140 research outputs found

    Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Kerang Kima Sisik (Tridacna Squmosa) di Sekitar Pelabuhan Feri Bira

    Get PDF
    Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah logam berat. World Health Organization (WHO) dan Food Agriculture Organization (FAO) merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan logam berat timbal (Pb) pada kerang kima sisik (Tridacna squamosa) di perairan sekitar Pelabuhan feri Bira yang merupakan satu pusat transportasi antar pulau di Sulawesi Selatan. Kandungan Pb yang terakumulasi ditubuh kerang T. squamosa dianalisa dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil yang diperoleh menunjukkan kadar Pb rata-rata pada stasiun 1 sebesar 0,0014 mg/kg, stasiun 2 sebesar 0,0012 mg/kg, stasiun 3 sebesar 0,00105 mg/kg, stasiun 4 sebesar 0,00075 mg/kg, dan stasiun 5 sebesar 0,0006 mg/kg. Hasil penelitian menunjukkan kerang kima Tridacna squamosa yang terdapat pada perairan sekitar pelabuhan feri Bira masih layak untuk dikomsumsi karena kadar logam Pbnya dibawah standar kelayakan menurut WHO yaitu 0,715 mg/kg

    Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Pada Kerang Kima Sisik (Tridacna Squamosa) Di Perairan Pelabuhan Feri Kabupaten Bulukumba

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar logam berat timbal (Pb) pada kerang kima sisik (Tridacna squamosa) di perairan pelabuhan feri Bira kabupaten Bulukumba. Kandungan logam berat timbal Pb yang terakumulasi ditubuh kerang kima Tridacna squamosa dilakukan pengujian dengan SSA (Spektrofotometer Serapan Atom). Hasil yang diperoleh menunjukkan, pada stasiun 1 rata-rata 0,0014 mg/kg, stasiun 2 rata-rata sebesar 0,0012 mg/kg, pada stasiun 3 rata-rata sebesar 0,00105 mg/kg, stasiun 4 rata-rata sebesar 0,00075 mg/kg, dan pada stasiun 5 rata-rata sebesar 0,0006 mg/kg. Hasil penelitian menunjukkan kerang kima Tridacna squamosa masih layak untuk dikomsumsi karena kadar logam timbalnya masih dibawah standar kelayakan menurut WHO yaitu 0,715 mg/kg

    HASIL PEMERIKSAAN KOLESTEROL TOTAL PADA SERUM SEGERA DIPERIKSA DAN DITUNDA 7 HARI PADA SUHU 2 - 8ÂșC

    Get PDF
    Background: Lipid profile examination that is often done in a laboratory is an examination of total cholesterol, which can be done by using a serum specimen. Although it is highly recommended to do a direct serum check, there are a number of reasons for delaying the examination, such as a broken device, or a power outage that makes the examination must be postponed. Serum that is not immediately checked can be stored. Storage of specimens is one of the pre-analytic stages, which has a significant risk of error in a laboratory examination. Objectives: This study aims to determine the comparison of the results of total cholesterol in serum which is immediately checked and postponed for 7 days at a temperature of 2-8ÂșC. Methods: This research was an experimental study with one group pre and posttest design. The population of this study were all Level 1 and 2 Students of Health Analyst Department of Health Ministry of Health, Palembang in 2020, totaling 150 people. The sample of this study was serum from 30 respondents taken by simple random sampling. Total cholesterol levels were checked using the Biosystem bts-350. Results: From the Shapiro Wilk data normality test obtained data with normal distribution. Data analysis continued with t dependent test, p = 0.403 was obtained, it means that p> α (0.05), which means there was no difference in the results of the examination of total cholesterol levels in serum that was immediately examined and stored for 7 days at a temperature of 2-8ÂșC. Conclusion: It can be concluded that there is no significant difference in the results of the examination of total cholesterol levels in serum that are immediately examined and stored for 7 days at a temperature of 2-8ÂșC.Latar belakang: Pemeriksaan profil lipid yang sering dilakukan di laboratorium adalah pemeriksaan kolesterol total, yang dapat dilakukan dengan menggunakan spesimen berupa serum. Meskipun sangat dianjurkan untuk melakukan langsung pemeriksaan pada serum, tetapi ada beberapa alasan penundaan pemeriksaan, seperti karena alat rusak, atau listrik padam yang membuat pemeriksaan harus ditunda. Serum yang tidak segera diperiksa dapat dilakukan penyimpanan. Penyimpanan spesimen merupakan salah satu tahap pra-analitik, yang memiliki resiko kesalahan cukup besar dalam suatu pemeriksaan laboratorium. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui perbandingan hasil pemeriksaan kolesterol total pada serum yang segera diperiksa dan ditunda selama 7 hari pada suhu 2-8ÂșC. Metode penelitian: Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one group pre and posttest design. Populasi penelitian ini adalah semua Mahasiswa Tingkat 1 dan 2 Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2020 yang berjumlah 150 orang. Sampel penelitian ini berupa serum dari 30 responden yang diambil secara simple random sampling. Kadar kolesterol total diperiksa dengan menggunakan alat Biosystem bts-350. Hasil penelitian: Dari uji normalitas data Shapiro wilk didapatkan data berdistribusi normal. Analisis data dilanjutkan dengan uji t dependent, didapatkan hasil p = 0,403 artinya p > α (0,05), yang berarti tidak adanya perbedaan hasil pemeriksaan kadar kolesterol total pada serum yang segera diperiksa dan yang disimpan selama 7 hari pada suhu 2-8ÂșC. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifkan pada hasil pemeriksaan kadar kolesterol total pada serum yang segera diperiksa dan yang disimpan selama 7 hari pada suhu 2-8ÂșC

    Implementasi Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Self Efficacy Siswa Yang Berperilaku Menyontek

    Get PDF
    Counseling guidance is one of the important components in education which has a preventive function. The preventive function that can be implemented by counseling teachers in group guidance services is to minimize cheating behavior among students. Cheating is an act that is carried out in an illegal way to achieve goals in the form of academic success or to avoid academic failure. So that cheating is also a major problem of education. One of the factors influencing cheating behavior is self-efficacy. Self-efficacy is an individual's belief in their ability to achieve certain goals. Therefore, the purpose of this research is to increase the self-efficacy of students who behave cackling through group guidance services. This study used a qualitative method. The subjects of this study were eight students of Baitul Ibadah Depok housing. The student is identified as having cheating behavior. Data collection techniques in this study using interviews and documentation as supporting techniques. The implementation of group guidance services goes through several stages, namely: formation, transition, activities and closings. The conclusion is that group guidance services have been implemented quite successfully to alleviate the problem of students who cheat by increasing self-efficacy in students in Baitul Ibadah Depok housing, because group guidance services have proven to be easy to implement when practiced according to the procedures and in accordance with the techniques used. Yes, this is evidenced by 5 out of 8 group members who can think, feel, behave, act and be responsible in increasing self-efficacy to minimize cheating behavior in members of their respective groups. AbstrakBimbingan konseling merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan yang memiliki fungsi pencegahan. Adapun fungsi pencegahan yang dapat diimplementasikan oleh guru BK dalam layanan bimbingan kelompok adalah meminimalisir perilaku menyontek pada siswa. Menyontek merupakan perbuatan yang dilakukan dengan cara yang tidak sah untuk mencapai tujuan berupa keberhasilan akademik atau menghindari kegagalan akademis. Sehingga menyontek juga menjadi permasanlah pokok pendidikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku menyontek adalah self efficacy. Self efficacy merupakan kepercayaan individu terhadap kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk meningkatkan self efficacy siswa yang berperilaku menyontek melalui layanan bimbingan kelompok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, Subyek penelitian ini berjumlah delapan siswa perumahan Baitul Ibadah Depok. Siswa tersebut teridentifikasi memiliki perilaku menyontek. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi sebagai teknik pendukung. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok melalui beberapa tahap yaitu: pembentukan, peralihan, kegiatan dan penutupan. Kesimpulannya adalah layanan bimbingan kelompok cukup berhasil diimplementasikan untuk mengentaskan permasalahan siswa yang berperilaku menyontek dengan meningkatkan self efficacy pada siswa di perumahan Baitul Ibadah Depok, karena layanan bimbingan kelompok sudah terbukti mudah dilaksanakan pada saat dipraktikkan sesuai dengan prosedur-prosedur serta sesuai dengan teknik-teknik yang ada, hal tersebut dibuktikan 5 dari 8 anggota kelompok dapat berBMB3 yaitu berpikir, merasa, bersikap, bertindak dan bertanggung jawab dalam meningkatkan self efficacy untuk meminimalisir perilaku menyontek pada diri anggota kelompok

    Efektivitas Cognitive Behavior Therapy dengan Teknik Thought Stopping untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Narapidana Penyalahgunaan Narkoba di Lapas Klas IIB Lubuk Basung

    Get PDF
    Anxiety is the highest effect upon inmates of drug abuse. Individuals with anxiety disorders can display behavior such as unwarranted fear, panic and anxiety. Panic and anxiety can overcome by giving cognitive behavior therapy with thought stopping. The purpose of this study is (1) to describe the feelings of drug abuse before treatment (pre-test), (2) to describe the anxiety of drug abuse inmates after treatment (post-test), (3) to test the effectiveness of a cognitive behavior therapy with thought stopping to lower the level of drug abuse. The research method used was a quantitative study method with a pre-experiment type. The experimental design used was the one group pre-test post-test design. The study sample includes as many as 40 individuals who were convicted of drug abuse and 10 who were drug-abused as experiment groups. The withdrawal samples used are purposive sampling. Research instruments used by the Likert scale model, data analyzed using Wilcoxon Signed Rank Test with the help SPSS of version 26.00. Research indicates that (1) a description of the anxiety condition of drug abuse prior to treatment (pre-test) appears in medium category, (2) of the drug abuse anxiety conditions following treatment (post-test) is in low category, (3) the cognitive behavior therapy with thought stopping was effective lowers the anxiety level of drug abuse by inmates

    Pemahaman Remaja Tentang Internet Sehat Di Era Globalisasi

    Get PDF
    Di era globalisasi seperti saat sekarang ini kehidupan remaja telah berubah. Remaja dan internet saat ini menjadi sangat dekat satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Para remaja sudah memiliki gadget pribadi yang memudahkan mereka untuk menjalin kontak dengan dunia luar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman remaja tentang internet sehat. Metode yang dilakukan dalam studi kali ini adalah metode literature research, dengan mengumpulkan berbagai teori yang relevan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pemahaman remaja tentang internet sehat harus ditingkatkan agar tidak terjadi penyalaggunakan penggunaan internet dikalangan remaja. Implikasi dari studi kali ini adalah agar ada peran serta antara orangtua dan guru agar mampu membimbinga serta memberikan pemahaman kepada remaja pentingnya berinternet sehat dalam kehidupan sehari-har

    The Contribution of Online Gaming and Peer Conformity to Student Bullying Behavior

    Get PDF
    This research aims to describe the contribution of online gaming and peer conformity to student bullying behavior at Prof. Modern Boarding School (PMT) Dr. Hamka Padang. This research uses quantitative methods by systematically describing. The population in this study was 122 grade VIII students and 45 students as samples taken with purposive sampling techniques. The instrument used is a questionnaire namely bullying behavior scale, online gaming scale and peer conformity scale. The data in the analysis with regression statistics is simple regression and double regression. The results showed that there was a contribution of online gaming to bullying behavior by approximately 70.5%, there was a peer conformity contribution to bullying behavior of approximately 9.6% and there was a contribution between online gaming and peer conformity together to bullying behavior of approximately 73%

    Analisis Tingkat Manajemen Stres Siswa pada Masa Pandemi Covid- 19 Implimetasi Layanan Bimbingan Konseling

    Get PDF
    The Covid-19 pandemic is the first and foremost health crisis in the world. A number of countries decided to close schools and colleges. The closure of various agencies in order to minimize the spread rate of Covid-19. Students who should receive direct learning, but must adapt to the LFH (learn from home) method. This condition creates a sense of stress in students. So the researchers are interested in conducting research on stress management for students of SMP Negeri 132 Jakarta during the Covid-19 pandemic. This is to find an overview of how students' stress management is, especially in this pandemic condition, which has more challenges than pre-pandemic conditions. This study aims to determine and describe the level of stress management of students at SMP Negeri 132 Jakarta during the Covid-19 pandemic. The research method used is descriptive quantitative. The sample used was 100 students who were selected using purposive sampling technique. This study uses a stress management scale based on the aspects of time management, building an optimistic attitude, managing activities wisely, avoiding procrastination, and maintaining harmonious communication. In the validity test using the product moment, there are 60 valid items with a reliability level of 0.948 in the very high category. The data analysis technique in this study used a categorization formula based on a normal distribution. The stress management of SMP Negeri 132 Jakarta as a whole is in the medium category with a total of 36 students, or 72%. Furthermore, for the high category there were 8 students or 16%. And the low category only amounted to 6 students or 12%. While the overall level of stress management is in the medium category with 34 students or 68%. Furthermore, for the high category there were 9 students or 18%. And the low category only amounted to 7 students or 14%. Therefore, guidance and counseling teachers can use the results of research to serve as guidelines for service delivery, so that students of SMP Negeri 132 Jakarta can reduce stress levels during the Covid-19 pandemic.AbstrakPandemi Covid-19 merupakan krisis kesehatan yang pertama dan menjadi terutama di dunia. Sejumlah negara memutuskan untuk menutup sekolah dan perguruan tinggi. Ditutupnya berbagai instansi guna meminimalisir tingkat penyebaran Covid-19. Siswa yang seharusnya memperoleh pembelajaran secara langsung, namun harus beradaptasi dengan metode LFH (learn from  home). Kondisi ini menimbulkan rasa stres dalam diri siswa. maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai manajemen stres siswa SMP Negeri 132 Jakarta di masa pandemi Covid-19. Hal ini untuk mengetahui gambaran bagaimana manajemen stres siswa terutama dalam kondisi pandemi ini, yang memiliki tantangan lebih dibanding kondisi pra pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mendeskripsikan tingkat manajemen stres siswa SMP Negeri 132 Jakarta di masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan berjumlah  100 siswa  yang dipilih menggunaka teknik purposive sampling.  Penelitian ini menggunakan skala Manajemen Stres berdasarkan aspek Manajemen waktu, Membangun Sikap Optimis, Mengatur Aktivitas Secara Bijak, Menghindari Kebiasaan Menunda, serta Menjalin Komunikasi yang harmonis. Pada uji validitas dengan menggunakan product moment terdapat 60 item valid  dengan tingkar reabilitas  0,948 pada kategori sangat tinggi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan rumus kategorisasi berdasarkan distribusi normal. Manajemen stres SMP Negeri 132 Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori sedang dengan jumlah 36 siswa, atau 72%. Selanjutnya untuk kategori tinggi terdapat 8 siswa atau 16%. Dan kategori rendah hanya berjumlah 6 siswa atau 12%. Sedangkan tingkat manajemen stres secara keseluruhan berada pada kategori sedang dengan jumlah 34 siswa atau 68%. Selanjutnya untuk kategori tinggi terdapat 9 siswa atau 18% . Dan kategori rendah hanya berjumlah 7 siswa atau 14%. Oleh karena itu guru BK dapat memanfaatkan hasil penelitian untuk dijadikan pedoman pemberian layanan, supaya siswa SMP Negeri 132 Jakarta dalam menurunkan tingkat stress di masa pandemi Covid-19

    Konseling Individual Mengunakan Teknik Parenting Untuk Membangun Karakter Siswa

    Get PDF
    Pendidikan berkarakter merupakan hal yang sangat penting, dimana karakter adalah nilai dan pemikiran yang menjadi sikap mental bentuk melalui tindakan bersifat tetap, natural dan reflex. Karakter terbentuk dari lingkungan keluarga orangtua di rumah mempunyai peran penting dalam membentuk karakter anak orangtua memerlukan perencanaan dan tindak lanjut dalam pengasuhan yang patut bagi anaknya, sehingga orangtua perlu belajar tentang pengasuhan yang mampu mengembangkan atau membentuk karakter anaknya dan di sekolah guru bisa memberikan contoh ataupun sikap yang baik yang bisa dijadikan bahan pendidikan bagi seorang siswa sehingga suksesnya pendidikan. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan dan bebas dari kekerasan dan tindakan-tindakan tidak bermoral. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) berusaha memberikan gambaran solusi permasalahan peran orangtua dalam membentuk atau mengembangkan karakter anak di sekolah menengah pertama. Anak mampu untuk membangun karakter serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki melalui dukungan orangtua, dengan cara memenuhi kebutuhan anak, memberikan perlindungan kepada anak, dan memberikan pendidikan kepada anak baik pendidikan agama atau pun pendidikan umum. Pembelajaran di sekolah diharapkan tidak hanya menitikberatkan pada kecerdasan intelektual saja namun penting memperhatikan penanaman nilai-nilai karakter pada siswa dan pengembangan kultur (budaya) sekolah  sebagai aspek pembentukan karakter
    • 

    corecore