9 research outputs found

    RESPON IMPLEMENTASI BAHAN AJAR DIGITAL “æµåˆ©è¯´æ±‰è¯­â€ [liúlì shuÅ hànyÇ”] PADA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMAN 2 MALANG

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon implementasi bahan ajar digital Bahasa Mandarin “æµåˆ©è¯´æ±‰è¯­â€ [liúlì shuÅ hànyÇ”]. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan instrumen pendukung berupa lembar angket terbuka yang disebar melalui google form. Sumber data penelitian ini adalah guru pengampu mata pelajaran Bahasa Mandarin dan siswa SMA kelas X lintas minat SMAN 2 Malang. Data dalam penelitian ini merupakan hasil lembar angket terbuka yang diisi oleh guru pengampu mata pelajaran Bahasa Mandarin dan siswa SMA kelas X. Hasil dari penelitian ini yaitu respon siswa dan guru Bahasa Mandarin terhadap implementasi bahan ajar digital “æµåˆ©è¯´æ±‰è¯­â€ [liúlì shuÅ hànyÇ”]pada pembelajaran Bahasa Mandarin mendapatkan respon positif. Terdapat saran yang diberikan oleh peneliti agar penggunaan bahan ajar digital tersebut dapat digunakan secara maksimal. Bahan ajar tersebut lebih baik digunakan mengunakan jaringan internet agar dapat mengoperasikan video didalamnya, Saran selanjutnya yaitu untuk pengembang selanjutnya agar dapat mengembangkan bahan ajar sejenis yang dapat digunakan secara offline dan materi lainnya yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku. &nbsp

    LMS SCHOOLOGY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL DI ERA MASYARAKAT 5.0 BAGI GURU BAHASA MANDARIN KOTA MALANG

    Get PDF
    Pada era masyarakat 5.0, setiap individu diharapkan mampu berfikir kritis, kolaboratif, inovatif dan kreatif untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Terdapat beberapa masalah yang terjadi pada proses pembelajaran yang dapat diatasi dengan penggunaan teknologi. Perkembangan teknologi dan kemajuan teknologi yang pesat telah mengantarkan menuju era masyarakat 5.0. Salah satu keterampilan yang sangat diperlukan pada era masyarakat 5.0 yaitu literasi digital. Tampaknya, hal tersebut tidak berjalan lurus dengan fakta di lapangan. Melalui angket yang disebar, diperoleh informasi bahwa guru-guru Bahasa Mandarin hanya memanfaatkan akun youtube sebagai alternatif media ajar berbasis digital. Guru-guru Bahasa Mandarin pernah membuat bahan ajar secara mandiri yang memanfaatkan teknologi sebagai penunjang dalam kelas. Namun sayangnya sebagian besar dalam bentuk hardprint (64,3%), sedangkan dalam bentuk PPT hanya sebesar 28,6% dan PDF (7,1%). Selain itu, guru-guru bahasa Mandarin juga merasa kesulitan mencari teknologi digital yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran dan mudah dioperasikan. Penggunaan media dan bahan ajar yang terbatas dengan teknologi menyebabkan minat peserta didik untuk belajar Bahasa Mandarin tidak maksimal. Peserta didik tidak jarang merasa bosan karena masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Pelatihan berupa workshop pemanfaatan LMS Schoology perlu dilakukan untuk mengatasi permaslahan tersebut. tim melaksanakan workshop Schoology secara daring dan luring. Kegiatan ini diikuti sebanyak 18 peserta. Evaluasi dilakukan dengan cara tim membagikan google form kepada peserta dan observasi. Berdasarkan observasi dan hasil google form yang diperoleh, maka dapat diperoleh informasi bahwa peserta yang merupakan guru-guru Bahasa Mandarin merespon baik dan merasa terbantu dalam mendapatkan wawasan baru terkait LMS Schoology dan aplikasi media yang berbasis video pada pembelajaran Bahasa Mandarin. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penjelasan dari hasil dan pembahasan yaitu Workshop LMS Schoology sebagai upaya meningkatkan literasi digital di era Masyarakat 5.0  bagi guru Bahasa Mandarin Kota Malang berjalan lancar dan mendapatkan respon positif

    Developing a Learning Module 唐诗 (Tangshi)

    Get PDF
    Poetry is a critical element of literature which must be studied. The language in poetry is a parable language and difficult to understand because the language is rarely used in everyday life. Similarly, classical Chinese poetry preserves ancient Mandarin (文言文) [Wén yán wén] which was used in the past in China. This study is based on the findings of students’ difficulties in understanding the meaning of classical Chinese poetry. The research aimed to develop a learning medium in the form of a famous Chinese classical poetry learning module during the Tang Dynasty. There are three classical Chinese poems in this module, namely, the 静夜思 [ Jìngyè sī] by 李白 [Li Bai]; 春晓 [Chūnxiao] by ̌ 孟浩然 [Meng Haoran]; and 春夜 喜雨 [Chūnyè x ̌iyu] by ̌ 杜甫 [Du Fu], which are accompanied with an explanation of the poetry, learning activities, formative assignments, and evaluation. This study uses the Five Phases of Instructional Design Model developed by Cennamo and Kalk (2005). The results of this study indicate that the module is excellent and suitable for learning. Keywords: learning module, 唐诗 (Tangshi), literature Study, R&

    PELATIHAN PENERAPAN汉语媒体 (HANYU MEITI)BAGI GURU-GURU BAHASA MANDARIN SE-MALANG RAYA

    Get PDF
    ABSTRAKPenggunaan media dalam pengajaran bahasa Mandarin oleh guru-guru SMA di kota Malang sangat terbatas, terlebih lagi pada pembahasan materi yang sulit seperti pelafalan, intonasi dan ejaan; tata bahasa dan aksara Mandarin (hanzi). Dari hasil observasi ditemukan bahwa penerapan media pembelajaran dalam pengajaran bahasa mandarin dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Oleh karena itu, diperlukannya pemahaman guru dalam menerapkan media pembelajaran bahasa Mandarin di kelas. Kegiatan pelatihan ini bersama dengan mitra MGMP Bahasa Mandarin Se- Malang Raya dengan tujuan untuk membantu guru dalam mengajarkan bahasa Mandarin kepada siswa melalui 汉语媒体 (Hanyu Meiti). 汉语媒体 (Hanyu Meiti) adalah media pembelajaran yang memaparkan materi bahasa Mandarin dengan jelas dan lengkap, serta juga sebagai alat bantu guru bahasa Mandarin dalam proses belajar mengajar. Metode pelaksanaan terdiri dari pengarahan dan pelaksanaan kegiatan pelatihan. Adapun rincian kegiatan berupa (1) Memperkenalkan fungsi dan manfaat 汉语媒体(Hanyu Meiti) dalam pengajaran bahasa Mandarin; (2) Memperkenalkan langkah penggunaan汉语媒体(Hanyu Meiti); (3) Mendemonstrasikan penggunaan汉语媒体(Hanyu Meiti) (4) Guru mempratekkan secara langsung. Hasil dari kegiatan didapatkan bahwa terlihat sekali antusias para guru dalam mengikuti pelatihan yang dilaksanakan, terbukti dari para guru mengajukan beberapa pertanyaan serta merespon pemateri selama kegiatan pelatihan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan bahasa Mandarin  penting dilakukan untuk mengatasi kendala keterbatasan media pembelajaran bahasa Mandarin dan juga dapat menambah referensi media pembelajaran bahasa Mandarin bagi guru. Kata kunci: bahasa mandarin; media pembelajaran; guru SMA; pelatihan. ABSTRACTThe use of media in teaching Chinese by high school teachers in Malang is very limited, especially in discussing difficult materials such as pronunciation, intonation and spelling; grammar and Chinese characters (hanzi). From the observations it was found that the application of instructional media in teaching Chinese can increase student interest in learning so that it affects the level of student understanding of the material being taught. Therefore, it is necessary to have an understanding of teachers in implementing Chinese learning media in the classroom. This training activity together with Chinese MGMP partners throughout Malang Raya with the aim of assisting teachers in teaching Chinese to students through 汉语媒体 (Hanyu Meiti).汉语媒体 (Hanyu Meiti) is a learning media that describes Chinese material clearly and completely, as well as a tool for Chinese teachers in the teaching and learning process. The implementation method consists of directing and implementing training activities. The details of the activities are (1) Introducing the functions and benefits of 汉语媒体 (Hanyu Meiti)in teaching Chinese; (2) Introducing the usage steps of 汉语媒体 (Hanyu Meiti); (3) Demonstrating the use of 汉语媒体 (Hanyu Meiti) (4) Teacher practicing directly. The results of the activity showed that the teachers were very enthusiastic in participating in the training carried out, as evidenced by the teachers asking several questions and responding to the speakers during the training activities. So it can be concluded that Mandarin language training is important to do to overcome the constraints of the limitations of Mandarin learning media and can also add references to Mandarin learning media for teachers. Keywords: chinese language; learning media; senior high school teacher; training

    Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Creative Exercise Bagi Guru MGMP Bahasa Mandarin

    Get PDF
    Bahasa Mandarin mempunyai peran yang penting, namun sangat disayangkan kondisi real dari pelaksanaan belum maksimal seperti kurang lengkapnya media dan bahan ajar. Berdasarkan kondisi tersebut peneliti juga telah melakukan observasi, wawancara dan menyebarkan angket dengan hasil bahwa garis besar yaitu bahan ajar yang sulit didapat/diakses, bahan ajar untuk SMA/MA belum seragam sehingga setiap sekolah berbeda yang menimbulkan ketidakseragaman pemahaman dan ketidaktercapaian indikator pada kurikulum. Hal tersebut membuat peneliti merasa penting adanya kegiatan pelatihan pengembangan bahan ajar. Metode pelatihan ini adalah metode pembimbingan dengan tahapan 1) Persiapan, 2) perancangan, 3) Pelaksanaan, 4) Evaluasi, dan 5) Pelaporan dan Luaran. Hasil pelatihan sesuai harapan pengabdi yaitu pemahaman guru terhadap penggunaan media dan bahan ajar bahasa Mandarin mengalami peningkatan terlihat sekali antusias para guru dalam mengikuti kegiatan, aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu Pelatihan berjudul “Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Creative Exercise bagi Guru MGMP Bahasa Mandarin Se-Malang Raya” ini penting dilakukan guna membantu anggota MGMP bahasa Mandarin Se-Malang Raya dalam memahami pengembangan bahan ajar. Kata kunci— Bahan ajar,  Pelatihan bahasa, Bahasa Mandarin Abstract  The Chinese Language has an important role, but unfortunately, the actual implementation conditions still need to be maximized, such as the lack of complete media and teaching materials. Based on these conditions, researchers have also conducted observations, interviews, and distributed questionnaires with the results that the outline is that teaching materials are difficult to obtain/access, teaching materials for SMA/MA are not uniform, so each school is different which causes uneven understanding and unattainable indicators in the curriculum. It makes researchers feel the importance of training activities for developing teaching materials. This training method is a mentoring method with the stages of 1) Preparation, 2) Design, 3) Implementation, 4) Evaluation, and 5) Reporting and Outcomes. The results of the training according to the authors’ expectations, namely the teacher’s understanding of the use of media and Chinese language teaching materials have increased. It is seen that the teachers' enthusiasm in participating in activities, actively discussing and asking questions. Therefore, the training entitled "Creative Exercise Teaching Material Development Training for Chinese Language MGMP Teachers in Malang Raya" is important to help members of the Malang Raya Chinese language MGMP understand the development of teaching materials. Keywords— Teaching materials, Training, Chinese languag

    The Learning Orientation of Mandarin among Third-year Students of Mandarin Study Program at Universitas Negeri Malang

    Get PDF
    The Mandarin Language Education Study Program at the Universitas Negeri Malang routinely reviews the curriculum once a year. The learning curriculum is intended to develop and be relevant to the needs of students at all time. One way to be able to adjust the curriculum to the needs of students is to know the learning orientation of students studying Mandarin. Hence, the purpose of this study was to determine the learning orientation of third-year students of Mandarin study program at the Universitas Negeri Malang in learning Mandarin. The supporting instruments used were questionnaire sheets and interview guidelines. Data were analysed using the Miles and Huberman analysis. The results show that there were four learning orientations in Mandarin, namely learning Mandarin because it is an important communication tool at this time; it is considered to be easier to get a job; the popularity of Mandarin; and Mandarin can increase self-confidence. Based on this, the orientation of learning Mandarin for third-year students of Mandarin study program at the Universitas Negeri Malang was extrinsic and instrumental. Keywords: learning orientation, Mandarin language, third-year student

    PENGUATAN PEMAHAMAN MATERI LINTAS BUDAYA BAGI GURU MGMP BAHASA MANDARIN

    Get PDF
    ABSTRAKSaat ini, dengan meningkatnya hubungan politik, budaya, ekonomi dan pendidikan antara Indonesia dengan China, membuat hubungan antara kedua negara secara bertahap semakin hangat dan erat. Kedudukan bahasa Mandarin di Indonesia juga sangat penting. Hal tersebut terbukti dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya bahasa Mandarin dan diimbangi dengan semakin banyaknya instansi atau lembaga pendidikan yang membuka pembelajaran bahasa Mandarin. Dampak dari peningkatan investasi adalah dibangunnya banyak perusahaan dan membantu Indonesia dalam penyerapan tenaga kerja. Kelancaran kegiatan usaha tentunya perusahaan tersebut banyak membutuhkan tenaga kerja yang mampu berkomunikasi lancar bahasa Mandarin. Dari observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap MGMP bahasa Mandarin di kota Malang mendapatkan hasil data berupa guru memerlukan penguatan pemahaman terhadap wawasan bahasa Mandarin pada aspek materi lintas budaya. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu metode pembimbingan, diskusi dan ceramah. Data yang diambil selain dari data observasi selama dilaksanakan kegiatan juga mengambil data hasil kegiatan yang didapat berdasarkan angket yang disebar. Hasil dan tanggapan positif dapatkan dari hasil observasi maupun angket dan terlihat sekali antusias para guru dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dan juga pemahaman materi lintas budaya. Harapan peneliti melalui pelatihan yang singkat ini terjadinya jalinan komunikasi yang lebih baik guna membantu mengatasi kendala yang dihadapi dalam melakukan pembelajaran Mandarin. Kata kunci: pemahaman; mandarin; lintas budaya; MGMP. ABSTRACTCurrently, with the increasing political, cultural, economic and educational relations between Indonesia and China, the relations between the two countries are gradually getting warmer and closer. The position of Chinese in Indonesia is also very important. This is evidenced by the increasing public awareness of the importance of Chinese and balanced by the increasing number of institutions or educational institutions that open Chinese language learning. The smooth running of business activities, of course, the company requires a lot of workers who are able to communicate fluently in Chinese. From observations and interviews conducted by researchrers on The Chinese MGMP in the city of Malang obtained data results in the form of teachers requiring strengthening understanding of Chinese language insights on cross-cultural aspects of material. The implementation method used is the method of mentoring, discussion and lecture. The data taken apart from observation data during the activities carried out also took data from the results of activities obtained based on the questionnaires distributed. Positive results and responses were obtained from the results of observations and questionnaires and it was seen that the teachers were very enthusiastic in participating in the activities carried out and also understanding cross-cultural material. The researchers hope that through this short training, there will be a better communication network to help overcome the obstacles faced in learning Chinese. Keywords: understanding; chinese; cross-cultural; MGMP

    PENGEMBANGAN MEDIA ULAR TANGGA UNTUK PELAFALAN SHENGDIAO DALAM MATA PELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X SISWA SMAN 6 MALANG

    No full text
    ABSTRAK Muyassaroh, Lukluk Ul. 2016. Pengembangan Media Ular Tangga Untuk Pelafalan Shengdiao dalam Mata Pelajaran Bahasa Mandarin Kelas X Siswa SMAN 6 Malang. Pembimbing: Desti Nur Aini, S.S.,M.Pd. Kata Kunci : Pengembangan, ular tangga, media. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah mengembangkan media ular tangga sebagai media pembelajaran  mata pelajaran bahasa Mandarin untuk pelafalan  shengdiao siswa kelas X SMAN 6 Malang. Penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian Borg dan Gall yang telah diadaptasi dari sebelas langkah pengembangan menjadi tujuh langkah pengembangan. Ketujuh langkah tersebut meliputi penelitian dan pengumpulan data, pengembangan produk awal, uji coba lapangan, revisi produk, uji lapangan operasional, revisi produk tahap akhir, mendesiminasikan, dan mengimplementasikan produk. Sumber data pada penelitian pengembangan ini adalah ahli materi, ahli media, dan siswa kelas X SMAN 6 Malang. Data pengembangan media di peroleh dari  angket, lembar  hasil observasi, dan hasil wawancara. Jenis data penelitian pengembangan ini menggunakan jenis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian dan pengembangan ini berupa media ular tangga yang terdiri dari pemain, kotak dadu, papan permainan, dan DVD audio shengdiao. Materi pada media ini berisi mengenai cara pelafalan shengdiao yang sesuai dengan tinggi rendahnya nada setiap shengdiao

    COMPARISON OF LOAN WORD FROM CHINESE IN INDONESIAN

    No full text
    The purpose of this paper is to examine upturned words in Chinese and Indonesian. The writing of this paper is based on the similarity in the use of Chinese and Indonesian vocabulary, many Chinese learners feel that Chinese vocabulary is very complicated compared to Indonesian, therefore the influence of Chinese in Indonesian can be compared and can be a reference for students in making it easier to learn Chinese. This is evident from the results of the author's observations when teaching beginner Chinese. When learning activities, students encounter difficulties in understanding Chinese. On this basis, the authors made a comparative study of Chinese and Indonesian everyday vocabulary which has almost the same pronunciation. This research uses descriptive qualitative research methods and comparative studies. The content in this paper contains the use of Indonesian loanword consonants compared to Chinese after it is described. The influence of Chinese is evidenced by the presence of upturned Indonesian from Chinese which has many variations, besides that Chinese also affects Indonesian from the dialect version of each region in Indonesia which uses Chinese and more vocabulary. The influence is more focused on changing Chinese consonants which are changed in Indonesian pronunciation, because of this adjustment, the consonants have also been changed according to the pronunciation of consonants in Indonesian. The author hopes this paper can be used by learners to make it easier to learn Chinese and learners can find out about the concept of loanwords from Chinese
    corecore