12 research outputs found
Hyperglicemia as Predisposition Factor of Oral Candidiasis on patient with Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus is a disease characterized by hyperglycemia or an increase in blood glucose levels. The state of hyperglycemia is one of the supporting factors for oral candidiasis infection. The purpose of this study was to determine the correlation of hyperglycemia with the incidence of Candida albicans infection in patients with Diabetes mellitus. this study was conducted on 30 respondents. Blood glucose levels and Candida albicans culture were measured using the germ tube test method. Data analysis to see the correlation using the Chi-Square test obtained Sig. (0.015 0.00.050) and it can be stated there is a correlation between variables. From the results of data analysis, it can be concluded that there is a correlation between hyperglycemia and Candida albicans infection which causes oral candidiasis in DM patients
Pharmacognostic Study and Antioxidant Activity of Mundar (Garcinia forbesii King.) leaves from Banua Botanical Gardens of South Kalimantan
Mundar (Garcinia forbesii King.) is a plant from South Kalimantan. This plant has chemical contents that have potential as medicine. The purpose of this study is to provide a pharmacognostic picture of a specific, nonspecific and determine the antioxidant activity of G. forbesii leaves. Specific parameters include organoleptic, microscopic testing, thin-layer chromatography profiles, and phytochemical screening. Nonspecific parameters include total ash content, acid insoluble ash content, drying loss, water-soluble extract content, and ethanol-soluble extract content. Antioxidant activity was determined by the DPPH method based on IC50 values. Specific parameter test results are green powder, characteristic odor, and sour taste. Microscopic tests showed stomata, upper epidermis, lower epidermis, cell walls, xylem, phloem, palisade tissue, spongy tissue, and cuticles. Garcinia forbesii leaves contain alkaloids, flavonoids, phenols, tannins, and steroids. The TLC profile showed good separation of polar eluents, and yellow spots appeared after spraying DPPH reagents. The non-specific parameter test is the total ash content of 6.52±0.1%; acid insoluble ash content 1.06±0.08%; drying shrinkage 6.43±0.38%; water-soluble extracts 34.3±0.3%; and ethanol-soluble extracts 23.47±0.35%. Ethanol extract of G. forbesii leaves has antioxidant activity with IC50 of 65.7 ppm. Pharmacognostic study fulfills the requirements, and G. forbesii leaves extract has strong antioxidant activity
Pemanfaatan web madrasah pada pembelajaran Al-quran hadits di MIS Al-Jihad Palangka Raya
MIS Al-Jihad didirikan pada tahun 1998 sampai sekarang dengan status Madrasah swasta dengan akreditas A. MIS Al-Jihad salah satu madrasah di Palangka Raya memanfaatkan Web Madrasah dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik nya mulai tahun 2018 sampai dengan sekarang. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mendiskripsikan pemanfaatkan Web Madrasah pada pembelajaran Al-Quran Hadits di MIS Al-Jihad Palangka Raya.
Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskritif, adapun subyek penelitian adalah guru bidang studi yang pemanfaatkan Web Madrasah pada pembelajaran Al-Qur’an hadist di kelas V.b, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ditemukan bahwa, pemanfaatan Web Madrasah pada pembelajaran Al-Qur’an Hadist di MIS Al-Jihad Palangka Raya harus dilakukan dengan 3 langkah terdiri dari persiapan (RPP,Materi dan media, perangkat alat), pelaksanaan/penyajian dan tindak lanjut. Pemanfaatan Web Madrasah pada pembelajaran Al-Qur’an Hadist di MIS Al-Jihad Palangka Raya sudah berjalan dengan baik di terapkan pada mata pelajaran Qur’an Hadist.
ABSTRACT
private Madrasah with accreditation level A.From 2018 to the present, one of the Palangka Raya madrasas, MIS Al-Jihad, uses Madrasah Web for teaching and learning activities for its students.The purpose of this study was to talk about how MIS Al-Jihad Palangka Raya used Madrasa Web to learn Al-Quran Hadith.
The study used a descriptive qualitative approach, and the research subjects were teachers in the field who used Web Madrasas to learn the Qur'an and hadith in class V.b. Interview, observation, and documentation were used for data collection.
The study found that three steps must be taken before using Madrasa Web to learn Al-Qur'an Hadith at MIS Al-Jihad Palangka Raya: preparation (RPP, materials and media, tools), implementation/presentation, and follow-up.The utilization of Madrasa Networks in learning Al-Qur'an Hadith at MIS Al-Jihad Palangka Raya has been working out in a good way and is applied to Qur'an Hadith subjects
Determinasi Vitamin C dalam Sediaan Losion Pemutih dan Serum Pencerah Wajah secara Spektrofotometer UV
Losion pemutih dan serum pencerah wajah merupakan produk perawatan kulit yang diharapkan dapat membuat penampilan menjadi cantik dan menarik. Kandungan vitamin C dalam sediaan kosmetik dapat membantu mencerahkan warna kulit. Produk kosmetik pencerah yang beredar di masyarakat kebanyakan menambahkan label vitamin C di kemasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C dalam sediaan losion dan serum. Metode yang digunakan adalah spektrofotometri UV-Vis pada dua sampel losion dengan label vitamin C (sampel A dan B), satu sampel serum dengan klaim mengandung vitamin C (sampel C), serta satu serum yang tidak mengandung vitamin C (sampel D). Kurva baku yang didapatkan dengan seri konsentrasi 3,6; 5,5; 7,2; 9,0; 11; 12,6; dan 14 bpj pada panjang gelombang 266 nm, yaitu y = 0,0735x + 0,0072 dengan nilai r = 0,9957 (r2 = 0,9915). Hasil penelitan menunjukkan kandungan vitamin C sesuai dengan label yang tertera pada kemasan. Sampel A, B, dan C mengandung vitamin C dengan kadar masing-masing 15,44±1,21; 69,91±1,75; dan 55,32±0,56 bpj, serta sampel D tidak mengandung vitamin C
Penetapan Kadar Fenolik Total dan Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi dari Ekstrak Etanol Daun Cempedak (Artocarpus integer) dengan Metode DPPH
Daun cempedak (Artocarpus integer) dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat Kalimantan Selatan dalam pengobatan. Golongan fenolik terkandung dalam ekstrak daun cempedak dan memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Fraksi dari ekstrak daun cempedak belum pernah ditetapkan kadar fenolik total dan akivitas antioksidannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi dari ekstrak daun cempedak yang mengandung kadar fenolik dan aktivitas antioksidan tertinggi. Penelitian dimulai dengan pengeringan daun segar menggunakan lemari pengering, pembuatan serbuk simplisia, proses ekstraksi secara maserasi, pengeringan ekstrak dengan lemari pengering, dan proses fraksinasi dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan aquadest. Penetapan kadar fenolik total dapat dilakukan dengan reagen Folin-Ciocalteu dan menggunakan baku pembanding asam galat. Aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH berdasarkan nilai IC50 dan dengan pembanding kuersetin. Kadar fenolik total pada fraksi n-heksan 9,352 ± 0,113% b/b, fraksi etil asetat 12,595 ± 0,415% b/b, dan fraksi aquadest 9,992 ± 0,485% b/b ekivalen asam galat. Fraksi n-heksan, etil asetat, dan aquadest masing-masing memiliki nilai IC50 sebesar 89,192 ± 2,91 bpj (kuat), 64,754 ± 2,803 bpj (kuat), dan 82,247 ± 23,034 bpj (kuat). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa fraksi etil asetat memiliki kadar fenolik total tertinggi dan aktivitas antioksidan paling kuat dibandingkan fraksi n-heksan dan fraksi aquadest dari ekstrak daun cempedak.
Cempedak (Artocarpus integer) leaves are traditionally used by people in South Kalimantan as medicine. The phenolic group contained in cempedak leaf extract has known as an antioxidant. The fraction of cempedak leaf extract has never been determined for total phenolic content and antioxidant activity. This study aimed to determine the fraction of cempedak leaf extract that contains the highest levels of phenolic and antioxidant activity. The study started with drying of fresh leaves using a drying cabinet, simplicia powder preparation, maceration extraction, extract drying, and fractionation with n-hexane, ethyl acetate and aquadest as solvents. Determination of total phenolic content was obtained with Folin-Ciocalteu reagent and gallic acid as a standard for comparison. Antioxidant activity was measured using the DPPH method based on the IC50 value and comparison with quercetin. The total phenolic content of the n-hexane, ethyl acetate and aquadest fraction were 9.352 ± 0.113% w/w, ethyl acetate fraction 12.595 ± 0.415% w/w, and aquadest fraction 9.992 ± 0.485% w/w equivalent gallic acid, respectively. The n-hexane, ethyl acetate, and aquadest fractions showed IC50 values of 89.192 ± 2.91 ppm (strong), 64.754 ± 2.803 ppm (strong), and 82.247 ± 23.034 ppm (strong), respectively. The conclusion of this study was that the ethyl acetate fraction had highest total phenolic content and strongest antioxidant activity compared to n-hexane and aquadest fraction from cempedak leaf extract
Chemical Constituents of Indonesian Micromelum minutum Leaves and Their Cytotoxicity Against MCF-7 and 4T1 Breast Cancer Cells
Micromelum minutum is used widely in traditional folk medicine. Although this species has been investigated extensively and several bioactive compounds have been isolated, little work has been done on Indonesian M. minutum. This research aimed to study the chemical constituents and biological activities of M. minutum cultivated in Bantimurung Bulusaraung National Park, South Sulawesi, Indonesia. The isolated compounds were assessed for their cytotoxicity towards MCF-7 and 4T1 cell lines by MTT method. The dried ground leaves of M. minutum were sequentially macerated with n-hexane, ethyl acetate, and methanol. The n-hexane and ethyl acetate extracts contained a flavonoid 5,7-dihydroxy-3,4',8-trimethoxyflavone (1) which inhibited MCF-7 and 4T1 cell viability by 50% at concentrations of 369±8 and 227±5 µM, respectively. Further separation of the ethyl acetate extract by column chromatography yielded acetyldihydromicromelin A (2) and a mixture of dihydromicromelin A (3) and dihydromicromelin B (4), which were not active toward MCF-7 and 4T1 cells
Indonesian Micromelum minutum Leave Extracts and Their Cytotoxic Activities toward Breast Cancer Cell Lines
Isolation and identification of compounds and pharmacological activity of the Micromelum minutum grown in some countries has been done, but the Indonesian M. minutum has not been studied, either phytochemically or pharmacologically. This study aimed to determine the cytotoxic activity of Indonesian M. minutum leave extracts toward MCF-7 and 4T1 breast cancer cell lines. The leaves were obtained from M. minutum grow in Bantimurung National Park, Bulusaraung, South Sulawesi, and then were macerated gradually in hexane, ethyl acetate, and methanol. The cytotoxic activity of obtained extracts was determined by MTT assay. The extraction yielded hexane (HEM), ethyl acetate (EEM), and methanol (MEM) extracts of 2.65, 6.12, and 6.49%, respectively. HEM was the most potent extract with IC50 values of 148 and 87 µg/mL on MCF-7 and 4T1 cells, respectively, followed by EEM (185 and 170 µg/mL). MEM possessed a weak potency with an IC50 value of 384 µg/mL on MCF-7 cells and was not toxic toward 4T1 cells. Therefore, HEM is important to be further investigated for its active constituents
Upaya Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Melalui Media Kartu Pada Siswa Kelas Iii Sdn Melayu 9 Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin
Normaidah, 2009. Upaya Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Melalui Media Kartu Pada Siswa Kelas Iii Sdn Melayu 9 Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin. PTK, Jurusan Jurusan Pendidikan Agama Islam / S. 1, Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (I) Drs. H. Syarifuddin Syukur, M.Ag, (II) Surawardi, S.Ag, M.Ag.\ud
Penelitian ini berangkat dari latar belakang perlunya suatu strategi/model pembelajaran agar siswa mampu meningkatkan baca tulis Al-Qur’an terutama pada siswa Kelas III SDN Melayu 9 Kecamatan Banjarmasin Tengah. Untuk mengatasi hal tersebut maka peneliti perlu melakukan PTK, dalam hal ini penulis melakukan penelitian PTK. Agar tujuannya bisa tercapai disini pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. \ud
Proses belajar membaca Al-Qur’an bagi pemula adalah dalam proses pengucapan huruf masih belum bisa membedakan antara pengucapan huruf satu dengan huruf yang lain dalam huruf hijaiyah dengan lafal yang hampir sama. Berdasaarkan permasalahan yang dihadapi siswa diatas, diharapkan melalui penelitian ini guru mampu memainkan peran sebagai inovator pembelajaran. Peningkatan kreativitas mengajar guru mutlak perlu dikembangkan.\ud
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data dan analisisnya melalui kajian-kajian reflektif, partisipatif, dan kolaboratif. Pengembangan program didasarkan pada data-data dan informasi dari siswa, guru dan setting sosial kelas secara alamiah melalui tiga tahapan siklus penelitian tindakan kelas.\ud
Melalui pembelajaran dengan menggunakan media kartu hasilnya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa Kelas III SDN Melayu 9 Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin dalam membaca dan menulis Al-Qur’an. Hal ini dapat dilihat dari Aktivitas siswa, selama melaksanakan pembelajaran siswa rata-rata aktif dan bergairah pada saat PBM dengan persentasi rata-rata siklus I 65%, meningkat menjadi 75% pada siklus II, kemudian persentasi tersebut lebih meningkat pada siklus III menjadi 84%. Kegiatan Guru Mengajar, yaitu selama proses pembelajaran berlangsung dalam kegiatan belajar terhadap guru terjadi peningkatan dengan persentase rata-rata siklus I 56%, siklus II 71%, dan siklus III 89%. Hasil belajar belajar siswa meningkat, hal ini dapat dilihat dari tes hasil belajar siswa siklus I rata-rata nilai 6,5, meningkat pada siklus II menjadi rata-rata nilai 7,1 peningkatan ini kemudian diiringi pada siklus III yaitu rata-rata nilai 8,3. Karena hasil belajar meningkat maka hal tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada materi menulis dan membaca Al-Qur’an. Nilai tersebut sesuai dengan yang dipersyaratkan tuntas belajar yang telah ditetapkan oleh Kurikulum PAI yaitu rata-rata 7,00
Penggunaan Media Sedotan Lemon untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Materi Operasi Hitung Bilangan pada Siswa Kelas 1 di Mi Khadijah Banjarmasin.
Normaidah, 2014. Penggunaan Media Sedotan Lemon untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Materi Operasi Hitung Bilangan pada Siswa Kelas 1 di Mi Khadijah Banjarmasin. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing: Dra. Mariani, M.Pd.I.\ud
\ud
Kata kunci: Prestasi Belajar Siswa, Media Sedotan Lemon.\ud
\ud
Penelitian ini bertolak dari tingkat prestasi siswa kelas I MI Khadijah Banjarmasin yang belum mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yaitu 56.40 sedangkan yang ditetapkan madrasah untuk mata pelajaran Matematika yaitu 60.00, khususnya materi Penjumlahan dengan teknik tanpa menyimpan dan dengan teknik menyimpan. Faktor-faktor penyebab belum tercapainya SKBM hasil belajar siswa ini diantaranya belum digunakannya media pembelajaran yang tepat, sehingga pembelajaran Matematika di kelas berjalan monoton, kurangnya kolaborasi antara guru dan siswa yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dalam penelitian tindakan kelas ini diujicobakan penggunaan media sedotan lemon dalam pembelajaran.\ud
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan penerapan media sedotan lemon dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I MI Khadijah Banjarmasin dan mengetahui apakah dengan penggunaan media sedotan lemon dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa materi Penjumlahan dengan teknik tanpa menyimpan dan penjumlahan dengan teknik menyimpan kelas I MI Khadijah Banjarmasin.\ud
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas, subjek penelitiannya adalah guru dan siswa kelas I MI Khadijah Banjarmasin yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Sumber Data diperoleh dari siswa, guru, dan observer atau teman sejawat. Teknik pengumpulan data meliputi tes, observasi, wawancara dan diskusi antara guru.\ud
Aktivitas guru pada pembelajaran dengan menggunakan media sedotan lemon ini diperoleh pada siklus I rata-ratanya 36 pada klasifikasi baik, pada siklus I pertemuan II meningkat 38 pada klasifikasi baik, pada siklus II pertemuan I meningkat menjadi 43 pada klasifikasi sangat baik dan pada siklus II pertemuan II meningkat lagi sebesar 46 dengan klasifikasi sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I skor rata-ratanya 69,91% yang berada pada klasifikasi cukup, pada siklus I pertemuan II skor rata-ratanya 72,39% yang berada pada klasifikasi baik. Pada siklus II pertemuan I skor rata-ratanya 76,09% pada klasifikasi baik dan siklus II pertemuan II skor rata-ratanya 80.63% yang berada pada klasifikasi sangat baikPrestasi belajar siswa pada siklus I pertemuan I memperoleh nilai rata-rata 63,07 dengan ketuntasan klasikal 69,24%, pada siklus I pertemuan II memperoleh nilai rata-rata 71,15 dengan ketuntasan klasikal sebesar 84,6%, siklus II pertemuan I memperoleh nilai rata-rata 72,30 dengan ketuntasan klasikal 88,46% dan siklus II pertemuan II memperoleh nilai rata-rata 78,07 dengan ketuntasan klasikal sebesar 96,162%. Dengan ketuntasan klasikal rata-rata 84,30% terjadi peningkatan pada tiap siklus
IDENTIFIKASI DAN MOLECULAR DOCKING KOMPONEN UTAMA MINYAK KULIT BUAH JERUK NIPIS SEBAGAI AGEN ANTIKANKER
Kanker merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Penyakit ini diketahui memiliki regulasi yang berbeda dari penyakit lainnya. Pengembangan obat dewasa ini adalah dengan mentargetkan obat antikanker pada situs regulasi kanker yang ada pada hallmark of cancer. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan salah satu jenis Citrus (jeruk) yang mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang memiliki aktivitas sebagai agen antikanker. Kulit jeruk nipis diketahui memiliki kandungan bioaktif berupa minyak atsiri dan flavonoid seperti hesperidin dan hesperitin. Kandungan senyawa ini erat hubungannya dengan aktivitas antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan senyawa pada minyak kulit buah jeruk nipis dan kajian in silico molecular docking senyawa tersebut pada protein yang berperan dalam regulasi sel kanker. Minyak kulit buah jeruk nipis didapatkan dengan menggunakan metode distilasi uap kemudian dianalisis dengan menggunakan GC-MS untuk mengetahui komponen penyusunnya untuk selanjutnya dianalisis in silico menggunakan software YASARA 10.1.8, MarvinSketch 15.4.20, PLANTS. Hasil menunjukkan komponen utama minyak kulit buah jeruk nipis adalah senyawa d-limonen dan beta-pinen dengan persentase 59,71% dan 36,81%. Analisis in silico menunjukkan masing-masing senyawa ini memiliki afinitas yang lebih besar dari pada ligan native pada protein caspase-8 yang ada pada regulasi apoptosis. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan, bahwa minyak kulit buah jeruk nipis memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai agen antikanker