103 research outputs found

    IMPLEMENTASI KURIKULUM BOARDING SCHOOL DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI:Studi Evaluatif di SIT Al-Multazam Kabupaten Kuningan

    Get PDF
    Tesis ini berjudul “Implementasi Kurikulum Boarding School dalam Proses Pembelajaran Biologi (Studi Evaluatif di SIT Al-Multazam Kabupaten Kuningan) “. Fokus penelitian adalah pada pemahaman guru Biologi terhadap ruang lingkup Kurikulum Boarding School dan kemampuannya mengimplementasikan kurikulum tersebut dalam Proses Pembelajaran Biologi di kelas / laboratorium.Kurikulum Boarding School adalah kurikulum yang dikembangkan di sekolah yang memberlakukan peserta didiknya untuk menetap (bersekolah dan menginap di asrama / boarding) selama menempuh pendidikan sehingga secara terus menerus (24 jam) mereka berada dalam bimbingan dan pengawasan sekolah.Penelitian ini dilaksanakan dari 1 Nopember 2005 hingga 31 Agustus 2006 melalui pendekatan naturalistik dengan mengutamakan data kualitatif. Sedangkan metode evaluasi yang diterapkan adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus / evaluatif. Temuan - temuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1).Ruang lingkup Kurikulum Boarding School di SIT Al-Multazam Kabupaten Kuningan mencakup Perangkat Pembelajaran berdasarkan kurikulum Diknas yang dipadukan dengan kurikulum (berisi arahan dan petunjuk lisan) yang secara berkala disampaikan oleh pimpinan sekolah dan pengurus yayasan.2).Pemahaman guru Biologi terhadap ruang lingkup Kurikulum Boarding School di SIT Al-Multazam Kabupaten Kuningan dimulai dari pengertian dan perencanaan (penyusunan Perangkat Pembelajaran untuk satu tahun ajaran) sampai kepada pelaksanaan Proses Pembelajaran di kelas / laboratorium sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.3).Implementasi Kurikulum Boarding School dalam Proses Pembelajaran Biologi di SIT Al-Multazam Kabupaten Kuningan sudah tergolong baik, antara lain karena didukung oleh inovasi (menyangkut variasi) yang terus menerus dalam menerapkan pendekatan dan metode yang dilakukan oleh guru Biologi. Kemampuan tersebut berdasarkan pemberian kesempatan oleh sekolah dan yayasan untuk melakukan kreativitas dalam setiap Proses Pembelajaran Biologi di kelas / laboratorium, sehingga kompetensi yang telah ditetapkan bagi peserta didik sering tercapai.Rekomendasi ditujukan kepada yayasan (dengan melibatkan pimpinan sekolah) untuk menyusun Kurikulum Yayasan sehingga didapatkan dokumen tertulis yang baku mendampingi Kurikulum Diknas untuk dijadikan pedoman para guru mengimplementasikan Kurikulum Boarding School dalam setiap Proses Pembelajaran. Untuk guru Biologi, agar selalu diikutsertakan secara berkala dalam berbagai pelatihan pembelajaran di kelas dan praktikum di laboratorium sehingga kemampuan dan wawasannya akan bertambah serta selalu dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sering berubah. Demikian pula sarana dan prasarana pendidikan, khususnya yang berhubungan dengan Proses Pembelajaran Biologi (laboratorium IPA, laboratorium komputer, dan perpustakaan) agar ditambah dan dilengkapi sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku, sehingga diharapkan mutu proses dan hasil pembelajaran Biologi di SIT Al-Multazam Kabupaten Kuningan lebih baik untuk masa mendatang

    Developmental stress in birds: phenotypic and fitness

    Get PDF
    The environment animals experience during development can have important effects on phenotype, performance, and fitness across multiple life-history stages. Environmental cues experienced during development can provide information to animals about the environment they will soon inhabit and promote phenotypic changes which affect fitness. Increasing evidence suggests that physiological stress may be one such cue that conveys environmental information to developing animals. Here, I explore the short- and long-term consequences of developmental stress in captive and free-living birds. In chapter one, I explore the effects of developmental stress on body size and physiological stress responses across life-history stages in zebra finches (Taeniopygia guttata). I found that developmental stress increases stress response and decreases body size in juvenile zebra finches. In chapter two, I examine the effects of developmental stress on learning in zebra finches. Developmental stress has well-known suppressive effects on song learning in passerines. I examine whether this is generalizable for other types of learning, specifically learning that relates to foraging. I found that adult zebra finches exposed to developmental stress learned a novel foraging task faster compared to control siblings. In chapter three, I investigated the effects of developmental stress on male reproductive success in zebra finches. I found that developmentally stressed males invested more in parental care and reared nestlings in better condition compared to control males. Developmentally stressed males also sired more offspring and were less likely raise non-genetic nestlings compared to control males. In chapters four and five, I explore the causes and consequences of stressors in a free-living model species, the white-crowned sparrow (Zonotrichia leucophryus oriantha). I examine the effects of an anthropogenic stressor (a high traffic road) on nestling stress responses, growth, and survival. I found that proximity to a road increased both nest failure due to predation and nestling stress responses. Cumulatively, these studies expand our understanding of the phenotypic and fitness consequences of developmental stress. In contrast to most studies, I find several beneficial outcomes in response to developmental stress. Hence, early life stress appears to shape phenotype and performance in some ways that are beneficial

    UJI VALIDITAS ISI MODUL INTERVENSI PROSES KONSULTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA ATASAN DENGAN BAWAHAN UNIT CONSUMER SERVICE DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA WITEL JAMB: CONTENT VALIDITY TEST OF THE CONSULTATION PROCESS INTERVENTION MODULE TO IMPROVE EFFECTIVE COMMUNICATION BETWEEN BOSS WITH UNDER CONSUMER SERVICE UNITS AT PT. INDONESIAN TELECOMMUNICATIONS WITEL JAMBI

    Get PDF
    ABSTRACTIntroduction Communication is a basic human activity, by communicating humans can relate to each other. The existence of good communication in an organization then all performance processes can run smoothly and vice versa. Without effective communication between the various parties, the pattern of relationships we call organization will not serve one's needs well. Many failures in organizations are caused by the lack of order in the communication carried out by the actors in the organization. Method This research used descriptive method with a 3D model (Define, Design, Develop). The validators were purposively selected. Validation assessing the validity of the content in the module. Data analysis used descriptive analysis. Result The result of this study shows the validation from the module has a V score with a range of 0.58 - 0.83. The results of the validation of the measuring instrument with a range of V scores from 0.66 - 1.00. Based on the results of the content validity test, this consultation process intervention module is valid of the content with some improvement from the validator. The validity criteria in mean are assessed from the material, presentation and language aspects as well as the ease of use. Conclusions The consultation process intervention module to improve effective communication between superiors and subordinates is declared valid in terms of the validity of the content. The researcher hoped by doing the validity of the contents, a solution to improving effective communication. Keywords: Module Validation, Consultation Process Intervention, Effective Communication. ABSTRAKPendahuluan Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain. Adanya komunikasi yang baik dalam suatu organisasi maka semua proses kinerja dapat berjalan lancar dan begitu pula sebaliknya. Tanpa komunikasi yang efektif di antara berbagai pihak, pola hubungan yang kita sebut organisasi tidak akan melayani kebutuhan seseorang dengan baik. Kegagalan dalam organisasi banyak yang disebabkan oleh kurang tertatanya komunikasi yang dilakukan para pelaku di organisasi tersebut. Metode Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan model 3D (define, design, develop). Penetapan validator dilakukan secara purposive. Validasi yang dilakukan yaitu menilai validitas isi pada modul. Analisis data yang digunakan analisis deskriptif. Hasil Penelitian ini menunjukkan validasi isi modul memiliki angka skor V dengan rentang 0.58 - 0.83. Hasil validasi alat ukur memiliki rentang angka skor V bergerak dari 0.66 - 1.00. Berdasarkan hasil uji validitas isi, modul intervensi proses konsultasi ini dinyatakan valid secara isi dengan beberapa saran perbaikan dari validator. Kriteria validitas yang dimaksud dinilai dari aspek materi, penyajian dan bahasa serta kemudahan dalam penggunaannya. Kesimpulan Modul Intervensi Proses Konsultasi Untuk Meningkatkan Komunikasi Efektif Antara Atasan dengan Bawahan dinyatakan valid secara isi. Dengan dilakukannya validitas isi modul ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan komunikasi efektif. Kata Kunci : Validasi Modul, Intervensi Proses Konsultasi, Komunikasi Efekti

    Pengembangan Ekowisata di Distrik Supiori Timur, Kabupaten Supiori Papua: Ecotourism Development in Supiori Timur District, Supiori Regency Papua

    Get PDF
    Abstrak Wilayah Distrik Supiori Timur merupakan administrasi Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, yang terdiri dari 10 Kampung, untuk pengembangan ekowisata mangrove terdapat di kampung Waryesi dan Sorendidori. Pengembangan ekowisata mangrove di Distrik Supiori Timur Kabupaten Supiori, dari data lapangan dan informasi masyarakat dinilai kurang maksimal dalam mendukung program pengembangan daerah, karena beberapa hal yaitu ; pengembangan hanya berfokus pada kawasan mangrove tanpa melihat potensi yang ada disekitar kawasan, maka penelitian ini bertujuan daya tarik wisata ekowisata mangrove yang ada di Distrik Supiori Timur, serta strategi pengembangan ekowisata di Distrik Supiori Timur Kampung Waryesi dan Sorendidori, Kabupaten Supiori Papua. Teknik analisis deskriptif kualitatif, menganalisis mempergunakan acuan ADO-ODTWA (analisis daerah operasi -objek dan daya Tarik) dan analisis SWOT Kata kunci : Pengembangan ekowisata, ADO-ODTWA, Strategi Pengembangan Abstract The East Supiori District area is the administration of Supiori Regency, Papua Province, which consists of 10 villages, for the development of mangrove ecotourism located in Waryesi and Sorendidori villages. The development of mangrove ecotourism in Supiori Timur District, Supiori Regency, from field data and community information is considered less than optimal in supporting regional development programs, due to several things, namely; development only focuses on mangrove areas without looking at the potential that exists around the area, so this study aims to attract mangrove ecotourism tourism in East Supiori District, as well as ecotourism development strategies in East Supiori District Waryesi and Sorendidori Villages, Supiori Regency Papua. Qualitative descriptive analysis technique, analyzing using ADO-ODTWA reference (analysis of operating area - object and attraction) and SWOT analysis Keyword: Development of ecotourism, ADO-ODTWA, Development Strateg

    Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata dalam Mempromosikan Objek Wisata Pantai Hamadi Kota Jayapura

    Get PDF
    The researcher was entitled the tourist service communication strategy (a qualitative study of the tourism service communication strategy in promoting the coastal tourist attraction of jayapura city of hamadi). The purpose of this study was to learn and analyze the communication strategies made by the tourist service in promoting the coastal tourist attraction of the jayapura city of hamadi. Communication isa process that has many separate but interrelated steps at all times. Human communication isa process through which individuals in relationships, groups, organizations, and societies make and use information to relate to one another and to the environment. In general, communication is not only natural human activity but also human behavior in filling their social and economic systems. The study is also aimed at identifying factors that support and block the promotion of the jayapura beach attraction to hamadi city of jayapura in dealing with such. The study USES qualitative descriptive study methods, that is, research that is directed to describe symptoms, facts or events systematically and accurately describe the properties of research and analyze their truths based on data obtained. Data collection techniques using observation and in-depth interview techniques. In other words, communication is a strategy for running social systems and a laxativ

    ANALISIS KARAKTERISTIK DAN PERILAKU PENYEBERANGAN ORANG PADA FASILITAS PENYEBERANGAN ZEBRA CROSS DAN PELICAN CROSS (STUDI KASUS RUAS JALAN M. H. THAMRIN)

    Get PDF
    Pejalan kaki dapat menyeberang jalan secara aman apabila disediakan fasilitas yang sesuai dengan kondisi lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik penyeberang jalan pada fasilitas zebra cross dan pelican cross. Karakteristik tersebut dapat dijadikan referensi dalam merancang fasilitas penyeberangan di masa mendatang.Variabel-variabel pejalan kaki yang dianalisis diantaranya adalah kecepatan menyeberang, jenis kelamin dan tingkat kepatuhan. Karakteristik pengemudi dan kondisi fasilitas juga dianalisis untuk mendapatkan perbedaan yang mendetail antara penyeberangan zebra cross dan pelican cross. Berdasarkan analisis, laki-laki menyeberang lebih lambat dibandingkan perempuan, kecepatan laki-laki adalah 1,22 m/detik dan 1,30 m/detik sedangkan kecepatan perempuan adalah 1,24 m/detik dan 1,41 m/detik. Kecepatan individu menyeberang lebih cepat dibandingkan platoon, kecepatan individu adalah 1,23 m/detik dan 1,35 m/detik sedangkan kecepatan platoon adalah 1,09 m/detik dan 1,19 m/detik. Perempuan cenderung lebih mematuhi peraturan dibandingkan laki-laki. Penyeberangan pelican cross lebih direkomendasikan untuk arus dan kecepatan lalu lintas lebih tinggi bila dibandingkan oleh penyeberangan zebra cross

    DETEKSI PENYAKIT LIMFOMA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA REGION GROWING

    Get PDF
    Limfoma merupakan istilah umum untuk berbagai tipe kanker darah yang muncul dalam sistem limfatik, yang menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening. Jumlah penderita limfoma saat ini dirasa cukup fantastis sehingga patut diwaspadai. Untuk itu, diharapkan hendaknya masyarakat lebih peduli terhadap deteksi dini kanker, khususnya limfoma, serta menambah pengetahuan mengenai penyakit limfoma agar jumlah penderita limfoma tidak semakin bertambah. Untuk membantu masyarakat dalam mendeteksi penyakit limfoma, maka perlu dirancang sebuah aplikasi pendeteksian penyakit kelenjar. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode region growing. Dengan menerapkan algoritma region growing, maka dapat ditentukan dan dikenali stadium kanker limfoma berdasarkan pada gambar citra X-Ray yang dimasukkan. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi untuk mengenali dan mengidentifikasi jenis stadium kanker kelenjar getah bening (limfoma)

    Perubahan Sosial di SMA Negeri Ayotupas Selama Pandemik Covid-19

    Get PDF
    Kajian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sosial yang terjadi di SMA Negeri Ayotupas selama pandemik COVID-19. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan selama kegiatan pengenalan lapangan di SMA Negeri Ayotupas, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Pemilihan informan dengan menggunakan purposive sampling yang terdiri dari siswa, guru dan kepala sekolah. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa, terdapat perubahan sosial pada guru dan siswa di SMA Negeri Ayotupas karena sebelumnya banyak guru dan siswa yang belum memahami cara menggunakan smartphone sebagai media pembelajaran daring, tetapi dengan adanya kebijakan pemerintah tentang belajar dari rumah memaksa para guru untuk bisa menggunakan teknologi tersebut. Meskipun perubahan ini memberi dampak positif pada guru dan siswa, namun kondisi lingkungan sekolah tidak mengalami perubahan karena akses internet masih sangat sulit dijangkau. Guru dan siswa harus ke tempat-tempat tertentu seperti gunung untuk mendapatkan sinyal internet

    Effects of Experimentally Elevated Traffic Noise on Nestling White-Crowned Sparrow Stress Physiology, Immune Function and Life History

    Get PDF
    Roads have been associated with behavioral and physiological changes in wildlife. In birds, roads decrease reproductive success and biodiversity and increase physiological stress. Although the consequences of roads on individuals and communities have been well described, the mechanisms through which roads affect birds remain largely unexplored. Here, we examine one mechanism through which roads could affect birds: traffic noise. We exposed nestling mountain white-crowned sparrows (Zonotrichia leucophrys oriantha) to experimentally elevated traffic noise for 5 days during the nestling period. Following exposure to traffic noise we measured nestling stress physiology, immune function, body size, condition and survival. Based on prior studies, we expected the traffic noise treatment to result in elevated stress hormones (glucocorticoids), and declines in immune function, body size, condition and survival. Surprisingly, nestlings exposed to traffic noise had lower glucocorticoid levels and improved condition relative to control nests. These results indicate that traffic noise does affect physiology and development in white-crowned sparrows, but not at all as predicted. Therefore, when evaluating the mechanisms through which roads affect avian populations, other factors (e.g. edge effects, pollution and mechanical vibration) may be more important than traffic noise in explaining elevated nestling stress responses in this species
    corecore