112 research outputs found

    Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Kuniran (Upeneus Moluccensis) untuk Fortifikasi Kalsium (Ca) pada Susu Kedelai

    Get PDF
    Industri pengolahan ikan Kuniran (Upeneus moluccensis) di daerah sekitar pesisir pantai Utara Jawa, tepatnya di desa Banyutowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati masih banyak menghasilkan limbah. Selama ini limbah dari industri pengolahan ikan tidak banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat, bahkan jika musim tangkapan melimpah limbah hasil industri fillet ikan Kuniran (Upeneus moluccensis) dibuang sembarangan dan dibiarkan mencemari lingkungan. Limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber kalsium atau sebagai bahan pengaya (fortifikan), karena limbah yang berupa tulang ikan sisa fillet masih memiliki kandungan kalsium yang cukup banyak. Kalsium dari tulang ikan Kuniran (Upeneus moluccensis) dapat dimanfaatkan untuk menambah atau memperkaya kandungan kalsium dari susu kedelai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan kalsium pada tulang ikan dan pengaruh penambahan tepung tulang ikan Kuniran terhadap kandungan kalsium pada susu kedelai. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama dilakukan pembuatan tepung tulang ikan dengan metode deproteinasi dan analisis kandungan kalsiumnya. Tahap kedua dilakukan pembuatan susu kedelai bubuk sekaligus dilakukan fortifikasi tepung tulang ikan Kuniran (Upenneus molucensis) pada susu kedelai bubuk. Tahap ketiga analisis kandungan kalsium pada susu kedelai fortifikasi. Rancangan penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola searah dengan perlakuan penambahan tepung tulang ikan yang memiliki kadar kalsium 15,8 % dengan empat taraf penambahan yaitu sebanyak 0 g (0%); 1,518 g (20%); 3,037 g (40 %); 6,075 (80 %) tepung tulang ikan pada 240 mL susu kedelai berdasarkan AKG kalsium 1200 mg/hari. Setiap taraf konsentrasi terdiri dari dua kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fortifikasi tepung tulang ikan berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kandungan kalsium susu kedelai yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan kandungan kalsium yang dihasilkan semakin meningkat. Susu kedelai dengan tingkat fortifikasi 0 %; 20 %; 40 %; dan 80 %; AKG mempunyai kandungan kalsium rataan berturut-turut 8, 766 mg/ 100 g; 11,66 mg/ 100 g; 62,46 mg/ 100 g; dan 56, 02 mg/ 100 g. Susu kedelai yang mempunyai kandungan kalsium tertinggi dihasilkan pada taraf fortifikasi 40 % yaitu sebanyak 62,46 mg/100 g. Dari hasil penelitian disarankan mengkonsumsi tiga gelas susu kedelai fortifikasi kalsium untuk memenuhi minimal 240 mg kalsium perhari. Serta mengkonsumsi makanan yang tinggi kalsium untuk memenuhi kebutuhan kalsium perhari

    KORELASI AYAT MANFAAT DAN MUDHARAT DALAM AL-QUR’AN

    Get PDF
    This study aims to examine the terminology of naf'an and dharran in the Qur'an. Besides this study aims to trace and analyze the meaning and correlation of the word naf'an and dharran contained in one verse. Showing the problem of how the meaning of naf'an and dharran in the Qur'an, and how the correlation of the two words in one verse, using thematic interpretation method (maudhui). This method collects verses in one theme, focused on the words naf'an and dharran. Produce naf'an which have the meaning of benefits or benefits, while dharran has the meaning of harm or damage. The first verse of the correlation between Naf'an and Dharran is because of the intention to be conveyed. The purpose includes the dimensions of unity and the dimension of warning (Indzar), the verse which discusses the dimensions of unity, among others; QS al-Maidah verse 76, QS ar-Ra'du verse 16, QS Thaha verse 89, QS al-Furqan verse 3, actually only Allah has the ability to provide benefits and harm to humans, while the statues are made as worship does not have any ability for himself. The verses that discuss the warning dimension of QS al-A'raf verse 188, Surah Yunus verse 49, QS Saba verse 42, and QS al-Fath verse 11. The existence of the punishment of hell and torment will be accepted for servants who reject Allah. The second correlation of benefit verses (naf'an) and mudharat (dharran) is the adjustment of the word for purpose taqdim's or finally what is called mura'atul isytiqaq lafazh (maintaining the harmony of the origin of the word). These verses are QS al-Maidah verse 76, QS al-A'raf verse 188, QS Yunus verse 49, QS ar-Ra'du verse 16, QS Thaha 89, QS al-Furqan verse 3, QS Saba verse 42 , and QS al-Fath verse 11 in the verse has followed the rules of&nbsp; taqdim and the end of the word naf'an and dharran in one verse. The word naf'an takes precedence 3 times, namely in Surah al-A'raf verse 188, QS ar-Ra'du verse 16, and QS Saba verse 42. Whereas the word dharran takes precedence 5 times, namely in QS al-Maidah verse 76, Surah Yunus verse 49, QS Thaha verse 89, Surah al-Furqan verse 3, and QS al-Fath verse 11. The precedence of naf'an is because the main benefits and precedence of dharran are because the verse relates to torture.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji terminologi naf’an dan dharran dalam al-Qur’an. Selain itu kajian ini bertujuan untuk merunut dan menganalisis makna dan korelasi kata naf’an dan dharran yang terdapat pada satu ayat. Menampilkan permasalahan bagaimana makna naf’an dan dharran dalam al-Qur’an, serta bagaimana korelasi dari kedua kata tersebut pada satu ayat, dengan menggunakan metode penafsiran tematik (maudhui). Metode ini mengumpulkan ayat-ayat dalam satu tema, difokuskan pada kata naf’an dan dharran.&nbsp; Menghasilkan naf’an yang memiliki makna manfaat &nbsp;atau keuntungan, sedangkan dharran memiliki makna mudharat atau kerusakan. Korelasi ayat naf’an dan dharran yang pertama karena adanya maksud yang ingin disampaikan. Maksud tersebut meliputi dimensi ketauhidan dan dimensi peringatan (Indzar), ayat yang membahas dimensi ketauhidan antara lain; Q.S al-Maidah ayat 76, Q.S ar-Ra’du ayat 16, Q.S Thaha ayat 89, Q.S al-Furqan ayat 3, sesungguhnya hanya Allah Swt yang memiliki kemampuan dalam memberi manfaat maupun mudharat kepada manusia, sedangkan patung-patung yang dijadikan sesembahan tidak memiliki kemampuan apapun untuk dirinya sendiri. Ayat-ayat yang membahas dimensi peringatan Q.S al-A’raf ayat 188, Q.S Yunus ayat 49, Q.S Saba ayat 42, dan Q.S al-Fath ayat 11. Adanya azab neraka dan siksaan yang akan diterima bagi hamba yang mendustakan Allah Swt. Korelasi ayat manfaat (naf’an) dan mudharat (dharran) yang&nbsp; kedua yaitu penyesuian kata untuk tujuan taqdim ataupun ta’khir yang disebut mura’atul isytiqaq lafazh (menjaga keserasian asal kata). Ayat-ayat tersebut adalah Q.S al-Maidah ayat 76, Q.S al-A’raf ayat 188, Q.S Yunus ayat 49, Q.S ar-Ra’du ayat 16, Q.S Thaha 89, Q.S al-Furqan ayat 3, Q.S Saba ayat 42, dan Q.S al-Fath ayat 11 dalam ayat tersebut telah&nbsp; mengikuti kaidah&nbsp; taqdim dan ta’khir pada kata naf’an dan dharran dalam satu ayat. Kata naf'an didahulukan sebanyak 3 kali yaitu dalam Q.S al-A'raf ayat 188, Q.S ar-Ra'du ayat 16, dan Q.S Saba ayat 42. Sedangkan kata dharran didahulukan sebanyak 5 kali yaitu dalam Q.S al-Maidah ayat 76, Q.S Yunus ayat 49, Q.S Thaha ayat 89, Q.S al-Furqan ayat 3, dan Q.S al-Fath ayat 11. Didahulukannya naf’an karena manfaat lebih utama dan didahulukannya dharran karena ayat berkaitan dengan siksa

    KEABSAHAN PEMEGANG SAHAM NOMINEE PADA UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS DAN UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

    Get PDF
    Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut perseroan menurut pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksaanaannya. Dalam hal pendirian PT tertutup sering sekali dijumpai seluruh sahamnya dimiliki oleh satu orang saja, dikarenakan pada saat pendirian perseroan hanya satu orang yang memasukan modalnya kedalam perseroan, sedangkan yang lain tidak memasukkan modalnya kedalam perseroan. Penggunaan nama orang lain dalam anggaran dasar perseroan dapat disebut sebagai pemegang saham pinjam nama, dimana nama-nama orang lain tersebut hanya dipasang sebagai pemegang saham dalam anggaran dasar, namun dia tidak pernah menamkan modalnya kedalam perseroan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Pengaturan Pemegang Saham Nominee pada UUPT dan UUPM ? Bagaimanaakah Keabsahan Pemegang Saham Nominee Pada UUPT dan UUPM? Metode penelitian ini menggunakan yurudus normatif/doktrinal dengan pendekatan undang-undang. Hasil penelitian ini keberadaan pemegang saham nominee tidak dapat dikatagorikan sebagai pemegang saham karena tidak dapat memenuhi kriteria sebagaimana kewajiban pemegang saham pada umumnya

    Hubungan Pengetahuan Tentang Seksualitas Dengan Sikap Remaja Putri Dalam Pelecehan Seksual Di SMA Negeri 1 Batang Anai Tahun 2016

    Get PDF
    Pelecehan seksual merupakan masalah seksualitas dan salah satu bentuk utama kekerasan yang berkontribusi terhadap tingginya prevalensi kekerasan terhadap perempuan dan isu utama dalam wacana kesehatan perempuan secara global (Ogunfowokan, dkk, 2012). Salah satu faktor yang mempengaruhi masalah seksualitas pada remaja adalah pengetahuan tentang seksualitas (Sarwono, 2012), dan sikap merupakan salah satu faktor eksternal terjadinya prilaku seksual (Suryoputro;dkk, 2007). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan tentang seksualitas dengan sikap remaja putri dalam pelecehan seksual di SMA Negeri 1 Batang Anai tahun 2016. Desain penelitian adalah cross sectional study dengan populasi 378 dan jumlah sampel adalah 195 orang. Penelitian dilakukan selama 2 hari, tanggal 13 Juni-14 Juni 2016. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tentang pengetahuan dan sikap pelecehan seksual. Data dianalisis menggunakan chi-square dengan p<0,05. Hasil penelitian ini adalah sebanyak 69 responden (35,4%) pengetahuan baik, 75 orang (38,5%) pengetahuan cukup, dan 51 orang (26,2 %) pengetahuan kurang. Lebih dari separuh memiliki sikap positif terhadap pelecehan seksual, 111 orang (56,9%). Terdapat hubungan bermakna dalam penelitian ini (p=0,000). Pihak sekolah diharapkan dapat meningkatkan peran unit kesehatan sekolah (UKS) dalam bidang kesehatan reproduksi, khususnya meningkatkan pengetahuan siswa tentang seksualitas, sehingga dapat membentuk sikap siswa yang menjauhi pelecehan seksual. Kata kunci : pengetahuan seksualitas, pelecehan seksual, sikap Daftar Pustaka : 72 (1992-2016

    A-to-I RNA Editing: Current Knowledge Sources and Computational Approaches with Special Emphasis on Non-Coding RNA Molecules

    Get PDF
    RNA editing is a dynamic mechanism for gene regulation attained through the alteration of the sequence of primary RNA transcripts. A-to-I (Adenosine-to-Inosine) RNA editing, which is catalyzed by members of the Adenosine Deaminase Acting on RNA (ADAR) family of enzymes, is the most common post-transcriptional modification in humans. The ADARs bind double-stranded regions and deaminate adenosine (A) into inosine (I), which in turn is interpreted by the translation and splicing machineries as guanosine (G). In recent years, this modification has been discovered to occur not only in coding RNAs but also in non-coding RNAs (ncRNA), such as microRNAs (miRNAs), small interfering RNAs (siRNAs), transfer RNAs (tRNAs), and long non-coding RNAs (lncRNAs). This may have several consequences, such as the creation or disruption of microRNA/mRNA binding sites, and thus affect the biogenesis, stability, and target recognition properties of ncRNAs. The malfunction of the editing machinery is not surprisingly associated with various human diseases, such as neurodegenerative, cardiovascular and carcinogenic diseases.Despite the enormous efforts made so far, the real biological function of this phenomenon, as well as the features of the ADAR substrate, in particular in non-coding RNAs, has still not been fully understood. In this work we focus on the current knowledge of RNA editing on ncRNA molecules and provide a few examples of computational approaches to elucidate its biological function

    STUDI KASUS PUTUSAN NO.574K/PID.SUS/2018 TENTANG TUDUHAN PELANGGARAN PASAL 27 AYAT (1) JO PASAL 45 AYAT (1) UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK TERHADAP KORBAN PELECEHAN SEKSUAL

    Get PDF
    Baiq Nuril seorang guru honorer di SMA 7 Mataram diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh Kepala Sekolahnya hingga suatu ketika Baiq Nuril merekam pembicaraan mengenai kisah perzinahan Kepala Sekolah. Rekaman tersebut diketahui rekan kerja Baiq Nuril yang meminta paksa untuk melaporkan Kepala Sekolah kepada Ketua DPRD Mataram. Rekaman tersebut kemudian disebarkan oleh rekan kerjanya yang membuat Baiq Nuril dilaporkan ke kepolisian oleh Kepala Sekolahnya dengan tuduhan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik. Putusan Pengadilan Negeri menyatakan Baiq Nuril bebas, namun Penuntut Umum mengajukan Kasasi dengan putusan sebaliknya, Baiq Nuril mengajukan Peninjauan Kembali yang ditolak dengan dijatuhi hukuman penjara dan denda oleh Mahkamah Agung. Putusan Mahkamah Agung dinilai tidak sesuai dan bertentangan dengan Pasal 244 KUHAP. Pasal tersebut menyatakan Penuntut Umum bisa mengajukan Kasasi kecuali terhadap putusan bebas. Permasalahan yang penulis ajukan adalah : Apa yang menjadi pertimbangan hukum Hakim Mahkamah Agung di tingkat Kasasi dalam memutus perkara No. 574K/PID.SUS/2018 dengan terdakwa Baiq Nuril? Apakah putusan Kasasi Hakim Mahkamah Agung dalam perkara No. 574K/PID.SUS/2018 sudah tepat? Upaya hukum apakah yang dapat diajukan Baiq Nuril terhadap putusan Mahkamah Agung tersebut? Penulis mencoba menganalisis pertimbangan hukum dari putusan tersebut menggunakan alat analisis interpretasi hukum dan konstruksi hukum. Interpretasi hukum yang digunakan adalah interpretasi gramatikal dan interpretasi sosiologis. Di samping itu digunakan pula kontruksi hukum yaitu Argumentum a Contrario. Hakim Mahkamah Agung dalam putusan Kasasi dan Peninjauan Kembali mempertimbangkan bahwa tujuan pemidanaan agar masyarakat Indonesia lebih berhati – hati dalam menggunakan media elektronik, namun pertimbangan tersebut tidak tepat karena Mahkamah Agung tidak berpedoman pada PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan juga secara sosiologis Baiq Nuril adalah pihak yang seharusnya dilindungi hukum bahwa perbuatan yang dilakukan Baiq Nuril merupakan upaya pembelaan terpaksa terhadap perbuatan asusila Kepala Sekolah maka Mahkamah Agung seharusnya menerapkan Pasal 49 KUHP sebagai pertimbangan mereka. Putusan Kasasi Mahkamah Agung juga tidak tepat karena putusan tersebut tidak sesuai dengan Pasal 244 KUHAP, terhadap putusan bebas tidak dapat diajukan kasasi. Selain itu, ada pihak lain yang mentransferkan rekaman tersebut bukan Baiq Nuril. Sehingga Baiq Nuril dapat mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali akan tetapi Mahkamah Agung dalam putusannya menolak permohonan Baiq Nuril tersebut, selain itu bisa dilakukan tindakan hukum oleh Baiq Nuril yaitu dengan mengadukan kasusnya kepada Komisi Yudisial atau Badan Pengawas Mahkamah Agung dan meminta Amnesti dari Presiden. Kata Kunci : Putusan Pengadilan Negeri, Bebas, Kasasi, Peninjauan Kembali, Dihukum

    Analisis Strategi Pemasaran UMKM dalam Menghadapi Industri 4.0

    Get PDF
    Pesatnya pertumbuhan teknologi yang terjadi di era Industri 4.0 ini membawa dampak bagi kebutuhan dalam bidang teknologi dan ekonomi. Salah satu pertumbuhan di Indonesia yang berkontribusi untuk memajukan negara yaitu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini akan dimanfaatkan oleh para marketer memanfaatkan peluang untuk membuat Strategi Pemasaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat bagi UMKM dalam menghadapi industri 4.0. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner menggunakan skala likert. Dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 280 responden. Teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel perumusan strategi pemasaran dan implementasi strategi pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan industri 4.0 secara simultan, perumusan strategi pemasaran dan implementasi strategi pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan industri 4.0 secara parsial dengan besarnya pengaruh sebesar 55,2% sedangkan sisanya 44,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Industri 4.0

    Producción de datos en los censos de población y vivienda argentinos: análisis del proceso de captura del Censo 2010

    Get PDF
    Tesis (Doctorado en Demografía) -- Universidad Nacional de Córdoba. Facultad Ciencias Económicas. Escuela de Graduados, 2023.Fil: Nigita, Rubén David. INDEC Instituto Nacional de Estadísticas y Censos; Argentina.La República Argentina ha realizado once Censos Nacionales de Población, Hogares y Viviendas, y si bien los resultados han sido oportunamente publicados, en relación a la documentación de los diversos procesos censales, no se han elaborado informes exhaustivos sobre sus respectivos procesos de captura de datos, encontrándose un vacío de información de esta etapa fundamental para la obtención de los resultados finales de un censo. Este trabajo propone un estudio descriptivo del proceso de captura de datos en el Censo Nacional de Población, Hogares y Viviendas realizado en la República Argentina en el año 2010, analizando cada uno de los subprocesos que lo componen; y describiendo los principales inconvenientes que se han suscitado y de qué manera han sido resueltos. Para ello se han utilizado fuentes de datos primarias, secundarias y terciarias. Asimismo, este trabajo aborda brevemente las implicancias y limitaciones del uso de la tecnología en operativos censales, concluyendo que las soluciones tecnológicas adquieren relevancia si se las diagrama e incorpora como parte de un sistema integrado a las distintas etapas del operativo censal.Fil: Nigita, Rubén David. INDEC Instituto Nacional de Estadísticas y Censos; Argentina

    Korelasi Ayat Manfaat dan Mudharat Dalam Al-Qur'an

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji terminologi naf’an dan dharran dalam al-Qur’an. Selain itu kajian ini bertujuan untuk merunut dan menganalisis makna dan korelasi kata naf’an dan dharran yang terdapat pada satu ayat. Menampilkan permasalahan bagaimana makna naf’an dan dharran dalam al-Qur’an, serta bagaimana korelasi dari kedua kata tersebut pada satu ayat, dengan menggunakan metode penafsiran tematik (maudhui). Metode ini mengumpulkan ayat-ayat dalam satu tema, difokuskan pada kata naf’an dan dharran.  Menghasilkan naf’an yang memiliki makna manfaat  atau keuntungan, sedangkan dharran memiliki makna mudharat atau kerusakan. Korelasi ayat naf’an dan dharran yang pertama karena adanya maksud yang ingin disampaikan. Maksud tersebut meliputi dimensi ketauhidan dan dimensi peringatan (Indzar), ayat yang membahas dimensi ketauhidan antara lain; Q.S al-Maidah ayat 76, Q.S ar-Ra’du ayat 16, Q.S Thaha ayat 89, Q.S al-Furqan ayat 3, sesungguhnya hanya Allah Swt yang memiliki kemampuan dalam memberi manfaat maupun mudharat kepada manusia, sedangkan patung-patung yang dijadikan sesembahan tidak memiliki kemampuan apapun untuk dirinya sendiri. Ayat-ayat yang membahas dimensi peringatan Q.S al-A’raf ayat 188, Q.S Yunus ayat 49, Q.S Saba ayat 42, dan Q.S al-Fath ayat 11. Adanya azab neraka dan siksaan yang akan diterima bagi hamba yang mendustakan Allah Swt. Korelasi ayat manfaat (naf’an) dan mudharat (dharran) yang  kedua yaitu penyesuian kata untuk tujuan taqdim ataupun ta’khir yang disebut mura’atul isytiqaq lafazh (menjaga keserasian asal kata). Ayat-ayat tersebut adalah Q.S al-Maidah ayat 76, Q.S al-A’raf ayat 188, Q.S Yunus ayat 49, Q.S ar-Ra’du ayat 16, Q.S Thaha 89, Q.S al-Furqan ayat 3, Q.S Saba ayat 42, dan Q.S al-Fath ayat 11 dalam ayat tersebut telah  mengikuti kaidah  taqdim dan ta’khir pada kata naf’an dan dharran dalam satu ayat. Kata naf'an didahulukan sebanyak 3 kali yaitu dalam Q.S al-A'raf ayat 188, Q.S ar-Ra'du ayat 16, dan Q.S Saba ayat 42. Sedangkan kata dharran didahulukan sebanyak 5 kali yaitu dalam Q.S al-Maidah ayat 76, Q.S Yunus ayat 49, Q.S Thaha ayat 89, Q.S al-Furqan ayat 3, dan Q.S al-Fath ayat 11. Didahulukannya naf’an karena manfaat lebih utama dan didahulukannya dharran karena ayat berkaitan dengan siksa

    STRATEGI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MAGETAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH

    Get PDF
    The tendency during the dry season arrives in several regions of Indonesia experienced kekuangn clean water, for example in the region Magetan. Therefore, taps ofMagetan as one form of government enterprises that carry out public services / services in terms of meeting water needs for the community are required to have a strategy to respond to these conditions. It is because the clean water is vital to community needs and meeting the needs of clean water for the community will be able to improve the welfare of the community that includes aspects of social, economic, and health. The purpose of this study was to determine strategies of Magetan taps in fulfilling the need of clean water. By using the identification of internal and external factors, it will get the strategic issues and subsequent measurement scale of priorities of strategic issues by using litmus test and then obtain the most strategic issues. After that generated the strategies that will be used by the PDAM of Magetan in fulfilling the need of clean water for the community. This study uses descriptive qualitative research method. Data collection techniques used were interviews, document analysis and observation. Determination of respondents in this study using a purposive sampling method. Dukumen study conducted to document and handbooks related to research. Observation of direct observation on the condition of the PDAM ofMagetan. The validity of data used is data triangulation that is examining similar data from various sources. Analysis techniques to data analysis are interactive with the analysis component of data reduction, data and conclusion. Results from this study show that the resulting strategy is to improve the quality of human resources with the support of government in the implementation of SPAM (Water Supply System), with the program strategy as follows: 1. General plan of education and training for medium-term and long term. 2. Formulate an objective criterion in promotion and career structure. 3. Conducting comparative study and collaboration with other taps more advanced
    corecore