755 research outputs found

    PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN PENCELUPAN TERHADAP KETEBALAN LAPISAN DAN LAJU KOROSI PADA KUNINGAN COR YANG DI ANODIZING

    Get PDF
    Proses elektrokimia adalah mengubah lapisan kuningan cor menjadi lapisan oksida yang terdapat pada permukaannya. Disamping untuk mengubah lapisannya juga menambah ketebalan lapisan protektifnya. Di dunia manufacturing dikenal dengan nama pelapisan atau plating atau surface treatment. Plating sendiri terdiri dari berbagai macam proses, variasi maupun tujuan. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang mempunyai sifat protektif dan dekoratif. Penelitian tentang kuningan anodizing ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu pada proses anodizing terhadap ketebalan lapisan dan laju korosi. Penelitian ini dilakukan dengan proses anodizing dengan menggunakan material logam cor kuningan. Bahan yang diuji adalah cor kuningan dengan bentuk benda kerja jadi. Besarnya arus yang digunakan untuk pelapisan sebesar 3 Ampere dengan variasi waktu proses anodizing 20, 30, dan 40 menit dan temperatur proses anodizing sebesar 60 0C. Pada spesimen hasil anodizing tebal lapisan oksida diamati dengan menggunakan foto mikro dan laju korosi dengan cara dicelupkan kedalam larutan NaCl 5% selama 72 jam, kemudian diukur pengurangan beratnya. Dari hasil penelitian didapatkan hasil tebal lapisan oksida dengan variasi waktu 20 menit sebesar 20m, variasi waktu 30 menit sebesar 22,5m, variasi waktu 40 menit sebesar 25m. Besarnya laju korosi untuk variasi waktu penahanan anodizing 20 menit mempunyai nilai CPR rata-rata sebesar 0,028 mm/tahun, spesimen dengan waktu penahanan anodizing 30 menit rata-rata sebesar 0,023 mm/tahun, dan untuk spesimen dengan waktu penahanan anodizing 40 menit rata-rata sebesar 0,012 mm/tahun. Dengan bertambahnya waktu pada proses anodizing menyebabkan laju korosi akan berkurang atau menurun

    Pengaruh Konservatisme Terhadap Asimetri Informasi Dengan Dimoderasi Efektifitas Pengawasan Dewan Komisaris : Studi Empiris Pada Securities Companies Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konservatisme terhadap asimetri informasi dengan dimoderasi efektifitas pengawasan dewan komisaris pada securities companies yang listing di Bursa Efek Indonesia. Variabel dependen yang diuji dalam penelitian ini adalah asimetri informasi dan variabel independen yang diuji dalam penelitian ini adalah konservatisme sedangkan variabel moderasi yang diuji dalam penelitian ini adalah efektifitas pengawasan dewan komisaris. Sampel penelitian ini terdiri dari 12 securities companies yang listing di Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun berturut-turut yaitu tahun 2012-2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan pemilihan sampel dengan menggunakan sampel jenuh. Alat analisis yang digunakan ialah Moderated Regression Analysis dengan Fixed Effect Model With Dummy Variable pada tingkat signifikansi 5%. Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa efektifitas pengawasan dewan komisaris merupakan pemoderasi pengaruh konservatisme terhadap asimetri informasi. Dimana penerapan prinsip konservatisme pada securities companies yang listing di Bursa Efek Indonesia masih sedikit dimana rata-rata proporsi perusahaan yang menerapkan prinsip konservatisme selama rentang waktu 3 tahun penelitian masih dibawah 50%. Selain itu terdapat trend yang positif dimana rata-rata score efektifitas pengawasan dewan komisaris pada securities companies yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 meningkat setiap tahunnya namun masih dalam level sedang dimana rata-rata score efektifitas pengawasan dewan komisaris masih dibawah 60. Kata-kata Kunci : Konservatisme, Asimteri Informasi, Efektifitas Pengawasan Dewan Komisaris, Moderated Regression Analysis, Fixed Effect Model With Dummy Variable. This study examines the influence of conservatism on asymmetry information with board of commissioners effectiveness as moderating variable. The examined dependent variable of this research is asimmtery information and conservtatism as independent variable while the board of commissioners effectiveness as moderating variable. The research sample consisted of 12 security companies listed in Indonesia Stock Exchange for three consecutive years which was 2012-2014. The data used in this research is secondary data and sample is selected by using population sampling method. The analysimplemented was the Moderated Regression Analysis with Fixed Effect Model at 5% level of significant. The result of hypothesis testing showed that board of commissioners effectiveness was managed to moderate the influence between conservatism and asimmtery information. Where the application of the conservatism principles on the security companies which listed in the Indonesia Stock Exchange was still a bit where the average proportion of companies that apply the principles of conservatism for three consecutive years of research still under 50%. In addition, there is a positive trend in which the average board of commissioners effectiveness score’s on the security companies which listed in the Indonesia Stock Exchange period 2012-2014 increased every years but still in medium level which the average board of commissioners effectiveness score’s still under 60. Keywords : Conservatism, Asimmetry Information, board of commissioners effectiveness, Moderated Regression Analysis, Fixed Effect Model With Dummy Variable

    Reflecting on Personal Experiences: An Auto-ethnography in Search of a Meaningful Educational Management and Administration

    Get PDF
    The terms of administration and management in education are still a debate among Indonesian scholars in this discipline. This debate is rooted in their different stance which has implications in practices. This study attempts to address this issue. It aims to find the meaning of educational administration and management, which is considered to be important especially for academicians and students in this field and also practitioners. The study found that the term of educational management in Indonesia is more preferrable among scholars and popular for public, indicating adoption of management values from bussiness management to public institutions. Very few insist the use of administration instead of management, while some others argue that these two terms are interchangeable.     Keywords: meaningful learning; learning experience; educational administration; educational management

    The Analysis of Ellipsis within The Jakarta Post Cartoons: A Case Study

    Get PDF
    AbstractEllipsis mostly occurs in dialogues. When some elements in the dialogue are repeated, they become unnecessary information that lead to redundancy. Therefore, they need to be omitted to achieve effective writing. Nominal ellipsis is ellipsis in nominal group. The positions of modifiers are upgraded to function as Head. The modifiers replacing the position of Head in nominal ellipsis are Deictic, Numerative, and Epithet. Verbal ellipsis is ellipsis in verbal group. It can be specified into lexical and operator ellipsis. When some words are left out in verbal group, they belong to lexical ellipsis. But it is operator ellipsis when the form of be is left out. If the clause becomes the point of departure, it is divided into two parts, namely, modal element and propositional element. Clausal ellipsis is specified into modal and propositional ellipsis. When modal elements are left out, they belong to modal ellipsis. Conversely, it is propositional ellipsis if propositional elements are left out

    PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

    Get PDF
    Pariwisata sebagai suatu kegiatan manusia ditinjau dari segi perekonomian negara atau daerah merupakan suatu kegiatan yang mendatangkan keuntungan baik bagi pemerintah maupun masyarakat di daerah atau negara tersebut. Perkembangan wisata nasional berdampak positif terhadap perkembangan wisatawan pada setiap daerah di Indonesia, yaitu dengan peningkatan jumlah kunjungan yang berdampak langsung dengan pertumbuhan destinasi wisata, salah satunya museum ternama di Kota Bandung yaitu Museum Konperensi Asia Afrika. Beberapa masalah yang dihadapi Museum Konperensi Asia Afrika yaitu fluktuasi kunjungan, serta terdapat masalah dominan ketidakpuasan yaitu mengenai pelayanan pemandu berdasarkan kuisioner pra penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran mengenai service quality dan kepuasan pengunjung di Museum Konperensi Asia Afrika. Dalam penelitian ini, variabel bebas (X) yang diteliti yaitu service quality (harapan dan persepsi) yang terdiri dari responsiveness, tangible, communication, consumables dan empathy. Variabel tidak terikat (Y) yaitu kepuasan konsumen. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, dan metode yang digunakan adalah survei dengan teknik penarikan sampel yaitu accidental random sampling. Objek dalam penelitian ini adalah pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika dengan jumlah sampel 100 responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, kuesioner, observasi, serta studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi linear berganda dengan menggunakan software computer SPSS 20 for windows. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa bahwa dari 18 tanggapan mengenai service quality seluruhnya belum memenuhi harapan konsumen. Untuk mengukur kepuasan digunakan metode importance performance analysis dengan output berupa diagram kartesius. Hasil penghitungan pengaruh service quality terhadap kepuasan pengunjung secara simultan dan parsial, maka diperoleh dari lima sub variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen yaitu responsiveness, tangibles, communication, consumables dan empathy. Penelitian ini juga menyediakan cara bagi pihak museum untuk meningkatkan kepuasan pengunjung dengan meningkatkan jumlah public educator dan memperbaiki teknik komunikasi. Kata Kunci: Museum, Service Quality, Kepuasan Pengunjung Tourism as a human activity in terms of economy of the country or region is anactivity that generates revenue for the government and society in the region or thecountry. The development of national tourist travelers have a positive impact on the development of every region in Indonesia, namely the increase in the number of visitsthat directly impact the growth of tourism destination, one of which is a famous museum in Bandung, Asia Africa Conference Museum. Some of the problems faced by Asia Africa Conference Museum is the fluctuation of visit, and there is dissatisfaction with the dominant problem is the museum guide’s service based on pre research questionairres. The purpose of this study is to find representation of service quality and visitor satisfaction at Asia Africa Conference Museum. In this study, the independent variable (X) under study is service qualtiy (expected and perveiced) which composed of responsiveness, tangible, communication, consumables and empathy. Dependent Variables (Y) is customer satisfaction. This type of research is descriptive and verification, and the method used a survey with simplerandom sampling sampling technique. Objects in this study are the visitor of Asia Africa Conference Museum, with a sample of 100 respondents. Data collectiontechniques in this study through interviews, questionnaires, observation, andliterature study. The data analysis technique used is multiple linear regressiontechniques using computer software SPSS 20 for windows. The results of this study found that of the 18 responses about service qualtiy, all of them have not met the expectations of visitors. Method used to measure satisfaction importanceperformance analysis with the output of a Cartesian diagram. Counting results of service qualtiy influencing on visitor satisfaction simultaneously and partially, obtained from five sub-variables that have a significant influence on visitor satisfaction isresponsiveness, tangible, communication, consumables and empathy factors. This study also provides a way for the museum management to increase visitor satisfaction by improving the number of public educator and make a better communication technique. Keywords : Museum, Service Quality, Visitor Satisfactio

    PELAKSANAAN MAINTENANCE REMINDER APPOINTMENT PADA PT. DUNIA BARUSA KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    Saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan otomotif yang berkembang di Indonesia, salah satunya dikategori mobil. Banyak tawaran dan pilihan yang bisa di dapat konsumen sekarang karena terjadinya persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan tersebut. Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang ini adalah PT. Dunia barusa. Dipercaya mobil sudah bukan sekedar kendaraan lagi tetapi sudah menjadi salah satu dari gaya hidup. Sekarang bukan orang dewasa saja yang menggunakan mobil tetapi remaja dan ibu-ibu pun sudah banyak yang mengandarai mobil. Tetapi Semua mobil butuh yang namanya perawatan. Mobil yang murah sampai yang sangat mahal sekalipun butuh perawatan. Dan dalam hal perawatan ini pengendara sering malas untuk melakukannya, Pengendara sering lupa atau pun terlalu sibuk untuk menservis mobilnya, Terkadang pengendara juga malas ke bengkel di karenakan antrian yang begitu banyak dan menunggu terlalu lama.PT. Dunia barusa adalah salah satu perusahaan bergerak dibidang mobil yang paling mengerti situasi ini. Perusahaan ini mempunyai solusi yang bisa mengatasi masalah perawatan pada mobil pelanggannya. Solusi tersebut adalah Maitenance Reminder Appointment atau yang disingkat dengan MRA oleh karena itu dengan adanya MRA, segala jadwal tentang perawatan mobil, servis berkala, konsultasi tentang mobil akan lebih mudah. Terlebih lagi ada sistem pembokingan yang mempermudah kita dalam mengatur waktu untuk servis yang juga bisamenghindari pengandara dari antrian panjang dibengkel. Jadi kita akan memperoleh banyak hal yang bisa direncanakan lebih awal

    “Quality Tourism “ untuk Pariwisata Indonesia

    Get PDF
    Quality tourism masih belum dipahami seluruh stakeholder pariwisata. Masih banyak anggapan bahwa quality tourism hanya sebatas sarana & prasarana saja. Ini perlu dipahami bersama apa yang di maksud dengan quality tourism pengertian sampai ke turunan produk dan lainnya. Keselarasan pembangunan, regulasi, SDM, dan produk wisata membuat konsep quality tourism ini berkembang dan berjalan optimal

    STRATEGI PEMASARAN PT.PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH DALAM MENSOSIALISASIKAN LISTRIK PRABAYAR

    Get PDF
    Listrik prabayar merupakan cara baru bagi pelanggan PT PLN(Persero) untuk mengisi kuota listriknya dan mengelola sendiri jumlah pemakaian listrik sesuai dengan penggunaan listrik setiap bulannya. Sistem prabayar ini merupakan terobosan baru dari PT PLN(Persero) untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi pelanggan untuk mengontrol pemakaian listrik yang digunakan oleh pelanggan.Sistem listrik prabayar memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan peunggunaan listrik pasca bayar selama ini, dimana pelanggan tidak mengetahui berapa besar energi listrik yang telah digunakan kecuali pada saat melakukan pembayaran.Penerapan strategi pemasaran dalam mempromosikan listrik prabayar sangat dibutuhkan karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana carakerja listrik prabayar secara detail, tentunya dengan strategi pemasaran yang baik pesan akan tersampaikan kepada masyarakat dan memudahkan masyarakat untuk menggunakan listrik prabayar
    • …
    corecore