68 research outputs found

    Application of Single MEMS-accelerometer to Measure 3-axis Vibrations and 2-axis Tilt-Angle Simultaneously

    Get PDF
    This paper discusses a technique of developing an integrated sensor system, to measure the mechanical vibrations in 3-axis and the tilt-angle in 2-axis simultaneously, using only single MEMS-accelerometer. Type of MEMS-accelerometer that used in this experiment is MMA7361L, which is an analog-type acceleration sensor in the form of MEMS, with a maximum sensitivity of 800 mV/g. The MMA7361L has three outputs of voltage (Vx, Vy, Vz) in response to the acceleration value "g" of each working-axis corresponding vibrating (gx, gy, gz). By using certain techniques in the design of signal conditioning circuits, then the MMA7361L can be used to detect parameters of the vibration in 3-axis and the tilt-angle in 2-axis at the same time, simultaneously. To accommodate five output signal of the sensor system, used a data acquisition system that was built based on PIC16F876 microcontroller, which are already contained five internal ADC with 10 bits resolution. Thus, the resulting integrated sensor system becomes very simple, minimal components, and inexpensive. The experimental results show that the developed integrated sensor system has capability to measure the 3-axis vibrations and the 2-axis tilt-angle, with fairly good accuracy

    Perancangan Docker pada Infrastruktur Devops untuk Proses Deployment Aplikasi Berbasis Web

    Get PDF
    Secara umum terdapat 2 metode deployment aplikasi web ke server,menginstal aplikasi web langsung ke server tunggal dan memanfaatkan teknologi virtualisasi tradisional (berbasis hypervisor). Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Dependensi dan penggunaan resource adalah masalah utama dari 2 metode tersebut. Virtualisasi berbasis container adalah salah satu jenis metode virtualisasi untuk menciptakan sistem yang terisolasi pada level sistem operasi/OS yang dijalankan pada satu kernel. Berbeda dengan Virtual Machine, container tidak memiliki hypervisor dan saling berbagi kernel host OS, sehingga lebih ringan untuk dijalankan. Docker adalah salah satu teknologi virtualisasi berbasis container yang banyak digunakan saat ini sebagai ssalah satu tools yang mendukung metode DevOps. DevOps adalah sebuah metode baru pada pengembangan aplikasi yang menekankan pada praktik berkelanjutan (continuous integration, delivery, deployment). Konsep DevOps berkaitan dengan application development, operations dan services, di mana kolaborasi antara pengembang aplikasi dan operator sangat ditekankan. Docker adalah salah satu tools yang dimanfaatkan untuk proses deployment aplikasi pada arsitektur DevOps. Tujuan penggunaan Docker pada arsitektur DevOps adalah menciptakan teknologi komputasi yang ringan, untuk membantu pengembang dalam menempatkan aplikasi dan environment ke dalam resource /kontainer yang berbeda, sehingga kontainer/resource yang dibuat dan dijalankan di bagian pengembang (Dev), terlihat sama dengan bagian operator (Ops), dan dapat dijalankan di atas beberapa sistem operasi yang berbeda

    Analisis Komponen Volatil Dan Laju Alir Lava Pada Erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur

    Full text link
    Gunung Semeru merupakan salah satu gunung aktif di Indonesia dan telah mengalami Perubahan tipe erupsi sejak tahun 1967. Sehingga penting untuk dilakukan penelitian mengenai analisis erupsi berdasarkan komponen volatil dan penentuan laju alir lava Gunung Semeru dengan tujuan untuk memperkirakan mekanisme sifat erupsi pada masa sekarang dan untuk mengetahui potensi daerah berbahaya aliran lava G. Semeru bila terjadi letusan eksplosif.Analisis erupsi didasarkan pada parameter fisika terhadap analisis geokimia batuan sedangkan laju alir lava didasarkan pada kemiringan topografi yang dilaluinya. Hasil penelitian menunjukkan berkurangnya tekanan akan mengakibatkan lepasnya gas dari magma dengan cepat, Hal ini memicu terjadinya sifat hembusan. Daerah yang memiliki laju alir lava G. Semeru paling cepat adalah Desa Oro oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang

    Identifikasi Kantung Magma Gunung Bromo Berdasarkan Analisa Sebaran Hiposenter Gempa VTA

    Full text link
    Gunung Bromo merupakan salah satu dari serangkaian gunungapi aktif di Indonesia yang terletak di dalam kaldera Tengger, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Dalam sejarahnya, tercatat bahwa Gunung Bromo telah mengalami lebih dari 50 kali erupsi sejak tahun 1775. Penellitian guna mengetahui geometri dari kantung magma Gunung Bromo telah dilakukan dengan menganalisa sebaran hiposenter gempa vulkanik dalam (VTA). Gempa VTA merupakan gempa yang terjadi di gunungapi yang disebabkan oleh proses pergerakan magma di kantung magma. Penelitian dilakukan terhadap data rekaman seismik Bromo pada bulan Februari – Maret 2014. Penentuan posisi hiposenter dilakukan dengan metode GAD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hiposenter gempa VTA tersebar di bawah kawah Bromo dengan kedalaman ± 2 km – 15 km dari puncak kawah Bromo. Selain itu, titik episenter tersebar dengan radius ± 25 m dari pusat kawah pada arah Timur Laut-Baratdaya. Posisi hiposenter gempa mengindikasikan bahwa Gunung Bromo memiliki 2 (dua) buah kantung magma dengan ukuran berbeda. Kantung magma dangkal dengan ukuran lebih kecil berada di kedalaman sekitar 2 km hingga 5 km dari puncak yang ditunjukkan oleh sebaran hiposenter yang rapat. Sedangkan kantung magma yang lebih besar berada di kedalaman sekitar 7 km hingga 15 km dari puncak Bromo

    Analisis Keunikan Fitur Cwt Sinyal Eeg Untuk Pembuatan Lima Indikator Pengendalian Kursi Roda BCI

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat lima indikator pengendalian kursi roda BCI berdasarkan fitur yang diekstraksi dari sinyal elektroensefalogram (EEG). Sinyal EEG didekomposisi menggunakan metode continuous wavelet transform (CWT). Nilai rata-rata absolut dan standar deviasi dari sinyal yang telah didekomposisi tersebut digunakan sebagai fitur. Fitur hasil ekstraksi kemudian dianalisis keunikannya menggunakan metode Friedman. Untuk mendekati sifat alami fitur sinyal EEG yang nonlinier, metode support vector machine (SVM) dengan kernel radial basis function (RBF) digunakan untuk membuat indikator pengendalian kursi roda BCI berdasarkan fitur sinyal EEG yang paling unik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode yang diusulkan dapat mengukur tingkat keunikan fitur CWT sinyal EEG. Dari penelitian penentuan keunikan fitur CWT dapat diperoleh lima indikator pengendalian untuk kursi roda BCI yang didasarkan pada sinyal EEG dari Neurosky MW001. Akan tetapi, akurasi kelima indikator tersebut belum dapat digunakan sebagai indikator kontrol untuk aktuator kursi roda BCI. Hal ini disebabkan oleh tingkat kepercayaan rata-rata indikator tersebut masih di bawah 60%, sedangkan untuk indikator yang berpasangan masih di bawah 70%

    EfficientNet-Lite and Hybrid CNN-KNN Implementation for Facial Expression Recognition on Raspberry Pi

    Get PDF
    Facial expression recognition (FER) is the task of determining a person’s current emotion. It plays an important role in healthcare, marketing, and counselling. With the advancement in deep learning algorithms like Convolutional Neural Network (CNN), the system’s accuracy is improving. A hybrid CNN and k-Nearest Neighbour (KNN) model can improve FER’s accuracy. This paper presents a hybrid CNN-KNN model for FER on the Raspberry Pi 4, where we use CNN for feature extraction. Subsequently, the KNN performs expression recognition. We use the transfer learning technique to build our system with an EfficientNet-Lite model. The hybrid model we propose replaces the Softmax layer in the EfficientNet with the KNN. We train our model using the FER-2013 dataset and compare its performance with different architectures trained on the same dataset. We perform optimization on the Fully Connected layer, loss function, loss optimizer, optimizer learning rate, class weights, and KNN distance function with the k-value. Despite running on the Raspberry Pi hardware with very limited processing power, low memory capacity, and small storage capacity, our proposed model achieves a similar accuracy of 75.26% (with a slight improvement of 0.06%) to the state-of-the-art’s Ensemble of 8 CNN model

    The effect of aggregate’s angularity on engineering properties and performance of porous asphalt

    Get PDF
    Porous asphalt is a flexible pavement layer with high percent of interconnected air void and constructed using open-graded type of aggregate. Aggregate shape and surface texture plays a vital role in determining the engineering properties and performance of porous asphalt. Angular-shaped aggregate which has a clear defined fracture faces and sharp edges are preferable to be used in asphalt mixture since it encourages better interlocking structures within the aggregate’s skeleton. This study was carried out to evaluate the effect of aggregate’s angularity on engineering properties and performance of porous asphalt using a combination of conventional method and empirical Particle Index Test method. The term of engineering properties includes experimental works to determine the resilient modulus and stability while performance deals with the porosity and durability characteristics of porous asphalt due to variations in the Particle Index Number (Ia). From laboratory data analysis, it was found that angular particles delivers larger Ia number compared to those less-angular or non-angular particles. Significant improvement in the resilient modulus and stability properties has been obtained with application of angular-shaped aggregate. Angular particles also results in higher porosity of mixture but causes undesirable durability performance on porous asphalt against abrasion loss. Some improvements have been recommended to enhance the strength properties and performance of porous asphalt based on engineering explanation
    corecore