140 research outputs found

    Pola Asuh Orang Tua Mempengaruhi Kemampuan Self Care Pada Anak Autisme

    Get PDF
    Background: Autism is one of the serious development disorders of a child, which causes problem in the ability of daily life, one of which is self care. The role of parents, especially of parenting parents is very influential for self care ability in autistic children.Aims of this study is to analize corelation betwen parenting parents to self care ability in autism.  Methods: The study design uses Descriptive Correlation, that is a correlation between two variables is parenting and ability self care in autistic children. With a Cross-Sectional approach. The amount of samples used was 47respondents, using the Purposive sampling technique and collecting data using The Pediatric Evaluation of Disability Inventory with the test results using the contingency coefficient. That tested whether there is a correlation between two variables is parenting and ability self care in autistic children. Results: The results of study found the majority of parents implementing democratic parenting as many as 25 people (53,2%) and 24 children (51,1%) with the ability to self care quite capable. The test results using the contingency coefficient obtained of p value of 0,000 (p<0,05) which means that these results indicate a correlation of parenting with ability self care in autistic children, a correlation strength value of 0,659 (strong power). Conclusion: The researcher suggests that parents provide many positive activities in terms of eating and drinking, dreesing, personal hygiene, and toileting so that children can independently do self care

    PENERAPAN KEBIJAKAN GENERAL AGREEMENT ON TRADE IN SERVICE DALAM PERKEMBANGAN HUKUM PARIWISATA

    Get PDF
    AbstractPaying attention to the development of the tourism sector in the Bali Province which has ups and downs or in other words the tourism sector in Bali due to political and social conditions has caused domestic and foreign tourist visits to tourism in Bali Province to increase and sometimes decrease, such as during the Bali Bombing I and The Bali Bombing II, causing the presence of domestic and foreign tourist visits to Bali Province Tourism to decline, even severely slumped. In this study, trying to examine the existence of the General Agreement Trade on Tariff (GATS) policy on the development of tourism in Bali Province. The problem taken is how to implement the General Agreement on Trade in Service (GATS) policy on tourism visits in Bali Province? and what is the impact of tourism policy in Bali Province after the ratification of the General Agreement on Trade in Service (GATS)? This research is a normative legal research. The implementation of the GATS policy by the Government of Indonesia through the provisions of Law no. 10-2009 including the policy on the characteristics of tourists visiting Bali, it appears that the implementation of the Bali Province policy on tourism is able to provide satisfaction for tourists visiting Bali so that tourists will repeat their arrival to Bali Province. After the GATS ratification, the tourism policy in Bali Province and regencies / cities in Bali had an impact on the number of tourist visits, especially domestic or domestic tourists, experienced a significant increase in 2016-2017, namely 8,643,680 in 2016 to 8,735,633 in 2017, so that there was an increase of 1.06%. In addition, the ratification of the GATS policy by the Government of Indonesia has had a positive impact on the formation of tourist objects that the Bali Provincial Government can offer to tourists visiting Bali Province, and the tourism objects offered can increase tourist visits to Bali Province.Keywords: application; GATS policy; tourismAbstrakMemperhatikan perkembangan bidang pariwisata di wilayah Provinsi Bali yang jatuh bangun atau dengan kata lain sektor pariwisata di Bali akibat kondisi politik dan sosial menyebabkan kunjungan wisatawan domestik dan manca Negara terhadap pariwisata di Provinsi Bali bisa meningkat dan kadang kala menurun seperti saat ada kejadian Bom Bali I dan Bom Bali II, menyebabkan keberadaan kunjungan wisatawan domestik dan luar negeri terhadap Pariwisata Provinsi Bali menjadi menurun jatuh bahkan sangat terpuruk. Dalam penelitian ini, mencoba meneliti berkaitan dengan keberadaan kebijakan General Agreement Trade on Tariff (GATS) terhadap perkembangan Pariwisata di Provinsi Bali. Permasalahan yang diambil yaitu bagaimana penerapan kebijakan General Agreement on Trade in Service (GATS) terhadap kunjungan pariwisata di Provinsi Bali? dan bagaimana dampak kebijakan pariwisata di Provinsi Bali setelah ratifikasi General Agreement on Trade in Service (GATS)? Penelitian ini merupakan penelitian hukum normati. Penerapan kebijakan GATS oleh Pemerintah Indonesia melalui ketentuan UU No. 10-2009 termasuk juga kebijakan terhadap karakteristik wisatawan yang berkunjung Ke Bali, tampak bahwa penerapan kebijakan Provinsi Bali bidang pariwisata mampu memberikan kepuasan bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali sehingga wisatawan akan mengulangi kedatangannya ke Provinsi Bali. Kebijakan Pariwisata di Provinsi Bali maupun kabupaten/kota di seluruh Bali, setelah ratifikasi GATS berdampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan utamanya wisatawan nusantara atau dalam negeri, mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2016- 2017 yakni 8.643.680 tahun 2016  menjadi 8.735.633 tahun 2017, sehingga terjadi peningkatan sebesar 1,06%. Selain itu, ratifikasi kebijakan GATS oleh Pemerintah Indonesia, berdampak positip terhadap terbentuknya objek-objek wisata yang mampu ditawarkan oleh Pemerintah Provinsi Bali kepada para wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Bali, dan objek pariwisata yang ditawarkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali

    PEMANFAATAN KAPUK RANDU SEBAGAI PRODUK INTERIOR DI DESA ADAT UNGASAN

    Get PDF
    Kapok Randu has been used by kapok craftsmen in the Ungasan Traditional Village, Badung Regency, Bali Province, as mattress products and products for religious ceremonies. Currently, product sales are declining significantly. This is due to several factors, such as the production process is still traditional; the product design could be more complex and attractive. New product design innovation is needed to restore sales of this craft product. This community outreach program is carried out to introduce and train kapok craftsmen to create a more innovative and attractive product; thus better meeting market tastes. With more innovative designs, it is expected that sales of kapok products will be increased. The results of this community outreach program are: (1) Increase in the understanding of craftsmen on the importance of product innovation; (2) An increase in the skill of craftsmen in making an innovative new product, in this case in the form of attractive sofa cushions as an interior product; (3) There was a significant change in the design of kapok products before and after implementing a community outreach program. Product design becomes more innovative, attractive, and better at meeting market tastes.  ---  Kapuk randu selama ini telah dimanfaatkan oleh pengrajin kapuk di Desa Adat Ungasan Kabupaten Badung, Provinsi Bali sebagai produk kasur dan produk untuk upacara keagamaan. Saat ini penjualan produk mengalami penurunan secara signifikan. Beberapa faktor penyebabnya antara lain: proses produksi yang masih tradisional; desain produk yang sangat sederhana dan kurang menarik. Inovasi desain produk baru dibutuhkan untuk dapat mengembalikan penjualan produk kerajinan ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk memperkenalkan dan melatih pengrajin kapuk membuat produk berbahan kapuk dengan desain yang lebih inovatif dan menarik, sehingga dapat memenuhi selera pasar. Dengan desain yang lebih inovatif diharapkan penjualan produk berbahan kapuk akan dapat ditingkatkan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa: (1) peningkatan pemahaman pengrajin akan pentingnya inovasi produk; (2) peningkatan keterampilan pengrajin membuat produk baru yang inovatif berupa bantal sofa sebagai produk interior; dan (3) perubahan nyata pada desain produk berbahan kapuk antara sebelum dan setelah dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Desain produk menjadi lebih inovatif, menarik, dan memenuhi selera pasar

    Hubungan Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga Dengan Pemberian MP-ASI pada Balita Usia 6-12 Bulan

    Get PDF
    Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu secara dini pada anak dapat mengakibatkan masalah di sistem pencernaan bayi, diantaranya diare, konstipasi, muntah dan alergi, mempengaruhi tingkat kecerdasan. Dukungan keluarga mempengaruhi dalam pemberian MP-ASI dan bermanfaat meningkatkan status kesehatan bayi & balita dengan mengaplikasikan fungsi perawatan kesehatan keluarga. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui hubungan fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan pemberian MP-ASI pada balita usia 6-12 bulan. Sampel yang digunakan adalah ibu balita usia 6-12 bulan, yang berada di wilayah kerja Puskesmas Denpasar II Selatan, berjumlah 63 responden, menggunakan Teknik Purposive Sampling. Instrument penelitian ini adalah kuesioner fungsi perawatan kesehatan keluarga dan pemberian MP-ASI. Hasil dalam penelitian ini yaitu 53 (84,1%) keluarga mampu menerapkan fungsi perawatan kesehatan keluarga secara fungsional dan 38 (60,3%) ibu memberikan MP-ASI pada anak usia 6-12 bulan secara tepat,  p value 0,00 < α (0,05), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan pemberian MPASI.Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu secara dini pada anak dapat mengakibatkan masalah di sistem pencernaan bayi, diantaranya diare, konstipasi, muntah dan alergi, mempengaruhi tingkat kecerdasan. Dukungan keluarga mempengaruhi dalam pemberian MP-ASI dan bermanfaat meningkatkan status kesehatan bayi & balita dengan mengaplikasikan fungsi perawatan kesehatan keluarga. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui hubungan fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan pemberian MP-ASI pada balita usia 6-12 bulan. Sampel yang digunakan adalah ibu balita usia 6-12 bulan, yang berada di wilayah kerja Puskesmas Denpasar II Selatan, berjumlah 63 responden, menggunakan Teknik Purposive Sampling. Instrument penelitian ini adalah kuesioner fungsi perawatan kesehatan keluarga dan pemberian MP-ASI. Hasil dalam penelitian ini yaitu 53 (84,1%) keluarga mampu menerapkan fungsi perawatan kesehatan keluarga secara fungsional dan 38 (60,3%) ibu memberikan MP-ASI pada anak usia 6-12 bulan secara tepat,  p value 0,00 < α (0,05), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan pemberian MPASI

    Sanksi Malpraktik Dan Resiko Medik Yang Dilakukan Oleh Dokter

    Get PDF
    Abstract The existence of health law has a huge influence on national development, especially in the health sector. At this time there were so many medical crimes in the form of malpractice that happened to the community especially in the medical world, but so many people did not know between the difference between malpractice and medical risk. To find out whether what is done by medical personnel is malpractice or medical risk, therefore the authors are interested in conducting research in the form of a thesis under the title Malpractice and Medical Risk Sanctions Performed by Doctors. The research method used is a normative legal method. What can be determined by the difference between malpractice and medical risk is in the Medical Practice Law and the Medical Ethics Code is sanctions on malpractice doctors, namely medical malpractice, civil malpractice, and administrative malpractice including legal ethical violations. Malpractice is a deliberate and negligent action because it fulfills the element of error. But medical risk is not a criminal offense and includes medical accidents and accidents that have elements that cannot be predicted beforehand, cannot be prevented, and cannot be blamed. Keywords: Doctors; Malpractice sanctions; Medical Risk Abstrak Keberadaan hukum kesehatan membawa pengaruh yang sangat besar terhadap pembangunan bangsa, khususnya di bidang kesehatan. Pada masa ini begitu banyak kejahatan medis berupa tindak malpraktik yang terjadi pada masyarakat khususnya pada dunia kedokteran, akan tetapi begitu banyak masyarakat yang tidak mengetahui antara perbedaan malpraktik dan resiko medik. Untuk mengetahui apakah yang dilakukan oleh tenaga medis tersebut malpraktik atau resiko medik, maka dari itu penulis tertarik mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul Sanksi Malpraktik dan Resiko Medik Yang Dilakukan Oleh Dokter. Metode penelitian yang digunakan ialah metode hukum normative. Yang dapat penulis tentukan dari perbedaan yang dimiliki Sanksi malpraktik dan resiko medik ialah dalam UU Praktek Kedokteran dan UU Kode Etik Kedokteran ialah sanksi kepada dokter yang melakukan malpraktik yaitu medical malpractice, civil malpractice, daan administrative malptactice termasuk pelanggaran etik legal. Malpraktik merupakan tindakan sengaja dan lalai karena terpenuhinya unsur kesalahan. Melainkan resiko medik tidak merupakan tindak pidana dan termasuk kecelakaan medik merupakam kecelakaan yang memiliki unsur yang tidak dapat diduga sebelumnya, tidak dapat dicegah, dantidak boleh dipersalahkan. Kata Kunci: Dokter; Sanksi Malpraktik; Resiko Medi

    Infinite : Visualisasi Kisah Cinta Jayaprana dan Layonsari ke dalam Garapan Musik

    Get PDF
    Berawal dari pertemuan tak disangka, kisah cinta Jayaprana dan Layonsari mulai terjalin dan bertumbuh hingga sumpah pun terucap dari bibir mereka untuk tidak pernah meninggalkan. Tak ada yang perlu dikhawatirkan selain fakta bahwa Raja Kalianget pun ingin memiliki Layonsari. Sebuah problematika yang besar muncul sebab sang raja berencana untuk membunuh Jayaprana dengan mengutus seorang patih bernama Saunggaling. Mendengar kabar kematian Jayaprana, Layonsari menikam dirinya sendiri. Sebuah kisah tragis yang menggambarkan bahwa cinta tidak memiliki batasan dalam waktu maupun ruang seperti arti dari kata Infinite yang merupakan judul dari garapan musik ini. Kata Kunci: Jayaprana dan Layonsari, Infinite, Komposisi Musi

    Kecenderungan Pembentukan Inauthentic Self- Presentation Pengguna Instagram

    Get PDF
    Perkembangan teknologi di dunia menjadi semakin pesat. Hal ini ditandai dengan kemunculan dari berbagai platform dengan fitur-fitur yang menarik dengan berbagai kegunaan. Salah satu perkembangan teknologi populer yang ada di dunia adalah media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan, tujuan, dan kepuasan apa yang di dapat oleh individu dengan memunculkan self-presentation yang tidak asli pada media sosial Instagram. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara. Metode wawancara merupakan bentuk yang paling sering dilakukan dalam penelitian kualitatif. Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Sebagai makhluk sosial, manusia tentu tidak akan bisa lepas dari lingkungan sosialnya. Sadar tidak sadar, kita pun pada akhirnya memiliki kebutuhan untuk diterima oleh lingkungan sosial tempat kita berada. Self-presentation dalam hal ini akan memainkan peranan yang sangat penting. Penyesuaian demi penyesuaian pada akhirnya mulai dibentuk demi memenuhi kriteria dan ekspektasi sosial, terutama dalam media sosial. masing-masing individu tentunya akan memiliki cara dan strategi yang berbeda. Pertama strategi self-promotion agar dilihat sebagai pribadi yang kompeten dalam melaksanakan tugasnya. Kedua strategi exemplification agar dirinya dipandang sebagai orang yang baik dan positif oleh orang lain. Dalam melaksanakan beberapa strategi tersebut di Instagram, tentunya akan ada konten-konten yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa diterima oleh khalayak ramai

    PENGARUH KOMPRES DINGINTERHADAP TINGKAT NYERI SAAT PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA SEKOLAH: THE EFFECT OF COLD COMPRESS ON LEVELS PAIN DURING INFUSION INSTALLATION IN SCHOOL-AGE CHILDREN

    Get PDF
    Pendahuluan:Prosedur pemasangan infus pada anak usia sekolah merupakan prosedur invasifyang mengakibatkan nyeri. Nyeri yang tidak ditangani dapat menimbulkan kesulitan tidur, ansietas, ketidakberdayaan dan keputusasaan. Kompres dingin merupakan salah satu tindakan keperawatan yang mampu mengurangi nyeri dengan memberikan efek anestesi lokal pada area yang akan dipasang infus. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kompres dingin terhadap tingkat nyeri saat pemasangan infus pada anak usia sekolah. Metode:Desain penelitian menggunakan true eksperimental, dengan rancangan posttest-only control design. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan sampel sebanyak 20 responden terbagi menjadi dua kelompok (10 responden kelompok kontrol dan 10 responden kelompok perlakuan).Kompres dingin dilakukan selama 3 menit sebelum pemasangan infus dilakukan.Hasil:Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat nyeri anak pada kelompok kontrol 6,4 termasuk nyeri sedang. Rata-rata tingkat nyeri pada kelompok perlakuan 2,7 termasuk nyeri ringan. Beda rata-rata tingkat nyeri pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebesar 3,7. Diskusi:Hasil uji Independent T Test didapatkan p value 0,000, menunjukkan ada pengaruh kompres dinginterhadap tingkat nyeri saat pemasangan infus pada anak usia sekolah di RSUD Sanjiwani Gianyar. Kompres dingin saat pemasangan infus pada pasien anak diharapkan dapat dijadikan standar, sehingga dapat menurunkan nyeri pada pasien anak. Kata kunci:Anak usia sekolah, Kompres dingin, Tingkat Nyeri   ABSTRACK Introduction:The infusion procedure in school-age children is an invasive procedure that results pain. Pain that is not treated may cause anxiety, insomnia, powerlessness and hopelessness. Cold compress is one of the nursing interventions that are able toreduce pain by providing local anesthetic effect on the area where the infusion will be installed. The aim of the study to identify the effects of cold compress on levels of pain in school-age children during infusion installation.Method:Design of study was true experimental, with a posttest-only control design, by using consecutive sampling with 20 respondents consisted of two groups (10 control group and 10 intervention group). Cold compress was performed for 3 minutes prior infusion installation. Result:Results indicated that mean level of child pain in control group of 6,4 included moderate pain, mean level in intervention group of 2,7 included mild pain. Discussion:Bivariate analysis using Independent T Test.Mean difference of pain level in treatment and control group was 3,7 (p value 0,000), there are effects of cold compress on levels of pain during infusion installation in school-age children at Sanjiwani Gianyar hospital. Cold compresses during infusion in pediatric patients are expected to be standardized, by reducing pain in pediatric patients   Key word:School-age children, cold compress, Pain Leve

    LEARNING FROM THE PAST: THE USEFULNESS AND CHALLENGES OF ONLINE LEARNING

    Get PDF
    Recently online learning has been developed widely in Indonesia and most of the education institutions implemented online learning during the covid-19 pandemic. The purpose of online learning is to facilitate communication in the delivery of teaching materials in the field of education that is carried out remotely. It is generally intended for non-face-to-face teaching methods. This study was conducted to investigate the usefulness and the challenges encountered by the teachers in implementing online learning. This study made use of qualitative research design with descriptive analysis and to collect the data semi-structured interviews and online classroom observations were conducted to collect valid and reliable data. This study found that there was the usefulness of online learning which benefits students to improve their competence and also there were a number of challenges encountered by the teachers. Therefore, this study implies that teachers should acknowledge the challenges of online learning to create a better online learning activity

    Pengaruh Puzzle Terhadap Kapasitas Working Memory yang Diukur Menggunakan Digit Span

    Get PDF
    Eksperimen ini bertujuan untuk melihat pengaruh terhadap pemberian permainann edukatif puzzle dengan peningkatan kapasitas working memory pada anak. Penulisian ini akan menggunakan desain pretest-posttest control group design, dengan menggunakan anak-anak dengan rentang usia 11 hingga 12 tahun, atau yang duduk di bangku SD sebagai partisipan. Bentuk intervensi yang diberikan adalah permainann edukatif puzzle, sedangkan untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan kapasitas working memory, penulisian ini akan menggunakan digit span forward dan digit span backward. Hasil menunjukkan bahwaa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (t > 0.05, Asymp. Sig. = 0.41). Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pemberian permainann edukatif puzzle dengan berbagai tingkatan dan lebih menantang yang disesuaikan dengan usia. Implikasi dari penulisian ini adalah permainann edukatif puzzle tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kapasitas working memory anak
    • …
    corecore