76 research outputs found
Asuhan Keperawatan Pada Sdr. Y Dengan Gangguan Perilaku Kekerasan Di Ruang Amarta Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
Latar Belakang: Dampak perkembangan jaman dan pengembangan dewasa ini
juga menjadi faktor peningkatan permasalahan kesehatan yang ada, menjadikan
banyaknya masalah kesehatan fisik juga masalah kesehatan mental atau spiritual.
Dengan semakin berkembangnya kehidupan modernisasi disemua bidang
kehidupan, menimbulkan gejolak sosial yang cukup terasa dalam kehidupan
manusia. Terjadinya perang, konflik dan lilitan ekonomi berkepanjangan salah
satu penyebab yang menimbulkan stress, depresi dan berbagai gangguan
kesehatan jiwa.
Tujuan: Mendapatkan gambaran, mengambil keputusan untuk menerapkan
asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa sesuai dengan masalah utama
gangguan perilaku kekerasan meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan
evaluasi keperawatan.
Hasil: Setelah dilakukan pengkajian selama tiga hari, diagnosa keperawatan yang
muncul pada . Sdr. Y adalah risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
berhubungan dengan perilaku kekerasan. Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 3 x pertemuan sesuai rencana tindakan keperawatan didapatkan klien
dapat membina hubungan saling percaya, klien mampu menyebutkan penyebab
perilaku kekerasan, klien mampu menyebutkan akibat perilaku kekerasan, klien
mampu mendemonstrasikan cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan
dan klien dapat minum obat dengan benar.
Kesimpulan: Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan
perilaku kekerasan membina hubungan saling percaya dapat menciptakan suasana
terapeutik dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan, sehingga klien
menjadi nyaman. Kehadiran keluarga sangat diperlukan dalam memberikan data
yang diperlukan dan membina kerjasama dalam memberi perawatan pada klien
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY (KEYAKINAN DIRI) DENGAN KNOWLEDGE SHARING (BERBAGI PENGETAHUAN) KARYAWAN PT ANGKASA CITRA SARANA CATERING SERVICE DI TANGERANG
ABSTRACT
AJI SEPTIAN PRATAMA. RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE SHARING
AND SELF-EFFICACY IN PT ANGKASA CITRA SARANA CATERINGSERVICE.
Thesis, Jakarta Economics Education Studies Program, Concentration of Education Administrative Offices, Department of Economics and Administration, Faculty of Economics, State University of Jakarta, December 2011.
This study aims to get the data / facts right (valid, correct and valid) and trustworthy
(reliable) about how far the relationship between self-efficacy with the relationship between knowledge sharing at PT Angkasa Citra Sarana Catering Service. The study was conducted over three months starting in October until the month of november 2011. The research method used is survey method with the correlational approach. The study population was all employees of PT Angkasa Citra Sarana Catering Service 960 people, and affordable population of this study is an employee who was in the administration, amounting to 160 Employees. Samples are used as much as 110 employees by using proportional random technique.
To capture the data variable X (self-efficacy) and Y variable data (knowledge
sharing) instrument used was a questionnaire form. Prior to use, tested the validity of
construct (Construct Validity) through the validation process of calculating the
correlation coefficient score points with a total score and reliability testing with
Cronbach alpha formula. The results of the reliability of the instrument variable X (selfefficacy)
of 0.723. While the results of the reliability of the instrument variable Y (knowledge sharing) of 0.719.
Test requirements analysis is performed by finding the regression equation
obtained is Y = 49.04 + 0.645 X. The results of normality test lilliefors produce L Lcount = 0.062 hereas for n = 110 at the 0.05 level is 0.083. Because L the variables X and Y are normally distributed.
To significant test F count regression obtained (51.92)> F (3.93) this proves that the regression mean. While the test kelinearan produce F count tabel count (1.27) <F (1.70), this means that used linear regression models. Test the product moment correlation coefficient r yield of 0.570. Then proceed with the tests of significance coefficient by using t test The results obtained are thitung (7.21) while the T xy on dk = n-2 = 108 and significance level 0.05 is 1.67,
meaning t count > t table .
The calculation of the coefficient of determination yield r Table xy 2 Table = (0.570) 2 = 0.32 this
shows that 32.47% of variance is determined by the Self Knowledge Sharing efficacy.
The conclusion of this study is that there is a positive relationship between self-efficacy
with knowledge sharing in PT Angkasa Citra Sarana Catering Service
Peran Panti Asuhan Mandhanisiwi Pku Muhammadiyah Purbalingga Dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Anak Asuh
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Panti Asuhan Mandhanisiwi PKU Muhammadiyah Purbalingga dalam Pembentukan akhlakul karimah anak asuh. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala panti asuhan Mandhanisiwi, anak asuh panti asuhan, dan warga sekitar panti asuhan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam analisis yang dilakukan Peran Panti Asuhan Mandhanisiwi PKU Muhammadiyah Purbalingga dalam Pembentukan Akhlakuk Karimah Anak Asuh sudah di katakan cukup baik karena pihak panti asuhan telah mengikutsertakan anak asuh panti asuhan dalam kegiatan-kegiatan pembinaan keagamaan, kesenian dan keterampilan. Faktor pendukung yang dihadapi dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Anak asuh yaitu tersedianya asrama yang representatif, ustad/pengasuh yang memadai, anak asuh yang memiliki minat tinggi dalam pelaksanaan proses pembinaan, serta proses pelaksanaan pembinaan akhlak dan perkembangan tingkah anak selalu di pantau secara khusus oleh yayasan bersama pengurus. Adapun faktor penghambat yang dihadapi dalam pembentukan Akhlakul Karimah yaitu, minimnya ustad/pengasuh dan kurang sepurnanya kerja sama antar pihak yayasan dan pengurus, dan jadwal kegiatan pembinaan anak asuh yang di Panti Asuhan Mandhanisiwi PKU Muhammadiyah Purbalingga belum tertata rapi
Kandungan Gizi, Kesukaan, dan Warna Biskuit Subtitusi Tepung Pisang dan Kecambah Kedelai
Latar Belakang: Terdapat perubahan permasalahan gizi anak usia sekolah dari gizi kurang menjadi gizi lebih yang terkait tingginya konsumsi jajanan di sekolah (2007-2013). Jajanan umunya tinggi kalori (lemak dan karbohidrat) namun kurang kandungan protein. Anak usia sekolah membutuhkan makanan jajanan untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi seimbang agar dapat menunjang aktivitas dan prestasi belajar. Kecambah kedelai kaya kandungan protein dan pisang susu memiliki rasa enak dan aroma harum sehingga dapat disukai anak sekolah.
Tujuan: Menganalisis kandungan zat gizi, kesukaan, dan warna biskuit subtitusi tepung komposit kecambah kedelai dan pisang susu.
Metode : Penelitian dengan rancangan acak lengkap 1 faktor yaitu lima variasi dengan presentase subtitusi (terigu dan komposit) masing-masing B0 (100%, 0%), B1 (75%, 25%), B2 (50%, 50%), B3 (25%, 75%), dan B4 (0%, 100%). Analisis zat gizi dengan metode Proksimat. Analisis warna menggunakan alat Chromameter. Uji tingkat kesukaan meliputi parameter warna, aroma, tekstur, dan rasa.
Hasil: Satu takaran saji 50g biskuit B0, B1, B2, B3, B4 secara berurutan mengandung 224,87; 225,78; 223,40; 220,66; 224,40 kkal energi, 5,15; 7,82; 8,54; 9,51; 11,18g protein, 6,19; 6,46; 6,13; 5,71; 6,15g lemak, 37,14; 34,09; 33,53; 32,82; 31,10g karbohidrat. Hasil uji tingkat kesukaan, B0 disukai pada parameter warna, aroma, rasa kecuali tekstur, sedangkan B1, B2, B3, B4 tidak disukai pada semua parameter. Hasil uji warna menunjukkan penurunan tingkat kecerahan dari B0 hingga B4 yaitu 73,34; 64,69; 60,00; 56,71; 53,36.
Kesimpulan: Semakin tinggi subtitusi tepung komposit pada pembuatan biskuit maka semakin tinggi kadar protein yang terkandung, namun tidak pada variabel kalori, lemak, dan karbohidrat. Biskuit B0 disukai oleh panelis pada parameter warna, aroma, dan rasa, kecuali tekstur, sedangkan biskuit B1, B2, B3, B4 tidak disukai panelis di semua parameter. Semakin tinggi subtitusi tepung komposit maka semakin rendah tingkat kecerahan warna biskuit
Effect of Using the Combination of Tween 80 and Ethanol on the Forming and Physical Stability of Microemulsion of Eucalyptus Oil as Antibacterial
Objective: The purpose of this study was to determine the effect of increasing
concentrations of the combination of tween 80 and ethanol to the formation
and stability of the physical properties of eucalyptus oil microemulsion. Methods:
This oil is formulated into a microemulsion by increasing the concentration
of the combination of tween 80 and ethanol (1: 1) with various concentrations,
ie 40%, 45%, and 50% as a component of surfactant and cosurfactant. The
evaluation was done for 8 weeks covering organoleptic test, test phase separation,
viscosity test, measurement of pH, density measurements, measurements
of surface tension and particle size measurement. Results: The pH of
micro-emulsion showed in the range 5.4 to 6.2. Viscosity results obtained viscosity
values between 206.2 to 248 cps. Density measurement results were
between 0.9839 to 0.9904 g/ml. The results of surface tension measurement
results obtained between 35.83 to 37.10 dyne/cm. The results of particle size
measurement results obtained from 23.83 to 30.43 nm. Conclusion: It can be
concluded that the use of tween 80 and ethanol can form a microemulsion system
of eucalyptus oil, and with increasing concentrations of the combination
of tween 80 and ethanol can increase the stability of the physical properties of
the micro-emulsion system
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) TERHADAP SIKAP DISIPLIN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn (Studi Eksperimen di Kelas IV SD Kelurahan Cengkareng Timur Jakarta Barat)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap disiplin siswa dengan “model pembelajaran Value Clarification Technique” dan “model pembelajaran Problem Based Learning”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri di Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling. Berdasarkan teknik tersebut, maka kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV C sebagai kelas kontrol dan setiap kelas memiliki 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, yaitu pretest dan posttest. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu digunakan uji normalitas dan homogenitas Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan sikap disiplin kelas IV A dan IV C. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, diperoleh thitung = 4,788 dan ttabel = 2,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap disiplin dengan model pembelajaran Value Clarification Technique lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning
KARAKTERISASI BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT/GRAPHENE OXIDE/PVA SEBAGAI APLIKASI BONE GRAFT
Kerusakan tulang cukup banyak terjadi di Indonesia baik karena kecelakaan dan
penyakit yang dapat memicu amputasi bila tidak diperbaiki. Perbaikan yang dapat
dilakukan adalah melalui cangkok tulang (bone graft). Sejauh ini, terdapat tiga
teknik konvensional untuk memperbaiki tulang rusak yakni autograft, allograft,
dan xenograft yang menggunakan secara langsung tulang manusia atau hewan
untuk dicangkokkan pada bagian tulang yang rusak. Namun cara ini terlalu berisiko
karena harus mengorbankan tulang orang/hewan. Oleh karena itu, belakangan
muncul metode cangkok tulang (bone graft) menggunakan biomaterial yang dibuat
dari biokeramik hidroksiapatit (HA). Bone graft ini harus memiliki sifat mekanik
dan fisik yang sama dengan tulang manusia. Sebagai biokeramik, hidroksiapatit
bersifat rapuh atau mudah patah, sehingga perlu tambahan material lain untuk
meningkatkan kekuatan dan keuletannya. Salah satu bahan yang potensial
digunakan adalah graphene oxide sebagai penguat dan Polyvinyl alkohol (PVA)
sebagai pengikat untuk memperbaiki sifat mekanik dari bone graft berbasis
hidroksiapatit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
penambahan persentase graphene oxide (GO) terhadap sifat mekanik biokomposit
hidroksiapatit-PVA-graphene oxide. Sampel biokomposit dibuat dengan tiga
variasi yaitu, hidroksiapatit dan PVA tanpa penambahan graphene oxide,
hidroksiapatit dan PVA dengan penambahan graphene oxide 2,5w/t%, dan
hidroksiapatit PVA dengan penambahan graphene oxide 5w/t%. Komposit HA�PVA dengan penambahan graphene oxide telah berhasil dibuat dengan
menggunakan metode pencampuran kimia. Karakteristik biokomposit ini kemudian
diperiksa menggunakan FTIR dan SEM. Pengujian sifat mekanik kemudian
dilakukan menggunakan mesin uji tarik dengan standar ASTM D638 14 tipe 5.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan graphene oxide dapat
meningkatkan distribusi ikatan antaran komponen matriks dan reinforcement pada
komposit. Penambahan graphene oxide meningkatkan nilai kekuatan tarik dan
modulus elastisitas komposit. Sedangkan nilai elongasi menurun seiring
meningkatknya jumlah graphene oxide. Sampel HA-PVA dengan penambahan
graphene oxide 5w/t% mempunyai kekuatan tarik dan modulus elastisitas masing-
masing 56 MPa dan 1,82 GPa. Dari sisi sifat mekanik ini, biokomposit yang
dihasilkan dapat memenuhi standar sebagai kandidat material pengganti tulang
cancellous.
Kata Kunci: Bone graft, biokomposit, hidroksiapatit, PVA, graphene oxid
- …