e-Jurnal STKIP-PGRI Lubuklinggau
Not a member yet
    1226 research outputs found

    Simbol di Balik Benda-Benda Dalam Prosesi Lamaran Tradisi Dusun Batu Urip Lubuk Linggau

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul Simbol di Balik Benda-Benda dalam Prosesi Lamaran Tradisi Dusun  Batu Urip Lubuk Linggau. Melalui penelitian ini, penulis berupaya mengkaji lebih dalam makna yang tersimpan di balik benda-benda dalam prosesi lamaran tradisional. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini meliputi: 1) Mendeskripsikan jenis-jenis benda yang digunakan dalam prosesi lamaran tradisional, 2) Mengidentifikasi nilai-nilai budaya, kesungguhan, dan harapan yang tersirat dalam penggunaan benda-benda tersebut, 3) Menganalisis makna simbolik benda-benda tersebut dalam konteks adat dan pandangan masyarakat setempat. Subjek pada penelitian ini adalah Masyarakat Dusun Batu Urip, Lubuk Linggau khususnya para pelaku, tokoh adat, dan anggota keluarga yang terlibat dalam prosesi lamaran tradisional. Objek Penelitian:Benda-benda yang digunakan dalam prosesi lamaran tradisi Dusun Batu Urip beserta makna simbolik yang terkandung di dalamnya, yang merepresentasikan kesungguhan dan harapan dalam konteks adat pernikahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa benda-benda yang digunakan dalam prosesi lamaran tidak semata-mata berfungsi sebagai aksesoris ritual, melainkan juga mengandung makna mendalam. Secara khusus, penelitian ini menunjukkan bahwa benda tersebut memiliki nilai budaya, harapan dan peran masyarakat

    Pelatihan Media Ajar Inovatif: Integrasi Video Animasi dan Permainan bagi Guru Sekolah Dasar

    Get PDF
    This training program aimed to enhance elementary school teachers' competencies in designing and utilizing instructional media that integrate technology and educational games. The program was conducted at SD Negeri 1 Embacang Baru and SD Negeri 2 Embacang Lama, Karang Jaya District, involving 25 participating teachers. The training was structured into five stages: needs assessment, conceptual training, media design practice, reflection and evaluation, and remote mentoring. The training content included the development of animated learning videos using Powtoon and the implementation of educational games such as LEGO and snakes and ladders. The results demonstrated high levels of engagement and enthusiasm among participants throughout all sessions. Based on self-assessment and satisfaction surveys, 80–90% of participants agreed or strongly agreed with all satisfaction indicators. Skill evaluations showed that most participant groups achieved ratings in the “Good” to “Very Good” categories. The training significantly improved teachers’ understanding, creativity, and confidence in developing effective, engaging, and curriculum-relevant instructional media.Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang dan menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi dan permainan edukatif di Sekolah Dasar. Kegiatan dilaksanakan di SD Negeri 1 Embacang Baru dan SD Negeri 2 Embacang Lama, Kecamatan Karang Jaya, dengan jumlah peserta sebanyak 25 guru. Metode dilakukan melalui lima tahapan, yaitu identifikasi kebutuhan, pelatihan konseptual, praktik desain media, refleksi dan evaluasi, serta pendampingan. Materi pelatihan meliputi pembuatan video animasi menggunakan Powtoon dan penggunaan media permainan LEGO dan ular tangga. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta antusias dan aktif dalam setiap sesi. Evaluasi diri dan kepuasan menunjukkan bahwa 80–90% peserta menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap semua indikator kepuasan. Penilaian keterampilan menunjukkan mayoritas kelompok berada pada kategori “Baik” dan “Sangat Baik”. Pelatihan ini berhasil meningkatkan pemahaman, kreativitas, dan kepercayaan diri guru dalam menyusun media ajar yang menarik dan relevan

    Workshop Penyusunan Instrumen Koneksi Matematika Berbasis PMRI pada Materi Eksponen

    Get PDF
    Kemampuan koneksi matematika merupakan kompetensi esensial dalam pembelajaran matematika abad ke-21, karena memungkinkan siswa untuk mengaitkan konsep-konsep matematika dengan pengalaman nyata secara bermakna. Namun, berbagai studi menunjukkan bahwa kemampuan ini masih tergolong rendah di kalangan siswa Indonesia, salah satunya akibat keterbatasan instrumen penilaian yang relevan dan kontekstual. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) menawarkan paradigma pembelajaran berbasis konteks yang dapat mendorong pengembangan koneksi matematika secara lebih optimal. Untuk itu, diperlukan instrumen penilaian yang sejalan dengan karakteristik PMRI. Artikel ini mendeskripsikan pelaksanaan workshop penyusunan instrumen koneksi matematika berbasis PMRI, khususnya pada materi eksponen. Workshop dirancang sebagai forum kolaboratif antara akademisi dan praktisi pendidikan untuk meningkatkan kapasitas pendidik dalam menyusun instrumen penilaian yang valid, reliabel, dan aplikatif. Kegiatan meliputi sesi pengantar konseptual, praktik penyusunan soal dan rubrik penskoran, hingga evaluasi hasil kerja peserta. Hasil workshop menunjukkan bahwa peserta mampu mengembangkan instrumen yang mencerminkan prinsip-prinsip koneksi matematika dalam konteks PMRI. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong transformasi pengetahuan dan penguatan jejaring profesional dalam pengembangan instrumen penilaian. Workshop ini diharapkan menjadi model pengembangan kapasitas yang efektif dalam mendukung peningkatan kualitas pembelajaran matematika di Indonesia

    Tradisi Lokal “Sedekah Rame” Sebagai Sumber Belajar IPA Kontekstual

    Get PDF
    Tradisi “sedekah rame” merupakan tradisi yang masih dilaksanakan oleh masyarakat asli dusun Batu Urib Kota Lubuklinggau. Tradisi ini merupakan bentuk gotong royong di mana masyarakat berkumpul untuk berbagi makanan, tenaga, dan sumber daya dalam suatu acara bersama. Sedekah Rame memiliki hubungan erat dengan berbagai konsep sains, terutama dalam bidang IPA serta sebagai wujud kearifan lokal yang erat kaitannya dengan praktik pelestarian lingkungan dan keseimbangan alam, sehingga tradisi ini berpotensi untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa tinjauan pustaka. Hasil yang didapatkan bahwa tradisi “sedekah rame” berpotensi untuk dapat diintegrasikan dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan beberapa metode penerapan, yaitu: STEM, project based learning (PjBL), eksperimen sains, dan pembelajaran berbasis kearifan lokal. Disimpulkan bahwa setiap tradisi yang ada dilingkungan, seyogyanya dapat diintegrasikan dalam pembelajaran

    Pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powtoon di SMA Negeri Tugumulyo

    Get PDF
    Proses pembelajaran di sekolah sangat diharuskan untuk melibatkan peserta didik dengan media digital. Namun sebagian besar guru terbiasa menggunakan buku pelajaran yang diberikan oleh sekolah tanpa menggunakan sumber pembelajaran lain. Sehingga, guru hanya fokus pada topik materi yang tersedia dalam buku pelajaran yang diberikan oleh sekolah, sehingga siswa cenderung bosan dan tidak tertarik dengan apa yang diajarkan oleh guru. Solusi yang ditawarkan adalah memberikan pemahaman tentang media pembelajaran serta melatih dan mendampingi dalam pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi powtoon. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah sosialisasi dan latihan. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan dapat disampaikan bahwa pelaksanaan “Pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powtoon di SMA Negeri Tugumulyo”, baik proses maupun hasil, dapat dikatakan berhasil dengan baik. Hal ini dilihat dari hasil evaluasi yang meliputi kehadiran peserta dalam mengikuti kegiatan, antusiasme peserta, dan tanggapan terhadap pelaksanaan kegiatan. Adapun luaran yang dihasilkan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu publikasi artikel di Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

    Kajian Tentang Kebudayaan Islam di Kota Jambi

    No full text
    This research aims to identify Islamic culture in Jambi City. The method used in this research is a method that contains 4 stages of research types, namely, Heuristic, Source Criticism, Interpretation and Historiography. The type of source used in writing the research is secondary sources obtained from the results of library studies using historical analysis techniques using interpretation in history which includes books, documents and journals related to Islamic Culture in Jambi City. The results of this research show that Islam entered this area in 1460 AD, or around the 15th century AD. The bearer was an Arab merchant named Ahmad Salim, who later became known as "Datuk Paduka Berhala". He married a Jambi king named Mama, who was known as "Princess Selaras Pinang MasakHistory records that several Islamic boarding schools have been established since the early 20th century AD. Not only Islamic boarding schools, the legacy and culture of Islamic influence in Jambi City include religious ritual traditions in the form of commemorations of Assyura (Syuro), Burdah, Nginau, Nuak Ketan, and so on.  Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi  tentang Kebudayaan Islam di Kota Jambi.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang memuat 4 tahap jenis penelitian yaitu, Heuristic, Kritik Sumber, Interpretasi dan Historiografi. Jenis sumber yang digunakan dalam penulisan penelitiannya yaitu sumber sekunder yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan dengan Teknik analisis sejarah dengan menggunakan penafsiran dalam sejarah yang meliputi buku-buku, dokumen, dan jurnal yang berkaitan dengan Kebudayaan Islam di Kota Jambi.  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Agama Islam masuk ke daerah ini pada tahun 1460 Masehi, atau sekitar abad ke-15 Masehi. Pembawanya adalah seorang saudagar Arab bernama Ahmad Salim, yang kemudian dikenal sebagai "Datuk Paduka Berhala". Dia menikah dengan seorang raja Jambi bernama Mama, yang dikenal sebagai "Putri Selaras Pinang Masak". Sejarah mencatat bahwa beberapa pesantren sudah berdiri sejak awal abad ke-20 Masehi. Tak hanya pesantren, wujud peninggalan serta kebudayaan Pengaruh Islam di Kota Jambi yang berjenis tradisi ritual agama yang berupa peringatan Assyura (Syuro), Burdah, Nginau, Nuak Ketan, dan lain sebagainya

    Makna Simbolik Dalam Naik Garudo Oleh Pengantin Pada Upacara Pernikahan Adat Melayu Jambi

    No full text
    Culture is emotion, creativity and intention. Culture is the result of human production itself. Culture always coexists with tradition. This research aims to determine the symbolic meaning of wedding traditions in the Malay community in Jambi, Mersam District. Garudo riding is a community tradition in Mersam District, Mersam District, Jambi City. We can see the Naik Garudo tradition at weddings or during the procession of the bride and groom during the day. The research methodology used in writing this research consists of four stages, namely elicitation, source criticism, interpretation, and historiography. The types of sources used in writing this research are library research and technical historical analysis using interpretation of historical facts which include books, documents and journals related to Jambi Malay customs. The results of this research are that "garudo" or "garuda" in Indonesian is a palanquin in the shape of an eagle decorated as a bridal carriage. Garuda is carried by male and female family members. Naik Garudo has a symbolic meaning. Garudo which appears in the Jambi Malay tradition has a symbolic meaning. Garudo means strength, courage and justice. During the wedding process, using Galudo can bring blessings and good luck to the bride and groom.Kebudayaan adalah emosi, kreativitas dan karsa. Kebudayaan adalah hasil produksi manusia itu sendiri. Kebudayaan selalu hidup berdampingan dengan tradisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolik tradisi pernikahan pada masyarakat Melayu di Jambi Kecamatan Mersam. Menunggang garudo merupakan tradisi masyarakat di Kecamatan Mersam, Kecamatan Mersam, Kota Jambi. Tradisi Naik Garudo dapat kita jumpai pada acara pesta pernikahan atau pada saat prosesi kedua mempelai pada siang hari. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu elisitasi, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Jenis sumber yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah penelitian kepustakaan serta teknis analisis sejarah dengan menggunakan penafsiran fakta sejarah yang meliputi buku, dokumen dan jurnal yang berkaitan dengan adat Melayu Jambi. Hasil dari penelitian ini adalah “garudo” atau “garuda” dalam bahasa Indonesia adalah tandu berbentuk burung garuda yang dihias sebagai kereta pengantin. Garuda digendong oleh anggota keluarga laki-laki dan perempuan. Naik Garudo mempunyai makna simbolis Garudo yang muncul dalam tradisi Melayu Jambi mempunyai makna simbolis Garudo berarti kekuatan, keberanian dan keadilan. Dalam proses pernikahan, penggunaan Galudo dapat mendatangkan keberkahan dan keberuntungan bagi kedua mempelai

    Exploring the Ethnomathematics Values in the Sikapur Sirih Dance: A Cultural Learning Analysis

    No full text
    Tari Sikapur Sirih is a traditional dance from Jambi that is rich in cultural and aesthetic values. This research aims to explore the ethnomathematical values contained in Tari Sikapur Sirih as part of cultural learning. Tari Sikapur Sirih, which is a cultural heritage of the Jambi community, not only has profound philosophical and spiritual meanings but also contains various mathematical concepts such as patterns, symmetry, and geometry that can be integrated into mathematics learning. Through an ethnomathematical approach, this study analyzes how the dance elements can enrich students' understanding of mathematics contextually while fostering appreciation for local culture. The results of the research indicate that Tari Sikapur Sirih serves as an effective learning medium in connecting cultural values and mathematical concepts, making learning more meaningful and relevant for students while supporting the preservation of traditional culture.Tari Sikapur Sirih merupakan tarian tradisional dari Jambi yang kaya akan nilai budaya dan estetika. Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai etnomatematika yang terkandung dalam Tari Sikapur Sirih sebagai bagian dari pembelajaran budaya. Tari Sikapur Sirih, yang merupakan warisan budaya masyarakat Jambi, tidak hanya memiliki makna filosofis dan spiritual yang mendalam, tetapi juga mengandung berbagai konsep matematika seperti pola, simetri, dan geometri yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran matematika. Melalui pendekatan etnomatematika, penelitian ini menganalisis bagaimana elemen-elemen tari tersebut dapat memperkaya pemahaman siswa terhadap matematika secara kontekstual sekaligus menumbuhkan apresiasi terhadap budaya lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Sikapur Sirih berperan sebagai media pembelajaran yang efektif dalam menghubungkan nilai budaya dan konsep matematika, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan bagi siswa serta mendukung pelestarian budaya tradisional

    Workshop Penyusunan Instrumen Literasi Statistik bagi Calon Guru Berbasis Konteks Perubahan Iklim

    Get PDF
    The low level of statistical literacy among teachers and pre-service teachers poses a significant challenge to the implementation of the Merdeka Curriculum and the Minimum Competency Assessment (AKM). This community engagement activity aims to enhance statistical literacy through a workshop that integrates the issue of climate change. The workshop methodology involves conceptual sessions, practical instrument development, and evaluation through pretest and posttest. The integration of actual data from the Meteorological, Climatological, and Geophysical Agency (BMKG) and the application of the Indonesian Realistic Mathematics Education (PMRI) approach are key elements of the methodology. Evaluation results indicate a significant improvement in participants' understanding of statistical concepts and their ability to develop contextual assessment instruments. This approach has also proven effective in fostering critical awareness and data-based thinking skills. The workshop serves as a strategic step in strengthening statistical competencies among teachers and pre-service teachers, which is essential for building a solid foundation of data literacy in educational settings.Rendahnya literasi statistik di kalangan guru dan calon guru menjadi kendala signifikan dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman literasi statistik guru dan calon guru melalui lokakarya yang mengintegrasikan isu perubahan iklim. Metode pelaksanaan workshop melibatkan sesi konseptual, praktik penyusunan instrumen soal, serta evaluasi berbasis pretest dan posttest. Integrasi data aktual dari BMKG dan penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) menjadi elemen kunci dalam metodologi.Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pemahaman peserta terhadap konsep statistik dan kemampuan mereka dalam mengembangkan instrumen soal yang kontekstual. Pendekatan ini juga efektif dalam membangun kesadaran kritis dan kemampuan berpikir berbasis data. Workshop ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat kompetensi statistik guru dan calon guru, yang esensial sebagai fondasi penguatan literasi data di lingkungan pendidikan

    Pelatihan dan Pendampingan Inovasi Pembuatan Pakan Ikan Lele di Desa Sugih Waras Kecamatan Suka Karya Kabupaten Musi Rawas

    Get PDF
    tujuan dari PKM ini adalah  menghasilkan pakan ikan, serta dapat meningkatkan pengetahuan bagi Masyarakat, adapun metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pelatihan , hasil PKM berupa pemberian kuesioner kepada 15 orang responden didapati bahwa secara umum rata-rata indeks kepuasan peserta pelatihan adalah 73% dan termasuk dalam kategori puas. Hal ini menunjukan bahwa pelatihan yang diselenggarakan telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu, hasil kuesioner juga menunjukkan jika sebagian besar peserta pelatihan, berharap adanya pendampingan sebagai tindak lanjut dari program ini secara berkesinambunga

    1,089

    full texts

    1,226

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    e-Jurnal STKIP-PGRI Lubuklinggau is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇