416 research outputs found
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK NEGERI 44 JAKARTA
ABSTRACT
KHOERUNNISA. The Relationship between Emotional Quotient and Entrepreneurial Intention on students 44 State Vocational High School in Jakarta. Concentration Administrative Office Education, Program Study Education of Economics, Economics and Administration Departement, Faculty of Economics, State University of Jakarta, June 2014.
This research has purpose to get valid and reliable data about the relationship between emotional quotient and entrepreneurial intention on students 44 State Vocational High School in Jakarta. The research was conducted by survey method with correlational approach. The population in this research were all students at 44 State Vocational High School in Jakarta. Affordable population in this research were the students in XI Departement Administrative office, Accounting, and Marketing amount to 192 students. Total of samples used were 123 students research. Sampling technique used in the form of a questionnaire with 30 statements to variable of emotional quotient and 24 statements to variabel of entrepreneurial intention. From
requirement analysis test conducted, the data is normally distributed by linier regretion equation Y = 58,04 + 0,55X. Based on result of hypothesis testing can be seen that there is a significant relationship of the between emotional quotient and entrepreneurial intention with t test, in which t count was 5,20 and then t was 1,645. By calculating the correlation coefficient for emotional quotient (X) to entrepreneurial intention (Y) was 0,4276 which is shows that the correlation is
strong. Base on calculation of the coefficient determination was obtained 0,1828 or 18,28%. It showed that 18,28% of emotional quotient affect studens entrepreneurial intention, while the remaining 81,78% is influenced by other variables that are not described in this model.
Key words : Entrepreneurial Intention, Emotional Quotien
PENGARUH PELATIHAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pelatihan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT.Federal Indutries. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuisioner dengan jumlah responden yang diteliti sebanyak 78 orang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain uji validitas dan relibilitas, uji asumsi klasik, analisis korelasi, analisis regresi partial dan berganda serta uji hipotesis t dan f menggunakan aplikasi komputer. Berdasarkan R hitung sebesar 0.784 membuktikan bahwa adanya hubungan kuat antara pelatihan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan yang ditunjukkan oleh hasil uji F hitung sebesar 27.729 >F tabel 3.12 dan R Square sebesar 0.615 atau 61.5 persen kedua variabel X1 dan X2 berpengaruh pada Y maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak sehingga dapat ditarik kesimpulan adanya pengaruh yang signifikan antara Pelatihan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT Federal Industries
PERANAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER ANGKLUNG DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA : Penelitian Studi Deskriptif terhadap Ekstrakulikuler Angklung di MTs. Ar-Rohmah Bandung
Skripsi ini berjudul Peranan Kegiatan Ekstrakulikuler Angklung dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa MTs. Ar-Rohmah. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini ialah implementasi ekstrakulikuler angklung dalam melatih siswa, kondisi umum keterampilan sosial siswa sebelum dan setelah mengikuti ekstrakulikuler angklung, dan upaya madrasah dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa melalui ekstrakulikuler angklung. Kajian penelitian ini lebih difokuskan pada keterampilan sosial kerja sama dalam memainkan angklung yang dapat diciptakan melalui pelaksanaan latihan rutin. Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana implementasi ekstrakulikuler angklung di MTs Ar-Rohmah dalam mengembangkan keterampilan sosial kerja sama siswa. Metode penelitian yang digunakan ialah menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan ialah observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini pertama yaitu implementasi kegiatan ekstrakulikuler angklung dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang mendukung perkembangan personal dan sosial siswa serta melatih siswa agar memiliki sikap tanggung jawab dalam memainkan angklung. Kedua yaitu secara umum keterampilan sosial siswa sebelum mengikuti ekstrakulikuler angklung memiliki sikap disiplin dan saling menghargai yang rendah, sedangkan setelah mengikuti ekstrakulikuler angklung siswa menunjukkan kerja sama, tanggung jawab, dan partisipasi aktif dalam kegiatan latihan. Ketiga yaitu upaya madrasah dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa melalui ekstrakurikuler angklung ialah dengan menambah jadwal latihan rutin, partisipasi ekstrakulikuler dalam perlombaan, dan memperkuat motivasi siswa dengan latihan yang menyenangkan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kegiatan ekstrakulikuler angklung menunjukkan berperan dalam mengembangkan keterampilan sosial kerja sama siswa, melalui latihan memiliki sikap tanggung jawab dan saling menghargai.;--This undergraduate thesis titled The Role of Angklung Extracurricular Activities in Developing Social Skills of MTs Students. Ar-Rohmah. The problems examined in this research are the implementation of angklung extracurricular in training students, the general condition of students 'social skills before and after participating in angklung extracurricular activities, and madrasa efforts in developing students' social skills through angklung extracurricular activities. This research study is more focused on the social skills of cooperation in playing angklung which can be created through routine exercise. The purpose of this research is to find out and analyze how the angklung extracurricular implementation in Ar-Rohmah MTs is to develop social skills in student cooperation. The research method used is to use a qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques that researchers use are observation, interviews, documentation studies, and literature studies. The results of this study are the first is the implementation of angklung extracurricular activities carried out based on plans that support the personal and social development of students and train students to have a responsible attitude in playing angklung. Second, in general, students' social skills before joining angklung extracurricular activities have a low discipline and mutual respect, while after joining angklung extracurricular students show cooperation, responsibility, and active participation in training activities. Third, madrasa efforts in developing students 'social skills through angklung extracurricular activities are to increase routine training schedules, extracurricular participation in competitions, and strengthen students' motivation with fun exercises. Based on the results of research that angklung extracurricular activities show a role in developing social skills in student cooperation, through practice having an attitude of responsibility and mutual respect
Dampak Perkembangan UMKM Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Selama Pandemi Covid-19
Indonesia memiliki sumber daya alam, sumber daya manusia, stabilitas makro ekonomi dan iklim investasi yang mendukung. Namun demikian, Indonesia masih menghadapi masalah sosial yang serius, yaitu kemiskinan dan pengangguran. UMKM merupakan salah satu sektor ekonomi yang mampu bertahan dari dampak krisis ekonomi. Peningkatan UMKM saat ini dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi melalui e-commerce dan media sosial. Peningkatan UMKM merupakan hal yang baik, namun perlu didukung oleh jiwa kewirausahaan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana UMKM bertahan dalam kerberlangsungan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, mengidentifikasi elemen yang mendorong dan menghambat UMKM, dan membuat rencana untuk membantu pertumbuhan bisnis tersebut. Metode penelitian ini menggunakan jenis metode deskriptif dengan pengumpulan data yang di peroleh dari data sekunder. Dari hasil analisis data dapat di simpulkan bahwa UMKM mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di indonesia tentunya di bantu dengan upaya kebijakan pemerintah.Kata kunci: Ekonomi, Pandemi, UMK
Optimalisasi Jumlah Pemasangan Sensor Kebakaran Di Hotel Java Heritage Menggunakan Penerapan Dimensi Metrik
Dimensi metrik suatu graf merupakan kardinalitas minimum dari himpunan pembeda yang dapat terbentuk dari suatu graf. Salah satu bentuk penerapan dari dimensi metrik adalah untuk mengoptimalkan jumlah pemasangan sensor kebakaran di sebuah gedung. Pada penelitian ini, peneliti membahas mengenai pengoptimalan jumlah pemasangan sensor kebakaran di Hotel Java Heritage menggunakan dimensi metrik dengan terlebih dahulu merepresentasikan denah tata ruang setiap lantai gedung tengah Hotel Java Heritage ke dalam graf. Hasil penelitian menunjukkan dimensi metrik pada graf hasil representasi berturut-turut adalah sebagai berikut, pada lantai satu diperoleh dim(L)=4, lantai dua diperoleh dim(M)=2, dan lantai tiga diperoleh dim(N)=3. Hal ini berarti, pada lantai satu dapat dipasang sebanyak empat sensor kebakaran, lantai dua sebanyak dua sensor kebakaran, dan lantai tiga sebanyak tiga sensor kebakaran
PENGARUH PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP
Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa adalah kemampuan
pemecahan masalah matematis. Tujuan penelitian kali ini adalah untuk
mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran kontruktivisme dengan teknik Probing â Prompting
lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional dan
bersikap positif terhadap pelajaran matematika. Salah satu alternatif pembelajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
adalah pembelajaran konsruktivisme dengan teknik Probing-Prompting. Dalam
proses pembelajaran diharapkan siswa dapat memiliki pengalaman-pengalaman
belajar, karena dengan pengalaman sendiri siswa dapat lebih mudah untuk
mengingat materi pembelajaran yang dikaitkan dengan pengalaman tersebut.
Berdasarkan metodenya penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII SMP Nusantara Bandung.
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Nusantara
Bandung yang dipilih secara acak menurut kelas. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes dan skala sikap. Tes yang digunakan adalah tes tipe
uraian soal-soal kemampuan pemecahan masalah. Sedangkan skala sikap
menggunakan model Skala Likert. Tes diujicobakan terlebih dahulu. Berdasarkan
hasil ujicoba tersebut, 2 soal direvisi dan untuk keseluruhan terdapat 5 soal yang
dipakai untuk penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t
melalui program SPSS 22.0 for Windows yaitu dengan menggunakan Independent
Sample t-Tes. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, diperoleh kesimpulan
bahwa: kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran konstruktivisme dengan teknik Probing-Prompting lebih baik
daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional; siswa bersikap
positif terhadap pelajaran matematika, pembelajaran matematika dengan
menggunakan pembelajaran konstruktivisme dengan teknik Probing-Prompting,
dan soal-soal pemecahan masalah matematis. Dengan demikian, pembelajaran
konstruktivisme dengan teknik Probing-Prompting dapat dijadikan sebagai salah
satu alternatif bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk
mengatasi permasalahan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Kata Kunci: Pemecahan Masalah, Pembelajaran Konstruktivisme, Probing-
Promptin
OPTIMALISASI METODE BERMAIN PERAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM MENGASAH PERCAYA DIRI ANAK USIA DINI
Early childhood education is educational institution which aims at developing childrensâ potentials. These potentials are foundation of children to explore their later stages of development. One of many skills children must have is confidency. Confidency is one aspect of personality traits that plays significant part in human life. However, due to teachersâ efforts to develope confidency within childrensâ mind, teachers often find many barriers in their way. One of such barriers is the emerging nonconfidence within children. Inferiority, shy, fear, and undersocialization are some of the suspected factors believed to trigger nonconfidence in children. Method of role play using educative toys is one of many methods used by teachers to develop confidency of children in their early childhood. Method of role play can be played by several children. Each child plays different role and tries to dramatize behaviours perceived as fit to the given role in everyday social interactions. Keywords: Confidency, method of role play, educative toys
PENGARUH PENDEKATAN INQUIRY LAB TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI KUANTITATIF DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN
Penelitian yang berjudul âPengaruh Pendekatan Inquiry lab terhadap Kemampuan Literasi Kuantitatif dan Penguasaan Konsep Siswa SMA pada Materi Sistem Pernapasan Manusiaâ bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran menggunakan pendekatan Inquiry lab terhadap peningkatan kemampuan literasi kuantitatif dan penguasaan konsep siswa pada materi sistem pernapasan manusia yang diterapkan pada siswa SMA Negeri 23 Bandung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 3 sebagai subjek yang diterapkan pembelajaran konvensional (kontrol) dan siswa kelas XI MIPA 4 sebagai subjek yang diterapkan pembelajaran menggunakan pendekatan Inquiry lab. Analisis data dilakukan dengan merekapitulasi hasil belajar siswa dari pretest dan posttest berisi soal yang mengandung indikator literasi kuantitatif dan penguasaan konsep. Pembelajaran yang dilakukan adalah dengan menerapkan pendekatan inkuiri dalam suatu praktikum mengenai sistem pernapasan manusia dalam menghitung macam-macam volume udara pernapasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan yang ditunjukkan oleh kedua kelompok adalah signifikan, sedangkan nilai n-gain yang diperoleh siswa dari kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan kelompok kontrol. Kemampuan yang paling banyak dikuasai oleh siswa adalah interpretasi, representasi, dan kalkulasi, sedangkan pada indikator analisis/aplikasi tidak menunjukkan peningkatan. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan pendekatan Inquiry lab belum dapat meningkatkan kemampuan analisis/aplikasi pada siswa.;--- This research was entitled âInfluence of Inquiry lab approach toward quantitative literacy and authority of concept ability on senior high school students in human respiratory system subjectâ. The purpose of this research was to analyze influence of Inquiry lab approach toward quantitative literacy and authority of concept ability on senior high school students in human respiratory system subject at SMA Negeri 23 Bandung. The type employed in this research was quasy experiment which had purpose to reveal causality between experiment group beside control group. The subjects of the research were class XI science 3 was used for the conventional learning, while class XI science 4 was used for implementation learning. Data analysis was done by recapitulate student learning outcomes from pretest and posttest questions containing quantitative literacy and concept ability indicators. Lessons is done by implementing practical inquiry approach in human respiratory system subject by calculating the various respiratory air volume. The results showed that the improvement that shown by two groups was significant, while the n-gain value obtained by students in the experimental group is greater than the control group. The students most widely mastered ability is interpretation, representation, and calculation, while the analysis/application indicator not show an increase. Thus, learning by using inquiry lab approach can not increase studentâs analytical/application skills yet
Analisis Miskonsepsi Matematika Siswa pada Materi Bangun Ruang Di Kelas V SD Negeri Ciputat
Miskonsepsi matematika merupakan permasalahan yang fatal apabila terjadi pada siswa sekolah dasar. Terutama dalam mata pelajaran matematika yang bersifat hierarkis atau intuitif, konsepnya saling berkaitan satu sama lain, khususnya materi bangun ruang yang membutuhkan tingkat pemahaman yang kompleks, dan daya berpikir matematis yang tinggi. Pada kenyataannya, fakta dilapangan membuktikan bahwa banyak terjadi msikonsepsi yang dialami oleh siswa. Miskonsepsi ini terjadi pada materi bangun ruang khususnya balok dan kubus. Seperti halnya pada hasil pengamatan yang dilakukan di SD Negeri Ciputat, terdapat sejumlah siswa kelas V mengalami miskonsepsi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana miskonsepsi matematika kelas V SD Negeri Ciputat pada materi bangun ruang beserta bagaimana hasil analisis miskonsepsi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan hasil penelitian berupa deskripsi atas fenomena yang terjadi melalui metode penelitian yang digunakan yakni metode content analysis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman wawancara, pedoman observasi, serta soal tes pemahaman siswa yang memuat kisi-kisi materi bangun ruang kubus dan balok. Hasil menunjukkan bahwa banyak siswa yang mengalami miskonsepsi matematika pada materi bangun ruang khususnya kubus dan balok. Berdasarkan pada hasil analisis yang dilakukan, dari 15 siswa, seluruh siswa mengalami miskonsepsi matematika dengan penyebab dan jenis miskonespsi yang berbeda. Terdapat 5 dari 15 siswa atau 33% siswa yang mengalami miskonsepsi klasifikasional, sebanyak 11 responden atau 73% mengalami miskonsepsi korelasional, serta sejumlah 15 dari 15 responden atau 100% mengalami miskonsepsi dengan jenis miskonsepsi teoritikal.
Kata Kunci: miskonsepsi, bangun ruang.
Mathematical misconception is a fatal problem if it happens to elementary school students. Especially in mathematics thats are hierarchical or intuitive, the concept which related each other, especially in geometry which are requires a high level of understanding, and a high mathematical thinking. In a fact many kind of misconception that happen to student of elementary school. This misconception was happened to theory of geometry especially at cubes and beams. Based on observation which is conducted in SD Negeri Ciputat, there was a lots of student grade V have a misconception. This research was made for knowing how mathematical misconception in grade V SD Negeri Ciputat in te theory of geometry and then how the result of this analysis misconception. This research uses qualitative approach by the research result in the form of a description of the phenomenon that happen by research method that uses is content analysis. The instrument that used in this research that is interview guidelines, observation guidelines, and then test questions which contains a grid of theory of geometry cubes and beams. The result obtained that a lot of the people are have a mathematical misconceptions in the theory of gheometry especially cube and blocks. Based on the result of analysis, from 15 student was have a misconceptions with the different causes and different type of misconception. There are 5 from 15 student or 33% student that have a classificational misconception, and then there are 11 or 73% student have a correlational misconception, and there are 15 from 15 student or 100% of student have theorytical misconception type.
Keywords: misconception, geometr
PEMBELAJARAN âPEMBUATAN ANGLENGâ PADA PERUSAHAAN KELUARGA DI SENTRAL PRODUKSI ANGLENG KELURAHAN SUCI KALER KABUPATEN GARUT
PEMBELAJARAN âPEMBUATAN ANGLENGâ PADA PERUSAHAAN KELUARGA DI SENTRAL PRODUKSI ANGLENG KELURAHAN SUCI KALER KABUPATEN GARUT
Salma Khoerunnisa, Ade Juwaedah, Atat Siti Nurani
Program Studi Pendidikan Tata Boga, Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected]
ABSTRAK
Angleng merupakan makanan khas priangan, disajikan pada acara perayaan agama, pernikahan dan jamuan tamu. Seiring berjalannya waktu, angleng dijadikan sebagai makanan oleh-oleh khas Garut. Angleng biasanya diproduksi oleh perusahaan keluarga. Perusahaan keluarga yang telah berdiri dari tahun 1970-an di sentral produksi angleng kelurahan Suci kaler kabupaten Garut yaitu PD Angleng Melati dan PD Angleng Mawar. Disamping itu, peminat angleng sudah mulai berkurang, sehingga beberapa perusahaan akan menutup produksi angleng. Maka, untuk memperkokoh perusahaan keluarga dalam penurunan resep angleng yang khas perlu dilakukan pembelajaran, pembelajaran melalui pendidikan informal dalam keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran mengenai proses âpembuatan anglengâ, pola pembelajaran dalam menurunkan resep angleng dan sumber daya manusia dalam perusahaan keluarga. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan pendekatan grounded theory. Hasil dari penelitian ini yaitu bahan âpembuatan anglengâ terdiri dari tepung beras ketan, kelapa, gula merah, gula putih, garam, vanili dan daun jagung kering sebagai pembungkus angleng. Proses âpembuatan anglengâ dilakukan dengan cara memasak bahan satu persatu dan dilakukan pengadukan/pengocekan hingga merata pada angleng, diaduk sampai matang memerlukan waktu 1-2 jam dengan penggunaan api sedang. Pengelolaan sumber daya manusia di sentral produksi angleng kelurahan Suci kaler kabupaten Garut yaitu PD Angleng Melati dan PD Angleng Mawar dalam skala keluarga, melibatkan sebagian keluarganya dalam mengelola perusahaan. Pola pembelajaran dalam menurunkan resep angleng, yaitu dengan learning by doing pada PD. Angleng Mawar dan teknik penyampaian materi menggunakan metode demonstrasi pada saat âpembuatan anglengâ dan latihan terpemimpin yang dilakukan oleh warga belajar.
Kata kunci: Angleng, pembuatan, pembelajaran
â
LEARNING "ANGLENG PRODUCTION" AT THE FAMILY COMPANIES IN THE CENTRAL OF ANGLENG PRODUCTION, SUCI KALER VILLAGE, GARUT DISTRICT
Salma Khoerunnisa, Ade Juwaedah, Atat Siti Nurani
Study program Culinary Education, Department of Family Welfare Education,
Faculty Technology and Vocational Education, Indonesia University of Education
[email protected]
ABSTRACT
Angleng is a priangan specialty, served at religious celebrations, weddings and guest banquets. Nowadays, angleng is used as a kind of Garut souvenir. Angleng is usually produced by a family company. The family companies that have been established since the 1970s in the center of angleng production, Suci Kaler village, Garut district, namely PD Angleng Melati and PD Angleng Mawar. Furthermore, there are fewer angleng enthusiasts, so there are some companies will close angleng production. So, to strengthen family enterprises in decreasing angleng recipes, learning and learning through informal education in the family is necessary. The purpose of this study was to obtain an overview of the âangleng productionâ process, learning patterns in reducing angleng recipes and human resources in family enterprises. The research method that used is qualitative research with case studies. The data techniques are used interviews, observation and documentation study. The data analysis used a grounded theory. The results of this research are the ingredients for producing angleng consisting of glutinous rice flour, coconut, brown sugar, white sugar, salt, vanilla and dry corn leaves as an angleng wrapper. The process of producing angleng is by cooking the ingredients one by one and stirring / grinding them until they are evenly stirred in the angleng, stirring until it takes 1-2 hours using medium heat. The management of human resources in the center of angleng production, Suci Kaler Village, Garut district PD Angleng Melati and PD Angleng Mawar on a family scale, involves some organizations within the company. Learning patterns in lowering angleng recipes, namely learning by doing in PD. Angleng Mawar and the material delivery technique used basic methods during âangleng productionâ and guided training conducted by the learning community.
Keywords: Angleng, production, learnin
- âŠ