505 research outputs found

    PEMBELAJARAN KOOPERATIF ROUND TABLE DENGAN PROBLEM POSING PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS BAGIAN PERTAMA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH MALANG

    Get PDF
    Peran pendidikan dalam suatu negara sangat penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu pemerintah telah \ud melakukan perbaikan mutu pendidikan nasional salah satunya adalah penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pada kurikulum ini pembelajaran menitikberatkan pada pengembangan kemampuan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu. Seorang guru harus bisa mengaktifkan siswa untuk belajar dan memberikan dampak positif dalam kelas dan lingkungannya. Oleh karena itu pembelajaran kooperatif sangat tepat diterapkan dalam \ud pembelajaran. \ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif round table dengan problem posing dalam meningkatkan aktivitas siswa dan ketuntasan belajar siswa. \ud Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 02 Batu kelas VIII-A semester 1 tahun akademik 2005/2006 pada materi Persamaan Garis Lurus Bagian Pertama. \ud Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Muhammadiyah 02 Batu. \ud Berdasarkan analisis yang diperoleh untuk aktivitas siswa dari pertemuan I dan II mengalami peningkatan yaitu aktivitas menyampaikan ide / pendapat masing-masing sebesar 64,81% dan 70,13%, aktivitas kesetaan dalam melaksanakan tugas yang diberikan kelompok berturut-turut adalah 67,12% dan 70,82%, aktivitas bertanya berturut-turut sebesar 71,28% dan 75,29%, aktivitas keikutsertaan dalam diskusi berturut-turut sebesar 63,88% dan 70,13% dan aktivitas melaksanakan round table dengan problem posing masing-masing sebesar 88,86% dan 94,40%. Selama pembelajaran berlangsung rata-rata prosentase dari pertemuan I dan II \ud untuk aktivitas menyampaikan ide/pendapat,. Aktivitas kesetiaan dalam melaksanakan tugas yang diberikan kelompok, aktivitas keikutsertaan dalam diskusi dalam kategori cukup baik dan aktivitas bertanya dalam kategori baik. Sedangkan melaksanakan round table dengan problem posing dalam kategori sangat baik. Dengan pembelajaran kooperatif round table dengan problem posing dikatakan tuntas dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari nilai tes akhir siswa yang menunjukkan 28 siswa tuntas dan 8 siswa tidak tuntas. Sedangkan ketuntasan kalsikal sebesar 77,77%. \ud Dengan demikian bahwa pembelajaran kooperatif round table dengan problem posing aktivitas siswa cukup baik dan mencapai ketuntasan belajar baik individu maupun klasikal

    PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN DALAM WEBSITE(STUDI KOMPARASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA DAN MALAYSIA)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengetahui perbedaan tingkat environmental disclosure di Indonesia dan di Malaysia. 2. Mengetahui hubungan antara karakteristik perusahaan dan environmental disclosure-nya. Karakteristik perusahaan yang digunakan yaitu umur perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan ukuran KAP. Pengungkapan lingkungan oleh perusahaan diukur menggunakan GRI 3.1. Penentuan jumlah sampel menggunakan Slovin. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan didapatkan sampel untuk Malaysia 80 perusahaan dan Indonesia 38 perusahaan. Dari seluruh sampel tersebut didapat 20,22% perusahaan yang melakukan pengungkapan lingkungan, dengan level tertinggi 76,7% dan level terendah 3,3%. Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat perbedaan tingkat environmental disclosure di Indonesia dan di Malaysia dan hasil regresi menunjukkan bahwa ukuran perusaan, profitabilitas dan ukuran KAP berpengaruh terhadap environmental disclosure. Variabel yang lain yakni umur perusahaan dan leverage tidak berpengaruh terhadap environmental disclosure. Kata kunci: environmental disclosure, perbandingan, karakteristik perusahaan,GR

    THE EFFECTIVENESS OF HOT SEATING STRATEGY TO IMPROVE THE STUDENTS’ SPEAKING SKILL

    Get PDF
    This research aimed to find out the effectiveness of a hot seating strategy to improve the students' speaking skills at SMP NEGERI 3 Madang Suku III OKU TIMUR. This research adopted a pre-experimental research design. The subject of this research was the first students' of SMP NEGERI 3 Madang Suku III OKU TIMUR which consisted of 31 students with 12 boys and 19 girls. Pre-test and post-test were done to collect the data. The instrument of the test was the oral speaking test. A paired sample t-test was used to compare the data from pre-test and post-test. The finding showed that the Mean score of the pre-test was 46.63 and the mean score of the post-test was 53.27. The value of t-obtained = 2.653 was more than t-table = 2.024 with df = 30 and the value of sig. (2-tailed) was 0.000 less than significance level (? = 0.05).). The conclusion, a hot seating strategy was significantly effective to improve students' speaking skills. It implies that this technique can be used to improve students speaking skills among the many existing methods and techniques

    NASKAH PUSPA RINONCE (Deskripsi, Transliterasi, Terjemahan, dan Religiositas) Kajian Filologi

    Get PDF
    AbstrakNaskah merupakan warisan budaya Indonesia yang mempunyai nilai lebih tinggi dibanding warisan budaya lain karena mengandung berbagai informasi masa lampau yang lebih lengkap. Naskah klasik memberikan gambaran mengenai alam pikiran, adat istiadat, kepercayaan, dan sistem nilai manusia pada masa lampau sehingga perlu dijaga,   dilestarikan,   dan   diteliti   agar   nilai-nilai   luhur   dalam  naskah   dapat   diketahui   dan   dipahami   oleh masyarakat   serta  digunakan  sebagai  bahan ajar  bagi  generasi  muda.  Puspa Rinonce  KR_Pgn25  merupakan naskah agama bergenre sastra yang belum pernah diteliti dan mempunyai halaman yang lengkap.Penelitian ini difokuskan pada: (1) Deskripsi naskah dan teks Puspa Rinonce (2) Transliterasi dan Terjemahan (3)   Religiositas   yang   terkandung   dalam   teks  Puspa   Rinonce.   Tujuan   dari   penelitian   ini   adalah:   (1) Mendeskripsikan naskah dan teks Puspa Rinonce, (2) Menyajikan Transliterasi dan Terjemahan naskah Puspa Rinonce, (3) Mendeskripsikan Religiositas dalam teks naskah Puspa Rinonce. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian filologi  edisi naskah tunggal.  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalan  teknik baca catat.  Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif.  Hasil  yang diperoleh dari  penelitian  ini  adalah: (1) Deskripsi naskah dan teks Puspa Rinonce, (2) Transliterasi dan Terjemahan naskah. (3). Religiositas yang meliputi aspek Ibadah, aspek Iman dan aspek Mistik.Kata kunci: Deskripsi, Transliterasi, Terjemahan, ReligiositasAbstractThe manuscript  is a cultural  heritage of Indonesia  that has a value higher than others becouse of the cultural heritage  of   the past  contains  a variety of   information  is  more complete.  Classical  manuscripts  provides  an overview of   the nature of  mind,  customs,  beliefs,  and systems  of  human valuesin  the past   that  needs  to be maintained, preserved, and studied to be great value in the texs can be known and understood by the public and used as teaching material for the younger generation.  Puspa Rinonce KR_Pgn25 a religious manuscript literary genre that has not been studiet and have a full page.The   study   focused   on:   (1)  Description   of  manuscripts   and   texts  Puspa   Rinonce  (2)   Transliteration   and Translation (3) Contained in the text Religiosity Puspa Rinonce. The puspose of this study was: (1) Describe the text and text  Puspa Rinonce,  (2) Present Transliteration and Translation script  Puspa Rinonce,     (3) Describe Religiosity in the manuscript text Puspa Rinonce.Type of research is the study of philology edition single script. Data collection techniques used read and write technique. The data analysis technique used is descriptive method.The result obtained from this study are: (1) Description of manuscripts and texts Puspa Rinonce, (2) Translation and Transliteration manuscript,  (3) Religiosity which  includes aspects of Worship,  faith and aspects,  aspects Mysticism.Keywords: Description, Transliteration, Translation, Religiosit

    Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Berorientasi Taqwa Melalui Ngaso Sehat Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar berorientasi taqwa  melalui Ngaso Sehat pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Best Practice. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX-B SMP Negeri 4 Madiun Tahun Pelajaran 2022/2023 yang terdiri dari 36 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar kerja peserta didik, lembar penilaian proyek, lembar penilaian sikap, angket motivasi belajar siswa, lembar observasi diskusi kelompok, angket respon siswa terhadap pembelajaran hots,  lembar pre test dan post test, angket budaya membaca. Hasil Best Practice menunjukkan bahwa Ngaso Sehat merupakan praktik terbaik untuk pembelajaran karena dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

    Buzz Group Technique to Promote Students Reading Comprehension

    Get PDF
    This present study was quasi experiment research. This study aimed to find out whether or not there is any the improvement of the students’ reading comprehension by using buzz group technique. The population of the study was all the eighth grade students of SMP SENTOSA BAKTI BATURAJA in Academic Year 2019/ 2020. The sample was taken by using cluster random sampling. The sample is divided by two experimental class and control group. The try-out was done at VIII. C with 22 respondents. The data was collected by using test. The reliability of the data was taken through Alpha Cronbach. The data were analyzed by using paired T-test of control class and paired t-test of experimental class and independent t-test too. The result showed that from the mean score was 71 improved to be 84, 6 and based on independent T-test the value of T obtained was 8,122 as significant level of 0.05 for 2 tailed testing and degree of freedom (df) was 48 the critical value of T table 3, 425. The value was higher than T table (8,122>3,425) and the value sig, (2 tailed)= 0.000 less than the value of significant level (0.05).  It mean that there was significant improvement the students who was taught by using buzz group technique and those who was not at SMP SENTOSA BAKTI Baturaja. It concluded that Buzz group technique was effective to promote students’ reading comprehension at the Eighth Grade students of SMP SENTOSA BAKTI BATURAJA

    IMPLEMENTASI PROGRAM TPM BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PAUD DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP SOPAN SANTUN ANAK: Penelitian Studi Kasus di TK Bunda Balita Bandung Tahun Ajaran 2015-2016

    Get PDF
    Penelitian ini menjelaskan tentang implementasi program TPM berdasarkan kurikulum 2013 PAUD dalam mengembangkan sikap sopan santun anak di TK Bunda Balita Bandung. Adapun subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah empat orang guru, enam wali murid anak, satu masyarakat sekitar dan tujuh orang anak TK Bunda Balita Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih dalam bagaimana program TPM berdasarkan kurikulum 2013 PAUD tersebut diimplementasikan di TK Bunda Balita Bandung dalam meningkatkan sikap sopan santun anak. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, kusioner dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan teknik thematic analysis atau analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan positif mengenai sikap sopan santun anak yang muncul dan konsisten dilakukan semenjak diterapkan program TPM berdasarkan kurikulum 2013 PAUD. Adapun sikap sopan santun anak tersebut, antara lain: sikap sopan santun anak ketika memasuki ruangan, berdo’a, saat makan, serta menghargai orang lain. Keberhasilan perubahan sikap sopan santun anak tersebut salah satunya dipengaruhi oleh penguasaan guru dalam mengimplementasikan program TPM berdasarkan kurikulum 2013 serta media yang digunakan dalam pembelajaran yang digunakan di TK Bunda Balita Bandung. Kata kunci: TPM berdasarkan kurikulum 2013 PAUD, sikap sopan santun anak This study describes the implementation of TPM-KURTILAS in increasing politeness children in kindergarten Bunda Balita Bandung,. The subjects involved in the study were four teachers, six parents of children, the community and the Mother of seven children kindergarten Toddler Bandung. The purpose of this study was to examine more deeply how the TPM-KURTILAS program are implemented in kindergarten Bunda Balita Bandung in improving children's politeness. The methodology used in this study is a qualitative research method with a case study approach. Data collection techniques such as interviews, observation, questionnaire and documentation study. The analisys data used in this study is thematic analysis The results showed that the positive changes regarding politeness child appeared and applied consistently done since TPM-KURTILAS program. The politeness of the child, antaralain: a) politeness child when entering the room, politeness in prayer, politeness at mealtime, and attitudes in respect of others. The success of the change politeness of the child is influenced by the mastery of the teacher in-KURTILAS mengimplmentsikan TPM program and media used in learning. Keywords: TPM-KURTILAS, politeness chil

    Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Seling (BCCT) di Raudhlatul Athfal (RA) AL-Muna Kota Semarang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran berbasis seling di Raudhlatul Athfal (RA) Al Muna Kota Semarang. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan: 1). Observasi yaitu untuk mengetahui proses pelaksanaan pendekatan Seling (BCCT) di Raudhlatul Athfal (RA) Al Muna Kota Semarang. 2). Interview yaitu untuk mengetahui tentang berbagai informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan pendekatan pembelajaran Seling (BCCT) di Raudhlatul Athfal (RA) Al Muna Kota Semarang, serta mengetahui faktor-faktor pendorong dan penghambat diterapkannya pendekatan pembelajaran seling (BCCT). 3). Dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan pembelajaran seling (BCCT) seperti rencana pembelajaran, jadwal pembelajaran, dokumen kegiatan dan lainlain. Hasil penelitian ini meliputi pertama pendekatan seling (BCCT) di Raudhlatul Athfal (RA) Al Muna Kota Semarang terwujud dalam proses pembelajaran di sentra-sentra main yang dilaksanakan dalam empat jenis pijakan yaitu pijakan lingkungan, pijakan sebelum main, pijakan saat main, dan pijakan setelah main. Pada praktiknya pengembangan kreativitas melalui pendekatan seling (BCCT) sudah mendekati teori yang ada. Hal ini dibuktikan dengan adanya semangat anak-anak ketika mengikuti kegiatan di sentra-sentra main dan munculnya ide-ide baru yang terlihat ketika anak mengikuti kegiatan yang berlangsung. Sehingga anak bisa mengembangkan kemampuan yang mereka miliki. Dengan menghasilkan hasil karya sesuai dengan ide- ide baru yang muncul pada anak. Selain guru sebagai motivator dan fasilitator guru juga memberi dukungan kepada anak ketika mengikuti kegiatan. Sehingga anak merasa nyaman serta tidak takut melakukan kesalahan. Kedua faktor yang mendukung antara lain berasal dari guru, kepala sekolah, anak, orang tua, sarana dan prasarana serta lingkungan. Seorang anak yang mendapat dukungan, motivasi dan diberikan fasilitas akan mampu mengembangkan potensi yang di miliki. Karena anak akan merasa nyaman, bebas, dan dapat berkreasi sesuai dengan yang di inginkan. Peran guru dan orang tua sangat membantu untuk mengembangkan kre ativitas yang di miliki oleh anak. Selain sebagai faktor pendukung, guru dan anak juga sebagai faktor penghambat dalam pendekatan Seling (BCCT) di Raudhlatul Athfal (RA) Al Muna Kota Semarang. Berdasarkan hasil penelitian ini di harapkan akan menjadi bahan informasi dan bahan masukan bagi mahasiswa, tenaga pendidik, para peneliti dan semua pihak yang membutuhkan terutama di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

    DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL-BUDAYA MASYARAKAT TRADISIONAL KAMPUNG BANCEUY DESA SANCA KABUPATEN SUBANG (Kajian Historis Tahun 1965-2008)

    Get PDF
    Skripsi ini berjudul “Dinamika Kehidupan Sosial budaya Masyarakat Tradisional Kampung Banceuy Desa Sanca Kabupaten Subang (Kajian Historis Tahun 1965-2008)”. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan kehidupan masyarakat kampung adat Banceuy yang sangat berbeda dengan masyarakat desa pada umumnya. Kampung adat Banceuy merupakan salah satu masyarakat di Kabupaten Subang yang masih mempertahankan tradisi atau adat istiadat yang dilakukan oleh para leluhurnya. Hal tersebut menyebabkan penulis berkeinginan untuk mengkaji mengenai dinamika kehidupan sosial-budaya kampung adat Banceuy dengan permasalahan sebagai berikut: 1) Bagaimana latar belakang kehidupan masyarakat tradisonal Kampung Banceuy Desa Sanca Kabupaten Subang? 2) Bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat tradisional Kampung Banceuy khususnya dalam bidang sosial-budaya tahun 1965-2008? 3) Bagaimana kebertahanan adat istiadat kampung adat Banceuy terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam bidang sosial-budaya tahun 1965-2008?. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode historis meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1) Heuristik 2) Kritik Sumber 3) Interpretasi 4) Historiografi. Selain itu adapula teknik yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yakni studi literatur, wawancara, dan studi dokumentasi. Adapun hasil penelitian yang didapat yaitu: Kehidupan masyarakat Banceuy dalam rentang waktu 43 tahun memiliki banyak perubahan dalam bidang sosial-budaya. Perubahan-perubahan tersebut seiring dengan berjalannya sejarah kehidupan masyarakat Kampung Adat Banceuy itu sendiri. Perubahan-perubahan tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Selain faktor eksternal dan internal, terdapat pula faktor-faktor yang mendorong serta menghambat terjadinya perubahan. Faktor pendorong salah satunya adalah adanya listik pada tahun 1995 yang mengakibatkan mulai adanya interkasi dengan masyarakat luar Banceuy. Faktor lainnya adalah dijadikanya Kampung Banceuy sebagai kampung adat pada tahun 1999 oleh pemerintah. Faktor penghambat salah satunya adalah adanya peranan kepala adat dan adat istiadat yang selalu dipegang teguh oleh masyarakat Banceuy. Hal-hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan pada nilai-nilai yang tidak mengikat. Sedangkan nilai-nilai yang mengikat seperti adat istiadat selalu bertahan seiring berubahnya jaman. ; The title of this paper is “the Dynamics of Socio-cultural Life of Traditional Banceuy Villagers in Sanca Village Subang (Historical Studies in 1965-2008)”. This study aims to explain the development of Banceuy villagers life which is very different from other villagers in generals. Banceuy villagers are one of society in Subang that still retains ancestors’ tradition or custom. Based on that case, the author is interested in examining the dynamics of socio-cultural life of traditional Banceuy villagers with some frameworks, that are: 1) How is the background of traditional Banceuy villagers life in Sanca village Subang? 2) How are the changes happening in traditional Banceuy villagers especially in sosio-cultural field in 1965-2008? 3) How is the survival of custom of traditional Banceuy villagers towards the changes happening in socio-cultural field in 1965-2008?. the method used in this study is historical method that concists of the following steps: 1) heuristic 2) source criticism 3) interpretation 4) historiography. The technique used in this study are study of literature, interview, and study of documentation. The research findings of this study is the tradional banceuy villagers life in span of time 43 years that have many changes in socio-cultural field. The changes happen as time of historical goes on in traditional Banceuy villagers themselves. This changes are influenced by external and internal factors, there are some factors that encourage and inhibit the changes. The encouraging factor is the electricity supply in 1995 which effects the interaction between traditional Banceuy villagers and the outside people of Banceuy. Other factor is Banceuy village becomes traditional village in 1999 by the government. The inhibit factor is the role of traditional village head and the custom which held still by traditional Banceuy villagers and the custom chich cannot be abandoned by traditional Banceuy villagers. That case effects some changes in the value that is not increasing. while the inherent values that is tradition always standing in line with the changes of the era and kept by Banceuy villagers
    corecore