224 research outputs found

    PENGARUH PENERAPAN PRE-REQUISITE PROGRAM DAN IMPLEMENTASI HACCP TERHADAP JAMINAN KEAMANAN MAKANAN DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE

    Get PDF
    Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah penerapan Pre-Requisite Program dan implementasi HACCP yang masih belum berjalan secara maksimal di Aston Braga Hotel & Residence Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan Pre-Requisite Program dan implementasi HACCP terhadap jaminan keamanan makanan di ABHR Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif, teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh, yaitu menggunakan semua anggota populasi pekerja dibagian Food & Beverage Product dan Steward sebanyak 37 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier ganda. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa penerapan Pre-Requisite Program dan implementasi HACCP berpengaruh positif terhadap jaminan keamanan makanan sebesar 89,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Penerapan Pre-Requisite Program dan implementasi HACCP adalah sebuah sistem manajemen keamanan makanan yang harus diterapkan dan dilaksanakan di kitchen Aston Braga Hotel & Residence Bandung dan dipantau oleh badan berwenang atau tim audit melalui penyediaan alat bantu dan sasaran pemantauan agar upaya perlindungan jaminan keamanan makanan berjalan efektif. Untuk itu perlu diberikan pelatihan kepada seluruh pekerja di bagian Food & Beverage Product, Steward, Purchasing, Receiving, Storing dan seluruh anggota tim HACCP yang dibentuk. The issues that examined in this research are application of Pre-Requisite Program and HACCP implementation that still not running optimally at Aston Braga Hotel & Residence Bandung. The research has a purpose to identify how the influence of PRP application and HACCP implementation toward food safety assurance at ABHR Bandung. The research methods applied in this research is descriptive method and verification, sample are choosen using saturate sampling that use all population members in Food & Beverage Product and Steward section as much as 37 respondent. Data analysis technique in this research is multiple linear regressions. The result of this research proves that Pre-Requisite Program application and HACCP implementation has a positive influence toward food safety assurance amounted 89,8% while the rest are influenced by the other factors which are not investigated by the author. The Pre-Requisite Program application and HACCP implementation are food safety management system that have to be applied at Aston Braga Hotel & Residence kitchen and monitored by competent authorities or audit team through the provision of tools and monitoring targets in order to safeguard food safety assurance is effectively. Therefore, training to all workers in section of F&B Product, Steward, Purchasing, Receiving, Storing and all members of HACCP team are needed to be given

    HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RSUD DR. M. ZEIN PAINAN KAB. PESISIR SELATAN PERIODE TAHUN 2014 -2016

    Get PDF
    ABSTRAK Latar Belakang dan Tujuan Penelitian Angka kematian dijadikan salah satu indikator keberhasilan sistem pelayanan kesehatan suatu negara, salah satunya Angka Kematian Ibu (AKI). Abortus yaitu pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Di RSUD Dr. Muhammad Zein Painan kejadian abortus masih terus meningkat dari tahun 2014- 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan kejadian abortus di RSUD Dr. M Zein Painan Periode tahun 2014- 2016 Metode Penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional, dilakukan di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Muhammad Zein Painan Kabupaten Pesisir Selatan dari bulan Januari 2017 sampai Januari 2018. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh data ibu hamil yang mengalami abortus di ruang rawat inap obstetri ginekologi RSUD Dr. M. Zein painan tahun 2014-2016 sebanyak 140 orang. Pengumpulan data diambil dari rekam medis pasien. Analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil Hasil penelitian menunjukkan 79,3% responden mengalami abortus inkomplit. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara umur (p= 0,026), tidak terdapat hubungan pendidikan (p= 0,228), pekerjaan (p= 0,800), paritas (p= 1,000) dan riwayat abortus (p= 0,361) dengan kejadian abortus di RSUD. Dr. M. Zein Painan tahun 2014 - 2016. Kesimpulan Terdapat hubungan antara umur ibu dengan kejadian abortus dan tidak terdapat hubungan antara pendidikan, pekerjaan, paritas dan riwayat abortus dengan kejadian abortus. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan edukasi kepada ibu maupun suami tentang pentingnya pendidikan kesehatan, komplikasi selama hamil dan melakukan pemeriksaan kehamilan. Daftar Pustaka : 56 (2003 - 2017) Kata Kunci : Abortus, abortus inkomplit, umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, riwayat abortus

    Optimalisasi Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery-Inquiry untuk Meningkatkan Kreativitas di Madrasah Ibtidaiyah

    Full text link
    Pendidikan dalam jangka panjang adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut. Saat ini pengembangan Kurikulum 2013 sudah memasuki tahap implementasi. Pendekatan Saintifik adalah salah satu cara dalam mencapai tujuan kurikulum 2013. Pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk mempercepat pemahaman dan keterampilan peserta didik dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut. Tetapi masih banyak ditemukan proses pembelajaran belum menjadi sarana untuk memberdayakan keterampilan berpikir kreatif peserta didik karena masih bersifat teacher centered, sehingga guru mendominasi di kelas. Rendahnya berpikir kreatif peserta didik ditunjukkan dengan jawaban yang diberikan terpaku pada jawaban-jawaban yang ada di buku sehingga peserta didik hanya menghafalkan jawaban di buku dan kurang memahami makna jawaban yang di sebutkan. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang tepat. Sejalan dengan itu, model pembelajaran discovery-inquiry merupakan model yang cocok diterapkan dalam pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah

    KAJIAN KADAR SENYAWA BENZOAT PADA BERBAGAI KECAP MANIS YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL KOTA SEMARANG

    No full text
    Salah satu produk olahan yang menggunakan pengawet asam benzoat adalah kecap. Asam benzoat sering digunakan sebagai bahan pengawet pada produk kecap agar waktu simpan produk lebih lama. Penggunaan pengawet yang berlebihan dapat berdampak pada kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengawet makanan jenis senyawa benzoat pada berbagai kecap manis yang dijual di pasar tradisional di wilayah Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 54 pasar. Sampel diambil dari 8 pasar tradisional wilayah di kota Semarang diantaranya Pasar Mrican, Pasar Gayamsari, Pasar Pedurungan, Pasar Langgar, Pasar Sampangan, Pasar Jerakah, Pasar Mangkang dan Pasar Jatingaleh dengan jumlah seluruhnya 18 sampel kecap manis. Hasil nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi kadar benzoat pada kecap manis adalah 0, 2.499,7 mg/kg, 289,122 mg/kg, dan 571,6787 mg/kg. Simpulan dari 18 sampel kecap manis terdapat 1 (5,56%) dari 18 kecap manis yang berada di atas Nilai Ambang Batas (NAB). Sedangkan 17 sampel (94,44%) masih di bawah ketetapan NAB yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722 tahun 1988 tentang Bahan Tambahan Pangan yaitu sebesar 600 mg/kg. Kata Kunci: kecap manis , asam benzoat , pasar tradisiona

    HOW LECTURERS CONSTRUCT INTERACTIVE AND COMMUNICATIVE ACTIVITIES IN "ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSES" CLASSROOMS

    Get PDF
    English Lecturers are responsible for designing various teaching approaches, instruction, and efficient classroom management procedures to promote a productive atmosphere and interactive classroom experience for all, especially in English for Specific Purpose (ESP) classes. Therefore, this study aimed to explore by what methods lecturers construct interactive speaking activities in English for Specific Purpose (ESP) classes. This study used qualitative design through a case study approach. It was conducted in Politeknik Negeri Media Kreatif, Makassar Indonesia. Ten students of the Publishing study program participated in this study. First, the researcher collected the data from observations, focused group discussions, document analysis, and photographs or videos. The data were then analyzed in six stages: preparing raw data, organizing and preparing data for analysis, reading and coding data (themes or descriptions) by hand or a computer, and connecting the theme/description. The last was interpreting the meaning of the theme/description. The finding shows lecturers constructed interactive speaking activities by starting with asking the students challenging in learning English and what the students hoped in ESP for publishing course. Then the lecturer covered the ESP materials by designing various communicative and interactive activities that were categorized into three primary activities: individual presentation, paired oral performances, and group speaking practice. These activities developed the students' motivation, self-confidence, and English communicative competence.  English Lecturers are responsible for designing various teaching approaches, instruction, and efficient classroom management procedures to promote a productive atmosphere and interactive classroom experience for all, especially in English for Specific Purpose (ESP) classes. Therefore, this study aimed to explore by what methods lecturers construct interactive speaking activities in English for Specific Purpose (ESP) classes. This study used qualitative design through a case study approach. It was conducted in Politeknik Negeri Media Kreatif, Makassar Indonesia. Ten students of the Publishing study program participated in this study. First, the researcher collected the data from observations, focused group discussions, document analysis, and photographs or videos. The data were then analyzed in six stages: preparing raw data, organizing and preparing data for analysis, reading and coding data (themes or descriptions) by hand or a computer, and connecting the theme/description. The last was interpreting the meaning of the theme/description. The finding shows lecturers constructed interactive speaking activities by starting with asking the students challenging in learning English and what the students hoped in ESP for publishing course. Then the lecturer covered the ESP materials by designing various communicative and interactive activities that were categorized into three primary activities: individual presentation, paired oral performances, and group speaking practice. These activities developed the students' motivation, self-confidence, and English communicative competence. &nbsp

    EXPLORING INTERCULTURAL VALUES FROM THE PERSPECTIVE OF WESTERN-ASIAN WAY OF LIFE -A STUDY OF LILTING FILM-

    Get PDF
    People are not born with the genetic imprint of particular culture because it is the set of knowledge and behavior and the interpretation of both as habits acquired and learned by the members of society through interaction and socialization by using different media such as film.  Lilting is a film that presents the issue of cultural value. It is a British drama that cultivate a vibrant dynamic between Western way of life and Asian stories. This qualitative descriptive research focused on the exploration of intercultural values from the perspective of Western-Asian Way of Life to find out the differences among British, Chinese and Indonesian culture. Data were obtained from audio visual material of lilting film and other documents, e.g. newspaper and journal about lilting film. The techniques of data analysis were done by watching, writing some notes, data reduction, data display, and drawing conclusion. The result shows that lilting contains some cultural knowledge especially the difference of western and Asian way of life, language used by England and China, cultural biases (ethnocentric, stereotype, discrimination and prejudice), people’s perception about homosexual, the way people look at kissing in public place, the way to offer food, the way people speak up in direct conversation, the process of assimilation and acculturation to a new culture, the function of a professional translator, and the most important lesson of how difficult to communicate when we do not have little bit knowledge and information of other language and culture

    Pembuatan Operator Training Simulator Unit Smelter pada Pabrik Pemurnian Tembaga Menggunakan Fasilitas Pemrograman Function Block Distributed Control System

    Get PDF
    Operator Training Simulator merupakan media yang tepat untuk melatih para operator baru mengenai proses lapangan agar para operator dapat menjadi handal dan tanggap dalam menghadapi kondisi lapangan tanpa harus mempelajari langsung ke pabrik sehingga dapat menghemat waktu dan biaya. Pada penelitian ini, dibangun simulator proses berdasarkan kondisi sebenarnya pada unit smelter (tanur S, tanur CL, dan tanur C) di pabrik pemurnian tembaga.Simulator dibangun menggunakan fasilitas simulasi DCS Centum CS3000 Yokogawa dengan dasar persamaan kesetimbangan energi dan massa yang menghasilkan persamaan dinamika perubahan temperatur dan massa. Persamaan dinamik sistem ini kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk gambar skema, grafik dan angka yang dapat memudahkan operator dalam mempelajari proses.Berdasarkan simulasi dan validasi yang dilakukan berdasarkan data lapangan, didapatkan bahwa untuk kondisi tunak lelehan tanur S memiliki error 2, 68% dan blister tanur CL memiliki error 5, 83% terhadap sistem lapangan. Sedangkan untuk kondisi startup lelehan, tanur S memiliki error 18,83%, tanur CL memiliki error 17,59%, dan tanur C memiliki error 20,09% terhadap kondisi lapangan.Nilai error ini disebabkan oleh kekurangakuratan pendekatan model pada sistem lapangan akibat data lapangan yang terlalu sedikit dan tidak mencapai kondisi tunak. Selain itu, kondisi startup lapangan yang tidak ideal juga mempengaruhi keakuratan validasiKata kunci: Operator Training Simulator, smelter, pemurnian tembaga, massa, energi, DC

    Listening-based Communicative Instructional Approach at the Indonesian Gigantic Immersive Environment

    Get PDF
    Abstract: Creative Innovation in teaching critically influences students' success. This paper investigates teachers' teaching methods in an Indonesian gigantic English immersive Environment. The qualitative study, which involved eight participants, was conducted in a "let's speak class" at Mr. Pepsi Upgrade, Kampung Inggris Pare, Kediri. Data were gained from classroom observation, interviews, photos, and documents. They were analyzed in six stages, from preparing the data to interpreting the description meaning. Findings promote that teachers teach using technology, like a listening-based communicative instructional approach (L-CIA mode). Six phases were trained, from giving ice breaking to singing together. It stimulates the students' speaking skills.Abstrak: Inovasi Kreatif dalam mengajar sangat mempengaruhi keberhasilan siswa. Artikel ini menginvestigasi metode pengajaran guru dalam Lingkungan imersif Inggris yang sangat besar di Indonesia. Kajian kualitatif yang melibatkan delapan partisipan ini dilakukan dalam sebuah "kelas ayo berbicara" di Mr. Pepsi Upgrade, Kampung Inggris Pare, Kediri. Data diperoleh dari observasi kelas, wawancara, foto, dan dokumen. Mereka dianalisis dalam enam tahap, mulai dari menyiapkan data hingga menafsirkan makna deskripsi. Temuan mempromosikan bahwa guru mengajar menggunakan teknologi, seperti pendekatan pembelajaran komunikatif berbasis mendengarkan (mode L-CIA). Enam fase dilatih, mulai dari ice breaking hingga bernyanyi bersama. Ini merangsang keterampilan berbicara siswa

    INVESTIGATING IMMERSIVE ENVIRONMENT'S CONTRIBUTING FACTORS FOR LEARNERS' METACOGNITIVE STRATEGIES IN AN INDONESIAN ENGLISH VILLAGE

    Get PDF
    This paper investigated the immersive environment's contributing factors in developing learners' metacognitive learning strategies in an Indonesian English village. This study applied qualitative design through an ethnographic approach involving 14 participants from six English-speaking courses in “Kampung Inggris Pare,” Indonesia. Data were collected from observation, interviews, and photographs, then analyzed in six stages: preparing raw data, organizing data for analysis, reading all the data, coding data, communicating the theme/description, and interpreting the meaning. The results indicated that the English village accommodates establishing the Authentic Immersion Environment, English Camps, and exciting classroom activities. The elements assisted the learners in centering, planning, arranging, monitoring, and evaluating their learning while studying and staying for some months in this environment. This study promotes three elements of an English village-based immersion environment and presents how their role commits to developing learners' metacognitive learning strategies in learning English. Abstrak: Makalah ini menyelidiki faktor-faktor pendukung lingkungan imersif dalam mengembangkan strategi pembelajaran metakognitif siswa di kampung bahasa Inggris Indonesia. Penelitian ini menerapkan desain kualitatif melalui pendekatan etnografi yang melibatkan 14 responden dari enam kursus berbahasa Inggris di “Kampung Inggris Pare,” Indonesia. Data dikumpulkan dari observasi, wawancara, dan foto, kemudian dianalisis dalam enam tahap: menyiapkan data mentah, mengorganisir data untuk analisis, membaca semua data, mengkodekan data, mengkomunikasikan tema/deskripsi, dan menafsirkan makna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kampung Inggris mengakomodasi pembentukan Authentic Immersion Environment, English Camps, dan kegiatan kelas yang menyenangkan. Unsur-unsur tersebut membantu siswa dalam memusatkan, merencanakan, mengatur, memantau, dan mengevaluasi pembelajaran mereka selama belajar dan tinggal beberapa bulan di lingkungan tersebut. Penelitian ini mempromosikan tiga element lingkungan imersi berbasis kampung bahasa Inggris dan menyajikan bagaimana peran mereka berkomitmen untuk mengembangkan strategi pembelajaran metakognitif siswa dalam belajar bahasa Inggris

    Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E pada Materi Fluida Statis Siswa Kelas X SMA

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1) Keterampilan proses sains siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Learning Cycle 5E, (2) Hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Tuban sesudah diterapkannya model pembelajaran Learning Cycle 5E. (3) Respons siswa terhadap proses pembelajaran. Metode penelitian yang adalah pre-experiment dengan one group pre test post test design. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 6 SMAN 1 Tuban. Data yang diperoleh adalah adalah hasil pretest dan posttest kompetensi keterampilan, pengetahuan dan sikap ilmiah siswa. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan statistik uji-t. Berdasarkan hasil pengamatan delapan aspek keterampilan proses sains, didapatkan hasil kompetensi keterampilan dengan nilai posttest yang lebih tinggi daripada nilai pretest.  Pada kompetensi pengetahuan, berdasarkan analisis uji-t dapat disimpulkan adanya perbedaan signifikan antara nilai pretest dan posttest dengan rata-rata nilai posttest kelas yang lebih tinggi. Kompetensi sikap, nilai akhir rata-rata kelas terdapat pada kategori sangat baik. Model Learning Cycle 5E mendapatkan respons paling positif dengan pernyataan pembelajaran yang bermanfaat dalam pemahaman materi Fisika dengan metode lebih menyenangkan.   Kata kunci : Learning Cycle 5E, keterampilan proses sains, hasil belajar dan Fluida Statis   Abstract This study aims to identify and describe: (1) science process skills of students before and after the implementation of the 5E Learning Cycle model in the subject matter of Fluid Static, (2) Student’s learning outcomes after the implementation of the 5E Learning Cycle model in Static Fluid subject matter. (3) The response of students to the learning process using 5E Learning Cycle model. The research method is a pre-designed experiment with one group pre test post test design. The subjects in this study were students of class X MIPA 6 SMAN 1 Tuban. The data obtained are the result of pretest and posttest for learning outcomes in knowledge, science process skills and attitude of students. Furthermore, the data were analyzed by t-test statistics. Based on observations of eight aspects of science process skills, there is differences in the results obtained for science process skills competence from the pretest scores, the first meeting, the second to the third, with ​higher values for posttest than pretest. In the knowledge competence learning outcomes, based on t-test analysis we can conclude there is a significant difference between pretest and posttest results with higher grade for posttest than the pretest. Attitudes competence learning outcomes, the final value of learning outcomes is in the excellent category. 5E Learning Cycle Model got a positive response from the respondents with the statement that learning is beneficial in understanding Physics with a more interesting method gets the better response.   Keywords: Learning Cycle 5E, science process skills, learning outcomes, Fluid Stati
    • …
    corecore