65 research outputs found

    Prototype Robot Pelayan di Restoran Cepat Saji

    Get PDF
    Abstract - On this day basic human needs are increasing. One example of this can be seen in terms of food, which until now has always been a major need. Fast food restaurants are in great demand by the public because cooking does not require a long time and so that many benefit from the presence of fast food restaurants. To improve service at fast food restaurants espesially for a waiter to efficient in providing food to customers we need research to be carried out on the design and implementation of robot servant prototypes in fast food restaurants automatically. This paper discusses the design and implementation of a prototype robot introduction of food at fast food restaurants automatically. The design begins with a prototype robot intended food delivery to customers in fast food restaurants. This robot moves with three wheels (2 front wheels are connected to the DC motor and the first freewheel that is behind) that moves through the track or line of trajectory to deliver food to the customer table. In addition, it is made also prototype restaurant accidentally in your own design and size that has been adjusted so as to simulate a fast-food restaurant. Prototype robot consists of several key components including the photodiode, push button switches, 3x4 matrix keypad, microcontroller AVR ATmega), DC motor driver and DC motor. The photodiode, push button switches and a 3x4 matrix keypad input (input) of the robotic system that will be processed by the microcontroller AVR ATmega 16 and will produce output (output) in the form of control of output devices such as motor driver DC. In this test, this robot can waiter function properly. For one time delivering food it takes 42 seconds to 1.13 minute. There was a time difference from the results of the trial due to a technical error from the robot while on the track.Keywords: ATmega16, Proportional Integral Derivative (PID), Photodiode Sensors, Robot WaiterAbstrak - Dewasa ini kebutuhan manusia setiap harinya semakin meningkat. Salah satu contohnya dapat dilihat dari segi pangan yang hingga saat ini selalu menjadi kebutuhan utama. Restoran cepat saji banyak diminati masyarakat karena kemudahannya, dan penyajiannya yang tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga banyak yang merasa diuntungkan dengan adanya restoran cepat saji. Untuk meningkatkan pelayanan di restoran cepat saji khususnya untuk mengefisiensikan pekerjaan pelayan restoran dalam mengantarkan makanan ke pelanggan, maka perlu dilaksanakan penelitian tentang perancangan dan implementasi prototype robot pelayan di restoran cepat saji secara otomatis. Perancangan ini diawali dengan membuat prototype robot pelayan yang ditujukan kepada pelanggan di restoran cepat saji. Robot ini bergerak dan berjalan menggunakan 3 roda (2 roda depan yang terhubung dengan motor DC dan 1 roda bebas yang berada di belakang) yang berjalan melalui track atau garis lintasan untuk mengantarkan makanan ke meja pelanggan. Selain itu dibuat juga prototype restoran yang sengaja di desain sendiri dan memiliki ukuran yang telah disesuaikan sehingga dapat mensimulasikan sebuah restoran cepat saji. Prototype robot ini terdiri dari beberapa komponen penting diantaranya adalah sensor photodiode, keypad matriks 3x4, mikrokontroler AVR ATmega 16, driver motor DC dan motor DC. Sensor photodiode, dan keypad matriks 3x4 merupakan masukan (input) dari sistem robot yang akan diproses oleh mikrokontroler AVR ATmega 16 dan nantinya akan menghasilkan keluaran (output) berupa pengendalian perangkat output seperti driver motor DC. Dalam pengujian, robot pelayan ini dapat bekerja dengan baik. Untuk satu kali mengantar makanan dibutuhkan waktu 42 detik sampai 1,13 menit. Terjadi perbedaan waktu dari hasil uji coba dikarenakan adanya kesalahan teknis dari robot ketika berada di lintasan.Kata Kunci : ATmega16, Proportional Integral Derivative (PID), Sensor fotodioda, Robot Pelaya

    MANAJEMEN STRATEGI DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA AKADEMIK MADRASAH MUALLIMIN

    Get PDF
    Academic culture that has not been implemented in accordance with the vision, mission and objectives of the madrasa includes students who are not present in the learning process because they play truant at class time, educators who also hold positions outside the madrasah as religious counselors, educators at the tsanawiyah madrasa levels, educators are not every day in school and only comes when they have class time, centralized administration in administration that doubles as an educator. This study aims to uncover the managerial strategies of madrasas in developing academic culture in accordance with the vision and mission of the institution. The method of research using descriptive qualitative intends to uncover the phenomena that occur in the muallimin madrasa. Data collection techniques with the study of interviews with the madrasa head, madrasa deputy head of the curriculum and educators, documentation studies relating to the academic culture of madrasas and madrasa environment observation. The results showed that; first, the vision and mission are formulated in accordance with national foundation and education guidelines; second, the strategic plan is divided into three namely short, medium and long; third, self-development includes three types, namely counseling, extracurricular and habituation; fourth, the foundation of organizational culture compilation namely socio-culture, juridical and Islamic; fifth, operational arrangements based on Islam, nationalism and culture

    Manajemen Jejaring Kerjasama Pondok Pesantren

    Get PDF
    This paper aims to uncover the management study of the pesantren cooperation network which discusses: (1) the pattern of internal cooperation between pesantren, and (2) the pattern of external cooperation of pesantren in pondok pesantren Al-Istiqomah. This study uses a qualitative method with a case study based on intrinsic design. Data collection was carried out using interviews, documentation, and participatory observation. The data that has been collected is tested for its truth, compatibility, and compatibility through the triangulation method and other sources. Then the data is compiled, analyzed, and integrated in each case study case, and compared with other data. Then conclusions can be drawn from the findings of this study that the Collaborative Management implemented at pondok pesantren Al-Istiqomah always cooperates with the government, donors and the community because it prioritizes in the field of education with the aim of assisting the development of school building infrastructure, maintenance and care of pondok pesantren. This was done so that the pondok pesantren Al-Istiqomah could develop and could support the learning facilities of the students

    SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN SPAREPART DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VB NET (STUDI KASUS DI PT. KENCANA GEMILANG MEDAN)

    Get PDF
    ABSTRAK Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memaksimalkan kinerja para petugas dalam melakukan pemrosesan data persediaan pada PT. Kencana Gemilang dengan menggunakan sistem komputerisasi. Dengan sistem baru ini maka mereka tidak memerlukan banyak waktu, biaya dan ruang karena semua dilakukan dengan komputerisasi, baik dalam hal penyimpanan dan pencarian data. Adapun sistem informasi yang akan dibangun didalam penulisan Tugas Akhir ini adalah Sistem Informasi Persediaan Spare part, yang dapat mengolah data-data yang akan disimpan di database. Adapun program yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah Visual Basic, dan phpMyAdmin. Hasil dari sistem yang dibangun diharapakan dapat memberikan solusi atau penyelesaian dengan permasalahan yang ada, dengan penyelesaian yang ada berarti menambah ilmu baru yang dituangkan kedalam penulisan yang mana dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Kata Kunci : Sistem Informasi Persediaan Spare par

    Manajemen Sarana dan Prasana Perspektif Al Quran dan Hadis

    Get PDF
    Makalah ini bertujuan untuk menguji nilai-nilai kontekstual dari pengelolaan fasilitas dan infrastruktur dari perspektif Al-Hadis dan Al Qur'an dalam hal komponen perencanaan, pemanfaatan, inventaris, dan pengawasan fasilitas dan infrastruktur. Jenis metode yang digunakan adalah metode interpretasi maudhu'i (tematik) yang mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an yang memiliki satu tujuan yang bersama-sama membahas judul / topik / sektor tertentu dan mendisiplinkan mereka sedapat mungkin sesuai dengan periode penurunan harmoni dengan penyebab - karena penurunan. Hasil pertama, konteks pengelolaan sarana dan prasarana dalam penafsiran surat kabar terkandung dalam penafsiran An-Nahl (16) ayat 68-69, yaitu memetakan konsep bangunan pembagian kerja dalam menyusun infrastruktur menjadi efektif dan tepat sasaran sehingga implementasinya sesuai dengan nilainya. Kedua, perencanaan interpretasi al-Hasyr (59) ayat 18 untuk setiap individu untuk merancang persiapan masa depan mereka sehingga apa yang akan dilakukan telah dirumuskan sebagai konsepsi realisasi kegiatan. Ketiga, pemanfaatan interpretasi An-Nahl (16) ayat 5-8 adalah agar setiap manusia dapat memaksimalkan setiap sumber daya potensial yang ada baik SDM maupun SDA seefektif dan seefisien mungkin sehingga potensi yang ada pada sumber daya tersebut dapat dimaksimalkan. Keempat, inventarisasi interpretasi atas surat Al-Baqarah (2) ayat 282 tentang urgensi pencatatan sebagai bukti konkret, faktual dan otentik dalam pelaporan sehingga dapat lebih mudah saat memeriksa dan menjadi data tekstual ketika ada pertanggungjawaban dari lembaga sekolah. Kelima, pengawasan interpretasi Al-Mujaadillah (58) ayat 7 surah adalah mutlak untuk menghindari penyimpangan baik dalam hal pelaporan, kinerja dan output

    Manajemen Pembinaan Akhlak Karimah Peserta Didik di Madrasah melalui Ekstrakurikuler: Penelitian di Madrasah Aliyah Negeri 2 Sumedang

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Lalu turun dalam tujuan dan standar kompetensi lulusan madrasah aliyah yaitu memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah. Dewasa ini di madrasah aliyah masih ada sebagian lulusan yang belum mencerminkan akhlak karimah seperti tawuran, berkata kasar, dan prilaku tidak terpuji lainnya. Ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplements dan complements) yang menjadi media penghubung dalam proses pembinaan akhlak karimah peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan manajemen pembinaan akhlak karimah peserta didik melalui ekstrakurikuler meliputi; profil peserta didik dan ekstrakurikuler MAN 2 Sumedang, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembinaan akhlak karimah, upaya madrasah dalam meningkatkan pembinaan akhlak karimah serta hasil pembinaan akhlak karimah peserta didik melalui ekstrakurikuler di MAN 2 Sumedang. Dalam proses pendidikan, aktualisasi akhlak karimah menjadi sesuatu yang sangat penting. Hal tersebut dilakukan dengan pembinaan peserta didik melalui ekstrakurikuler. Jenis-jenis ekstrakurikuler di madrasah aliyah yaitu: krida; meliputi meliputi Kepramukaan, Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka); Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya; Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, teater, keagamaan, atau jenis lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Peneliti mendeskripsikan temuan-temuan dari fenomena yang terjadi di lapangan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Sumber data utama adalah Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan sebagai key informant. Dilanjutkan dengan snow ball proccess yaitu kepala madrasah, kepala madrasah bidang kurikulum, pembina ekstrakurikuler, dan peserta didik. Keabsahan data dilakukan dengan derajat kepercayaan meliputi perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pemeriksaan sejawat melalui diskusi, kecukupan referensi, analisis kasus negatif, pengecekan anggota, keteralihan, kebergantungan dan kepastian. Dari hasil penelitian ini data yang ditemukan di MAN 2 Sumedang dapat disimpulkan bahwa; Profil peserta didik berjumlah 505 orang dan 19 ekstrakurikuler; Tahap perencanaan pembinaan akhlak karimah dilakukan oleh kepala madrasah dan bidang kesiswaan pada awal semester akademik melalui musyawarah bersama seluruh stake holder yang ikut terlibat dalam pembinaan dengan menyusun program dan materi mengacu pada visi, misi, tujuan madrasah; Tahap pelaksanaan pembinaan akhlak karimah dilakukan oleh pembina dan pelatih ekstrakurikuler dengan menggunakan metode pembiasaan dan keteladanan, jadwal kegiatan senin s.d jumat pada sore selepas jam pelajaran bertempat di madrasah, teknis kegiatan meliputi pelatihan dan pembekalan materi; Tahap evaluasi pembinaan akhlak karimah dilakukan kepala madrasah, bidang kesiswaan dan pembina melalui musyawarah bersama setiap satu bulan sekali dengan pelaporan tertulis; Upaya dalam meningkatkan pembinaan akhlak karimah dengan menyisipkan sesi keagamaan dalam setiap ekstrakurikuler dan mengembangkan jejaring kerja pembina untuk bertukar informasi antar ekstrakurikuler; Hasil pembinaan akhlak karimah peserta didik Nilai-nilai Akhlak Karimah, bersaing secara sehat, menjaga nama baik lembaga, tepat waktu, taat kepada tuntunan allah dan rasul, bersemangat juang tinggi, pantang menyerah, toleransi, cermat, disiplin, tanggung jawab, kasih sayang, gotong royong, kesetia kawanan, saling menghormati, sopan santun, jujur dan adil

    PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA PENDIDIK DI SMA ASY SYAFI’IYAH KRUI PESISIR BARAT

    Get PDF
    ABSTRAK Pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu alternatif yang seyogyanya dapat menjadi jalan keluar dari berbagai persoalan yang timbul terkait tentang tenaga pendidik dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti seminar-seminar, workshop, pendidikan latihan yang diadakan oleh pendidikan nasional, ataupun dilaksanakan secara mandiri oleh lembaga pendidikan tersebut karna mengingat begitu pesatnya perkembangan di berbagai lini kehidupan khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era revolusi 4.0, sehingga mengharuskan tenaga pendidik meningkatkan keahliannya baik itu keahlian yang bersifat teknis serta keahlian konseptual dan manajerial. Namun sejalan dengan hal tersebut dalam pelaksanaanya pun harus dipersiapkan dengan baik agar dalam pelaksanaanya mampu tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan dimulai dari tahapan analisis kebutuhan, metode pelatihan dan pengembangan sampai dengan evaluasi dari pelaksanaan pelatihan dan pengembangan tersebut. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan pelatihan dan pengembangan tenaga pendidik di SMA Asy Syafi’iyah Krui. Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif Kualitatif yang menggambarkan bagaimana tahapan pelatihan dan pengembangan tenaga pendidik di SMA Asy Syafi'iyah Krui Pesisir Barat dari hasil pengumpulan data melalui wawancara dan didukung dengan data dokumentasi dan observasi, uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data,dan penarikan data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa SMA Asy Syafi’iyah Krui dalam menganalisis kebutuh pelatihan dan pengembangan dikatakan cukup baik dengan menganalisa dua aspek penting untuk menetapkan prioritas pelatihan dan pengembangan yang pertama yaitu melihat urgensi pekerjaanya dengan mempertimbangkan bagaimana mendesaknya suatu pekerjaan yang ditela’ah melalui analisis jabatan, atau adanya kebijakan-kebijakan tertentu. Kemudian pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan di SMA Asy Syafi’iyah Krui Pesisir Barat ada dua metode dalam pelaksanaanya yang pertama iii menggunakan metode On job training dan yang kedua menggunakan metode Off the job training. Dan dalam melaksanakan evaluasi pelatihan dan pengembangan di SMA Asy Syafi’iyah peneliti menemukan bahwa ada dua kategori yang di evaluasi yang pertama adalah penyelenggara pelatihan dan pengembangan dan yang kedua adalah peserta pelatihan dan pengembangan. Sebagai bahan masukan untuk sekolah SMA Asy Asy Syafi’iyah Krui peneliti merekomendasikan dalam pelaksanaan pelatihan dan pengembangan sebaiknya dilaksanakan secara kontinu baik itu enam bulan sekali atau ataupun setiap satu tahun dengan betul-betul memperhatikan isi dari program pelatihan dan pengembangan yang akan dilaksanakan. Kata Kunci : Pelatihan dan Pengembangan, Tenaga Pendidik iv ABSTRACT Training is an alternative that should be a way out of various problems that arise related to teacher performance by organizing various activities such as seminars, workshops, training education held by national education, or carried out independently by these educational institutions because remember so rapid developments in various lines of life, especially science, and technology in the revolution era 4.0, so that it requires teachers to improve their skills both technical skills as well as conceptual and managerial skills. However, in line with this, the implementation must also be well prepared so that the implementation can be achieved under the desired objectives starting from the stages of needs analysis, training, and development methods up to the evaluation of the implementation of the training and development. This study aims to determine the stages of training and development in improving teacher performance at SMA Asy Syafi'iyah Krui. This study uses a qualitative descriptive type which describes the stages of training and development of teacher performance at SMA Asy Syafi'iyah Krui Pesisir Barat from the results of data collection through interviews and supported by documentation and observation data, data validity testing is carried out by source triangulation. data analysis in this study using data reduction, data presentation, and data withdrawal. The results of this study indicate that Asy Syafi'iyah Krui Senior High School in analyzing training and development needs is said to be quite good by analyzing two important aspects for setting training and development priorities. The first is seeing the urgency of the job by considering how urgent the job is which is examined through job analysis. , or the existence of certain policies. Then the implementation of the training and development program at SMA Asy Syafi'iyah Krui West Coast, there are two methods of its implementation, the first uses the On job training method and the second uses the Off the job training method. And in carrying out training and development evaluations at Asy Syafi'iyah High School the researcher found that two categories were evaluated, the first being v training and development organizers and the second being training and development participants Keywords: Training and Development,Teache

    MANAJEMEN PROGRAM PEMBINAAN AKHLAK KARIMAH PESERTA DIDIK MELALUI EKSTRAKURIKULER

    Get PDF
    Dewan pembina belum seluruhnya merumuskan program pembinaan hingga ke indikator capaian ekstrakurikuler, pelaksanaan pertemuan pembinaan yang kurang maksimal, belum terjalinnya koordinasi antar pembina terkait agenda ekstrakurikuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap proses-proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan hasil pembinaan akhlak jariah peserta didik melalui ekstrakurikuler di Madrasah Aliyah Negeri 2 Sumedang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan; pertama, perencanaan dilakukan pada rapat umum musyawarah awal tahun akademik meliputi perumusan agenda kegiatan, kompetensi capaian ekstrakurikuler, anggaran; kedua, pelaksanaan pembinaan peserta didik dalam menanamkan nilai-nilai akhlak karimah melalui motivasi, memberikan contoh/keteladanan dalam bersikap dan sharing antar anggota; ketiga, evaluasi secara keseluruhan dilaksanakan pada rapat musyawarah akhir semester dengan seluruh sivitas akademik. Penilaian dilakukan melalui tingkah laku sehari-hari dan laporan dari orang tua wali; keempat, hasil dari pembinaan yaitu: persaingan yang sehat, menjaga nama baik lembaga, tepat waktu, taat kepada tuntunan Allah dan Rasul, bersemangat juang tinggi, pantang menyerah, toleransi, cermat, teliti, objektif, disiplin, tanggung jawab, kasih sayang, gotong royong, kesetia kawanan, saling menghormati, sopan santun, jujur dan adil

    Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Pendidik dalam Pembelajaran melalui Supervisi Akademik

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah yang tepat dalam melaksanakan supervisi akademik sehingga mampu meningkatkan kompetensi pedagogik guru terutama dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan.Penelitian dilakukan dengan dua siklus. Pada setiap siklus memiliki perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang berbeda-beda. Subyek penelitian kepala madrasah dan pendidik. Kepala madrasah dengan tindakan supervisi akademiknya, sedangkan pendidikMAS Darussalam Sumedang sebagai obyek sekaligus subyek dalam pemberian perlakuan supervisi akademik. Teknik pengumpulan data melalui supervisi kelas dengan tahapan mensupervisi guru dalam proses pembelajaran dan pengamatan pembelajaran di kelas, untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang berhubungan dengan penelitian terutama pada waktu proses pembelajaran berlangsung.Teknik analisa data yang menjadi pedoman pengolahan data dengan menggunakan prosentase (%) pencapaian dengan konstanta 100. Dan untuk melihat interpertasi dengan menggunakan kriteria interpertasi skor untuk memperkuat penafsiran dalam kesimpulan sebagai berikut: 80% - 100% (Baik Sekali), 66% - 79% ( Baik), 56% - 65% (Cukup), dan 40% - 55% (Kurang).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran mengalami peningkatan prosentase pada tiap tahapannya, dari siklus I mencapai rata-rata 63% (cukup) dan pada siklus II mencapai rata-rata 68% (baik). Terdapat peningkatan kemampuan guru sebesar 5% dari siklus I. Secara rinci terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kondisi awal madrasah bila dibandingkan dengan keadaan akhir pada siklus II. Ketepatan guru masuk ke dalam kelas meningkat 48%, pemanfaatan media belajar meningkat 32%, metode variatif meningkat 31%, dan strategi belajar meningkat 36%
    • …
    corecore