546 research outputs found

    Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning terhadap kemampuan Representasi dan Disposisi Matematis Siswa

    Get PDF
    Penelitian yang telah dilakukan berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning terhadap Kemampuan Representasi dan Disposisi Matematis Siswa” yang dilatarbelakangi bahwa kurangnya kemampuan siswa dalam merepresentasikan kembali ide-ide matematika yang berupa narasi kedalam bentuk sismbol-simbol matematika yang berupa tabel, gambar, grafik, dan persamaan lainnya. Dan kurangnya dorongan dan keinginan siswa dalam mengikti proses pembelajaran terutama pembelajaran matematika. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimen yang melibatkan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Populasi peneltian adalah siswa MAN 3 Langkat dengan jumlah sampel 27 siswa kelompok sampel dan 28 siswa kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel dipilih dengan teknik random. Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan tes dan instrument. Hasil penelitian mengngkapkan bahwa (1) model pembelajaran Project Based Learning memberikan pengaruh terhadap kemampuan representasi matematis siswa (2) model pembelajaran Project Based Learning memberikan pengaruh terhadap kemampuan disposisi matematis siswa

    GAMBARAN ASUPAN CAIRAN DAN STATUS GIZI PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI

    Get PDF
    ABSTRACT   Background: Fluids are one of the essential nutritional elements in the body. The Indonesian Regional Dehydration Study (THIRST) finds that 46.1% of Indonesians are mildly dehydrated and the number is higher in adolescents at 49.5%. The RISKESDAS report in 2013 states that some teenage groups in Indonesia are also experiencing overweight and the number continues to increase every year. This study aims to determine the fluid intake and nutritional status in medical students of Jambi University in 2017.   Method: This research is a descriptive research with cross-sectional approach conducted in August-September 2017. The number of samples was 90 people. Data of fluid intake was obtained from the filling of 3x24 hour fluid diary and nutritional status based on Body Mass Index (BMI).   Results: The results show the average fluid intake of the study subjects was 2100 ml / day, but  74.4% are categorized as insufficient fluid intake. The average nutritional status of research subjects based on BMI was 22.36 kg / m2, with the normal nutritional status was 45.6%, above normal was 40%, and below normal was 14.4%.   Conclusions: Most of the study subjects were included in the category of insufficient fluid intake and overweight occurred more in women.   Keywords: Fluid intake, Nutrition Status, Medical Student   ABSTRAK   Latar Belakang : Cairan merupakan salah satu unsur gizi esensial dalam tubuh. Hasil penelitian The Indonesian Regional Dehydration Study (THIRST) menyebutkan bahwa 46,1% penduduk Indonesia mengalami dehidrasi ringan dan jumlah tersebut lebih tinggi pada remaja yaitu 49,5%. Laporan RISKESDAS tahun 2013 menyebutkan bahwa sebagian kelompok remaja di Indonesia juga mengalami gizi lebih dan angka tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Asupan Cairan dan Status Gizi Pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Jambi Tahun 2017. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada Agustus-September 2017. Jumlah sampel sebanyak 90 orang. Data asupan cairan diperoleh dari pengisian fluid diary 3x24 jam dan status gizi berdasarkan indeks massa tubuh (IMT).   Hasil : Hasil penelitian menunjukkan rerata asupan cairan subjek penelitian yaitu 2100 ml/hari, akan tetapi sebagian besar termasuk dalam kategori asupan cairan kurang yaitu sebanyak 74,4%. Sedangkan status gizi subjek penelitian berdasarkan IMT didapatkan rerata 22,36 kg/m2 dengan status gizi normal sebesar 45,6%, status gizi lebih sebesar 40%, dan status gizi kurang sebesar 14,4%.   Kesimpulan : Sebagian besar subjek penelitian termasuk dalam kategori asupan cairan kurang dan status gizi lebih lebih bayak terjadi pada perempuan .     Kata kunci : Asupan Cairan, Status Gizi, Mahasiswa Kedoktera

    ANALISIS KOVARIANSI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN DATA HILANG

    Get PDF
    Analisis kovariansi adalah analisis yang melibatkan variabel konkomitan yaitu variabel yang berpengaruh terhadap variabel respons namun tidak dapat dikendalikan oleh perlakuan yang dicobakan. Kenyataan di lapangan, terkadang data pada suatu percobaan tidak dapat dipergunakan karena hilang atau kasus lain, sehingga untuk dapat dilakukan analisis kovariansi perlu menduga nilai data hilang tersebut terlebih dahulu. Dugaan terhadap data hilang meliputi dua cara, yaitu dengan rumus baku dan metode analisis kovariansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan analisis kovariansi pada Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan satu dan dua data hilang serta penerapannya. Prosedur analisis kovariansi pada RAKL dengan data hilang adalah: (1) menduga data hilang dengan rumus baku dan analisis kovariansi, (2) melakukan uji asumsi analisis kovariansi yang meliputi tidak berkorelasi dengan perlakuan, regresi terhadap linear, serta galat percobaan berdistribusi normal dan bebas, (3) melakukan uji signifikansi untuk mengetahui pengaruh perlakuan, yaitu dengan uji . Jika pendugaan data hilang dengan rumus baku maka terdapat penyesuaian setelah dikoreksi yaitu derajat bebas dari galat dan perlakuan+galat masing-masing dikurangi banyak data hilang serta jumlah kuadrat perlakuan terkoreksi berbias. Sedangkan jika pendugaan data hilang dengan metode analisis kovariansi maka tidak ada penyesuaian. Penerapan analisis kovariansi pada RAKL dengan data lengkap, satu data hilang, dan dua data hilang yang dibahas dalam skripsi ini adalah: (1) percobaan untuk mengetahui pengaruh 11 varietas Lima Beans terhadap kandungan asam askorbat (ascorbid acid) dengan indeks kematangan sebagai variabel konkomitan, dan (2) percobaan untuk mengetahui pengaruh 5 jenis ransum terhadap pertumbuhan bobot ternak dengan bobot awal sebagai variabel konkomitan. Pada tiap-tiap percobaan, data yang digunakan untuk analisis kovariansi dengan satu dan dua data hilang mengambil dari data lengkap kemudian menghilangkan satu atau dua datanya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan perbandingan hasil antara kasus dengan data lengkap, satu data hilang, dan dua data hilang. Pada Lima Beans, hasil uji analisis kovariansi pada RAKL dengan data lengkap, satu data hilang, dan dua data hilang adalah sama yaitu jenis varietas memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kadar asam askorbat. Sedangkan pada percobaan ternak juga diperoleh hasil yang sama yaitu jenis ransum tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertambahan bobot ternak

    PERANAN ANALISIS RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

    Get PDF
    Tujuan utama investasi adalah untuk mendapatkan return optimal dan risiko terendah. Untuk itu investor perlu menganalisa tingkat return dan risiko dari investasi sahamnya tersebut. Hubungan return dan risiko adalah linear, artinya semakin tinggi return, maka risiko yang dihadapi oleh investor juga tinggi. Pengelolaan return dan risiko yang baik akan menghasilkan return optimal dan risiko yang rendah

    KAPASITAS ADSORPSI LOGAM MANGAN (Mn) MENGGUNAKAN BIOSORBEN PEKTIN DARI KULIT PISANG KEPOK

    Get PDF
    Pembangunan pabrik kimia memberikan dampak buruk bagi lingkungan dengan dihasilkannya limbah yangmengandung logam berat seperti logam mangan (Mn). Salah satu pengolahan limbah yang mengandung logam beratdengan metode adsorpsi. Penggunaan pektin sebagai bisorben dalam proses adsorpsi telah banyak dilakukan karenamemiliki beberapa keunggulan dan mengandung gugus aktif seperti karboksil dan hidroksil yang berperan pentingdalam proses adsorpsi. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kapasitas adsorpsi logam mangan (Mn)menggunakan pektin dari kulit pisang kepok sebagai biosorben. Pektin diperoleh dari hasil ekstraksi kulit pisangkepok menggunakan metode Micowave Assited Extraction (MAE). Larutan mangan diadsorbsi menggunakan pektinmassa 1 gram dengan variabel waktu adsorpsi (60, 90, 120, 150 dan 180 menit). Identifikasi gugus fungsi pektin padaserapan panjang gelombang antara 1000cm-1 hingga 3500 cm-1 menggunakan spektrofotometer FT-IR dan didapatkanhasil analisa yaitu terdapat gugus hidroksil (3423,993 cm-1), karbonil (1638,233 cm-1), karboksilat (1736,585 cm-1),eter (1079,942 cm-1) dan karbonsiklik (1238,076 cm-1) .Logam Mn setelah adsorpsi dianalisa menggunakan AAS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu adsorpsi optimum untuk mengadsorpsi logam Mn adalah 150 menitdengan kapasitas logam teradsorpsi sebesar 0,182 mg/g (36,403%). Adsorpsi logam Mn mengikuti persamaan isotermFreundlich dengan nilai KF = 0,0886 mg/g

    The Impact of Economic Globalization on The Indonesian Economy

    Get PDF
    Economic globalization is a process of integrating the national economy into the global economic system carried out by TNC, WTO, IMF and World Bank actors. Economic globalization is the increasing economic integration and interdependence of national, regional and local economies throughout the world through the intensification of cross-border movement of goods, services, technology and capital. Globalization causes trade between countries to become freer. This is one of the greatest benefits for nation building. Domestic industries experience reduced trade barriers and have access to wider international markets. Economically, Indonesia depends on international trade, production and finance. Therefore, the Indonesian state is vulnerable to international pressure and globalization. Economic globalization has an impact on national economic laws which must appear as an integration mechanism that can harmonize various internal interests of the nation, national and international interests as well as between sectors of national life. Economically, there is pressure on increasingly competitive trade, multinationalization of production, integration of financial markets and the influx of global capital investment. In facing the impact of economic globalization, the strategy used is to play an active role in the negotiation process with globalization actors and create national economic laws, especially regarding foreign investment, which accommodate global value interests to be utilized for national economic development

    Studi Komparasi Kualitas Pelayanan Pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rembang dan Madrasah Aliyah Negeri Rembang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis kualitas pelayanan pendidikan di SMA Negeri 2 Rembang dan MA Negeri Rembang dilihat dari dimensi tangible (bukti fisik), realibility (keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati); (2) membandingkan kualitas pelayanan pendidikan antara dua satuan pendidikan yaitu SMA Negeri 2 Rembang dan MA Negeri Rembang; (3) mengidentifikasi perbedaan atau persamaan kualitas pelayanan pendidikan di SMA Negeri 2 Rembang MA Negeri Rembang. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Rembang dan MA Negeri Rembang, dengan menyebarkan kuisioner pada 350 siswa dengan perincian 182 responden dari SMA Negeri 2 Rembang dan 168 responden dari MAN Rembang. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Non Parametrik untuk dua sampel tidak berhubungan (two independent samples) dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kualitas pelayanan pendidikan di SMA Negeri 2 Rembang dan MA Negeri Rembang, hal ini terlihat pada kolom asymp. Sign (stailed/asymtotie significance untuk uji dua sisi adalah 0,72 atau probabilitas di atas 0,05 (0,72>0,05). Meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan, kualitas pelayanan pendidikan secara keseluruhan pada SMA Negeri 2 Rembang dan MAN Rembang masih harus ditingkatkan untuk dapat mewujudkan pelayanan prima kepada peserta didik. The aims of this research are (1) to analyze the quality of education service at State Senior High School 2 Rembang and State Madrasah Aliyah Rembang in five dimensions of service : tangible, realibility, responsiveness, assurance and empathy (2) to compare the service quality of education between State Senior High School 2 Rembang and State Madrasah Aliyah Rembang that active in education service (3) to identify the difference or similarity of service quality of education between State Senior High School 2 Rembang and State Madrasah Aliyah Rembang. This research is conducted at State Senior High School 2 Rembang and State Madrasah Aliyah Rembang, by distributing questionaire to 350 responders, involved in 182 responders in State Senior High School 2 Rembang and 168 responders in State Madrasah Aliyah Rembang. Statistical Test which is used in this research is : Non Parametric Test for Two Independent Samples using Kolmogorov-Smirnov test. The result of this research indicates that there is not a significant difference between the service quality of education in State Senior High School 2 Rembang and State Madrasah Aliyah Rembang, unsignificant difference of service quality of education was seen at coloumn of asymp. Sign (stailed/asymtotie significance for two sides test is 0,72 or probability over than 0,05 (0,72>0,05). Though there is an unsignifance difference between the service quality of education, both of them State Senior High School 2 Rembang and State Madrasah Aliyah Rembang are needed to be corrected by effort of related institution so it can be able to embody an optimal service to the students

    ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN MELALUI PENGGUNAAN CoRe DAN PaP-eRs

    Get PDF
    Pedagogical Content Knowledge (PCK) merupakan pengetahuan yang unik hasil perpaduan pengetahuan konten dan pedagogi. PCK memberikan gambaran tentang bagaimana seorang guru mengajarkan suatu materi pembelajaran dengan mengakses apa yang guru ketahui tentang materi, tentang siswa yang diajar, tentang kurikulum dan apa yang guru yakini sebagai cara terbaik untuk mengajarkan materi tersebut. Penggambaran kemampuan PCK guru pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana sebenarnya pembelajaran IPA tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kemampuan PCK guru pada materi pencemaran lingkungan melalui penggunaan Content Representation (CoRe) dan Pedagogical and Professional-experience Repertoires (PaP-eRs). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Subyek pada penelitian ini adalah enam orang guru mata pelajaran IPA kelas VII dari tiga Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) yang berbeda di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Kemampuan PCK guru pada materi pencemaran lingkungan diungkap menggunakan instrumen CoRe dan PaP-eRs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan PCK guru dalam merencanakan pembelajaran melalui CoRe, mengintegrasikan CoRe kedalam RPP dan merefleksikan pembelajaran melalui PaP-eRs berada pada kategori cukup baik. Kemampuan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran materi pencemaran lingkungan berada pada kategori baik. Namun demikian, masih terdapat ketidaksesuaian antara perencanaan melalui CoRe dengan implementasi pembelajaran. Kemampuan PCK guru dipengaruhi oleh pengalaman mengajar dan latarbelakang pendidikan. Pedagogical Content Knowledge (PCK) is a unique knowledge that come from the blending of content knowledge and pedagogical knowledge. PCK provides an overview of how a teacher teaching a topic by accessing what teacher knows about the topic, student, curriculum and what the teacher believes is the best way to deliver the topic. The portray of teachers' PCK in science learning can improve our understanding of how science is actually being learned. The purpose of this study is to provide an overview of teachers' PCK on environmental pollution topic using Content Representations (CoRe) and Pedagogical and Professional-experience Repertoires (PaP-eRs). The research design is descriptive. Research subjects are six science teachers in VII grade student from three different junior high school in Padang Pariaman District, West Sumatera, Indonesia. Teacher's PCK on environmental pollution topic was portrayed using the CoRe and PaP-eRs instruments. The results show that teacher's PCK in planning, learning process using CoRe, integrating CoRe into lesson plan, and reflecting the learning process using PaP-eRs are in good enough category. The ability of teachers in the implementation of learning environmental pollution topic is in fairly good category. However, there is still a discrepancy between planning through CoRe and the implementation of learning. The ability of teachers PCK can be determined by teaching experience and educational background
    • …
    corecore