102 research outputs found

    Pergulatan mitos dan sains dalam penentuan arah kiblat (studi kasus pelurusan arah kiblat Masjid Agung Demak)

    Get PDF
    Masjid Agung Demak adalah masjid kuno dan bernuansa keramat. Ke-kuno-annya menyebabkan para ahli falak saat ini berniat untuk mengukur ulang masjid ini. Namun niat tersebut ditolak oleh pengurus masjid. Bahkan sampai beberapa kali diajukan untuk diukur ulang arah kiblat masjid ini, mereka tetap bersikukuh untuk tidak diukur ulang arah kiblatnya dengan alasan masjid ini adalah masjid wali. Terbukti dari sebuah kutipan yang diakses pada hari Senin, 08 Februari 2010 di http://m.okezone.com Kamis, 14 Januari 2010 : "Masjid Agung Demak mengalami pergeseran arah kiblat 14 derajat kurang ke utara. Ini sangat besar karena bergeser 1.498 kilometer dari kabah," papar Muhammad Syafiq, Kasi Pengembangan Kemitraan Umat Bidang Urais Kanwil Depag Jawa Tengah” namun Takmir Masjid Agung Demak tak berani mengubah karena masjid itu peninggalan Wali Songo," ujarnya. Serta penambahan cerita mitos tentang penentuan arah kiblat oleh sunan Kalijaga hanya dengan menggunakan kekuatan instingnya mampu menentukan arah kiblat masjid Agung Demak menjadikan masjid ini tidak mau diubah arah kiblatnya. Kharismatik yang dimiliki oleh Sunan Kalijaga mampu menundukkan masyarakat Demak terhadap apa yang ditentukan oleh sunan kalijaga sampai saat ini. Dari latar belakang tersebut muncul beberapa permasalahan pokok yaitu bagaimana konsep fiqh kiblat yang digunakan oleh masyarakat pengguna masjid Agung Demak, bagaimana mereka menempatkan mitos dan sains dalam penentuan arah kiblat masjid Agung Demak? Penelitian ini bersifat lapangan (field research) dengan metode utama observasi partisipasi, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Antropologi. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah informan. Dengan menggunakan teknik snow ball. Pada penelitian ini yang dipandang sebagai informan pertama adalah ta’mir masjid, dan tokoh pemuka agama. Kemudian pengumpulan data-data dengan metode wawancara mendalam (in dept interview), observasi, dan dokumentasi. Data-data tersebut kemudian dikumpulkan dan dianalisis dengan metode deskriptif analitik kemudian diolah secara sistematis yakni direduksi (data reduction), (display data), dan conclusion drawing and verfication. Dengan demikan diperoleh kesimpulan mengenai arah kiblat masjid Agung Demak dalam perspektif fiqh, mitos, dan sains. Hasil penelitian ini adalah beberapa pandangan dari kalangan masyarakat masjid Agung Demak menunjukkan bahwa meskipun bisa dibedakan, masing-masing ragam responsi tersebut tidaklah berdiri sendiri. Ketiga perspektif (mitologi, sains dan fiqh) dalam merespon pelurusan arah kiblat masjid Agung Demak terlibat dalam pergulatan yang intens. Perpektif fiqh pada hal tertentu mengakomodasi atau setidaknya mentoleransi perspektif mitologis, demikian juga perspektif sains yang berusaha memberikan doktrin ilmiah terhadap perspektif mitologi. Masing-masing saling berbagi (sharing), bukan menjadikannya sebagai pedoman dalam masalah-masalah yang sebetulnya sangat alamiah. Meskipun harus pula diakui bahwa pada tingkat tertentu terdapat kecenderungan perspektif mitologi mengecilkan perspektif sains

    REDEFINISI HILĀL DALAM PERSPEKTIF FIKIH DAN ASTRONOMI

    Get PDF
    Unification of the Islamic calendar was much needed and is a major requirement for Muslims today in the running of worship. Uniformity in to worship and celebrate Islamic holy days is something that has been long awaited. An expectation of the Islamic calendar is determining who has the certainty that a better and more organized for various purposes. However, it is in conflict with a different concept of the new moon from several groups paradigm respectively, both from the perspec tive of science and religion. Hilāl is one of the main sources in the preparation of the I slamic calendar. Currently, the definition of the new moon is very diverse. Which d efinition is used for the initial determination new month of hijriyah, both from the perspective of astronomy or fiqh, or combination of them. Therefore, the article is devoted to the redefinition of the concept of the new moon from the perspective of science and fiqh, that synergy occurs between fiqh and the astronomical new moon to determine new month of Islam. So that the unity of the Islamic calendar can be realized well.***Penyatuan kalender Islam sangat dibutuhkan dan merupakan syarat utama bagi umat Islam saat ini dalam menjalankan ibadah. Keseragama n dalam beribadah dan merayakan hari besar Islam adalah sesuatu yang telah lama ditunggu. Harapan atas kalender Islam adalah sebuah kalender yang memilikikepastian (akurasi) lebih baik dan lebih terorganisir untuk berbagai keperluan. Namun dalam realitas terdapat perbedaan pandangan tentang konsep bulan baru oleh beberapa kelompok, baik dari perspektif ilmu pengetahuan maupun agama. Hilāl adalah salah satu sumber utama dalam penyusunan kalender Islam. Saat ini definisi bulan baru sangat beragam, padahal definisi inilah yang digunakan untuk penentuan awal bulan ba ru Hijriyah, baik dari sudut pandang fikih astronomi atau kombinasi dari mereka. Artikel ini difokuskan untuk mendefinisikan kembali konsep bulan baru dari sudut pandang ilmu pengetahuan (astronomi) dan fikih. Sinergi antara fikih dan ast ronomi sebagai pendekatan untuk menentukan bulan baru Islam perlu diupayakan sebagai sebuah ikhtiar untuk merumuskan kesatuan kalender Islam.***Keywords: kalender HIjriyah, hilāl , astronomi, fiki

    ACEH LOCAL WISDOM IN THE METHOD OF DETERMINING THE HIJRI CALENDAR

    Get PDF
    Calendars with cultural nuances are part of local wisdom that should be preserved, one of which is the formulation of Sheikh Abbas Kutakarang's calendar from Aceh. This article aims to see how Sheikh Abbas Kutakarang shaped local wisdom in the method of determining the classical Hijri calendar in Aceh. This article is qualitative in nature by using library data with content analysis method. The primary data source used is the book of Tāj al-Mulūk by Sheikh Abbas Kutakarang. This article finds that there are characteristics of local wisdom in determining the classical Hijri calendar in Aceh in different methods and algorithms from classical Javanese reckoning. These differences have an impact on differences in determining the beginning of the Hijri year. This method is a representation of local wisdom in the Hijri calendar in Aceh

    ACEH LOCAL WISDOM IN THE METHOD OF DETERMINING THE HIJRI CALENDAR

    Get PDF
    Calendars with cultural nuances are part of local wisdom that should be preserved, one of which is the formulation of Sheikh Abbas Kutakarang's calendar from Aceh. This article aims to see how Sheikh Abbas Kutakarang shaped local wisdom in the method of determining the classical Hijri calendar in Aceh. This article is qualitative in nature by using library data with content analysis method. The primary data source used is the book of Tāj al-Mulūk by Sheikh Abbas Kutakarang. This article finds that there are characteristics of local wisdom in determining the classical Hijri calendar in Aceh in different methods and algorithms from classical Javanese reckoning. These differences have an impact on differences in determining the beginning of the Hijri year. This method is a representation of local wisdom in the Hijri calendar in Aceh

    HUBUNGAN ASUPAN KALIUM, KALSIUM DANMAGNESIUM TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITAMENOPAUSE DI KELURAHAN BOJONGSALAMAN

    Get PDF
    Latar Belakang : Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat ditemukan baik pada laki–laki maupun perempuan. Wanita menopause lebih beresiko terhadap kejadian hipertensi. Asupan kalium, kalsium dan magnesium berhubungan dengan terjadinya hipertensi. Tujuan : Mengetahui hubungan asupan kalium, kalsium dan magnesium dengan kejadian hipertensi Metode : Penelitian case control ini bersubjek 68 wanita menopause di Kelurahan Bojongsalaman yang diperoleh dengan metode consecutive sampling. Asupan kalium, kalsium dan magnesium diperoleh melalui Food Frequency Questionairesemi kuantitatif. Data tekanan darah didapatkan dengan menggunakan sphygmomanometer digital. Analisis data bivariat menggunakan uji chi square Hasil : Subyek pada kelompok kasus yang memiliki asupan kalsium dan kalium kurang masing – masing sebesar 97,1% dan 91,2%. Kelompok kasus maupun kontrol memiliki asupan magnesium yang cukup. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang signifikan antara asupan magnesium dengan kejadian hipertensipada wanita menopause. (p = 0,02, OR=4,27, 95%Cl=1,135-16,137) Simpulan: Asupan zat gizi yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada wanita menopause adalah magnesium. Sedangkan asupan kalsium dan kalium dalam penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya hubungan dengan kejadian hipertens

    Kualitas Pengelolaan Laboratorium Biologi di SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018

    Get PDF
    The purpose of this research is to determine the quality of management of Biology Laboratory in SMA Negeri 2 Surakarta Academy Year 2017/2018. The type of this research is descriptive research into describe the quality of laboratory management Biology SMA Negeri 2 Surakarta Academy Year 2017/2018. The results show that the quality of Biology laboratory in SMA Negeri 2 Surakarta Academy Year 2017/2018 be assigned into well category with the percentage of 81.3%. Laboratory management in SMA Negeri 2 Surakarta is categorized very good with 87.5% percentage

    APLIKASI TERAPI REBUSAN AIR DAUN SELEDRI PADA NY. B TERHADAP PENURUNAN CURAH JANTUNG DI DESA KARANG TENGAH KEC. KARANG TENGAH KAB. CIANJUR

    Get PDF
    Technology was created to help and also facilitate every human work. In the world of pencak silat now, it is not only learning about martial arts, but with the development of the era, pencak silat is also competed in championships at both regional and international levels. However, there are several unresolved problems, namely in the lottery distribution system, sometimes the distribution is still using a glass shaker which results in time and becomes less effective. but with technology, this glass shake method does not need to be used anymore, because as technology develops, it will be superior. By using the blackbox testing method and conducting an accuracy test, the results of testing the Fisher Yates Shuffle algorithm function show very satisfactory results and are in accordance with the author's goals and with the existence of technology these problems can be resolved, namely by using the Fisher Yates Shuffle algorithm, the draw for participants can be more effective. and produce data that is not duplicated. So that the implementation of pencak silat matches can be more efficient

    Adsorpsi Zat Warna Remazol Brilliant Blue R Pada Limbah Industri Batik Menggunakan Adsorben dari Mahkota Buah Nanas

    Get PDF
    Industri batik banyak yang menggunakan zat warna reaktif Remazol Brilliant Blue R (RBBR) pada proses pewarnaan. RBBR merupakan zat warna yang memberikan warna cerah namun sulit terdegradasi dan bersifat karsinogenik. Proses pewarnaan ini menghasilkan limbah cair yang berbahaya sehingga perlu dilakukan pengolahan. Adsorpsi menggunakan karbon aktif sebagai adsorben menjadi salah satu cara untuk menurunkan konsentrasi RBBR dalam limbah cair industri batik. Dalam penelitian ini adsorben yang digunakan berasal dari mahkota buah nanas, dengan pertimbangan kandungan selulosanya tinggi serta mahkota buah nanas masih jarang dimanfaatkan dan hanya menjadi sumber limbah di lingkungan. Variabel dalam penelitian ini adalah massa adsorben 1, 2, 3, 4, dan 5 gram serta waktu kontak proses adsorpsi 10, 20, 30, hingga 110 menit. Penelitian dimulai dari pembuatan adsorben mahkota buah nanas, penentuan panjang gelombang maksimum, pembuatan kurva standar, serta pengukuran kadar RBBR sebelum dan setelah adsorpsi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Adsorben mahkota buah nanas berukuran -80 + 100 mesh, dengan kadar air 13,33 ± 0,0245%, luas permukaan 297,9 m2/g, volume pori 29,91 cm3/g dan berdiameter pori 2079,47 Å. Dengan penggunaan adsorben 4 gram dan waktu kontak 100 menit, menghasilkan kemampuan adsorpsi maksimum 74,55% dengan kadar RBBR akhir pada limbah 47,0209 ppm

    Hisab Urfi Syekh Abbas Kutakarang: Kajian Etnoastronomi dalam Penentuan Awal Bulan Hijriah

    Get PDF
    Perkembangan keilmuan falak merupakan buah karya atas kembalinya para ulama ke Indonesia dari Makkah maupun Timur Tengah. Mulai saat itu lahir beberapa tokoh falak dengan karyanya dengan model perhitungan yang bermacam-macam dan terus berkembang hingga sekarang. Salah satu ulama Aceh yang masih dikenal adalah Syekh Abbas Kutakarang. Ia terkenal sebagai ahli astronomi maupun astrologi di dunia Melayu. Berangkat dari hal tersebut, maka penulis ingin menelusuri bagaimana kontribusi Syekh Abbas Kutakarang tentang hisab penentuan awal bulan Hijriah. Penulis menggunakan penelitian jenis library research untuk mengumpulkan data tentang pemikiran Syekh Abbas Kutakarang dengan karyanya Tāj al-Mulūk yang terkait dengan hisab penentuan awal bulan Hijriah sebagai sumber primer. Hasil penelitian menyebutkan karya Syekh Abbas Kutakarang yang fenomenal adalah kitab Tāj al-Mulūk, di dalamnya terdapat konsep hisab urfi yang hampir sama dengan hisab aboge. Selama ini hisab urfi seperti aboge hanya dikenal di Jawa. Faktanya, Syekh Abbas Kutakarang juga menggunakan hisab seperti sistem aboge tetapi dengan konsep yang berbeda. Hisab urfi Syekh Abbas Kutakarang unik dan berbeda dengan hisab aboge dalam penentuan awal bulan Hijriah. Ia menggunakan kaidah ilmu falak tidak hanya untuk keperluan ibadah, melainkan untuk menghitung hari baik dan buruk, untuk pertanian dan menghitung musim. Hisab urfi Syekh Abbas Kutakarang dalam kajian ilmu falak tergolong dalam kajian etnoastronomi yaitu kajian yang menghubungkan antara astronomi dan budaya dalam penggunaan kaidah falak.Abstract: The development of astronomy is a work of the return of the scholars to Indonesia from Mecca and the Middle East. From then on, several celestial figures were born with their work with various calculation models and continue to grow until now. One of the Acehnese scholars who is still well known is Sheikh Abbas Kutakarang. He is famous as an astronomer and astrologer in the Malay world. Departing from this, the authors want to explore how the contribution of Sheikh Abbas Kutakarang about hisab of the beginning of the Hijri month. The author uses research library type research to collect data about the thoughts of Sheikh Abbas Kutakarang with his work Tāj al-Muluk related to hisab of early Hijri months as a primary source. The results of the study mention the phenomenal work of Sheikh Abbas Kutakarang is the book of Taj al-Muluk, in which there is a concept of  urfi hisab which is almost the same as aboge hisab. So far, hisab of Ufi like Aboge is only known in Java. In fact, Sheikh Abbas Kutakarang also uses hisab like the aboge system but with a different concept. Hisab urfi Sheikh Abbas Kutakarang is unique and different from the hisab aboge in the determination of the beginning of the Hijri month. He uses the principle of astronomy not only for religious purposes, but to count good and bad days, for agriculture and for seasons. Hisab urfi Sheikh Abbas Kutakarang in the study of astronomy belongs to the study of ethnoastronomy, the study that connects astronomy and culture in the use of astronomical rules
    corecore