrinth efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa. Metode yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes (Pretest-Posttest). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Pasundan 1 Bandung. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-B2 di SMA Pasundan 1 Bandung. Untuk mengetahui peningkatan penguasaan kosakata bahasa Jerman terhadap hasil belajar siswa dan untuk menguji hipotesis, digunakan uji-t. Hasil yang diperoleh dari analisis data adalah; 1) setelah penghitungan data Pretest diketahui nilai rata-rata sebesar 48,36 dan dari data Posttest diketahui nilai rata-rata sebesar 86,76, 2) setelah penghitungan data uji-T diketahui bahwa Thitung lebih besar daripada Ttabel (11,64> 2,0639) dengan nilai taraf nyata = 0,05, artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Dari hasil penelitian dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara Pretest dan Posttest pada kemampuan penguasaan kosakata siswa. Hal ini berarti bahwa penggunaan media permainan Labyrinth sebagai media pembelajaran efektif untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman. Berdasarkan hasil dari penelitian ini penulis menyarankan agar guru dapat menggunakan media Labyrinth sebagai alat bantu dan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Jerman, khususnya dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman. ;---Wortschatz spielt eine groÎČe Rolle im Lernprozess der deutschen Sprache. In der Tatsache haben SchĂŒler Schwierigkeiten, Wortschatz zu beherrschen. Als Ursache hierfĂŒr wird noch wenige Benutzung von Unterrichtsmedien im Lehr- und Lernprozess angesehen. Dabei hat die Verfasserin versucht, das Labyrinthspiel als Lernmedien zu verwenden, um die deutsche Wortschatzbeherrschung der SchĂŒler zu steigern. Diese Untersuchung hat folgende Ziele, 1) um das Lernergebnis der SchĂŒler beim Lernen des deutschen Wortschatzes vor der Anwendung des Labyrinthspiels herauszufinden, 2) um das Lernergebnis der SchĂŒler beim Lernen des deutschen Wortschatzes nach der Anwendung des Labyrinthspiels herauszufinden, 3) um zu wissen, ob dieses Medium zur Steigerung der Wortschatzbeherrschung effektiv ist. Die verwendete Methode in dieser Untersuchung ist die Experimental Design (Quasi Experiment). Der Vor- und Nachtest werden als Instrument gebraucht. Die Population dieser Untersuchung waren alle SchĂŒler der XI Klasse der SMA Pasundan 1 Bandung. Die Probanden dieser Untersuchung waren SchĂŒler der Klasse XI-B2 in der SMA Pasundan 1 Bandung. Um die Steigerung der deutschen Wortschatzbeherrschung der SchĂŒler herauszufinden und um die Hypothese zu ĂŒberprĂŒfen, wurde der Test-T verwendet. Die Ergebnisse der Datenanalyse sind wie folgendes; 1) Nach den Datenberechnungen der Vortest-Ergebnisse war die durchschnittliche Note 48,36 und das Nachtest-Ergebnisse war 86,76, 2) Nach den Datenberechnungen der Test-T wurde herausgefunden, dass die Zahl der Trechnung höher als als Ttabelle (11,64> 2,0639) mit dem α = 0,05-signifikanten Wert ist. Das heiÎČt, H0 wurde abgelehnt und H1 wurde angenommen. Aus dem Untersuchungsergebnis und der Hypothese-Probe lĂ€sst sich zusammenfassen, dass es einen signifikanten Unterschied zwischen dem Vortest und dem Nachtest bei der deutschen Wortschatzbeherrschung der SchĂŒler gibt. Das bedeutet, dass das Labyrinthspiel effektiv ist, um der deutschen Wortschatzbeherrschung zu steigern. Bassierend auf diesem Untersuchungergebnis schlĂ€gt die Verfasserin vor, dass die Lehrer das Labyrinthspiel als Hilfsmittel und eine der Alternativen zur Steigerung das Lernergebnis der SchĂŒler im Deutschunterricht verwenden könnten, besonders beim Lernen des deutschen Wortschatzes

    HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BALITA DENGAN PEMANFAATAN DATA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DALAM BUKU KIA (STUDI KASUS DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG TAHUN 2016)

    Get PDF
    Pemantauan pertumbuhan balita digunakan untuk menentukan status pertumbuhan balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan dan menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan melalui KMS. Data KMS menjadi media yang efektif dan cepat bagi petugas kesehatan untuk mengetahui pelayanan kesehatan apa saja yang sudah didapatkan oleh balita. Menurut data BPB Tahun 2014, sekitar 78,5% ibu balita di Puskesmas Kedungmundu tidak membawa buku KMS ketika menimbang atau memeriksakan kesehatan balitanya. Dan menurut hasil studi pendahuluan melalui wawancara dengan pemegang program Gizi dan KIA di Puskesmas Kedungmundu hampir 70% ibu balita tidak dapat membaca data KMS dalam Buku KIA dengan benar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik ibu balita dengan pemanfaatan data Kartu Menuju Sehat (KMS) dalam buku KIA (studi kasus di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tahun 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah 68ibu balita dengan kriteria inklusi yang dikehendaki peneliti untuk dijadikan sampel penelitian. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh total populasi. Analisis data yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman dengan menggunakan nilai ρs.Hasil penelitian diketahui umur ibu balita termuda adalah 20 tahun dan umur ibu balita tertua adalah 40 tahun, persentase pendidikan terbanyak ibu balita adalah pendidikan lanjut (75,0%), mayoritas pekerjaan ibu balita adalah ibu rumah tangga (tidak bekerja) (51,5%). Hasil uji statistik ditemukan ada hubungan dengan korelasi sangat lemah antara umur ibu balita (rs = 0,101) dan pendidikan ibu balita (rs = 0,105), ada hubungan dengan korelasi lemah antara pekerjaan ibu balita (rs = 0,166),pengetahuan ibu balita (rs = 0,287) dansikap ibu balita (rs = 0,285) dengan pemanfatan data KMS dalam buku KIA. Disarankan kepada Puskesmas Kedungmundu dapat memberikan informasi atau penyuluhan kepada ibu balita tentang pentingnya pemanfaatan data KMS dalam buku KIA yang kaitannya dengan deteksi dini gangguan pertumbuhan balita dengan menggunakan data KMS melalui kegiatan yang dilakukan di masyarakat seperti saat kegiatan posyandu, pertemuan PKK atau dalam kelompok pengajian Kata Kunci: Karakteristik Ibu Balita, Pemanfaatan data KMS dalam Buku KI

    PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERDASARKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA PENENTUAN KADAR ASAM SITRAT DALAM MINUMAN BERENERGI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS praktikum berdasarkan model inkuiri terbimbing pada penentuan kadar asam sitrat dalam minuman berenergi. LKS praktikum yang dikembangkan dinilai oleh guru dan dosen terhadap kesesuaiannya dengan konsep dan tata bahasa. LKS juga diuji cobakan untuk mengetahui keterlaksanaan tahapan inkuiri dan respon siswa. Langkah-langkah penelitian meliputi studi pendahuluan dan pengembangan model (uji coba terbatas). LKS praktikum topik titrasi asam basa yang ada di sekolah dan sumber LKS lain kebanyakan masih dalam bentuk cookbook. Hasil optimasi penggunaan bahan dalam praktikum titrasi adalah menggunakan 3 tetes indikator fenolftalein, dengan konsentrasi NaOH 0,0426 M (minuman berenergi A) dan 0,0089 M (minuman berenergi B). Hasil keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum yang dilakukan pada siswa kelas XI di salah satu SMA Negeri Bandung menunjukkan sebesar 92,5% untuk keterlaksanaan tahapan inkuiri dan 90,3% untuk hasil penilaian jawaban siswa, sehingga keduanya termasuk ke dalam kategori sangat baik. Hasil penilaian guru dan dosen terhadap kesesuaian LKS praktikum dengan konsep diperoleh 87,0% (sangat baik). Penilaian guru dan dosen terhadap kesesuaian LKS praktikum dengan tata bahasa memperoleh skor 81,9% (sangat baik). Sementara itu, hasil respon siswa terhadap LKS praktikum yang dikembangkan sebesar 80,7% (sangat baik).---------- This study aims to develop guided inquiry model based lab worksheet on determination of citric acid concentration in energy drinks. The step of this study includes preliminary study and model development (limited testing). The developed lab-work was assessed by teachers and lecturers in terms of the concept and grammar. Lab-worksheet was also assessed to determine the feasibility stage of inquiry and students’ responses. Based on literature study and survey conducted to 10 senior high schools (SMA) in Bandung, acid base titration laboratory worksheets are mostly still cookbook. The result of optimization for each titration is using 3 drops of phenolphtalein indicator, and NaOH 0,0426 M (energy drink A) dan 0,0089 M (energy drink B). The result of feasibility of the developed lab-work that was conducted to grade XI students from one of senior high schools in Bandung showed its inquiry steps feasibility to be 92,5% and students’ assessments answer 90,3%, thus the two were categorized as very good. The assessment results from teachers and lectures on laboratory teaching materials developed in terms of concept and grammars obtained respectively 87,0% and 81,9% (very good). Meanwhile, the result of students’ response were 80,7% (very good)

    A STUDY ON THE DIFFICULTIES IN BUILDING INTERROGATIVE SENTENCES FACED BY THE FIRST YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

    Get PDF
    English in Indonesia is the first foreign language. In learning English the Students get a problem related to Indonesian and English. This condition happens to the first grade students of SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Common errors occur in their written productions. Therefore, the aim of this research is to describe the errors made by the students in conducting good interrogative sentences. The writer takes 37 students as the subject of the research. In this research, the writer uses elicitation method in collecting data. She asks the students to answer the tasks containing of 30 question three types of interrogative sentences. Based on the result of the data analysis, the writer finds 4 types of errors namely: 1) omission, 2) addition: a) double marking, b) simple addition, 3) misordering,and 4) mismatching. They are found in three types of interrogative sentences, namely: in yes-no questions (13, 69%), in wh-word questions (13, 60%), in tag questions (10, 72%). The dominant type of errors found is yes-no questions. There are four types of sources of errors namely: 1) interlingual transfer, 2) intralingual transfer, 3) the language system, and 4) context of learning. The result of this study is that most of the students still make errors in expressing their idea because of the influence of their first language structures

    ANALISIS EFEKTIVITAS DAN PERTUMBUHAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKTujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas, pertumbuhan dan kontribusi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Banda Aceh tahun 2013-2016. Penelitian ini menggunkan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder . Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan 3 rasio, yaitu rasio efektivitas, rasio pertumbuhan, dan rasio kontribusi. Hasil penelitian ini menunjukkan efektivitas dan pertumbuhan penerimaan PBB di Kota Banda Aceh mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan rata-rata presentase masing-masing sebesar 131,32% dan 93,22%. Kontribusi PBB di Kota Banda Aceh dikategorikan sangat kurang, dimana rata-rata presentase hanya 2,10%.Kata Kunci:Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Efektivitas, Pertumbuhan, dan Kontribusi

    DETEKSI PEDESTRIAN MENGGUNAKAN METODE HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENTS PADA LIBRARY EMGU CV

    Get PDF
    Deteksi Pedestrianmerupakan suatu teknologi yang sangat membantu dalam berbagai bidang. Dalam bidang lalulintas seperti halnya pada pengereman otomatis pada mobil ketika ada pedestrianlewat. Selain itu, deteksi pedestrian juga dapat digunakan pada kepadatan pedestrian menyebrang di pasar, mall dan lain-lain untuk menghitung jumlah manusia. Bebagai metode dikembangkan untuk memaksimalkan hasil deteksi. Salah satu metode yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah metode Histogram of Oriented Gradient(HOG) yang digunakan untuk mendeteksi pedestrianpada citra statis dan kecepatan terdeteksinya. Karakteristik fitur Histogram of Oriented Gradients dari sebuah pedestrianditunjukkan oleh distribusi gradiennya. hasil fitur HOG menggunakan Support Vector Machine (SVM) untuk menghasilkan sebuah model yang digunakan sebagai acuan deteksi. Oleh sebab itu tujuan tugas akhir ini untuk merancang dan membuat aplikasi pendeteksi obyek pejalan kaki (pedestrian) dengan menggunakan metode Histogram of Oriented Gradients (HOG) pada libraryEMGU CV. Dengan manfaatnya Sebagai dasar sistem untuk lampu lalu lintas, pengereman otomatis pada mobil ketika ada pedestrianyang berjalan, dapat mendeteksi pedestrianyang ada pada jembatan penyebrangan, dan lain-lain. Serta aplikasi deteksi ini berguna untuk mendeteksipedestriandengan tingkat akurasi dalam pengujiannya Dari hasil uji coba yang telah dilakukan dengan metode ini pengambilan objek pedestrianterbaik terdapat pada jarak 5 meter , serta metode ini tidak dapat menghitung apabila terjadi overlap(tumpukan), dan akurasi keberhasilan metode ini 86,67% dan akurasi kesalahan dengan metode ini 13,33

    THE RELATION BETWEEN TEACHING STRATEGIES WITH TEXTBOOK AND THE CURRICULUM: A CASE STUDY AT SMAN I JOGOROGO, NGAWI

    Get PDF
    The focus of the research is to describe whether the textbook is compatible with the 2006 curriculum or not. The objective of this research is: (1) to know the relevancies between teaching strategies with textbook and curriculum, (2) to know what are the supporting and constraining factors of the compatibility between teaching strategy with textbook and curriculum, (3) to know how is the implementation of the teaching strategy with textbook and curriculum and (4) to know what skills are suggested by the curriculum developed on the English textbook. The research was conducted at Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Jogorogo, Ngawi. East Java Province from November 28th until December 28th 2010. It is qualitative research in the form of case study. The object of research is the compatibility between teaching strategies with textbook and curriculum. The data of this thesis was gained from several techniques including in-depth interviewing as the main source in developing and conducting the research, and also classroom observation and documentation. In analyzing the qualitative data the researcher used different ways for deriving the theory, for example, Nurgiyantoro’s and Hunchinson and Water’s theory. The result of the research finds that the textbook is compatible with the curriculum and it has some constraining factors, namely: (1) the lack of students intake; (2) the lack of learning facility; (3) the students’ low human resources; (4) the textbook language organization is difficult to be understand; (5) the publisher does not put the right skills on the right semester. However, in the other hand the research finding reveals that the relation between teaching strategy with the textbook and curriculum has some supporting factors too. Those are from adoption of the curriculum and teacher’s characters, namely: (a) the teacher’s creativity; (b) the use of students’ work book; (c) textbook as a media for teacher to convey the meaning to the students. Anyhow, in implementing the best teaching strategies which suits the textbook and curriculum the teacher mixes the four steps of learning skills with some methods such as grammar translation method, communicative approach, and contextual teaching and learning. Dealing with skills suggested by the curriculum which developed on the English textbook, there are two skills, namely: language skills and communicative exercise. For language skills there are four skills: listening, speaking, reading and writing. Both listening and speaking skills belongs to good level. The percentage is 60 % for listening and 70 68% for speaking. For reading skill the percentage is 90, 90 % and it belongs to very good level; and the last, for writing the percentage is 50 % and it belongs to fairly good level. For the communicative exercise, the percentage is 80 % and it means the skill is good
    • 

    corecore