Edukatif - Jurnal Ilmu Pendidikan
Not a member yet
1624 research outputs found
Sort by
Analisis Materi Hak dan Kewajiban Warga Negara Melalui Metode Discovery Learning di Sekolah Menengah Kejuruan
Pemahaman siswa terhadap materi hak dan kewajiban warga negara masih tergolong rendah, yang disebabkan oleh dominasi metode pembelajaran konvensional dan minimnya keterlibatan siswa dalam proses belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model discovery learning pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila di SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan mixed method exploratory design, yang dilaksanakan dalam tiga tahap: pra-siklus, siklus, dan pasca-siklus. Data dikumpulkan melalui observasi, angket, dokumentasi, dan tes evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pemahaman siswa. Rata-rata nilai pemahaman siswa meningkat dari 54,04% pada pra-siklus menjadi 67,83% pada siklus, dan mencapai 79,26% pada pasca-siklus. Temuan ini mengindikasikan bahwa penerapan discovery learning mampu memperdalam pemahaman siswa terhadap konsep hak dan kewajiban sebagai warga negara serta meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses pembelajara
Makna Belajar Matematika melalui Permainan Tradisional sebagai Kajian Kualitatif terhadap Peningkatan Literasi Numerasi Siswa Sekolah Dasar
Kemampuan literasi numerasi siswa sekolah dasar di Indonesia masih tergolong rendah, salah satunya disebabkan oleh pembelajaran matematika yang abstrak, tidak kontekstual, dan minim integrasi budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menafsirkan makna belajar matematika melalui permainan tradisional khas Buton (Kambabawa, Kasedesede, dan Baguli) dari sudut pandang peserta didik sekolah dasar. Menggunakan pendekatan kualitatif-hermeneutik, data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi visual terhadap siswa kelas IV di SD Negeri 1 Nganganaumala, Kota Baubau. Hasil penelitian mengungkap tiga temuan utama: (1) permainan menjadi sarana kontekstual untuk membangun konsep numerasi seperti hitungan, urutan, dan estimasi; (2) siswa mengalami pembelajaran yang menyenangkan, reflektif, dan kolaboratif; serta (3) permainan tradisional memperkuat keterikatan siswa pada identitas budaya lokal. Permainan tradisional dipahami sebagai “teks budaya hidup” yang dimaknai secara aktif oleh siswa dalam interaksinya dengan konsep matematika formal. Penelitian ini menegaskan bahwa integrasi permainan tradisional dalam pembelajaran matematika tidak hanya meningkatkan pemahaman konseptual, tetapi juga menciptakan pembelajaran yang holistik, humanistik, dan transformatif dalam konteks budaya sisw
Model-Model Pengembangan Kewirausahaan dalam Pendidikan
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai model pengembangan kewirausahaan dalam konteks pendidikan. Disusun berdasarkan studi pustaka terbatas yang mengacu pada sejumlah artikel ilmiah yang membahas integrasi kewirausahaan dalam pembelajaran. Integrasi kewirausahaan dalam pembelajaran di Sekolah atau Perguruan Tinggi memiliki peranan penting dalam menanamkan wawasan, karakter dan keterampilan wirausaha. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan di Sekolah atau Perguruan Tinggi dapat dilakukan melalui implementasi model pembelajaran yang dalam tahapannya memuat kegiatan berwirausaha atau learning by doing. Oleh karena itu, berbagai desain pembelajaran seperti model: pendidikan karakter kewirausahaan, teacherpreneurship, pembelajaran melalui praktik usaha, pembelajaran kewirausahaan berbasis quantum learning atau proyek atau budaya lokal, teaching factory dan lainnya dirancang untuk memicu minat, intensi, kreativitas dan inovasi peserta didik dalam berwirausaha. Tulisan ini diharapkan memberikan kontribusi konseptual terhadap pengembangan strategi pembelajaran kewirausahaan yang efektif di lembaga pendidikan
Validasi Psikometrik Instrumen Kecemasan Statistik untuk Mahasiswa Psikologi di Indonesia Menggunakan Model Rasch
Kecemasan statistik merupakan secara signifikan mempengaruhi kinerja akademik, terutama di kalangan mahasiswa psikologi yang diharapkan dapat menguasai metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi validitas dan keandalan instrumen untuk mengukur kecemasan statistik, berdasarkan skala Statistical Self-Efficacy for Psychologists (SES-Psy). Sebanyak 373 mahasiswa psikologi dari enam perguruan tinggi di Jabodetabek yang telah menyelesaikan mata kuliah statistika dasar berpartisipasi dalam penelitian ini. Proses adaptasi mengikuti pedoman Beaton dengan empat orang ahli yang menilai validasi konten. Data dikumpulkan secara online dan dianalisis menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan model Rasch. Hasil CFA mengkonfirmasi beban faktor yang kuat dan indeks kesesuaian model yang sangat baik. Analisis Rasch memverifikasi bahwa instrumen tersebut memenuhi asumsi unidimensionalitas, independensi lokal, dan kesesuaian statistik. Semua kategori skala ditafsirkan dengan benar oleh responden dan tidak menunjukkan bias gender berdasarkan analisis DIF. Temuan ini menunjukkan bahwa instrumen yang diadaptasi secara psikometris valid untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan statistik di kalangan mahasiswa psikologi di Indonesia. Dengan standard setting berbasis Rasch, diketahui bahwa mayoritas responden penelitian ini diklasifikasikan mengalami kecemasan statistik sedang hingga tinggi. Instrumen ini dapat digunakan pada lingkungan pendidikan maupun dimanfaatkan untuk pengembangan intervensi kecemasan statistik
Korelasi Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning) pada Mata Pelajaran Geografi terhadap Hasil Belajar
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan korelasi antara pembelajaran berbasis web (e-learning) terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran geografi kelas X SMA Negeri 10 Pontianak. Menggunakan metode yakni deskriptif dengan bentuk penelitian hubungan (interrelation studies) dengan menggunakan cara penelitian korelasi (correlation studies). Sampel yang digunakan berjumlah 107 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik komunikasi tidak langsung dan teknik studi dokumenter. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket (kuesioner) dan dokumen hasil belajar siswa pada pembelajaran geografi kelas X SMA Negeri 10 Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan web (e-learning) pada pembelajaran geografi kelas X SMA Negeri 10 Pontianak sebesar 67,85% termasuk dalam kategori “cukup baik” hal ini disebabkan oleh banyaknya peserta didik yang masih baru dalam penggunaan web (e-learning) dengan indikator yang memiliki persentase paling tinggi adalah kelebihan web (e-learning) sebesar 81%. Sedangkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 10 Pontianak sebesar 98,39%. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan web (e-learning) dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi kelas X SMA Negeri 10 Pontianak
Pengembangan Kurikulum dan Desain Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Kota Tangerang Selatan
Kurikulum Merdeka memberikan ruang adaptasi yang luas bagi lembaga pendidikan untuk merancang kurikulum yang selaras dengan kebutuhan peserta didik dan konteks lokal. Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dan desain pembelajaran di SDN Serua Indah 02, Tangerang Selatan. Kajian ini mengisi celah penelitian yang masih terbatas dalam menggambarkan penerapan kurikulum kontekstual secara langsung di sekolah dasar urban multikultural pascapandemi. Kajian ini menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Temuan dalam kajian ini mengungkapkan bahwa KOSP dikembangkan secara partisipatif dan sistematis, dengan mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek, penguatan karakter, serta penggunaan teknologi sederhana. Guru berperan aktif dalam merancang modul ajar tematik dan fleksibel, sementara keterlibatan orang tua turut memperkuat implementasi pembelajaran. Model pembelajaran aktif seperti Problem-Based Learning dan Discovery Learning terbukti meningkatkan partisipasi dan motivasi belajar siswa. Temuan ini menegaskan bahwa desain kurikulum yang adaptif dan kolaboratif dapat menciptakan proses belajar yang lebih bermakna dan yang relevan dengan konteks lokal pada jenjang pendidikan dasar
The Effectiveness and Students’ Perception of Using Podcast in Students’ Listening Skill
In modern times, technology is used in education as a means of instruction. Listening is one of the English abilities that Indonesian students find difficult to learn. Listening is regarded as the most fundamental of the four primary skills of language development, hence it must be acquired first. Podcasts are one of the tools that may be utilized effectively to educate children listening skills. Is it effective to use podcasts to improve 10th grade students' listening abilities at Binar Ilmu Boarding School? This study's design is a mixed methods approach. This study will employ a quantitative research method to determine the effectiveness of listening skills gained through podcasts. The result revealed that the mean of the two classes were increasing. The experimental class mean score had improved from 38,57 in pre-test to 55,71 in post-test, while the controlled class mean score had improved from 40.00 in pre-test to 50,00 in posttest. In the paired t test, a value of 0.02 was obtained for the experimental class, meaning the data was <0.05 so Ha was accepted and Ho was rejected. This means that podcasts are effective for students' listening skills. Students' perceptions of podcasts are that students find it difficult to try to understand and listen to podcasts, but students are able to overcome their difficulties and students really enjoy listening to podcasts
Validitas dan Reliabilitas SCARED Berbahasa Indonesia Menggunakan Model Rasch
Gangguan kecemasan pada anak dan remaja Indonesia memerlukan instrumen diagnostik yang valid dalam Bahasa Indonesia, namun ketersediaannya masih terbatas. Penelitian ini menganalisis validitas dan reliabilitas instrumen SCARED (Screening for Children Anxiety Related Emotional Disorders) versi Bahasa Indonesia menggunakan model Rasch. Adaptasi instrumen dilakukan melalui forward-backward translation, review ahli, dan pilot study pada 51 siswa SMP. Hasil menunjukkan properti psikometrik yang baik dengan reliabilitas person 0,91 dan reliabilitas item 0,94. Separation index sebesar 3,14 (person) dan 4,00 (item) mengonfirmasi kemampuan instrumen membedakan responden dan item secara signifikan. Analisis fungsi informasi tes membuktikan instrumen sangat efektif (precision >0,80) dalam mengukur kecemasan pada rentang -2,0 hingga +2,0 logit. Nilai Real RMSE rendah (0,29 untuk person; 0,26 untuk item) mengindikasikan presisi pengukuran tinggi. Penelitian ini mengisi kesenjangan penting dengan menyediakan instrumen skrining kecemasan tervalidasi empiris untuk populasi anak dan remaja Indonesia, berkontribusi pada upaya deteksi dini dan penanganan gangguan kecemasan dalam konteks klinis dan pendidikan
Systematic Literature Review: Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Prososial Bystander pada Bullying di Kalangan Remaja Sekolah
Bullying menjadi masalah yang penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pada bullying tidak hanya terdapat peran pelaku dan korban saja, tetapi terdapat pula saksi bullying atau bystander. Bystander yang hadir dan memiliki perilaku prososial untuk membantu para korban dapat menekan ataupun menghentikan perilaku bullying. Oleh karena itu, perilaku prososial pada bystander merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konstruk psikologis yang dapat memengaruhi perilaku prososial bystander pada bullying. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) berdasarkan kerangka kerja PRISMA dan data inklusi. Artikel yang diulas pada penelitian ini berkisar antara tahun 2015-2025. Temuan menunjukkan moral elevation dan moral disgust, gratitude, compassion, forgiveness, happiness, spirituality, altruism, social capital, empati, sikap mengenai bullying, faktor personal dan situasional, program the Good Behavior Games (GBG). Temuan lainnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil berdasarkan jenis kelamin dan usia pada tingkat prososial. Temuan ini menekankan pentingnya perilaku prososial bystander pada bullying dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, sehingga dapat meminimalisir terjadinya bullying. Hasil penelitian dapat menjadi menjadi dasar dalam perancangan program pencegahan bullying yang lebih efektif melalui penguatan peran bystander prososial
Evaluasi Program P5 pada Fase C di SD Menggunakan Model DEM (Discrepancy Evaluation Model)
Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan program P5 di SD Negeri Salatiga 03 yang beralamatkan di Jl. Margosari No. 03, Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan model DEM (Discrepancy Evaluation Model) yang memiliki empat aspek yaitu desain, instalasi, proses dan produk. Subyek penelitian meliputi 1 kepala sekolah, 25 guru dan 29 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase kesenjangan. Hasil menunjukkan jika evaluasi pada aspek desain memperoleh persentase 0,10%. Artinya bahwa kemampuan aspek desain pada SD Negeri Salatiga 03 dalam memahami latar belakang, menyusun tujuan, dan juga memenuhi kebutuhan peserta didik pada program P5 sudah berjalan dengan baik. Untuk evaluasi instalasi, persentase yang muncul sebesar 0,10%. Artinya bahwa SD Negeri Salatiga 03 telah merencanakan program, pihak yang bertanggungjawab, tema, anggaran, serta sarana dan prasarana sebelum program tersebut diterapkan. Pada evaluasi proses, persentase yang muncul sebesar 0,13%. Artinya bahwa program P5 dapat berjalan dengan baik pada aspek proses. Namun aspek proses merupakan aspek yang memiliki kesenjangan paling tinggi diantara aspek lainnya. Jadi memerlukan tindak lanjut untuk memperbaiki komponen yang terdapat pada aspek proses. Untuk yang terakhir adalah evaluasi produk, persentase yang muncul sebesar 0,05%. Artinya bahwa SD Negeri Salatiga 03 sudah dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan sejak awal. Tujuan tersebut dapat dicapai secara bersama-sama dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan