50 research outputs found

    Uji keberhasilan persilangan, heterosis dan penampilan F1 padi lokal Pare Bau x Impari 4

    Get PDF
    Padi lokal memiliki keunggulan pada rasa dan aroma, namun memiliki produksi yang rendah dan umur panen yang lama sehingga kurang unggul. Upaya untuk memperbaiki genetik padi lokal adalah melalui persilangan buatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari tingkat keberhasilan persilangan, heterosis, karakter kualitatif dan kuantitatif F1, dan kekerabatan F1 dengan tetuanya. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara dari Januari 2019 hingga Juli 2020. Metode persilangan yang digunakan yaitu single cross dan resiprocal cross menggunakan padi lokal aromatik Pare Bau dengan Inpari 4 sehingga diperoleh dua kombinasi persilangan. Hasil penelitian menunjukkan persentase keberhasilan persilangan single cross sebesar 14,4% dan persilangan resiprok sebesar 25,5%. Karakter hasil F1 persilangan resiprok, jumlah gabah bernas per malai (164,2 gabah) dan bobot gabah bernas per rumpun (96,4 g), lebih tinggi dibandingkan F1 single cross. Karakter keharuman pada waktu berbunga terbaik dihasilkan oleh tanaman F1 single cross B1 senilai 92,2% dan B2 senilai 95%. Nilai heterosis dan heterobeltiosis tertinggi adalah F1 resiprok pada semua karakter yang diamati. Generasi F1 hasil single cross (B1 dan B2) memiliki kekerabatan dekat dengan Pare Bau, sedangkan generasi F1 hasil persilangan resiprok (RB1, RB2, RB3, RB4, dan RB5) membentuk kelompok genetik tersendiri tetapi memiliki kekerabatan dekat dengan Inpari 4. ABSTRACTThe rice landrace has a great taste and aroma, but has low yield and late maturity. The artificial crossing is one of ways to improve the genetics performance of the rice landrace. This study purposed to observe the success rate of crosses, heterosis, heterobeltiosis, qualitative and quantitative characters of F1, and genetic relationship of the F1with its parents. This research was conducted in Tallunglipu District, North Toraja Regency from January 2019 to July 2020. The crosses method used were single cross and reciprocal cross using local aromatic Pare Bau and Inpari 4 varieties in order to obtain two cross combinations. The results showed the success rate of the single cross was 14,4% and the reciprocal cross was 25,5%. The characteristics of the F1 reciprocal crosses, the number of fully developed grain per panicle (164,2 grain) and the weight of pithy grain per clump (96,4 g), was higher than the F1 single cross. The best level of aroma character at the time flowering was produced by F1 single cross i.e B1 92,2% and B2 95%. Resiprocal F1 had the highest value of heterosis and heterobeltiosis in all observed characters. Single cross lines (B1 and B2) were closely related to Pare Bau, while reciprocal cross lines (RB1, RB2, RB3, RB4, and RB5) formed separate genetic groups. However, reciprocal cross lines were closely related to Inpari 4

    Kesiapan Penerapan Teknologi Sambung Samping untuk Mendukung Program Rehabilitasi Tanaman Kakao

    Get PDF
    Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas unggulan sebagai sumber pendapatan, devisa, danpenyedia lapangan kerja. Program rehabilitasi tanaman kakao sebagai bagian dari Gernas Kakao bertujuan untukmeningkatkan produksi dan kualitas kakao. Untuk mendukung program rehabilitasi tanaman kakao, Badan Penelitiandan Pengembangan Pertanian telah menyediakan teknologi somatic embryogenesis (SE) yang dapat menyediakanbibit dalam jumlah banyak dalam waktu relatif singkat. Selain itu, juga telah tersedia teknologi sambung samping(side-cleft-grafting) yang dapat digunakan untuk merehabilitasi tanaman kakao tua yang tidak produktif. Teknologisambung samping mudah diterapkan, murah, dan dapat meningkatkan pendapatan petani. Untuk menerapkanteknologi sambung samping telah tersedia berbagai klon unggul yang memiliki produktivitas tinggi serta tahanterhadap hama penyakit sebagai sumber entres di setiap daerah pengembangan, seperti klon ICS 13, ICS 60,Hibrida, Sulawesi 1, Sulawesi 2, RCC 70, ICCRI 03, ICCRI 04, Polman, M 01, dan Luwu Utara. Tingkat keberhasilanpenerapan teknologi sambung samping sangat bergantung pada jenis entres yang digunakan, umur entres, ketersediaanentres dalam jumlah yang memadai dan dekat lokasi pengembangan, kemampuan dan keterampilan petani dalammelakukan penyambungan, serta kondisi cuaca pada saat penyambungan. Petani diharapkan tertarik untukmelakukan rehabilitasi tanaman kakao dengan teknik sambung samping karena tanaman kakao lebih cepatberproduksi dan pendapatan pada tahun kelima mencapai 1,8 kali lebih banyak dibandingkan dengan yang diperolehmelalui penanaman biasa

    Karakteristik Morfologis dan Anatomis Klon Harapan Tahan Penggerek Buah Kakao sebagai Sumber Bahan Tanam

    Full text link
    Hama penggerek buah kakao (PBK, Conopomorpha cramerella Snell.) merupakan hama penting yang dapat menyebabkan kehilangan hasil kakao hingga 90%. Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara menanam klon kakao tahan hama PBK yang dihasilkan melalui perbanyakan secara generatif atau vegetatif (okulasi, sambung) dengan entres maupun teknik somatic embryogenesis (SE) dengan bahan tanam sel somatik. Untuk memenuhi permintaan bibit kakao yang terus meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya, pemahaman tentang karakter morfologis dan anatomi klon tahan hama menjadi penting untuk menentukan klon harapan tahan hama PBK sebagai sumber bahan tanam. Karakter morfologi yang penting sebagai petunjuk untuk memilih klon harapan tahan PBK antara lain adalah bentuk buah elips dan oblong, kulit buah tebal dan permukaan halus, konstriksi buah tidak berlekuk, dan apeks buah tumpul. Karakter anatomis yang penting adalah volume plasenta besar, lapisan sklerotik tebal, persen biji lengket sedikit, jumlah lubang masuk dan keluar sedikit, lapisan perikarp tebal, lapisan endokarp keras, dan adanya kandungan inhibitor proteinase dalam buah

    Needs Analysis of Edupreneurship Learning in the English Language Education Study Program

    Get PDF
    Edupreneurship is a science that seeks to integrate entrepreneurship ideas, concepts, and attitudes into the world of education. Needs analysis is the first step in determining the problem overview, correcting, and finding problem solving to design the program from the next course. The goal of this research is to determine the needs of students in the Edupreneurship Course of the English Study Program, FKIP, UKI Toraja. The development method (Research and development/ R&D) was used in this study. Borg and Gall (1979:772) state that "R&D is a process used to develop and validate educational products." This research is based on efforts to produce and validate an educational product, according to this definition. In this study, researchers used a research instrument, namely a questionnaire, to collect data. That after data analysis, the researchers concluded that student needs in the English Study Program's Edupreneurship Course, FKIP, UKI Toraja, namely: The material for teaching edupreneurship is integrated with English language skills such as speaking, listening, reading, and writing. Respondents require group learning, training / workshops, learning in pairs, and learning alone (individually) when learning Edupreneurship. The respondents' high level of enthusiasm in responding to various topics such as the Presentation Method of independent/group assignments, independent/group tasks made in the form of videos and uploaded to social media, final tasks that produce a useful and selling value product, the need for business planning training, and Edupreneurship teaching materials on how to analyze new business opportunities

    Karakterisasi dan Observasi Lima Aksesi Padi LokalDataran TinggiToraja, Sulawesi Selatan

    Full text link
    Padi lokal dataran tinggi di Tana Toraja, antara lain Pare Bau’, Pare Kombong, Pare Lallodo, Pare Ambo’, dan Pare Lea, merupakan salah satu sumber pangan organik dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional pada masa yang akan datang. Untuk mengetahui karakter dan keunggulannya, telah dilakukan karakterisasi dan observasi kelima aksesi tersebut di Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja tahun 2011–2013. Observasi dilakukan terhadap lima genotipe padi unggul lokal serta satu genotipe pembanding, yaitu varietas Cisantana. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang diulang 5 kali sehingga terdapat 30 petak observasi. Pengamatan dilakukan pada komponen pertumbuhan, komponen hasil, produktivitas, kandungan gizi, rasa, dan aroma, ketahanan terhadap hama dan penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima aksesi berbeda secara morfologi, memiliki aroma yang tajam dan khas, rasa nasi yang enak/pulen, tahan terhadap OPT, daya adaptasinya baik pada dataran tinggi (700–2.000 m dpl), kandungan protein tinggi, kandungan serat dan glukosa rendah, kandungan vitamin B tinggi, dan rasa nasi enak/enak sekali. Nilai heritabilitas untuk semua komponen kuantitatif berkisar antara kriteria sedang sampai tinggi

    APLIKASI JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (ZeamayssachhrataSturt)

    Get PDF
    Aplikasi pupuk organik cair melalui daunnya merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi jagung manis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Penelitian ini dilakukan di desa Amunkay, Kabupaten Tanah Miring. Metode yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan lima perlakuan dosis pupuk organik cair dan diulang 3 kali, sama dengan 15 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis perlakuan dan dosis pupuk organik cair tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan vegetatif seperti tinggi tanaman dan jumlah daun, tetapi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap parameter produksi. Pengamatan menunjukkan hasil terbaik untuk panjang jagung yang diperoleh dengan dosis Papuagro 10 ml / 5 l. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa diameter jagung dan jumlah biji per baris yang diperlakukan dengan pupuk organik cair NASA dosis 5 ml / 5 l memberikan hasil terbaik. Kata kunci: jagung manis; pupuk organik cair NASA; pupuk cair PapuagroAplication of liquid organic fertilizer through. The leaves is one way to increase sweet corn production. The purpose of this study was to determine the effect of liquid organic fertilizer on sweet corn growth and production. This study conducted at Amunkay village, Tanah Miring District. The method used randomized block design with five treatment of liquid organic fertilizer dosages and repeated 3 times, equal to 15 units of experiments. The result showed that the treatment type and dose of liquid organic fertilizer did not give a significant effect on vegetatife growth such as plant height and number of leaves, but give a significant effect on the production parameters. The observation showed the best results for the corn length obtained with the Papuagro dosage 10 ml/5 l . This research also showed that the corn diameter and number of seeds per line treated with liquid organic fertilizers NASA dosage 5 ml/5 l  gave the best results. Keywords : sweet corn; liquid organic fertilizers NASA;  liquid fertilizers Papuagro

    Perencanaan Arsitektur Enterprise Pada Lolai Cafe & Homestay

    Get PDF
    Perkembangan teknologi informasi telah memberikan peluang besar bagi bisnis untuk mendapatkan competitive advantage, meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan pengalaman pelanggan. Namun, masih banyak bisnis, termasuk Lolai Cafe & Homestay yang menghadapi tantangan dalam merencanakan adopsi teknologi secara efektif. Lolai Café & Homestay merupakan bisnis yang berapa di sektor pariwisata yang menyediakan fasilitas homestay dan cafe. Saat ini seluruh aktifitas dan proses bisnis Lolai Café & Homestay masih dilakukan secara manual tanpa adanya dukungan teknologi dan sistem informasi. Oleh karena itu, diperlukan Perencanaan Arsitektur Enterprise yang dapat memenuhi semua kebutuhan Sistem Informasi/Teknologi Informasi yang selaras dengan tujuan bisnis. Perencanaan arsitektur enterprise merupakan proses merencanakan dan mengorganisir struktur sistem informasi suatu organisasi untuk mencapai tujuan bisnis. Perencanaan arsitektur enterprise akan melibatkan identifikasi dan analisis terhadap proses bisnis yang ada, seperti pengelolaan pemesanan, inventarisasi, hingga pelaporan keuangan. Selanjutnya, perencanaan arsitektur enterprise dipetakan pada kerangka kerja Zachman untuk digunakan sebagai panduan dalam mengidentifikasi perspektif-perspektif yang perlu dipertimbangkan. Melalui analisis mendalam, akan diidentifikasi kelemahan dan kendala yang muncul akibat proses bisnis manual yang saat ini digunakan. Hasil dari penelitian ini adalah usulan sistem yang dapat diimplementasikan, yaitu sistem reservasi online, sistem pemesanan F&B, sistem Point-of-Sale (POS) Homestay, sistem Point-of-Sale (POS) F&B, sistem informasi pengelolaan menu, sistem informasi pengelolaan dapur dan bartender, sistem manajemen keuangan, sistem persediaan material dan bahan baku, sistem penggajian employee, sistem informasi SDM. Dengan menerapkan usulan ini, Lolai Café & Homestay akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mengelola bisnisnya, serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan yang menggunakan fasilitas homestay dan cafe tersebut sekaligus memperoleh keunggulan untuk bersaing dengan pesaing. Selain itu, penelitian ini juga memberikan kontribusi terhadap pemahaman teoritis dalam bidang arsitektur enterprise dan transformasi digital bagi bisnis atau usaha kecil dan menengah

    ANALISIS STRUKTUR BETON BERTULANG KOLOM PIPIH PADA GEDUNG BERTINGKAT

    Get PDF
    Perencanaan ataupun disain merupakan suatu faktor yang sangat menentukan untuk menjamin kekuatan dan keamanan suatu struktur bangunan, bangunan dengan beban yang besar juga membutuhkan struktur penopang yang juga besar, sehingga mampu menahan beban yang ada. Kolom dengan dimensi cukup besar akan memberikan dampak ukuran ruangan yang menjadi semakin kecil. Hal ini dapat menyebabkan fungsi ruangan menjadi terganggu. Sedangkan jika kolom terlalu kecil, ukuran ruangan menjadi lebih besar, tetapi belum tentu kuat untuk menahan beban yang ada. sebagai alternatif dibuat kolom pipih dengan tebal mengikuti lebar ukuran dinding agar masalah pengurangan luas ruangan yang telah direncanakan teratasi. Dari hasil analisis model dengan variasi tebal yaitu 15cm, 20cm, dan 25cm, serta variasi tinggi tiap lantainya yaitu 3m, 3.2m, dan 3.5m menunjukkan bahwa ketebalan dinding 15cm mempunyai tinggi lantai optimal yang dihasilkan kecil dibandingkan dengan tebal dinding 25cm yang mempunyai tinggi lantai yang lebih besar, namun dari beberapa pertimbangan tebal 20cm dianggap sebagai pilihan yang ekonomis. Selain itu hasil analisis struktur kolom, menunjukkan bahwa kolom termasuk kolom panjang atau langsing terlihat dari rasio kelangsingannya (40,93 > 22) serta kolom mengalami perilaku tertekuk.   Kata kunci : disain, dimensi kolom pipih, tinggi antar tingkat, bangunan bertingkat, kolom panjang, perilaku kolo
    corecore