216 research outputs found

    Analisis Kepatuhan Koperasi Syariah Terhadap Prinsip Syariah Berdasarkan Permen K.Umkm Nomor: 35.3/Per/M.Kumkm/X/2007(Studi Kasus Di Bmt Akbar Dan Ksus An-Nur Kecamatan Tawangsari Tahun 2015)

    Get PDF
    According to the Statistics Agency Sukoharjo district, the percentage of the population in the district Tawangsari 99 percent. Of this amount, Tawangsari people in desperate need of systems based on Sharia, especially in the cooperative system. Cooperative sharia in Tawangsari which has the greatest asset and the greatest number of members and centered in the district Tawangsari is BMT Akbar and KSUS An-Nur. For the good of society against sharia cooperative services, the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises (MSME) of the Republic of Indonesia, issued a policy on sharia cooperative health assessment guidelines set out in the Regulation of Minister No. 35.3 / Per / M.KUMKM / X / 2007, which is one aspect his assessment is about adherence to islamic principles of sharia cooperatives. The purpose of this research is to describe and determine the level of adherence to the principles of sharia sharia cooperative based candy K.UMKM number 35.3Per / M.KUMKM / X / 2007 Cooperative Syariah BMT Akbar and KSUS An-Nur in 2015. This research is eksplorasatoris sequential, ie a combination of qualitative approach with quantitative, with the method of interview, observation and documentation as methods of data collection in the field. While the method of data analysis used is a combination of exploratory sequential method, which begins with descriptive qualitative data analysis as a first stage, followed by the analysis of quantitative data on the basis of the results of the first phase for analysis by the level of compliance Islamic principles. Based on the research and analysis of data, it can be concluded that BMT Akbar and KSUS An-Nur in the category of Compliance to sharia principles based regulation minister K.UMKM number 35.3Per / M.KUMKM / X / 2007

    ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 SURAKARTA PADA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN BERDASARKAN TEORI BERPIKIR KRITIS ELDER DAN PAUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA (Penelitian dilakukan di SMP Negeri 9 Surakarta Kelas VIII Tahun Ajaran 2013/2014)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Surakarta dalam menyelesaikan persoalan matematika materi keliling dan luas lingkaran berdasarkan teori berpikir kritis Elder dan Paul. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A dan VIII I SMP Negeri 9 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam siswa. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode tes, dan metode wawancara. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian dengan materi keliling dan luas lingkaran. Tes diberikan kepada seluruh siswa kelas VIII A dan VIII I. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling. Subjek penelitian dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu siswa dengan kemampuan matematika rendah, sedang, dan tinggi. Data kemampuan matematika siswa diperoleh dari ulangan harian. Data tentang tingkat berpikir kritis siswa diperoleh dari tes tertulis dan wawancara. Validasi data dilakukan dengan triangulasi metode dengan membandingkan data yang didapatkan dari tes dan wawancara. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini tingkat berpikir kritis yang digunakan adalah tingkat berpikir kritis menurut teori Elder dan Paul. Tingkat berpikir kritis menurut Elder dan Paul terdiri dari enam tingkatan yaitu tingkat berpikir kritis 0, tingkat berpikir kritis 1, tingkat berpikir kritis 2, tingkat berpikir kritis 3, tingkat berpikir kritis 4, dan tingkat berpikir kritis 5 yang ditinjau dari standar intelektual bernalar dan elemen bernalar. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa (1) tingkat berpikir kritis yang dapat dicapai oleh subjek penelitian dengan kemampuan matematika rendah adalah TBK 1, dan karakteristik tingkat berpikirnya yaitu (a) belum mampu menyelesaikan masalah matematika yang diberikan, (b) menggunakan data atau fakta yang jelas, tidak tepat, tidak teliti, dan tidak relevan, (c) menggunakan konsep atau ide berupa definisi, konsep, teorema, prinsip, dan prosedur yang jelas, tidak tepat, tidak relevan, dan tidak dalam, (d) penyimpulan yang tidak jelas dan tidak logis, dan (e) dalam menyelesaikan masalah matematika menggunakan sudut pandang yang tidak jelas dan terbatas, (2) tingkat berpikir kritis yang dapat dicapai oleh subjek penelitian dengan kemampuan matematika sedang adalah TBK 2, dan karakteristik tingkat berpikirnya yaitu (a) belum mampu menyelesaikan masalah matematika yang diberikan, (b) menggunakan data atau fakta yang jelas, tepat, teliti, dan relevan, (c) menggunakan konsep atau ide berupa definisi, konsep, teorema, prinsip, dan prosedur yang jelas, tepat, dan relevan, (d) penyimpulan yang tidak jelas dan kurang logis, dan (e) dalam menyelesaikan masalah matematika menggunakan sudut pandang yang jelas dan terbatas, (3) tingkat berpikir kritis yang vii dapat dicapai oleh subjek penelitian dengan kemampuan matematika tinggi adalah TBK 3, dan karakteristik tingkat berpikirnya yaitu (a) mampu menyelesaikan masalah matematika yang diberikan, (b) menggunakan data atau fakta yang jelas, tepat, teliti, dan relevan, (c) menggunakan konsep atau ide berupa definisi, konsep, teorema, prinsip, dan prosedur yang jelas, tepat, dan relevan, (d) penyimpulan yang jelas dan logis, dan (e) dalam menyelesaikan masalah matematika menggunakan sudut pandang yang jelas dan terbatas. Kata kunci : berpikir kritis, tingkat berpikir kritis, kemampuan matematik

    PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MELALUI INKLUSI MODEL KLUSTER DI SD ALFIRDAUS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

    Get PDF
    ABSTRAK Bayu Pamungkas. PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MELALUI INKLUSI MODEL KLUSTER DI SD ALFIRDAUS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mei. 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan membaca permulaan anak berkesulitan belajar melalui inklusi model kluster di SD Alfirdaus Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan eksperimen One group pre test-post test design, yakni sekelompok subjek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu, dan pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal (pre test) dan pengukuran akhir (post test). Populasi dalam penelitian ini adalah anak berkesulitan belajar di SD Alfirdaus Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian ini adalah 3 anak kelas 1 yang berkesulitan belajar membaca yang di pull out dengan inklusi model kluster. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan dokumentasi, tes yang digunakan yaitu tes praktek untuk mengukur kemampuan membaca permulaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik non-parametrik, yaitu Wilcoxon Signed Rank Test (Tes Ranking Bertanda Wilcoxon) dengan bantuan SPSS versi16. Dari hasil analisis deskriptif dapat diperoleh nilai rata-rata posttest lebih besar 83,33 daripada nilai rata-rata pretest 52,33. Hasil analisis non parametric diperoleh nilai Z = -1,633 dengan P = 0,012. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi ”Ada pengaruh yang signifikan pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan membaca permulaan siswa berkesulitan belajar melalui inklusi model klusterdi SD Alfirdaus Surakarta tahun ajaran 2012/2013” dapat diterima kebenarannya. Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan membaca permulaan anak berkesulitan belajar melalui inklusi model kluster di SD Alfirdaus Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Kata kunci:Pembelajaran Kontekstual, Membaca Permulaan, Anak Berkesulitan Belajar, Inklusi Model Kluster ABSTRACT Bayu Pamungkas. INFLUENCE OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACHES TOWARD THE ELEMENTARY READING ABILITY OF CHILDREN WITH LEARNING DISABILITY THROUGH CLUSTER INCLUSION AT SD ALFIRDAUS IN 2012/2013 ACADEMIC YEAR. Thesis, Surakarta : Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University Surakarta, May. 2013. This research’s aim is to find out influence of the Contextual Teaching and learning approach toward elementary reading ability of chlidren with learning disability through cluster inclusion at SD Alfirdaus Surakarta in 2012/2013 academic year. The used method in this research is experimental method with experiment design called “One group pretest – posttes design”. It is a group of subjects which are treatment’s influence is measurement. The population in this research is the students with learning disability at SD Alfirdaus Surakarta in 2012/2013 academic year. Sample in this research is 3 students with learning disability of reading in first grade of SD Alfirdaus Surakarta with pull out in cluster inclusion. Test Technique and documentation is used in colleting data technique. An practice test is used to measure the start reading ability. This research uses statistic non – parametrix analysis method. This method is Wilcoxon Signed rank tes with the help of SPSS 16. From the result of Descriptive Analysis can be reached average post– test mark is 83,33. It’s higher than average pre – test mark, which is 52,33. Non parametrix analysis result is Z = -1,633 with P = 0,012. Can be concluded with a hypothesa“ There is a significant influence of Contextual Teaching and Learning approaches toward the elementary reading ability of children with learning disability through cluster inclusion at SD Alfirdaus in academic year 2012/2013, acceptable correct”. Research conclusion says that there is a significant influenceof Contextual Teaching and Learning approaches toward the elementary reading ability of children with learning disability through cluster inclusion at SD Alfirdaus in 2012/2013 academic year. Keywords: Contextual Teaching and Learning, Elementary Reading, Children with Learning Disability, Cluster Inclusion

    PENGARUH BUDAYA ORGANISASI PADA KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTION (Studi pada Karyawan Perusahaan CV. Pentaprima adv dan Perusahaan Trijaya Reklame di Bekasi Barat)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah jenis budaya organisasi berpengaruh pada kepuasan kerja dan turnover intention dengan studi karyawan perusahaan CV. Pentaprima adv dan Trijaya Reklame di Bekasi Barat. Variabel penelitian ini meliputi variabel independen budaya organisasi yaitu consensual culture, rational culture, developmental culture dan hierarchical culture. Variabel kepuasan kerja dan turnover intention sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini sebanyak 133 karyawan dari perusahaan CV. Pentaprima adv dan Trijaya Reklame di Bekasi Barat. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan software SPSS untuk uji validitas dan reliabilitas dan pengujian hipotesis menggunakan SEM dengan software AMOS 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat tipe budaya organisasi signifikan secara statistik, budaya organisasi consensual menunjukkan pengaruh positif paling besar pada kepuasan kerja karyawan dan menunjukkan pengaruh negatif paling besar pada turnover intention. Kepuasan kerja menunjukkan pengaruh negatif pada turnover intention. Kata Kunci: budaya organisasi, kepuasan karyawan dan niat keluar

    Peranan Pemuda Karang Taruna dalam Kegiatan Gotong Royong Masyarakat (Studi Kasus Masyarakat Desa Kerjo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri)

    Get PDF
    Abstrak: Kehidupan manusia dalam masyarakat tidak terlepas akan adanya interaksi sosial antar sesamanya. Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan orang lain dalam berbagai hal, seperti bergaul, bekerja, tolong menolong, kerja bakti, keamanan, dan lain-lain. Gotong royong merupakan suatu wujud nyata dalam bentuk interaksi sosial. Sehingga untuk menyelesaikan segala problema yang ada didalam kehidupan masyarakat dibutuhkan sikap gotong royong yang dapat mempermudah dan memecahkan masalah secara efisien. Gotong royong dapat diartikan sebagai sesuatu sikap ataupun kegiatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat secara kerjasama dan tolong menolong dalam menyelesaikan pekerjaan maupun masalah dengan sukarela tanpa adanya imbalan. Sikap gotong royong ini sangat berperan sekali untuk memperlancar pembangunan yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat. Kegiatan gotong royong dilakukan oleh para pemuda Desa dan juga masyarakat. Rasa kebersamaan ini muncul, karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Manfaat gotong royong dapat kita rasakan secara langsung anatara lain: pekerjaan akan dengan cepat terselesaikan, tanpa terasa persaudaraan dan kebersamaan sesama warga semakin erat, dalam hal gotong royong menjaga keamanan memberikan manfaat keamanan lingkungan semakin terjamin, terciptanya ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat. Dalam kegiatan gotong royong juga muncul berbagai kendala yang menghambat kegiatan gotong royong seperti kekompakan dan penentuan waktu kegiatan gotong royong. Hal-hal tersebut seharusnya harus dapat diselesaikan oleh pihak pemuda Karang Taruna dan masyarakat sehingga kegiatan gotong royong dapat berjalan dengan baik dan lanncar. Simpulan penelitian ini adalah kegiatan gotong royong dilakukan oleh para pemuda Karang Taruna dan juga masyarakat Desa. Berbagai kegiatan gotong royong dilakukan dengan baik tapi juga tidak terlepas dari berbagai kendala seperti masalah kekompakan. Kesadaran dari seluruh elemen masyarakat bahwa kegiatan gotong royong merupakan tanggung jawab dari pemuda Karang Taruna dan masyarakat dengan tujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera

    PENGARUH PANJANG PENYALURAN BAJA TULANGAN PADA BETON TERHADAP KUAT LEKATNYA

    Get PDF
    Salah faktor dalam perencanaan pembuatan beton bertulang yang harus diperhatikan adalah panjang penyaluran baja tulangan. Panjang penyaluran adalah panjang penanaman baja tulangan yang diperlukan untuk mengembangkan tegangan leleh pada baja tulangan yang merupakan fungsi dari tegangan luluh baja,diameter tulangan dan tegangan lekat. Panjang penyaluran menentukan tahanan terhadap tercabutnya baja tulangan dari penanamannya kedalam beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh panjang penyaluran terhadap kuat lekat baja tulangan terhadap beton. Pada penelitian ini digunakan 24 buahbenda uji kuat lekat yang berupa beton T dengan dimensi atas 100 mm x 100 mm, tinggi 350 mm dan dimensi bawah 100 mm x 300, tinggi 150 mm. Pada bagian tengah penampang benda uji ditanam baja tulangan ulir berdiameter 9,29 mm dan baja tulangan polos berdiameter 8,5 mm, dengan variasi panjang penyaluran baja tulangan. Variasi panjang penyaluran yang digunakan adalah: 100 mm, 150 mm, 200 mm, dan 250 mm. Jumlah benda uji untuk masing-masing variasi panjang penyaluran sebanyak tiga buah. Pengujian kuat lekat dilakukan dengan cara menempatkan benda uji beton T pada alat UTM (Universal Testing Machine), batang tulangan yangtertanam pada beton ditarik sampai tercabut. Hasil pengujian yang berupa data beban lekat maksimum. Dari hasil penelitian ini didapat kuat tekan rata-rata silinder beton sebesar 21,24 MPa. Tegangan luluh rata-rata tulangan D10 sebesar 430,66 MPa, dan tegangan luluh rata-rata tulangan polos Ø 10 mm sebesar 404,06 MPa. Peningkatan panjang penyaluran dari 100 mm, 150 mm, 200 mm, hingga 250 mm, meningkatkan kemampuan benda uji untuk menahan beban lekat. Nilai beban lekat serta tegangan lekat rata-rata yang dihasilkan baja tulangan ulir, nilainya lebih besar jika dibandingkan dengan nilai beban lekat rata-rata yang dihasilkan oleh baja tulangan polos. Tegangan lekat yang dihasilkan baja tulangan sejenis, besarnya relatif sama meski dengan panjang penyaluran yang berbeda, karena besar beban lekat berbanding lurus dengan luas permukaan baja yang tertanam dalam beton.Kegagalan pada uji kuat lekat dapat berupa baja tulangan tercabut dan beton utuh, atau tulangan tercabut dan beton terbelah. Kata kunci : panjang penyaluran, kuat lekat. Abstract One of the factors in planning the manufacture of reinforced concrete that must be considered is the length distribution of reinforcing steel. Long-term investment portfolio is reinforcing steel required to develop the yield stress in the steel reinforcement is a function of the yield stress of steel, reinforcement diameter and voltage closely. Length distribution to determine custody of the dispossession of planting rebars into concrete. The purpose of this study was to determine the effect of the length distribution of bond strengh to concrete reinforcing steel. In this study used 24 buahbenda adhesion strength test in the form of concrete T with dimensions of 100 mm x 100 mm, 350 mm and a height dimension less than 100 mm x 300, height 150 mm. At the center of the cross section of the specimen implanted steel screw diameter and 9.29 mm diameter plain steel 8.5 mm, with a variation in the length distribution of reinforcing steel. Variation in the length distribution used is: 100 mm, 150 mm, 200 mm, and 250 mm. Number of specimens for each variation in the length distribution of three pieces. Bond strengh testing is done by placing the specimen on a concrete T UTM appliance (Universal Testing Machine), reinforcing rods in the concrete pulled up yangtertanam uprooted. The test results were obtained in the form of the data load is then calculated maximum adhesion bond strengh. From the results of this study obtained an average compressive strength of concrete cylinders of 21.24 MPa. Average yield stress of 430.66 MPa reinforcement D10, and the average yield stress of reinforcing plain Ø 10 mm at 404.06 MPa. Increasing the length distribution of 100 mm, 150 mm, 200 mm, and 250 mm, improve the ability to withstand the test object attached load. Rated load voltage is closely attached and the resulting average steel screw, its value is greater than the value of the average sticky load generated by the plain steel. The resulting tension rebars closely similar, although the magnitude is relatively equal distribution of different length, because of the burden attached directly proportional to the surface area of the steel embedded in concrete.Failure in adhesion strength test can be uprooted and concrete reinforcing steel intact, or reinforced concrete uprooted and split. Keywords: length distribution, bond strengh

    Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Berkesulitan Belajar melalui Inklusi Model Kluster

    Get PDF
    Bayu Pamungkas. INFLUENCE OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACHES TOWARD THE ELEMENTARY READING ABILITY OF CHILDREN WITH LEARNING DISABILITY THROUGH CLUSTER. Thesis, Surakarta : Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University Surakarta, May. 2013. This research\u27s aim is to find out influence of the Contextual Teaching and learning approach toward elementary reading ability of chlidren with learning disability through cluster inclusion at SD Alfirdaus Surakarta in 2012/2013 academic year. The used method in this research is experimental method with experiment design called “One group pretest – posttes design”. It is a group of subjects which are treatment\u27s influence is measurement. The population in this research is the students with learning disability at SD Alfirdaus Surakarta in 2012/2013 academic year. Sample in this research is 3 students with learning disability of reading in first grade of SD Alfirdaus Surakarta with pull out in cluster inclusion. Test Technique and documentation is used in colleting data technique. An practice test is used to measure the start reading ability. This research uses statistic non – parametrix analysis method. This method is Wilcoxon Signed rank tes with the help of SPSS 16. Research conclusion says that there is a significant influence of Contextual Teaching and Learning approaches toward the elementary reading ability of children with learning disability through cluster inclusion at SD Alfirdaus in 2012/2013 academic year

    Hukum Dan Peternakan Ayam (Studi Tentang Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Di Kec. Wonodadi Kab. Blitar)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji permasalahan mengenai pelaksanaan perlindungan hukum bagi masyarakat yang bekerja pada peternakan ayam di kec. Wonodadi kab. Blitar mengenai ancaman kesehatan dari penularan penyakit hewan kepada pekerja. Penelitian ini mendasarkan pada penelitian hukum yang dilakukan dengan pendekatan non-doktrinal yang kualitatif. Data penelitian ini meliputi data primer dan data skunder. Data primer ini diperoleh melalui para informan dan situasi sosial tertentu, yang dipilih secara purposive, dengan menentukan informan dan situasi soisal awal terlebih dahulu. Untuk mengumpulkan data sekunder dengan menganalisis Undang-Undang dan mengumpulan bahan kepustakaan. Teknik analisis yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif. Hasil yang didapat Hasil yang didapat dari penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan adalah pola pengendalian penanggulangan penyakit hewan ternak dan perlindungan hukum bagi masyarakat yang bekerja pada peternakan ayam dan di kec. Womodadi kab. Blitar yang pelaksaaanya harus sesuai dengan Undang Undang Nomor : 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan dan Surat Keputusan Direktur Jendral Bina Produsi Peternakan Nomor : 17/Kpts/PD.640/F/02.04

    Kendala Polri dalam Penyidikan Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor (Studi di Kepolisian Resort Kediri Kota)

    Get PDF
    Penulisan dalam penelitian skripsi ini membahas tentang Kendala Polri dalam Penyidikan Tindak Pidana Pencurian Bermotor. Pemilihan tema ini dilatarbelakangi oleh jumlah kasus tindak pidana pencurian bermotor yang berhasil diselesaikan sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah laporan yang diterima.Permasalahan dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana penanganan terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (2) Apa kendala Polri dalam penyidikan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor? (3) Bagaimana upaya untuk mengatasi kendala dalam penyidikan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor?.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris, sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Lokasi penelitian di Kepolisian Resort Kediri kota. Jenis dan sumber data adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara bebas terpimpin dengan responden. Data sekunder diperoleh studi kepustakaan dan studi dokumen. Teknik analisa data menggunakan analisis deskriftif kualitatifDari hasil penelitian, penanganan terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor atau curanmor yaitu berawal dari menerima laporan, melakukan olah TKP, mencari tahu modus operandi, melakukan penyelidikan pada tahap penyidikan, melakukan upaya paksa dan diakhiri dengan membuat berita acara perkara. Jika pelaku tertangkap tangan maka anggota kepolisian dapat melakukan penyidikan seketika dengan diikuti meminta ijin kepada atasan. Kendala internal yang dihadapi yaitu sarana dan prasarana kurang memadai, jaringan informasi terputus, kurang memadainya anggota kepolisian dari segi kuantitas, dan kurang dukungan anggaran. Kendala eksternal yaitu kurangnya alat bukti dan saksi, masyarakat yang apatis, sarana pendukung di TKP yang kurang memadai. Upaya untuk mengatasi kendala tersebut yaitu Menyusun Rencana Kebutuhan untuk penanganan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor, Swadaya dari pihak Polres Kediri Kediri Kota, Merekrut penyidik pembantu dalam penanganan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor, Mengadakan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang teknologi.Kata Kunci : Kendala, Polri, Penyidikan, Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermoto

    Tahapan Belajar Al Qur’an Menggunakan Huruf Hijaiyah Isyarat bagi Anak dengan Hambatan Pendengaran

    Get PDF
    The purpose of this research article is to describe learning the Qur'an with sign language which is carried out at the Darul A'shom Special Islamic Boarding School for the Deaf, Yogyakarta. Qualitative research methods used in this study with observation, interviews and documentation as data collection techniques. The results of the study explain that children with hearing impairments are able to read and memorize the Qur'an using sign language through sign hijayah letters which are applied in the cottage through five stages of learning and three times of learning implementation.Tujuan dalam artikel hasil penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran Al Qur’an dengan bahasa isyarat yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Khusus Tunarungu Darul A’shom Yogyakarta. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan datanya. Hasil penelitian menjelaskan bahwa anak dengan hambatan pendengaran mampu membaca dan menghafal Al Qur’an menggunakan bahasa isyarat melalui huruf hijayah isyarat yang diterapkan di pondok tersebut melalui lima tahapan pembelajaran dan tiga waktu pelaksanaan pembelajaran
    • 

    corecore