Graduate School Conferences, Universitas Negeri Malang
Not a member yet
745 research outputs found
Sort by
Rekonstruksi Bahan Ajar Multimedia Interaktif pada Mata Kuliah Alat Ukur dan Pengukuran dengan Pendekatan Behavioristik terhadap Penguasaan Konsep Peserta Didik
Salah satu aplikasi TIK di dalam pendidikan adalah sebagai media pembelajaran. Penerapan media pembelajaran tersebut menggunakan pendekatan behavioristik yang cenderung mengoptimalkan stimulus dan respon peserta didik dalam proses (keterampilan proses sains) dan hasil pembelajaran (pemahaman konsep). Tujuan penelitian ini yaitu a) untuk mengetahui desain bahan ajar multimedia intertaktif, b) untuk mengetahui pengaruh bahan ajar multimedia interaktif terhadap penguasaan konsep peserta didik, dan c) untuk mengetahui pengaruh bahan ajar multimedia interaktif terhadap keterampilan proses sains peserta didik. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan (Research Development) dengan menggunakan metode 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Hasil pengembangan (produk) divalidasi melalui lembar keterbacaan produk oleh peserta didik dan lembar validasi oleh para validator. Hasil validasi produk penelitian ini sebesar 3,53 atau dalam kategori Layak untuk digunakan/diterapkan. Implementasi produk penelitian dilapangan dapat meningkatkan penguasaan konsep peserta didik. Diharapkan produk pengembangan ini dapat diimplementasikan secara luas dan juga dapat dikembangkan lebih inovatif
Pengembangan Media Auto Play dengan Metode Means Ends Analysis (MEA) pada Matakuliah Genetika
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran Genetika berbasis Auto Play dengan metode Means Ends Analysis (MEA). Penelitian pengembangan ini menggunakan metode Research and Development (RD) dengan model pengembangan Lee and Owens (2004) yang terdiri dari tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Pada penelitian ini dilakukan sampai tahap pengembangan. Berdasarkan hasil penilaian validasi ahli media diperoleh rata-rata skor seluruh indikator sebesar 86,25% (sangat layak), sedangkan dari hasil penilaian validasi ahli materi genetika diperoleh rata-rata seluruh indikator sebesar 88,00% (sangat layak). Berdasarkan hasil penelitian, media pembelajaran ini sangat layak untuk digunakan pada matakuliah Genetika
Identifikasi Model mental Siswa Pada materi Suhu dan kalor
Penelitian ini bertujuan menganalisis model mental dan faktor yang mempengaruhinya. Jenis penelitian menggunakan metode survei dengan subjek siswa SMA kelas XII yang pernah menempuh materi suhu dan kalor dengan jumlah 25 siswa. Instrumen berupa soal model mental dengan satu soal terdiri dari tiga pertanyaan model mental tipe Surface, Matching, and Deep. Data hasil pemberian tes menunjukkan 24% siswa memiliki kemampuan tipe Surface, 68% tipe Matching; dan 8% tipe Deep. Model mental siswa 16 % dipengaruhi pengalaman pribadi, 8% pernah melihat peristiwa serupa, dan 64% dari membaca buku. Ada 12% model mental siswa dipengaruhi oleh faktor lain yaitu dari penjelasan guru
Potensi Pendekatan Multi Representasi untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Siswa pada Materi Gelombang Mekanik
Kemampuan penalaran ilmiah merupakan kemampuan membuat klaim dan menjelaskannya secara saintifik, tetapi siswa masih kesulitan dalam menalar. Artikel ini merupakan studi pustaka yang memaparkan bagaimana pendekatan multi representasi dapat berhasil untuk meningkatkan kemampuan penalaran ilmiah siswa ketika mempelajari materi gelombang mekanik. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa pembelajaran dengan pendekatan multi representasi dapat meningkatkan kemampuan merepresentasi sekaligus kemampuan penalaran ilmiah siswa. Pembelajaran dengan pendekatan multi representasi dapat dilakukan guru dengan memberikan siswa suatu permasalahan yang harus dipecahkan dengan beberapa representasi. Siswa harus membuat klaim dan menjelaskan pemecahan masalah tersebut dengan beberapa format representasi dan menghubungkan satu representasi dengan representasi yang lain dari bukti-bukti
Identifikasi Kesulitan Penguasaan Konsep Mahasiswa pada Topik Elektrostatik
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kesulitan mahasiswa dalam penguasaan konsep topik elektrostatik. Subyek penelitian adalah 32 mahasiswa S1 Pendidikan Fisika angkatan 2015 Universitas Negeri Malang. Data diperoleh melalui tes yang diadopsi dari Conceptual Survey in Electricity and Magnetism (CSEM) berupa pilihan ganda beralasan sebanyak 15 soal. Alasan mahasiswa dalam menjawab digunakan untuk mengidentifikasi penguasaan konsep. Hasil tes menunjukkan kesulitan yang terjadi pada konsep potensial listrik, medan dan gaya. Berdasarkan temuan tersebut, dapat diajukan solusi pembelajaran untuk mengatasi kesulitan yang ada
Analisis Penguasaan Konsep Siswa SMA Pada Materi Fluida Statis
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis penguasaan konsep siswa pada materi fluida statis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method dengan desain eksplanatory. Teknik pengumpulan data kuantitatif berupa tes dan data kualitatif berupa wawancara kepada siswa. Instrumen tes penguasaan konsep yang digunakan terdiri dari 10 soal pilihan ganda beralasan dengan reliabilitas 0,48 dan pedoman wawancara. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA SMA Negeri 1 Kuala Tungkal sejumlah 68 siswa. Hasil analisis tes secara kuantitaitif menunjukan bahwa penguasaan konsep siswa masih rendah dengan skor rerata tes sebesar 1,7 dengan standar deviasi 1,65 dari skor maksimum 10. Rendahnya penguasaan konsep siswa ini didukung dengan analisis kualitatif melalui wawancara. Berdasarkan wawancara, rendahnya penguasaan konsep siswa antara lain dikarenakan siswa menganggap besarnya tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh bentuk bejana, dan gaya Archimedes dipengaruhi oleh massa benda
Identifikasi Pemahaman Konsep Siswa SMA Pada Materi Termodinamika
Pemahaman siswa pada termodinamika akan mempengaruhi keberhasilan siswa memahami fenomena perubahan keadaan sistem akibat pertukaran energi dengan lingkungan dalam bentuk kalor dan usaha. Artikel ini bertujuan mengungkap pemahaman konsep siswa pada materi termodinamika, melalui tes Thermodynamics Concept Survey (TCS) yang dikembangkan sebelumnya oleh Wattanakasiwich et al. (2013). Tes diberikan pada siswa kelas XII IPA SMA sebanyak 56 siswa. Tes terdiri dari 24 soal pilihan ganda beralasan. Alasan siswa dalam menjawab tes digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan pemahaman konsep siswa pada materi termodinamika. Ditemukan kesalahan konsep yang dominan pada siswa, antara lain siswa mengalami kesulitan dalam memahami prinsip kesetimbangan mekanik (89,3% siswa); siswa salah dalam menghubungkan perubahan suhu gas dengan tekanan yang dihasilkan (79,77% siswa); serta siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal tentang proses isotermal (73,2% siswa)
Identifikasi Ektoparasit pada Budidaya Ikan Mujair (Oreochromis Mossambicus) di Desa Keramat Mengare, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik
Penyakit pada ikan merupakan salah satu masalah yang sering dijumpai dalam usaha budidaya ikan. Ikan dapat terserang penyakit karena beberapa faktor, diantaranya adanya parasit, pakan, atau kondisi lingkungan yang kurang menunjang kehidupan ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis parasit yang menginfeksi ikan mujair (Oreochromis Mossambicus) yang dibudidayakan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Sampel yang digunakan adalah ikan mujair dengan ukuran 10 – 25 cm yang diambil dari 5 lokasi tambak milik masyarakat di Desa Keramat Mengare, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Pengambilan sampel secara acak. Sampel ikan selanjutnya dibawa ke Laboratorium Parasit Balai Karantina Ikan Kelas I Juanda Surabaya untuk diamati dan diidentifikasi parasit yang ada. Dari penelitian ditemukan tujuh jenis ektoparasit yang menginfeksi ikan mujair yaitu Trichodina sp., Oodinium sp., Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., Chilodenella sp., Vorticella sp., dan Ichthyopthirius mulfiliis
Hubungan Kecepatan Reaksi Dan Daya Ledak Otot Tungkai Otot Tungkai Terhadap Akselerasi 30 Meter Pada Lari Cepat 100 Meter Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1). Hubungan kecepatan reaksi terhadap Akselerasi 30m, 2) Hubungan daya ledak otot tungkai otot tungkai terhadap Akselerasi 30m, 3) Hubungan kecepatan reaksi dan daya ledak otot tungkai otot tungkai terhadap aksselerasi 30m pada lari cepat 100m. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan agustus 2012 sampai dengan bulan januari 2013. Pengambilan data dilaksanakan tanggal 14 16 November 2012 yang bertempat di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta dan Gelanggang Olahraga Mahasiswa Soemantri Brojonegoro Kuningan Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan study korelasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa yang tergabung pada Kuliah Olahraga Prestasi (KOP) Atletik berjumlah 51 orang. Sampel yang digunakan berjumlah 51 orang dengan menggunakan teknik sampling yaitu total sampling. Adapun instrumen tes kecepatan reaksi menggunakan Whole Body Reaction Tester. Untuk tes daya ledak otot tungkai otot tungkai menggunakan Standing Long Jump dan untuk tes akselerasi menggunakan Leight gate. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah menggunakan uji t. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) Terdapat hubungan yang positif antara kecepatan reaksi (X1) terhadap akselerasi 30m pada lari cepat 100m (Y) yang ditunjukan dalam persamaan regresi Ŷ = -100,59 + 62,69 X1 dengan koefisien korelasi nilai rx1y sebesar 0,53. 2) Terdapat hubungan yang positif anatar daya ledak otot tungkai otot tungkai (X2) dengan akselerasi 30m (Y) yang ditunjukkan dalam persamaan Ŷ = 55,11 + 0,51X₂ dengan koefisien korelasi nilai rx2y sebesar 0,54. 3) Terdapat hubungan yang positif antara kecepatan reaksi (X1) dan daya ledak otot tungkai otot tungkai (X2) terhadap akselerasi 30m (Y) yang ditunjukkan dalam persamaan Ŷ = 92,05 – 20,15 X1 + 0,94 X2 dengan koefisien korelasi Ry12 sebesar 0,46
Prospek Model Daur Belajar 5 Fase terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Termokimia
Materi termokimia mencakup konsep-konsep yang bersifat abstrak, algoritmik, dan saling berhubungan satu sama lain sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahaminya. Selain itu, proses pembelajaran kimia selama ini cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran ini lebih menekankan pada hasil belajar kognitif, namun tidak memperhatikan aktifitas keterampilan proses sains dan kurang melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan demikian, diperlukan model pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis siswa yaitu menggunakan model daur belajar 5 fase. Kajian ini bersifat deskriptif dan berbasis literatur yang bertujuan untuk mengetahui prospek model daur belajar 5 fase terhadap keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis siswa