115 research outputs found
Non Dispersive Chemical Deacidification of Crude Palm Oil in Hollow Fiber Membrane Contactor
Performance of chemical deacidification of crude palm oil (CPO) using aqueous NaOH solution in a polysulfone hollow fiber ultrafiltration membrane was investigated. The effects of operating temperature, NaOH concentration and flow rates on percentage of free fatty acids (FFA) removal, oil loss, soap entrainment and overall mass transfer coefficient were evaluated. Overall mass transfer coefficients, soap content in oil and neutral oil loss all increased when the temperature was increased from 60 to 70°C due to an increase of the FFA distribution value. A minimum 0.25 N of NaOH or a NaOH to FFA molar ratio of about 7.62 was required to facilitate the expected extraction efficiency. The increased oil flowrate slightly enhanced the solute transport kinetics, while the aqueous phase flowrate did not significantly influence deacidification efficiency or mass transfer coefficient. About 97% of FFA removal was achieved within 4 hours. The maximum oil loss observed was 11% and the highest soap content in the oil without separation step was 3150 ppm. The values of the overall mass transfer coefficient varied from 2.97×10-7 to 7.71×10-7 m/s. These results show the potential of using the non dispersive membrane contacting process for chemical deacidification of CPO as well as other vegetable oils
ASUHAN KEBIDANAN PADA INTRAPARTAL MULTIGRAVIDA DENGAN PERSALINAN NORMAL DI RUANGBERSALIN PUSKESMAS BAKUNASE KOTA KUPANG, TANGGAL 20 JULI - 24 JULI 2016.
Latar Belakang :Secara umum, persalinan berlangsung alamiah, tetapi tetap diperlukan pemantauan khusus karena setiap ibu memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda, sehingga dapat mengurangi risiko kematian ibu dan janin pada saat persalinan. Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir.
Tujuan :Tujuan pemberian asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal yaitu untuk mengetahui bagaimana asuhan kebidanan persalinan normal dengan pendekatan manajemen kebidanan menurut varney di Ruang Bersalin Puskesmas Bakunase.
Metode :MetodeYang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Penelitian Deskriptif Dengan Pendekatan Studi Kasus Yaitu Untuk Menggambarkan Asuhan Kebidanan Pada Intrapartal Multigravida Dengan Persalinan Normal Di Ruang Bersalin Puskesmas Bakunase.
Pembahasan : Berdasarkan asuhan yang di lakukan dimulai dengan pengumpulan data yaitu data subyektif dan obyektif, menginterpretasikan data, menentukan masalah potensial yang terjadi, menentukan tindakan segera di lakukan untuk mencegah terjadinya masalah potensial, membuat perencanaan berdasarkan kebutuhan yaitu melakukan pertolongan persalinan spontan pervaginam pada ibu bersalin normal, melakukan asuhan kebidanan post partum hingga 2 jam dan mengikuti perkembangan ibu dan bayi selama pemberian asuhan, mengevaluasi, dan melakukan pendokumentasian pada kasus Intrapartal Multigravida dengan persalinan normal.
Simpulan :Persalinan di mulai ketika adanya tanda-tanda persalinan dan berakhir setelah lahirnya plasenta hingga pemantauan kala IV dan cara yang di gunakan dalam asuhan ini menggunakan 7 langkah Varney
STUDI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT DIABETES MELITUSDI RSUD LIUNKENDAGE TAHUNA
Diabetes Melitus (DM) memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih merupakan kumpulan gejala yang timbul dari seseorang yang disebabkanoleh adanya peningkatan glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relatif. Menurut laporan WHO, Indonesia menempati urutan keempat terbesar dari jumlah penderita diabetes mellitus dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk sedangkan posisi urutan diatasnya yaitu India, China dan AmerikaSerikatdan WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Senada dengan WHO, International Diabetes Foundation (IDF) padatahun 2009 memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM dari 7 juta pada tahun 2009 menjadi 12 juta pada tahun 2030. PadaTahun 2012 data dari RSUP. Kandou Manado di dapatkan jumlah penderita penyakit diabetes mellitus berjumlah 17,3 %.Tujuan Penelitian adalah diketahuinya gambaran penerapan asuhan keperawatan pada pasien penyakit diabetes melitus di RSUD Liunkendage Tahuna. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif, dengan pendekatan serial kasus, sampel dalam penelitan ini sebanyak 18 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluhan utama terbanyak yaitu lemah badan berjumlah 18 orang, riwayat penyakit dahulu terbanyak yaitu hipertensi 14 orang, riwayat penyakit keluarga terbanyak yaitu diabetes mellitus 17 orang, 11 pola gordon yang paling bermasalah yaitu pola persepsi sebanyak 18 orang dan pola nutrisi dan metabolic sebanyak 18, pola eliminasi sebanyak 10 orang, diagnosa keperawatan yang sering muncul yaitu pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, perfusi, dan kelelahan sebanyak 14 orang
Studi Kasus Keperawatan pada Nn. E.S dengan Kolelitiasis di ruang Cendana Rumah Sakit Bayangkara Drs. Titus Ully Kupang
Latar belakang: Kolelitiasis adalah material atau kristal yang terbentuk di dalam kandung empedu. Cholelitiasis merupakan kondisi yang paling banyak ditemukan. Kondisi ini menyebabkan 90% penyakit empedu, dan merupakan penyebab nomor lima perawatan di rumah sakit pada usia muda. Choleltiaisis biasanya timbul pada orang dewasa, antara usia 20- 50 tahun dan sekitar 20% dialami oleh pasien yang berumur diatas 40 tahun. Wanita berusia muda memiliki resiko 2-6 kali lebih besar mengalami cholelitiasis. Cholelitiasis mengalami peningkatan seiring meningkatnya usia seseorang. Di Indonesia, cholelitiasis kurang mendapat perhatian karena sering sekali asimtomatik sehingga sulit di deteksi atau sering terjadi kesalahan diagnosis. Keluhan klinis yang sering ditemukan adalah nyeri pada perut kanan atas, nyeri epigastrium, demam, ikterus, mual, muntah. Tujuan penelitian studi kasus ini dilakukan untuk mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Kolelitiasis di ruangan Cendana, menggunakan pendekatan proses keperawatan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus dalam proses asuhan keperawatan: Pengkajian, Diagnosa, Tindakan, Implementasi dan Evaluasi. Sample yang dipilih dalam penelitian ini sebanyak 1 pasien dengan diagnose medis Kolelitiasis dengan menggunakan teknik Asuhan Keperawatan dimana studi kasus ini dilakukan di Di Ruang Cendana Rumah Sakit Bayangkara Drs. Titus Ully Kupang. Hasil penelitian studi kasus didapatkan 2 masalah keperawatan yang dibahas yaitu: nyeri akut dan kurang pengetahuan. Maka dalam merawat pasien dengan Kolelitiasis pendekatan yang digunakan adalah proses keperawatan dengan difokuskan pada nyeri dan pengetahuan
TINJAUAN TENTANG PENGELOLAAN FASILITAS KOLAM RENANG OELUAN KECAMATAN NOEMUTI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
Kolam renang adalah aset yang berharga sebagai temuan dan ciptaan manusia, yang keberadaanya banyak memberikan manfaat atau kontribusi untuk kehidupan. Kolam renang sekarang sudah banyak dikunjungi oleh masyarakat, namun dengan banyaknya minat terhadap kolam renang yang tentu juga sebagai tempat olahraga dan juga rekreasi, pihak kolam renang juga tidak cepat tanggap terhadap pengelolaan fasilitas kolam renang Oeluan yang letaknya berada di desa Bijeli, kecamatan Noemuti kabupaten Timor Tengah Utara.Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah pengelolaan fasilitas kolam renang Oeluan. Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan fasilitas kolam renang Oeluan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah Pengelolaan fasilitas kolam renang Oeluan yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Timor Tengah Utara, yang mengemukakan bahwa kolam renang Oeluan yang awalnya didirikan dengan tujuan sebagai sarana untuk rekreasi, merupakan kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan daerah. Kolam renang Oeluan tidak saja dijadikan sebagai sarana rekreasi, tetapi dari segi penggunaanya tidak dibatasi karena setiap pengunjung dapat menentukan aktivitas sesuai dengan keinginan masing-masing, sedangkan dari pengelola hanya dapat memberikan dukungan dengan berbagai fasilitas sarana yang tersedia khususnya untuk rekreasi. Harapan peneliti kepada pemerintah khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Timor Tengah Utara untuk lebih memperhatikan fasilitas – fasilitas utama yang dapat mengembangkan pengelolaan fasilitas kolam renang Oeluan agar kedepannya bisa lebih baik dan menjadi ikon atau daya tarik tersendiri untuk kabupaten Timor tengah Utara
Using self-organizing maps to investigate environmental factors regulating colony size and breeding success of the White Stork (Ciconia ciconia)
We studied variations in the size of breeding colonies and in breeding performance of White Storks Ciconia ciconia in 2006–2008 in north-east Algeria. Each colony site was characterized using 12 environmental variables describing the physical environment, land-cover categories, and human activities, and by three demographic parameters: the number of breeding pairs, the number of pairs with chicks, and the number of fledged chicks per pair. Generalized linear mixed models and the self-organizing map algorithm (SOM, neural network) were used to investigate effects of biotic, abiotic, and anthropogenic factors on demographic parameters and on their relationships. Numbers of breeding pairs and of pairs with chicks were affected by the same environmental factors, mainly anthropogenic, which differed from those affecting the number of fledged chicks per pair. Numbers of fledged chicks per pair was not affected by colony size or by the number of nests with chicks. The categorization of the environmental variables into natural and anthropogenic, in connection with demographic parameters, was relevant to detect factors explaining variation in colony size and breeding parameters. The SOM proved a relevant tool to help determine actual dynamics in White Stork colonies, and thus to support effective conservation decisions at a regional scale
MEMBANGUN EKONOMI PEDESAAN MELALUI PROGRAM SARI TANI DI DESA OENENU UTARA
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembangunan ekonomi pedesaan, melalui Program Sari Tani yang merupakan salah satu unggulan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), yang dicetuskan Bupati Timor Tengah Utara periode 2010 – 2015. Program ini mulai diaplikasikan pada tahun 2012 yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa memalui penciptaan kesempatan kerja yang berfokus pada pengembangan usaha ekonomi produktif, dan untuk menurunkan angka kemiskinan masyarakat desa serta meningkatkan kesempatan masyarakat desa untuk berusaha, terutama yang berpenghasilan rendah. Penelitian dengan metode kualitatif ini untuk mendeskripsikan realitas pembangunan ekonomi masyarakat desa Oenenu Utara yang dipotret melalui kajian membangun ekonomi pedesaan lewat program sari tani di desa Oenenu Utara, Kecamatan Bikomi Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara dengan studi litelatur. Program tersebut juga dilaksanakan untuk mengembangkan produk unggulan kabupaten serta memperkuat kapasitas fiskal desa. Peningkatan pendapatan yang dicapai dari program Sari Tani adalah meningkatnya pendapatan masyarakat desa, dan menurunkan persentase keluarga miskin di pedesaan dan meningkatkan rata – rata Pendapatan Asli Desa
Naturschutznachrichten / Naturschutzbund Deutschland (NABU), Regionalverband Leipzig e.V.
Ausg. 23-30 nicht erschiene
Analisis Struktur dan Komposisi Vegetasi di Hutan Jati Desa Naikasa Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu
Penelitian ini bertujuna mengetahui jenis-jenis vegetasi, struktur dan komposisi vegetasi dan implementasi hasil penelitian tentang analisis struktur dan komposisi vegetasi di hutan jati Desa Naikasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuadrat atau transek dengan menentukan plot-plot pengamatan disepanjang garis transek. Pada setiap transek digunakan plot-plot pengamatan dengan ukuran 20m x 20m untuk vegetasi tingkat pohon, 10m x 10m untuk vegetasi tingkat tiang, 5m x 5m untuk vegetasi tingkat pancang dan 2m x 2m untuk vegetasi tingkat anakan. Teknik pengumpulan data yaitu mencatat semua jenis tumbuhan yang terdapat pada tiap plot, menghitung individu tiap jenis dan mengukur diameter batang. Untuk mengetahui jenis–jenis vegetasi, struktur dan komposisi vegetasi, maka teknik analisis data dilakukan dengan cara menghitung kerapatan, frekuensi, dominansi, dan indeks nilai penting. Hasil penelitian dan analisa data ini menunjukan bahwa di hutan jati ditemukan 3 jenis tumbuhan dengan jumlah yang berbeda pada semua tegakan. Pada vegetasi tingkat pohon ditemukan 147 individu, vegetasi tingkat tiang sebanyak 46 individu, vegetasi tingkat pancang sebanyak 27 individu, dan vegetasi tingkat anakan sebanyak 16 individu. Komposisi jenis untuk vegetasi tingkat pohon didominasi oleh Tectona grandis, L dengan jumlah INP sebesar 237,55%, sedangkan yang paling rendah jenis Gmelina arborea dengan jumlah INP 12,27%. Vegetasi tingkat tiang didominasi oleh jenis Tectona grandis,L dengan jumlah INP sebesar 215,13%, sedangkan yang paling rendah jenis Gmelina arborea dengan jumlah INP 7,23%. Vegetasi tingkat pancang didominasi oleh jenis Tectona grandis, L dengan jumlah INP sebesar 179,20%, sedangkan yang paling rendah jenis Gmelina arborea dengan jumlah INP 34,76%. Dan untuk vegetasi tingkat anakan didominasi oleh jenis tectona grandis, L dengan jumlah INP sebesar 124,04%, sedangkan yang paling rendah jenis Gmelina arborea dengan jumlah INP 13,94%
- …
