Pendahuluan:Perlakuan diskriminatif penderita Kusta ditengah-tengah masyarakat memperburuk keadaan penderita itu sendiri. Penderita Kustaberjuang untuk mencapai kesembuhan dari penyakitnya, disamping itu juga keinginan untuk terlepas dari isolasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat tentang penyakit Kusta dan stigmatisasipenderita Kusta Di Desa Sidodadi Asri Wilayah Puskesmas Banjar Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015.Metode:Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan metodependekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah random sampling dari total 356 Kepala Keluarga (KK) yang ada di wilayah Desa Sidodadi Asri dan yang diambil berjumlah 188 Kepala Keluarga. Setelah melengkapi data demografi dilanjutkan dengan mengajuan beberapa pertanyaan dalam penelitian ini meliputi instrument untuk mengetahui dimensi pengetahuan masyarakat dengan 15 pertanyaan dan instrument untuk mengetahui dimensi stigma pada penderita Kusta dengan 10 pertanyaan. Semua pertanyaan diajukan dalam waktu yang bersamaan. Analysisbivariat dalam penelitian ini menggunakan Uji Chi Square.Hasil: Dalam penelitian diperoleh pengetahuan tentang kusta sebagian besar dalam kategorikurang sebesar 54,3 %, dan stigmatisasi masyarakat terhadappenderita kusta dengan sebesar 52,1 %. Hasil Uji Chi squarediperoleh p-value = 0,000 < 0,05Diskusi:disimpulkan ada hubungan pengetahuan dengan stigmatisasi masyarakat terhadap penderita penyakit kusta di Desa Sidodadi Asri Wilayah Puskesmas Banjar Agung KabupatenLampung Selatan tahun 2016. Pentingnya perawat yang bekerja di Puskesmas Banjar Agung Kabupaten Lampung Selatan lebih meningkatkan penyuluhan tentang penyakit Kusta kepada masyarakat setempat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, pengaruh yang membawa perubahan prilaku, dan akhirnya dapat memperlakukan penderita Kusta di daerahtersebut kearah yang lebih baik dan berdampak yang positif untuk kesembuhan penderita Kusta