38 research outputs found

    PENGARUH INFRASTRUKTUR GURU, BISNIS DAN DUKUNGAN LINGKUNGAN INDUSTRI PADA KEMAMPUAN ADAPTASI KERJA PADA KEMAMPUAN BEKERJA SISWA SMK DI SURABAYA

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki peran dan fungsi guru, infrastruktur, serta lingkungan bisnis dan industri pada kemampuan adaptasi kerja yang dimediasi oleh keterampilan kerja. Sejak tahun 1990-an, proses pembelajaran sekolah menengah kejuruan berfokus pada sistem pendidikan ganda yang mengintegrasikan proses pembelajaran di sekolah dan kegiatan nyata dalam lingkungan bisnis dan industri. Prinsip-prinsip pembelajaran menggunakan pendekatan link and match yang berkaitan dengan bidang kerja dan cocok dengan tuntutan serta kebutuhan bisnis dan industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan kerja memediasi peran dan fungsi guru, infrastruktur, lingkungan bisnis dan industri menuju kemampuan adaptasi kerja. Namun, keterampilan kerja hanya berperan sebagai mediasi murni untuk fungsi guru menuju kemampuan keterampilan kerja. Kesimpulannya, kemampuan adaptasi kerja diperoleh dari keterampilan kerja.Kata Kunci: dukungan guru, dukungan infrastruktur, dukungan lingkungan                     bisnis, kerampilan adaptasi kerja, keahlian kerja

    EVALUASI pH DAN ALUMINIUM (AL+) DALAM TANAH DI KAMPUNG ERAMBU DISTRIK SOTA KABUPATEN MERAUKE

    Get PDF
    Soil plays an important role in agriculture, soil cannot be separated from soil fertility in order to obtain maximum results. Soil quality on soil fertility is determined by the interaction of a number of physical, chemical and biological soil properties. pH, c-organic, and Al are some of the quality factors of soil fertility. Evaluation of pH, c-organic, and Al content aims to find out the current conditions and what solutions must be made. The research method was carried out by taking disturbed soil samples on primary, secondary, residential, and grassland lands, then carried out soil laboratory analysis. The results showed that: actual and potential soil pH is highest on residential land. The actual pH is 7.61 and the potential is 6.75 and is classified as neutral. While the actual pH in secondary forest, primary forest, and grasslands, the soil pH ranges from 4.42-4.99 which is classified as acid and the potential pH is 3.81-4.19 and is classified as very acidic. Meanwhile, the Al+ content was relatively low for each land use, namely 1.81-5.76 cmol/kg.Tanah sangat berperan penting dalam bidang pertanian, tanah tidak lepas hubungannya dengan kesuburan tanah agar didapatkan hasil panen yang maksimal. Mutu tanah pada kesuburan tanah ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia dan biologi tanah. pH, c-organik, dan Al merupakan beberapa faktor kualitas kesuburan tanah. Evaluasi kandungan pH, c-organik, dan Al bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini dan solusi apa yang harus dilakukan. Metode penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel tanah secara terganggu pada lahan hutan primer, sekunder, pemukiman, dan lahan padang rumput, selanjutnya dilakukan analisis laboratorium tanah. Hasil penelitian menunjukan bahwa: pH tanah aktual maupun potensial tertinggi berada di lahan pemukiman. pH aktual sebesar 7.61 dan potensial sebesar 6.75 dan tergolong netral. Sedangkan pH aktual di hutan sekunder, hutan primer, dan padang rumput pH tanah sekitar 4.42-4.99 tergolong masam dan pH potensial mencapai 3.81-4.19 dan tergolong sangat masam. Sedangkan kandungan Al+ tergolong rendah disetiap penggunaan lahan sebesar 1.81-5.76 cmol/kg

    Integration of Public Service Information Systems for the Management of Non-Tax State Revenues at the Center for Radioactive Waste Technology

    Get PDF
    In today’s millennial era, technological developments have had a positive impact in terms of increasing convenience in all aspects of community life, business, economy and trade. Most government organizations are oriented to public services which must always be dynamic in keeping up with increasingly sophisticated technological advances, as well as increasingly complex work demands. Therefore, all ministries and institutions compete to create technological innovations that can provide convenience for partners in obtaining fast, efficient and effective public services. Public services in the central government are generally closely related to non-tax state revenue (PNBP). The Center for Radioactive Waste Technology (PTLR) is one of the institutions within BATAN that provides public services in the form of radioactive waste management services to BATAN’s stakeholders. To improve the quality of its public services, and PTLR performance as a PNBP management institution, PTLR created the E-LIRA webbased administration service application. Stakeholders can easily apply for radioactive waste management services without having to come in person so as to save costs and time. Since its launch in 2017, the E-LIRA application has been further developed by integrating several other government applications to address other problems and preferences of PTLR’s partners. The integration of E-LIRA and the SIMPONI application of the Ministry of Finance is expected to provide convenience for the revenue treasurer as an internal party in managing PNBP, as the treasurer will no longer need to issue billing to external partners who can easily print the bill and obtain valid proof of payment. Keywords: public service, E-LIRA, PNB

    EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KACANG TANAH DAN JAGUNG DI KAMPUNG GURINDA JAYA DISTRIK JAGEBOB KABUPATEN MERAUKE

    Get PDF
    The purpose of this study was to evaluate the land suitability of peanuts and corn in Gurinda Jaya Village, Jagebob District, Merauke Regency. The research was carried out from July 2020 to August 2020. The research location was carried out in Gurinda Jaya Village, Jagebob District, Merauke Regency. The materials used in this research are: Gurinda Jaya Village Map, 10 year rainfall data (2011-2020), humidity data, temperature data, morphological data of Gurinda Jaya village, soil samples. The suitability parameters for Peanut and Corn include temperature, dry month, rainfall, soil drainage, texture, CEC, wet saturation, pH, C-Organic, salinity, total alkalinity-N, P2O5, K2O, land suitability class consists of class S1 (very suitable), S2 (moderately suitable), S3 (marginally suitable), N1 (not suitable). The results showed that peanut plants in paddy fields/moorlands, scrub lands and dry land forests obtained marginal land suitability class (S3) with limiting factors for nutrient retention (f) and available nutrients (n) for paddy fields/fields and dryland forests. , while the limiting factors in bushland are rooting media (r), nutrient retention (f), and available nutrients (n). Land suitability class for maize, on marginally suitable paddy fields/moor (S3) with limiting factors for nutrient retention (f), available nutrients (n), for bushland and dry land forests are not suitable at this time (N1) with limiting factors available nutrients (n). Basically, the existing limiting factors can be improved by fertilizing and liming.Tujuan dari Penelitian ini untuk melakukan evaluasi kesesuaian lahan kacang tanah dan jagung di Kampung Gurinda Jaya Distrik Jagebob Kabupaten Merauke. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli 2020 sampai bulan Agustus 2020. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kampung Gurinda Jaya Distrik Jagebob Kabupaten Merauke. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Peta Kampung Gurinda Jaya, Data curah hujan 10 tahun (2011-2020), data kelembaban, data suhu, data morfologi kampung Gurinda Jaya, sampel tanah. Parameter kesesuaian untuk tanaman Kacang Tanah dan Jagung meliputi temperature, bulan kering, curah hujan, drainase tanah, tekstur, KTK, kejenuan basah, pH, C-Organik, salinitas, alkalinitas total-N, P2O5, K2O, kelas kesesuaian lahan terdiri atas kelas S1 (sangat sesuai), S2 (cukup sesuai), S3 (sesuai marginal), N1 (tidak sesuai). Hasil penelitian menunjukan tanaman kacang tanah pada lahan sawah/tegalan, lahan semak belukar dan hutan lahan kering diperoleh kelas kesesuaian lahan marginal (S3) dengan faktor pembatas retensi hara (f) dan hara tersedia (n) untuk lahan sawah/tegalam dan hutan lahan kering, sedangkan faktor pembatas pada lahan semak belukar adalah media perakaran (r), retensi hara (f), dan hara tersedia (n). Kelas kesesuaian lahan untuk tanaman jagung, Pada lahan sawah/tegalan sesuai marginal (S3) dengan faktor pembatas retensi hara (f), hara tersedia (n), untuk lahan semak belukar dan hutan lahan kering tidak sesuai saat ini (N1) dengan faktor pembatas hara tersedia (n). Pada dasarnya faktor pembatas yang ada bisa diperbaiki dengan tindakan pemupukan dan pengapuran

    Pelatihan Pembuatan Evaluasi dengan Sistem CBT (Computer Based-Test) pada Guru di SMK Magetan

    Get PDF
    Computer Based Test merupakan sebuah sistem tes yang diterapkan dalam ujian Akhir Nasional di Indonesia, dengan menggunakan komputer dan koneksi internet atau lebih dikenal dengan CBT. Pelaksanaan ujian di sekolah masih bersifat Paper Based Test, berdasarkan analisis kebutuhan mitra dapat disimpulkan bahwa Guru belum terbiasa menggunakan CBT untuk melaksanakan evaluasi di sekolah dikarenakan evaluasi dan pelatihan CBT biasanya dilakukan secara terpisah serta terbatasnya jaringan internet yang ada di sekolah. Perlu adanya pembiasaan bagi Guru dalam membuat evaluasi dengan menggunakan CBT, yang dapat membantu Guru mempersingkat waktu dalam melakukan penilaian dan berfokus pada proses belajar dan pembelajaran. Aplikasi Free Quiz Maker merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk pelatihan CBT yang bersifat offline yang dapat membantu permasalahan Guru

    Kajian Status Unsur Hara Makro Tanah (N, P, Dan K) di Profil Tanah Lahan Hutan, Wanatani, dan Tegalan

    Get PDF
    This study aims to determine the macronutrients status of Nitrogen (N), Phosphorus (P), and Potassium (K), and soil acidity (pH) in the use of forest land, agroforestry, and dryland agriculture. The study was conducted by taking soil samples at four soil horizons (Ao or Ap, A1 or A2, B1, and B2) in each land use. Soil analysis in the laboratory to determine the concentration of N, P, K, organic C, and soil pH. Data analysis was carried out descriptively. The results showed that the distribution of N, P, and K on forest land and agroforestry decreased based on the depth of the land horizon, while the dryland agriculture has fluctuated. On forest land the concentration of N = 0.20-1.11%, P = 5.81-6.62 ppm, and K = 0.19-1.52%. Agroforestry N = 0.06-0.22%, P = 3.66-4.70 ppm, and K = 0.11-0.78 ppm. Whereas in the dryland agriculture concentration, N = 0.18-0.51%, P = 5.61-6.68 ppm, and K = 0.11-0.37 ppm. Organic matter, the intensity of tillage plays an important role in the distribution pattern and concentration of N, P, and K in the soil. Agroforestry systems can be a solution to the stability of soil fertility.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K), serta kemasaman tanah (pH) pada penggunaan lahan hutan, wanatani, dan tegalan. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel tanah pada empat horizon tanah (Ao atau Ap, A1 atau A2, B1, dan B2) di setiap penggunaan lahan. Analisis tanah di laboratorium untuk mengetahui konsentrasi N, P, K, dan pH tanah. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi N, P, dan K pada lahan hutan dan wanatani menurun berdasarkan kedalaman horizon tanah, sedangkan tegalan berpola fluktuatif. Pada lahan hutan konsentrasi N= 0.20-1.11%, P= 5.81-6.62 ppm, dan K= 0.19-1.52%. Wanatani N= 0.06-0.22%, P= 3.66-4.70 ppm, dan K= 0.11-0.78 ppm. Sedangkan di tegalan konsentrasi N= 0.18-0.51%, P= 5.61-6.68 ppm, dan K= 0.11-0.37 ppm. Bahan organik, intensitas pengolahan tanah berperan penting dalam pola distribusi dan konsentrasi N, P, dan K dalam tanah. Sistem wanatani dapat menjadi solusi dalam stabilitas kesuburan tanah

    Pemodelan Text Mining dalam Pengkodean Penyakit Pasien Berdasar Kode ICD 10

    Get PDF
    Pengkodean penyakit yang lazim dilakukan oleh Rumah Sakit adalah menggunakan 2 metode, yang pertama adalah klinisi/ dokter menuliskan numenklatur penyakit berdasarkan kode ICD-10 dengan panduan kamus ICD-10 yang dapat berupa elektronik maupun buku. Metode kedua adalah klinisi/ dokter menulis secara free-text kemudian petugas koding dari rekam medis yang memberikan kode penyakit berdasar kode ICD-10 dan apabila ada hal yang sekiranya diragukan, petugas koding akan mengkonfirmasi ke dokter yang merawat pasien. Dari kebanyakan diagnosis medis yang berupa deskripsi free-text, kemiripan makna serta istilah medis yang memiliki kekhususan daripada istilah umum akan menjadi tantangan tersendiri dalam mengekstrak informasi yang berada di dalamnya. Hal ini yang mendorong penulis untuk membuat pendekatan koding penyakit dengan pememodelkan Text Mining dalam membantu pengkodean penyakit tersebut melalui data diagnosis dokter sehingga diharapkan proses pengkodean penyakit menjadi lebih cepat dan mengurangi aspek human error khususnya untuk penyakit di Indonesia. Metode pendekatan yang diterapkan adalah Clinical Text Mining dengan Natural Language Processing dimana metode ini dirasa paling tepat untuk mengekstraksi informasi dari diagnosis dokter yang tidak terstruktur. Data diambil dari Rumah Sakit bagian poliklinik penyakit dalam sejumlah 3787 data dengan 5 kategori kode ICD 10 yakni E11.9 Type 2 diabetes mellitus without complications, I10 Essential (primary) hypertension, I11.9 Hypertensive heart disease without (congestive) heart failure, K21.9 Gastro-oesophageal reflux disease without oesophagitis, K30 Functional dyspepsia  dengan pembagian komposisi data untuk training dan testing adalah 70:30 proses ekstraksi melalui tahapan case folding, contraction untuk pencocokan dengan kamus singkatan, tokenization, stop word removal dan menggunakan word2vec untuk proses konversi kata yang berupa karakter alphanumeric kedalam bentuk vector dari hasil pemodelan menggunakan Neural Network didapatkan nilai performa model cukup baik yakni memiliki akurasi 86.8%

    Pengaruh Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan dan Financial Leverage terhadap Praktik Perataan Laba (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016- 2020)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan, dan Financial Leverage terhadap Praktik Perataan Laba. Reputasi Auditor dalam penelitian ini diukur dengan dummy. Ukuran Perusahaan diukur dengan ln total asset. Financial Leverage diukur dengan debt to equity ratio. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2016-2020. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 54 perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Indonesian Stock Exchange (IDX). Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik dengan aplikasi SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel reputasi auditor dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba, Sedangkan financial leverage tidak berpengaruh terhadap praktik perataan lab

    Fraksionasi Fosfor pada Profil Tanah Hutan, Wanatani, dan Tegalan di Jawa Barat

    Get PDF
    This study aims to evaluate the distribution of phosphorus (P) fractions within the soil horizons or profile of forest, agroforestry, and dryland in West Java and their correlations with soil chemical properties. Evaluation was based on the analytical results of soil samples taken from four soil horizons (Ao or Ap, A1 or A2, B1, and, B2) in each land use types. Fractionation of soil P was carried out using a sequential extraction method to get readily available-P (NaHCO3-P-inorganic (i)-P-organic (o)), rather available-P (NaOH-Pi-Po), slowly available-P (HCl-Pi), not available-P (residual-P), and total-P (HCl25%-P) fractions. The results showed that the average concentration of soil residual-P fraction in all land use types reached >99% of the total-P. The highest average concentration of residual-P fraction was measured in dryland, followed by forest and agroforestry. This indicated that soil P adsorption capacity was very high and resulted in a very low concentrations of the soil available-P fractions. The high concentrations of soil residual-P and total-P fractions were most probably related to P fertilizer application, particularly in dryland soil. Distributions of P fractions within the soil horizons at all land use types were significantly correlated with the concentration of soil organic matter content. It is therefore the concentration of soil NaOH-Po fraction was decreasing with the soil depths. The highest concentration was found at Ao or Ap horizon, although it was not the case for NaOH-Po fractions that was relatively constant

    PEMBUATAN MODUL PRAKTIKUM RELAY DIFERENSIAL TIPE LONGITUDINAL UNTUK PROTEKSI TRANSFORMATOR TIGA FASA BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535

    Get PDF
    Transformator tiga fasa merupakan salah satu alat penting dalam sistem ketenagalistrikan karena untuk pengkonversian tegangan, baik menaikkan atau nenurunkan tegangan sebelum masuk atau keluar dari jaringan untuk menyesuaikan tegangan yang dipakai. Jika transformator mengalami gangguan, maka penyaluran tenaga listrik dapat terganggu, sehingga transformator memerlukan peralatan proteksi baik proteksi utama (main protection) maupun proteksi cadangan. Pada transformator sering mengalami gangguan internal sehingga diperlukan pengaman utama untuk transformator yaitu relay diferensial, sehingga dapat mengisolasi gangguan internal secepat mungkin tanpa mengakibatkan kerusakan yang lebih lanjut. Tujuan tugas akhir ini adalah merancang relay diferensial tipe longitudinal untuk proteksi transformator tiga fasa berbasis mikrokontroler AVR ATMega8535. Mikrokontroler digunakan sebagai unit untuk mengontrol sistem dari relay diferensial yang dapat melakukan aksi saat transformator dalam keadaan normal maupun saat sedang mengalami gangguan. Aksi relay diferensial ini saat keadaan normal adalah memantau secara realtime nilai arus saluran masing-masing fasa pada transformator, sedangkan pada saat gangguan maka relay akan secara seketika mengisolasi transformator dengan cara memutus circuit breaker atau kontaktor sehingga tidak akan terjadi kerusakan lebih lanjut. Selain itu relay ini juga disertai indikator yang menyatakan apakah relay dalam kondisi power on, relay normal atau relay sedang trip. Relay diferensial dapat digunakan untuk untuk proteksi transformator tiga fasa sampai dengan arus maksimum masingmasing fasa sebesar 8,5 A. Waktu operasi relay adalah antara 200-228 milisekon. Kata kunci : Proteksi, Transformator tiga fasa, Relay diferensial, ATMega853
    corecore