Efektivitas Pemanfaatan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Audio Visual Menggunaka Software Adobe Untuk Materi Fisika Intii Kelas XII

Perkembangan IPTEK semakin mendorong upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas dari pengembangan media pembelajaran Fisika berbasis Audio-Visual yang dirancang dalam pembelajaran Fisika. Metode yang digunakan ialah ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Analyze (analisis) isinya penentuan subjek uji, aplikasi yang akan digunakan dalam pembuatan video dan pengumpulan referensi materi,Development (Perancangan) isinya dirancang Storyboard (urutan narasi + gambar) sebagai media pembelajaran fisika yang dikembangkan sesuai hasil analisis sebelumnya), pembuatan video, pembuatan instrumen pengumpulan data disesuaikan dengan aspek-aspek yang akan dinilai, Development (pengembangan) isinya realisasi produk dan validasi pada ahli materi dan ahli media, Implementation (implementasi) isinya ditayangkan pada subjek melalui aplikasi Zoom meeting, Evaluation (evaluasi) Data dikumpulkan melalui instrumen pengambilan data berupa lembar kuesioner terhadap 1 ahli materi, dan 1 ahli media, serta angket respon terhadap 15 mahasiswa/i Fisika dan Pendidikan Fisika UKSW tingkat awal pada materi atom Fisika Inti dengan hipotesis ≥75% merespon positif. Berdasarkan analisis data yang telah diolah secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. melalui kuesioner terhadap ahli materi dan ahli media didapati hasil 94,17%, dan hasil angket respon didapati 93,68% dari seluruh aspek sebagian besar subjek menyatakan media pembelajaran fisika berbasis audio visual yang dibuat sudah layak dijadikan media pembelajaran.As science and technology advance, reform efforts in the utilization of technological outcomes in the learning process become more common. The goal of this study was to determine the efficacy of developing Audio-Visual-based Physics learning medium for use in Physics classes. ADDIE is the method that was used (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Analyze (analyze) the contents of determining the test subject, the program that will be used to create films, and the reference material that will be collected. The content is designed (development). Making films, adjusting the data collection instrument to the aspects to be examined Storyboard (story sequence + visuals) as a physics learning medium produced based on the results of earlier analysis, Implementation (implementation) displays the contents on the subject using the Zoom meeting application. Development (development) includes product realization and validation for material specialists and media experts. Observation (evaluation) Data is gathered using data collecting instruments such as a questionnaire sheet for one material expert and one media expert, as well as answer questionnaires for 15 early-level SWCU Physics and Physics Education students on nuclear material, with a 75 percent affirmative response rate hypothesis. Data analysis that has been descriptively, qualitatively, and quantitatively processed. The results of a questionnaire to material and media experts were 94.17 percent, and the results of the questionnaire responses found 93.68 percent of all aspects, with the majority of the subjects stating that the audio-visual-based physics learning media that was created was worthy of being used as learning media

Desain Eksperimen Karakterisasi Perilaku Udara Sekitar dalam Tinjauan Sebagai Gas Ideal atau Gas Nyata

The aim of this study is to characterize the behavior of the environmental air using a simple method which can be implemented as a learning media in senior high school or undergraduate students. The method used is experimental which combined with curve fitting. From the curve fitting step, the behavior of the air can be explained. Otherwise, the quantitative data such as Van der Waals constants can also be obtained. From this study obtained that the Van der Waals constants, a and b, of the chosen air samples as large as (11.23 ± 0.84) J.m3/mol2 and (2.04 ± 0.15) × 10-3 m3/mol respectively. These results can be used to predict that the chosen air samples will act as an ideal gas at 636.5 K and 105 Pa in temperature and pressure respectively.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perilaku udara sekitar dalam tinjauan sebagai gas ideal atau gas nyata dengan metode sederhana yang dapat diterapkan sebagai media pembelajaran baik di tingkat perguruan tinggi maupun sekolah menengah atas. Metode yang digunakan adalah eksperimen yang dipadukan dengan pencocokan kurva. Informasi terkait kecenderungan perilaku udara sekitar diperoleh dari tahapan pencocokan kurva. Nilai kuantitatif yang berupa konstanta Van der Waals dari sampel udara sekitar juga dapat diperoleh dari persamaan hasil pencocokan kurva yaitu a dan b secara berturut-turut sebesar (11.23 ± 0.84) J.m3/mol2 dan (2.04 ± 0.15) × 10-3 m3/mol. Nilai konstanta yang diperoleh dapat digunakan untuk memprediksi bahwa sampel udara yang diamati akan berperilaku sebagai gas ideal ketika bersuhu 636.5 K dengan tekanan 105 Pa

Composites and nanocomposites (volume 4)

xvii, 210 p. ; 24 c