10 research outputs found

    PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA ANAK KELOMPOK B TK ADINDA MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN 2013

    Get PDF
    Juwarti. X8111010. PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA ANAK KELOMPOK B TK ADINDA MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN 2013. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2013. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi melalui metode bermain peran pada anak kelompok B TK Adinda Mojolaban Sukoharjo Tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah anak didik dan guru kelompok B TK Adinda Mojolaban Sukoharjo Tahun 2013 dengan jumlah 16 anak didik yang terdiri dari 6 laki-laki dan 10 perempuan serta 2 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan pada pratindakan nilai ketuntasan mencapai 18,75%, kemudian dilakukan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan dengan nilai ketuntasan mencapai 43,75% dan pada siklus II menjadi 87,5%. Simpulan penelitian ini adalah penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada anak kelompok B TK Adinda Mojolaban Sukoharjo Tahun 2013. Kata kunci: Metode Bermain Peran, Kemampuan Bersosialisasi Juwarti. X8111010. THE APPLICATION OF ROLE PLAY METHOD TO IMPROVE THE SOCIALIZATION ABILITY FOR STUDENT AT GROUP B OF ADINDA KINDERGARTEN MOJOLABAN SUKOHARJO IN A YEAR OF 2013. Research Paper. Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University. Surakarta, July. 2013. The purpose of this Classroom Action Research is to improve the socialization ability by role play method for student at Group B of Adinda Kindergarten Mojolaban Sukoharjo in 2013. The research employs Classroom Action Research (CAR). The subjects of this research are the student and the teachers of Adinda Kindergarten Group B Mojolaban Sukoharjo that consist of 16 students; 6 boys and 10 girls, and 2 teachers. The research result shows in preaction, the score completeness is 18,75%, then the action in the first cycle results in 43,75%, and in the second cycle becomes 87,5%. The conclusion of this research is the application of role play method can improve the socialization ability by role play method for student at Group B of Adinda Kindergarten Mojolaban Sukoharjo in 2013. Keywords: Role play method, socialization ability

    PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TYPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 01 MANISREJO KOTA MADIUN

    Get PDF
    The objectives of this research was to measure the influence of cooperative learnig type make a-match towards studets’ achievement in Natural Science. This research was conducted at SD Negeri 01 Manisrejo, Madiun Municipality, term 2011/2012. The analysis concluded that: (1) students’ achievement of the experiment class with cooperative learnig type make a-match  was better than that of the control class with conventional model; and (2) the learning activity showed that the students with make-a-match model were more greatly interested in the learning process being more couragious, where students not only studied but also playing games, which entailed the better students’ achievement than those with conventional model who have become very passive

    Hubungan Self Compassion dengan Stres Family Caregiver Orang Dengan Skizofrenia (ODS) di Wilayah Kerja Puskesmas Mumbulsari Kabupaten Jember

    Get PDF
    Schizophenia is a mental illness shows psycological disorder, violent behavior, and inability self care. This has created a burden for family caregiver, financially, social, and psychological. The purpose of this study to identified the relationship between self compassion and stress of schizophrenis family caregiver in Puskesmas (PHC) Mumbulsari Jember. The study used correlation study with the cross sectional approach. The sampling was counted 35 family caregiver using total sampling. The instrument used self compassion scale (α=0,89) and stres in family (α=0,977). The result showed that the average self compassion of family caregiver was 71.31(26-104). While the average stress of family caregiver was 18,74 (0-28). Bivariate analysis using pearson test showed that there was no correlation between self compassion and stress of schizophenia family caregiver in Puskesmas (PHC) Mumbulsari Jember. There was no correlation between stress of schizophenia family caregiver and gender, age, education level, profession, relationship with schizophenia patient, and long tending of family caregiver. This has showed that family caregiver covered stress and showed a positive self acceptance. Actually, family caregiver showed that noncompliance of patient recovery, many of them was not accompanying schizophenia patient to public health, and neglecting schizophenia patient. Counseling and health promotion should be enhanced psychological health of family caregiver in treating schizophrenia patient in community through public health care serving. Keywords: Schizophrenia, stress family caregiver, self compassio

    MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMPN 6 PONTIANAK

    Get PDF
    AbstractThe study aims to explain and analyze intrinsic and extrinsic motivation in the form of desires and desires to succeed, encouragement and needs in learning, hopes and ideals, appreciation, conducive learning environment and interesting learning activities for students of class VIII E in social studies subjects at SMP Negeri 6 Pontianak. This research uses a qualitative methods. The results showed that (1) The desire and success of the participants did not do the assignments given by the studentsseriously. (2) The encouragement and the needs of the studenst’ learning teachers could be said to be poor, the students who looked lack of focus and look bored. (3) Expetations and ideals of participants can be quite good, but do not have a major impact in influencing students’desire to be more active in learning social studies subjects. (4) Awards in learning given by teachers to students can be is said to be good enough in fostering learning impiulse in student. (5) Learning environment can be said to be unfavorable, students feel overheating due to be inadequate classroom facilities (6) Learning activities can be said to be inadequate, students often feel bored in social studies learning because the methods used by teacher are less varied. Keywords: Learning Motivations, Students

    Pengembangan Media Animasi Berbasis Android Materi Sistem Saraf untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMA K

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan media pembelajaran biologi pada materi sistem saraf berbasis android untuk siswa SMA kelas XI yang layak digunakan sebagai sumber belajar di kelas maupun di luar kelas (2) mengetahui peningkatan sikap ilmiah peserta didik selama proses pembelajaran menggunakan media animasi berbasis android dan hasil belajar peserta didik setelah menggunakan media animasi berbasis android. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu studi pendahuluan, desain produk, pengembangan produk, revisi, produk akhir. Populasi penelitian adalah peserta didik Siswa SMA kelas XI. Subjek Coba dalam penelitian ini adalah 55 orang, terdiri atas 1 orang ahli media, 1 orang ahli materi, 1 orang ahli kependidikan, 1 orang guru biologi, 3 orang teman sejawat, 3 orang uji coba satu-satu, 15 orang uji coba kelompok kecil dan 30 orang peserta didik uji coba lapangan. Teknik pengumpulan data adalah lembar angket, lembar observasi, lembar soal pretes dan posttes. Hasil penelitian menunjukan sebagai berikut. 1) Media animasi berbasis android hasil pengembangan ditinjau dari aspek materi berkriteria baik, aspek desain dan strategi pembelajaran berkriteria baik, aspek teknik dan tampilan berkriteria sangat baik. 2) sikap ilmiah peserta didik berdasarkan angket sikap ilmiah pada uji coba lapangan berkriteria sedang. Sedangkan berdasarkan hasil observasi sikap ilmiah peserta didik pada uji coba lapangan sangat bagus ditunjukkan partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Selanjutnya ketuntasan pada hasil belajar sebesar 0% meningkat menjadi 70%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media animasi berbasis android materi sistem saraf hasil pengembangan layak digunakan untuk meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar kognitif peserta didik kelas XI

    PENGARUH STORE ATMOSPHERE, DISPLAY PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI MIROTA KAMPUS YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh store atmosphere,display produk dan promosi terhadap pembelian Impulsif di Mirota Kampus Yogyakarta (kajian pada mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta). Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang pernah bertransaksi di Mirota Kampus Yogyakarta. Sampel yang diambil sebanyak 90 responden.Hasil dari penelitian ini adalah (1) store atmosphere secara parsial tidak berpengaruh terhadap pembelian impulsif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sigifikansi (P) >0,05 yaitu 0,888 >0,05 atau nilai t hitung - 0,142 0,05 yaitu sebesar 0,112>0,05 atau t hitung 0,1721,96793.(4) store atmosphere, display produk, dan promosi secara simultan (bersama-sama) terhadap pembelian impulsif. Hal ini ditunjukkan nilai signifikasi untuk pengaruh store atmosphere, display produk, dan promosi terhadap pembelian impulsif secara simultan terhadap pembelian impulsif F tabel 2,71. (5) Nilai koefisien beta tersebut <0,05 yaitu sebesar 0,247<0,05 ata

    Pengelolaan Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran

    No full text
    Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskrisikan pengelolaan sarana dan prasarana dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMP Negeri 2 Kabawo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu kepala sekolah, kepala pengelola sarana dan prasarana, guru, dan sisiwa. Pengumpulan data dilakukan dengan obsevasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, mereduksi, menyajikan, dan menarik kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) perencanaan sarana dan prasarana yakni kepala sekolah bersama kepala pengelola sarana dan prasarana, guru, dan tata usaha merencanakan kegiatan menyusun perencanaan sarana dan prasarana melalui rapat tahunan dengan mengikuti panduan dan standar jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas dan kesiapan dana, 2) pengadaan sarana dan prasarana dilakukan berdasarkan keputusan kepala sekolah dengan memakai bantuan anggaran dari dana BOS. Proses pengadaannya dilakukan dengan membeli, kemudian dibagikan dimasing-masing kelas dan ruang kerja, 3) pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan dengan pengecekan berkala, perbaikan berdasarkan kondisi bangunan. Pengecekan dilakukan secara berkala untuk pencegahan kerusakan berat atau kecelakaan yang tidak diinginkan dalam mendukung kegiatan belajar mengajar
    corecore