5,084 research outputs found

    Penggunaan LKS untuk meningkatkan hasil belajar IPS di SD Negeri 21 Pontianak Barat

    Get PDF
    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik setelah di gunakannya LKS dalam proses pembelajaran IPS. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III A SD Negeri 21 Pontianak Barat Tahun pelajaran 2017 – 2018 yang berjumlah 30 orang Penelitian ini di lakukan dalam 2 siklus dan pada tiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpul data yaitu menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian mengemukakan bahwa menggunakan LKS dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP dari siklus I ke siklus II. Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP dari rata-rata persentase siklus I 85,71% dan proses pembelajaran rata-rata persentase 74,07% dengan kategori baik dan meningkat di siklus II mencapai 94,64% untuk kemampuan menyusun RPP sedangkan untuk proses pembelajaran mencapai pesrentase 89,81% dengan kategori baik sekali. Sedangkan peningkatan hasil belajar peserta didik dari tes akhir siklus I diperoleh rata-rata 72,66 dengan tingkat ketuntasan hanya mencapai 62,5% kemudian meningkat pada tes akhir evaluasi siklus II dengan nilai rata-rata 89,66% dengan tingkat ketuntasan mencapai 100%. Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ini dapat di simpulkan bahwa dengan penggunaan lembar kerja siswa (LKS) berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS di kelas III A SD Negeri 21 Pontianak Barat Tahun Pelajaran 2017-2018.

    Kesediaan pelajar terhadap kit 'Smart CCTV' bagi pelajar teknologi elektronik di Kolej Vokasional

    Get PDF
    Penggunaan alat bahan bantu mengajar (ABBM) dalam pengajaran perlu dipelbagaikan bagi memudahkan dan membantu pelajar dari segi kefahaman yang mendalam dalam subjek yang dipelajarinya.Kajian ini ingin membangunkan satu produk Kit ‘Smart CCTV’ sebagai ABBM dan mengkaji persepsi pelajar mengenai kefahaman kepada pelajar terhadap topik Pemasangan Perkakasan Elektronik sistem litar tertutup televisyen (CCTV) dari segi domain kognitif, afektif dan psikomotor bagi pelajar aliran Teknologi Elektronik di kolej vokasional. Reka bentuk kajian ada dua bahagian iaitu reka bentuk pembangunan produk yang menggunakan model ‘Rapid Prototype’dan kajian deskriptif kaedah tinjauan untuk kajian keseluruhan. Analisis kajian ini menggunakan kaedah deskriptif kekerapan, peratusan, skor min dan sisihan piawai yang menggunakan perisian Microsoft Office Excel 2016. Reka bentuk pembangunan produk kit ‘Smart CCTV’ amat sesuai sebagai ABBM. Dapatan analisis bagi persepsi pelajar terhadap penggunaan ABBM keseluruhannya skor min ketiga-tiga domain; kognitif, psikomotor dan afektif, masing-masing mempunyai skor min 3.25, 3.21 dan 3.30, maka ketiga-tiga domain memberikan kesan yang sama terhadap pelajar berkenaan dengan penggunaan ABBM kit ‘Smart CCTV’. Hasil kajian ini diharapakan dapat dijadikan sebagai satu garis panduan kepada guru di kolej vokasional untuk menggunakan ABBM dalam PdP serta panduan kepada pengkaji lain untuk meneruskan kajian berkenaan dengan penggunaan ABBM terhadap pencapaian pelajar

    PENGATURAN TINDAK PIDANA SODOMI DALAM QANUN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM JINAYAT

    Get PDF
    Dalam menjalankan syari’at Islam Aceh memberlakukan Qanun. Salah satu pengaturan dalam Qanun terdapat Sanksi pidana terhadap pelaku homoseksual yang di atur dalam Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat. Namun pengaturan tersebut masih kurang dan perlu adanya penambahan pengaturan. Apalagi terhadap korban yang berstatus sebagai anak-anak pada mana dasarnya memiliki perlindungan khusus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaturan tindak pidana sodomi menurut Qanun dan menurut Undang-Undang perlindungan anak beserta keefektifannya dan bagaimana pengaturan untuk tindak sodomi yang berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan untuk memecahkan permasalahan ini adalah yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sifat penelitian ini adalah deskriptif dengan mengumpulkan buku-buku, artikel, Undang-Undang dan lain sebagainya dari berbagai sumber yang berkaitan dengan judul yang akan dibahas. Hasil dari penelitian, Di dalam Qanun sudah di atur dengan khusus mengenai sodomi disebut dengan liwath sedangkan istilah sodomi dikenal sebagai salah satu bentuk pencabulan dalam peraturan perundang Undangan di Indonesia. Didalam Undang-Undang perlindungan Anak sebagai korban pelaku akan mendapat tambahan hukuman yang dilipat gandakan pabila korban tersebut memiliki keterkaitan hubungan kekeluargaan atau kerabat dekat dan Anak sebagai korban akan mendapatkan penanganan khusus hingga menjamin masa pemulihan sedangkan pada Qanun pengaturan tersebut belum terlaksanakan yang mana hal terpenting inilah yang menjadikan Qanun masih kurang dalam pelaksanaan penanggulangan kasus berkelanjutan sodomi sebab potensi korban sebagai pelaku sangat besar pabila tidak ada rehabilitasi secara tuntas. Disarankan Kepada Pemerintah maupun penegak hukum Daerah Aceh agar dapat melaksanakan hal terpenting dari pencegahan kasus berkelanjutan yaitu memberikan perlindungan terkait psikis anak atau adanya dampingan psikiater dalam pemulihan korban tindak pidana sodomi pada Qanun yang menyangkut perlindungan korban Anak/Anak sebagai korban, sebagaimana Undang-Undang perlindungan Anak yang menjamin pemulihan mental korban sampai masa pemulihan total. Kata Kunci: Pengaturan sodomi, Perlindungan Anak, rehabilitasi

    Pelatihan Academic Self Efficacy Untuk Menurunkan Academic Burnout Pada Mahasiswa Ekonomi STIE Perbanas Surabaya

    Get PDF
    Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dihadapkan pada berbagai tuntutan dalam menjalankan studinya, mahasiswa harus beradaptasi dengan sistem pendidikan, metode belajar, dan keterampilan sosial yang sangat berbeda dengan tingkat pendidikan sebelumnya. Mahasiswa yang tidak mampu menangani masalah perkuliahan secara efisien akan membuat mahasiswa rentan terhadap academic burnout. Academic burnout didefinisikan sebagai perasaan lelah karena tuntutan studi, memiliki sikap sinis terhadap tugas-tugas perkuliahan, dan perasaan tidak kompeten sebagai mahasiswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, seharusnya mahasiswa memiliki self efficacy yang memadai untuk melindungi diri dari potensi academic burnout. Pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pelatihan menambah pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa STIE Perbanas  Surabaya terkait dengan perilaku burnout academic yang sering dialami oleh mahasiswa, terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini. Kegiatan PKM ini menggunakan pelatihan academic self efficacy untuk menurunkan academic burnout pada mahasiswa Ekonomi STIE Perbanas Surabaya dilakukan secara online (daring) melalui aplikasi zoom dengan Teknik analisis kuantitatif. Melakukan pengabdian masyarakat untuk memberikan pelatihan menambah pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa STIE Perbanas Surabaya Terkait dengan perilaku burnout academic yang sering dialami oleh mahasiswa, terutama di masa pandemi covid 19 saat ini. Berdasarkan kegiatan PKM yang dilakukan bahwa kondisi mahasiswa setelah mengikuti pelatihan dapat memahami apa itu academic burnout sehingga mahasiswa dapat memahami kemampuan dirinya saat mengikuti perkuliahan, dilihat dari hasil pre-test dan post-test mahasiswa tersebut, Bahwa hasil skor ada penurunan academic burnout setelah mahasiswa mengikuti pelatihan

    Health benefit modeling using BenMAP for air pollution impact measurements in Johor Bahru, Malaysia

    Get PDF
    Recently, Malaysia were experiencing a continuous and transboundary air pollution in cities with increasing economic growth and rapid developments. This resulted in an increasing level PM10 which further led to increase in the respiratory-related health cases. Thus, the exposed population may experience respiratory health effects, lose of working days and increase in medical spending to cure the health effects. This study focused on quantifying health and economic benefits from the PM10 reduction level by applying BenMAP, which is a software measuring the impact of air pollution. Health impact function (HIF) are used to relate between the change of PM10 level and the change in incidence rates of the PM10-related health effects among the exposed population. The HIF was developed based on two Relative Risk (RR) estimates adapted from HKL and HUKM in a similar study in Klang Valley. A 30 percent reduction scenario was implemented in order to exemplify greater health benefits for PM10 level that will be much lower than the current DOE guideline of PM10. From the analysis, the highest PM10 level recorded was 46.88 ”g/m3 for the baseline scenario and 32.82 ”g/m3 after the reduction scenario. The second stage analysis for HKL RR estimates resulted in incidence rate of 134.74 during the baseline scenario and 58.69 after reduction scenario. For HUKM’s RR estimate, the analysis yielded an incidence rate of 446.45 before the reduction scenario and 202.21 after reduction scenario. The last stage of analysis produced monetized benefits for Johor Bahru by applying Cost of Illness (COI) method. This generated a COI of RM 1,054,000 and RM3,497,000 for HKL and HUKM respectively during the baseline scenario. The COI are reduced to RM459,000 and RM1,584,000 after the reduction scenario for HKL and HUKM respectively. This research further proves that the public health burden could be reduced up to RM1,900,000 if PM10 reduction scenario is applied in Johor Bahru. Policymakers and planners can apply BenMAP in order to check the existing policies and strategies for controlling air pollution and PM10 emission level in Johor Bahru as well as a benchmark to develop a new guideline for PM2.5

    Aplikasi Visual Uang Logam Khusus Indonesia dengan Teknologi Augmented Reality Berbasis Android

    Get PDF
    Teknologi yang diciptakan manusia semakin hari semakin banyak dan majudalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang Edukasi danKomunikasi. Perkembangan sarana informasi dan kemajuan teknologikomputerisasi sangat membantu pekerjaan manusia. Salah satu teknologi yangberkembang pesat saat ini adalah Augmented Reality suatu teknologi yangmenggabungkan benda maya dua dimensi ataupun tiga dimensi kedalamsebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda – benda maya tersebutsecara real time. Salah satu implementasi AR penulis gunakan sebagai saranainformasi mengenai uang logam khusus di Indonesia. Implementasi inidibangun dengan memasukkan teknologi Augmented Reality ke dalam brosurmelalui mobile dengan basis android sebagai sarana pengenalan bentuk visualuang logam khusus Indonesia dan informasinya. Diharapkan pengenalanbentuk visual uang logam khusus Indonesia ini dapat menjadi saranainformasi bagi pengguna untuk memperluas wawasan pengguna mengenaitambahan nilai informasi dari uang logam khusus tersebut. Aplikasi yangdigunakan sebagai sarana informasi ini akan menampilkan model-model tigadimensi ketika aplikasi dijalankan. Penulisan ini akan membahas pembuatanobjek uang logam dengan menggunakan software Blender sertapengembangan aplikasi Augmented Reality menggunakan software Unity danVuforia SDK. Aplikasi ini dapat menampilkan bentuk visual uang logamkhusus Indonesia secara real time dengan menjalankan aplikasi danmenyorotkan pada marker yang tersedia

    Growth performance and nutrient uptake of pineapple (MD2) as influence by different rate of NPK green / Nur Nadhirah Razali

    Get PDF
    The fruits production of pineapple is very responsive to NPK fertilization. However, the quality of pineapple will decrease with increasing of N application. It was reported that high N application level will decrease in Total Soluble Solid (TSS) and vitamin C of pineapple. Therefore, the aims of this study were to investigate the effects of different rate of NPK Green on early growth performance and nutrient uptake of pineapple (MD2). There are three different rates of NPK fertilizer was applied per plant which are 0 gram (T0), 20 gram (T1) and 40 gram (T2). Pineapples were planted on mineral soil and were designed in Randomized Completely Block Design (RCBD). The growth performance of pineapple MD2 such as leaf length, leaf number, leaf width and plant height were observed and measured until the 11th week. The uptake of macronutrient (P, K, Ca, Mg) and micronutrient (Fe, Al and Cu) were also analysed. The result shows that 20 gram (T1) of NPK green produce the highest growth performance compared to other rate of pineapple. The highest rate of fertilizer applied was result to high plant uptake. Application of 40 gram (T2) NPK green show the highest nutrient uptake for Total P (1443.83 mg/L) and K (11268.0 mg/L) while the result for micronutrient uptake it shows that 20 gram (T1) show the highest uptake for Al (653.38 mg/L) and Fe (366.01 mg/L). However, Analysis of variance (ANOVA) shows that there was no significant difference on growth performance and nutrient uptake among the rate of fertilizer (p≄ 0.05)

    CORPORATE INTERNET FINANCIAL REPORTING: A CROSS COUNTRY ANALYSIS IN ASIA PACIFIC

    Get PDF
    This study aims to provide a comparative analysis of the quality of Corporate Internet Financial Reporting practices in Asia Pacific. Additionally, this research also aims to test the relationship between firm size, listing age, internationalization, and auditor size on CIFR practices. CIFR disclosure is measured by an index developed by Ahmed et al. (2017) by its comprehensive and latest measure of CIFR practice. The population in this study are all publicly listed companies in Australia, Singapore, and Indonesia. The sample comprises of non-financial companies in 2019, with 95 Australian companies, 87 Singapore companies, and 85 Indonesian companies. The data analysis technique is using classical assumption test. The hypothesis testing is tested by multivariate analysis with SPSS Amos 26.0. This study indicates that Singapore and Indonesian firms have better CIFR disclosure compared to Australia. In addition, this study finds that some firm characteristics explain the level of CIFR disclosure. Particularly, firm size, internationalization, and auditor type have significantly positive relationship to CIFR disclosure in Asia Pacific. While listing age does not explain the level of internet reporting

    Formulation, characterization, and optimation of emulsion fuel

    Get PDF
    This research presents formulation, characterization, and optimization study of emulsion fuel. Different types of surfactants, ratios of surfactants, and water/oil ratios were used. Types of surfactants used were Span-80, Triton X-100, and SDDS. The ratios used for each surfactant was 1.0%, 1.5%, and 2.0%. The ratios of water/oil used were 20/80, 30/70, and 40/60. The samples were prepared by dissolving surfactant in the oil, followed by addition of water. The samples were agitated using three-bladed propeller to disperse the water in the emulsion. Two types of tests were done to the samples; the first is stability test, and the second is viscometer test. Stability test was done with the duration of five to six days, and data of shear rate, shear stress, torque, and viscosity were recorded via viscosity test. Viscosity test was done for 30°C, 50°C, and 70°C with rpm of 20, 30, 50, and 30. Results from observation and viscometer test suggest that Span-80 with 2% surfactant and 20/80 water ratio is the most stable emulsion. Results from this work may be useful for further development of emulsion fuel

    Ant lion optimizer for solving unit commitment with solar photovoltaic integration / Izni Nadhirah Sam’on

    Get PDF
    The existing power grid is incapable of providing sufficient electricity due to the rapid growing of power demand. Demand during peak load hours is generally more than the supply from power grids. Nowadays, most of the power plants are using fossil fuels for electricity generation. The non-renewable resources of fossil fuels cannot be replenished and eventually the source will run out. Existing fossil fuels cannot supply the power demand. It is important to use alternative source of renewable energy for electricity generation. Effective management of power generation is important when deals with integration of renewable energy into existing power grid. This research is based on solving unit commitment problem with and without the integration of solar photovoltaic (PV). Data for IEEE 39-bus with 10-unit generators are used with the consideration of system constraints in unit commitment such as power balance, system reserve requirement, generation limit of generators, and minimum up and down time constraints. A new technique of Ant Lion Optimizer (ALO) is proposed to solve the unit commitment problem. ALO is inspired based on hunting behaviour of ant lion. There are five main steps, which include random walk of ants, trapping of ants in antlions’ trip, building trap, sliding of ants towards antlion, catching prey and rebuilding the pit. The proposed ALO algorithm is able to identify the global optimum solution since the intensity of ants’ movement is adaptively decreased as the number of iterations increase. In addition, the exploration of search space is guaranteed within the limitation of set-up boundaries. This behaviour will enhance the optimization towards the optimal and global solution. The performance of the proposed algorithm is compared with the performance of Dynamic Programming (DP) technique in terms of generation scheduling, total operating cost (TOC) and computation time. Both techniques are implemented to solve optimal UC with and without PV integration in grid system. From the results obtained, ALO provides better generation scheduling with lower TOC, as compared to DP technique. The cost saving per year performed by ALO technique as compared to DP is 236,520ingridsystemwithoutPVintegration.AsforUCwithPVintegration,theuncertaintiesareconsideredduetotheirregularnatureofPVoutput.Theuncertaintiesarecategorizedintothreegroupswhicharethelowest,averageandhighestpenetrationofPV.PenetrationofPVingridsystemcontributesabout236,520 in grid system without PV integration. As for UC with PV integration, the uncertainties are considered due to the irregular nature of PV output. The uncertainties are categorized into three groups which are the lowest, average and highest penetration of PV. Penetration of PV in grid system contributes about 6,612,705 of cost saving per year. Based on the results, ALO provides better solution as compared to DP in terms of providing better generation scheduling, and significant reduction of TOC and with lower computation time
    • 

    corecore