176 research outputs found
PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR FORENSIK TERHADAP PROSES PENGINVESTIGASIAN KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI :Studi Kasus Pada Auditor Forensik BPKP Provinsi Jawa Barat
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompetensi auditor forensik terhadap proses penginvestigasian kasus tindak pidana korupsi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara kompetensi auditor forensik terhadap proses penginvestigasian kasus tindak pidana korupsi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan survei. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh auditor forensik bidang investigasi yang berada di BPKP provinsi Jawa Barat, sedangkan untuk pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan pengujian statistik analisis korelasi sederhana rank spearman. Berdasarkan perhitungan analisis korelasi dengan bantuan Software SPSS 21.0 for Windows terhadap kuesioner yang disebar kepada 30 responden auditor forensik menghasilkan bahwa kompetensi auditor forensik berpengaruh secara positif terhadap proses penginvestigasian kasus tindak pidana korupsi. Besarnya pengaruh kompetensi auditor forensik terhadap efektivitas proses penginvestigasian kasus tindak pidana korupsi adalah sebesar 69,22%. Sedangkan sisanya sebesar 30,78% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.;--- The purpose of this research is to know how the influences of forensic auditor competence toward the investigation process corruption cases. The hypothesis of this research is that there is influence between forensic auditor competence toward the investigation process corruption cases.
The method used in this research is descriptive survey approach method. The population in this research is the forensic auditor which is on the whole BPKP province Jawa Barat, whereas the sampling taking by using saturated samples technique. The data used is primary data which collected through questionnaires. In analyzing the data, this research uses statistical correlation analysis simple testing of Rank Spearman. Based on the calculation of correlation analysis with the help of Software SPSS 21.0 for Windows toward the questionnaire that distribute to 30 forensic auditors at BPKP province, produce that forensic auditors competence positively influence the investigation process corruption cases. The magnitude of the influence of forensic auditor competence toward the investigation process corruption cases is at 69,22% and the balance of 30,78 % is influenced by other factors those are not examined in this research
WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBERIAN KUASA ANTARA ADVOKAT DENGAN KLIENRN (SUATU PENELITIAN PADA KANTOR ADVOKAT DI KOTA LHOKSEUMAWE)
ABSTRAK M.TEGUH PRIBADI,MAWARDI ISMAIL, S.H., M.Hum.Pelaksanaan perjanjian pemberian kuasa antara advokat dan klien berdasarkan Pasal 1792-1799 KUHPerdata. Adapun perikatan tersebut merujuk pada Pasal 1233 Jo 1234 KUHPerdata dan UU Advokat No.18 Tahun 2003 tentang Advokat. Dalam praktinya telah terjadi wanprestasi dalam bentuk perkara yang ditangani advokat tidak menang dan klien tidak sanggup membayar honorarium kepada advokat karena klien mengalami kebangkrutan sehingga uang dan harta bendanya dieksekusi oleh Pengadilan. Dalam hal ini perjanjian tersebut melanggar Pasal 1241 Jo 1243 dan uu advokat. Pelaksanaan perjanjian pemberian kuasa tersebut juga harus berdasarkan Pasal 1338 Jo 1320 KUHPerdata.Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan prosedur pelaksanaan perjanjian pemberian kuasa, faktor-faktor penyebab terjadinya wanprestasi dalam perjanjian pemberian kuasa, upaya yang dilakukan dalam penyelesaian wanprestasi tersebut.Untuk memperoleh data dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan dua cara, yaitu penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara mewawancara para responden dan informan. Sedangkan penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan dan jurnal-jurnal yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti. Semua data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan deskriptif.Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor-faktor penyebab terjadinya wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian pemberian kuasa antara advokat dan klien adalah timbulnya rasa kurang percaya klien terhadap advokat, klien mengalami kebangkrutan karena uang harta benda Klien dieksekusi oleh pihak Pengadilan dan Perkara yang ditangani oleh Advokat tidak menang. Jika advokat yang melakukan wanprestasi maka advokat dapat diajukan ke Dewan Kehormatan Advokat pada organisasi Kongres Advokat Indonesia (KAI). Dalam penyelesaian yang ditempuh terhadap wanprestasi ini adalah dengan jalan damai yaitu dengan cara musyawarah, bila hal ini tidak berhasil maka dtempuh jalur hukum.Disarankan kepada advokat dan klien agar menuangkan isi perjanjian lebih detil dan mempunyai kekuatan hukum agar tidak menimbulkan hubungan buruk antara advokat dan klien, kepada advokat agar lebih selektif dan benar-benar bertanggung jawab menangani kasus yang dihadapi, jika terjadi perselisihan kedua belah pihak agar diselesaikan secara musyawarah dan tidak langsung dibawa keranah hukum
KAJIAN VARIASI LAMA PERENDAMAN DALAM LARUTAN KALSIUM HIDROKSIDA PADA PEMBUATAN TEPUNG UBI JALAR UNGU
PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN KERUPUK BAWANG BIMA SAKTI DI DESA TENGGER
Desa Tengger merupakan wilayah kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur dan berada di ujung paling utara dengan luas wilayah desa Tengger 425,13 Ha. Kepadatan penduduk sudah mencapai 1.421 jiwa penduduk tetap. Pemilih Terdaftar 1.089 di tahun 2019. Namun dari keluasan wilayah yang begitu potensial masih banyak sumber daya alam yang belum digali sampai saat ini. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti ditemukan produk unggulan khas desa Tengger yaitu krupuk bawang. Krupuk bawang desa tengger mempunyai rasa khas yang otentik serta renyah dan gurih. Pengemasan dan pemasaran krupuk bawang ini masih relatif sederhana sehingga hanya mampu menjangkau masyarakat sekitar Desa Tengger. Pelatihan di bidang pengemasan, labelisasi/branding, dan digital marketing penting dilakukan untuk meningkatkan value dan menjangkau pasar yang lebih luas. Program pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ABCD (Aset Based Community Development). Pelatihan ini diharapkan mampu meningkat perekonomian warga desa Tengger. Pelatihan ini dilaksanakan dengan melibatkan beberapa mitra, yaitu Pemerintah Desa Tengger, gerakan PKK Desa Tengger dan masyarakat setempat. Hasil pendampingan ini dapat dilihat dari meningkatnya kualitas pengemasan dan labelisasi dengan branding krupuk bawang Bima Sakti, serta jangkauan pasar yang luas akibat digalakannya digital marketing melalui media sosial
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG SEMPADAN PANTAI DI KECAMATAN PADANG BARAT KOTA PADANG
Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang. Upaya ini digunakan agar tujuan dari perencanaan yang telah disusun sesuai dengan pelaksanaannya. Kota Padang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Barat merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan lautan. Dalam Pasal 1 angka 18 angka Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Padang Tahun 2010-2030 menyatakan bahwa sempadan pantai adalah kawasan yang memiliki fungsi utama sebagai pembatas pertumbuhan pemukiman atau aktivitas lain agar tidak menggangu kelestarian pantai tetapi kenyataanya masih ada pedagang-pedagang dan bangunan yang menyalahi pemanfaatan sempadan pantai yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Padang. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan pada penelitian ini adalah 1) bagaimanakah pengendalian pemanfaatan ruang sempadan pantai di Kecamatan Padang Barat Kota Padang dan 2) apakah kendala-kendala yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam pengendalian pemanfaatan ruang sempadan pantai di Kecamatan Padang Barat Kota Padang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum Yuridis Sosiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi. Pengendalian pemanfaatan ruang sempadan pantai di Kecamatan Padang Barat Kota Padang memiliki pemanfaatan untuk kawasan pariwisata dan perdagangan. Pemanfaatan ruang sempadan pantai di Kecamatan Padang Barat Kota Padang dilihat dari pelaksanaanya masih kurang efektif. Hal ini disebabkan adanya pelanggaran fungsi dan pelanggaran blok peruntukan dan terdapat beberapa kendala dalam pengendalian pemanfaatan ruang sempadan pantai Kecamatan Padang Barat Kota Padang yaitu kawasan yang ada disepanjang pantai Padang merupakan kawasan yang sudah terbangun terlebih dahulu dari pada Peraturan Daerah Kota Padang serta tidak ada penetapan batas sempadan pantai yang jelas sehingga menyulitkan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penatan Ruang Kota Padang dalam melakukan penataan ruang sempadan pantai di Kecamatan Padang Barat Kota Padang.
Kata Kunci; Pengendalian, Pemanfaatan Ruang dan Sempadan Panta
STIGMATISASI PENDERITA KUSTA DI DESA SIDODADI ASRI BANJAR AGUNG LAMPUNG SELATAN
Pendahuluan:Perlakuan diskriminatif penderita Kusta ditengah-tengah masyarakat memperburuk keadaan penderita itu sendiri. Penderita Kustaberjuang untuk mencapai kesembuhan dari penyakitnya, disamping itu juga keinginan untuk terlepas dari isolasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat tentang penyakit Kusta dan stigmatisasipenderita Kusta Di Desa Sidodadi Asri Wilayah Puskesmas Banjar Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015.Metode:Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan metodependekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah random sampling dari total 356 Kepala Keluarga (KK) yang ada di wilayah Desa Sidodadi Asri dan yang diambil berjumlah 188 Kepala Keluarga. Setelah melengkapi data demografi dilanjutkan dengan mengajuan beberapa pertanyaan dalam penelitian ini meliputi instrument untuk mengetahui dimensi pengetahuan masyarakat dengan 15 pertanyaan dan instrument untuk mengetahui dimensi stigma pada penderita Kusta dengan 10 pertanyaan. Semua pertanyaan diajukan dalam waktu yang bersamaan. Analysisbivariat dalam penelitian ini menggunakan Uji Chi Square.Hasil: Dalam penelitian diperoleh pengetahuan tentang kusta sebagian besar dalam kategorikurang sebesar 54,3 %, dan stigmatisasi masyarakat terhadappenderita kusta dengan sebesar 52,1 %. Hasil Uji Chi squarediperoleh p-value = 0,000 < 0,05Diskusi:disimpulkan ada hubungan pengetahuan dengan stigmatisasi masyarakat terhadap penderita penyakit kusta di Desa Sidodadi Asri Wilayah Puskesmas Banjar Agung KabupatenLampung Selatan tahun 2016. Pentingnya perawat yang bekerja di Puskesmas Banjar Agung Kabupaten Lampung Selatan lebih meningkatkan penyuluhan tentang penyakit Kusta kepada masyarakat setempat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, pengaruh yang membawa perubahan prilaku, dan akhirnya dapat memperlakukan penderita Kusta di daerahtersebut kearah yang lebih baik dan berdampak yang positif untuk kesembuhan penderita Kusta
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PESERTA JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU BRAK KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2012
Provinsi Lampung menyebutkan persalinan di tolong tenaga kesehatan pada tahun2007 adalah 76,58% sedangkan 33,42% persalinan ditolong oleh dukun. Tahun 2008persalinan di tolong tenaga kesehatan adalah 74,51% sedangkan 25,49% persalinanditolong oleh dukun. Hal ini berkaitan dengan kemampuan Masyarakat untuk membayarbiaya jasa medis yang diberikan oleh petugas kesehatan sehingga lebih memilih bersalindidukun Tujuan penelitan adalah Diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengankepuasan peserta Jampersal (Jaminan Persalinan) di Puskesmas Batu Brak KabupatenLampung Barat tahun 2012.Jenis penelitian adalah kuantitatif, rancangan penelitian crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil peserta jampersal,berdasarkan data register Puskesmas Batu Brak Kabupaten Lampung Barat Jumlahpeserta jampersal periode April 2012 sebesar 348 orang.Sampel dalampenelitian iniadalah 187 respondenAnalisis data menggunakan chi square.Hasil uji statistik didapatEmpaty yaitu sebesar 113 orang (60,4%).Reliability yaitu sebesar 135 orang (72,2),responsiveness yaitu sebesar 123 orang (65,8), Kepuasan yaitu 151 orang kurang puas(80,7) Hasil uji statistik didapat ada hubungan Emphaty dengan Kepuasan psertajampersal (p value = 0,018 < 0,05). ada hubungan Reability dengan Kepuasan psertajampersal (p value = 0,007 < 0,05). hubungan responsiveness dengan Kepuasan psertajampersal (p value = 0,043 < 0,05).Diharapkan petugas kesehatan Puskesmas Batu Brak untuk terus meningkatkanmutu pelayanan dengan cara emphaty yang baik dalam bentuk perhatian dan komunikasiyang ramah, reliability dalam bentuk pelayanan yang tepat dan mampu menjawabdengan baik setiap pertanyaan yang peneliti ajukan serta responsiveness dalam bentukjam buka pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga pelayanan dapatcepat diberikan sejak peserta jampersal mendaftar hingga mendapatkan pelayananpetugas kesehatan.Kata kunci : Empaty , Reliability, Responsiveness , Kepuasan pserta jampersa
Bagaimana Rayap dapat Digunakan sebagai Bioindikator
Ecosystem alterations not only affect habitat conditions but also have an impact on biotic components. The presence of organisms provides a response of habitat alteration can be used as indication organism. Indication organisms or bioindicator are key components in ecosystem management. This paper aims to evaluate and review the role of termites as bioindicator. Bioindicator defined as organisms or group of organism reflect and inform the ecosystem circumstance; environmental, ecological and biodiversity status as well as. Main criteria of bioindicator are as follow: taxonomical and biological characters of these organisms well-knew, cosmopolitan organisms, they have a well-response to habitat alteration, and their responses are closed correlated to all communities or properties of stress factors. Termites showed responses to environmental change, especially in habitat alteration. Termites responded to habitat alteration on termites composition change and termites richness decrease. Furthermore, termite’s richness strong correlated with another taxon in their community. Biological and taxonomical termites are well-known. In addition, a standard survey of termites has been developed to explore termite’s richness in tropics ecosystems. This implication, termites can be applied as one of the indicator organisms or bioindicator, notably their relation in ecological indicator and biodiversity indicator
Analisis determinan kepuasan Konsumen: Peran value chain, service quality dan web quality
The development of online shopping platforms is increasing day by day. This is evidenced by the many online stores. Shopee is a commercial online site in Indonesia that provides a variety of appealing offers to its customers, ranging from discounted shipping costs to discounted food prices. The purpose of this study is to find out how much influence the value chain, service quality, and web quality have on customer satisfaction in the Shopee application. This type of research uses a quantitative approach. The sample in this study was 170 consumer respondents, and we used multiple linear regression. The results show that the three variables (value chain, service quality, and web quality) have an effect on customer satisfaction. These results show that the hypothesis of the three variables can be accepted. In addition, this research can also provide very good input for the development of the Shopee application business. Limitations in research This means that the number of respondents obtained was 170, and the survey was carried out at Sultan Ageng Tirtayasa University. It is recommended that further research be done to increase the significance of sampling by expanding the sample size and conducting surveys in a wider geographical area
- …