64 research outputs found

    SINTESIS SUPERKONDUKTOR BI1.6PB0.4SR2CA2CU3OY DENGAN METODE SOLID STATE REACTION DAN KARAKTERISASI STRUKTUR MIKRO

    Get PDF

    Menyediakan buku panduan keselamatan di makmal teknologi perpaipan, Fakulti Teknologi Kejuruteraan KUiTTHO

    Get PDF
    Tujuan kajian ini dijalankan adalah untuk membantu pihak pengurusan Makmal Teknologi Perpaipan (MTP) di Fakulti Teknologi Kejuruteraan (FTK) Kolej Universiti Teknologi Tun Hussien Onn (KUiTTHO) meningkatkan tahap keselamatan dengan menghasilkan Buku Panduan Keselamatan serta mengenalpasti faktor-faktor yang perlu diambil perhatian untuk mengatasi beberapa masalah yang ada. Sampel kajian terdiri daripada 34 pelajar yang merupakan pelajar yang sedang dan pernah mengikuti program Kemahiran Kerja Paip di KUiTTHO serta masing�masing seorang pensyarah dan juruteknik yang bertugas di MTP KUiTTHO. Instrumen yang digunakan dalam kajian ini ialah borang soalselidik yang mengandungi 16 item dan temuramah beserta produk kajian iaitu Buku Panduan Keselamatan bagi MTP. Maklumat diproses dan dianalisis menggunakan perisian SPSS 11.0 dan diukur dengan kaedah peratusan serta skor min. Hasil kajian mendapati purata responden berpuashati dengan langkah-langkah keselamatan yang telah dilaksanakan dan peraturan yang diamalkan. Dengan penghasilan Buku Panduan Keselamatan juga ia diyakini mampu memberi nafas baru dalam pengurusan yang lebih efektif. Adalah diharapkan agar hasil kajian ini akan menjadi rujukan kepada penyelidik lain bagi meneruskan kajian lanjutan dengan lebih terperinci berkaitan amalan keselamatan di makmal

    Utilization of Coal Bottom Ash and Cattle Manure as Soil Ameliorant on Acid Soil and Its Effect on Heavy Metal Content in Mustard (Brassica juncea)

    Get PDF
    Coal bottom ash and cattle manure can be used as soil ameliorant. The application of coal bottom ash and cattle manure can improve the soil chemical properties, such as pH and the amounts of available nutrients in soil. The objective of the study was to understand the effect of coal bottom ash and cow manure application on soil chemical properties and heavy metal contents in soil and mustard (Brassica juncea).  A pot experiment was conducted in a greenhouse, including three treatment factors, i.e. age of coal bottom ash (fresh, 4 months and 2 years), dose of coal bottom ash, i.e. 0, 40 and 80 Mg ha-1, and dose of cattle manure, i.e. 0 and 10 Mg ha-1. The results show that the application of coal bottom ash and cattle manure increased the pH and the amounts of total-N, available-P and exchangeable cations (K, Ca and Mg) of the soil. The application of coal bottom ash increased the amounts of Pb, Cd and Co in the soil, but did not increase the amounts of Pb and Co in mustard, while the application of cattle manure increased the amount of Cd both in soil and mustard.  Keywords: Coal bottom ash, cattle manure, heavy metal, mustard, soil amelioran

    Analisis tingkat implementasi good corporate governance pada usaha kecil dan menengah

    Get PDF
    Perusahaan Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia mempunyai peran sangat penting dalam perekonomian nasional.  Pemerintah telah menetapkan Rencana Pengembangan Jangka Panjang (2005-2025) dengan salah satu program stratejiknya berupa penguatan posisi UKM dengan memperperbaiki akses terhadap jasa keuangan, produksi, pemasaran dan manajemen. Selain hal tersebut, penelitian yang ada menunjukkan bahwa permasalahan sustainability UKM merupakan masalah serius, yang diyakini karena faktor ekonomi. Salah satu faktor ekonomi adalah persoalan kritis yakni lemahnya mekanisme tata kelola (governance) perusahaan. Permasalahan governance umumnya ada pada manajemen/pengelola organisasi UKM. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melakukan investigasi dalam mengidentifikasi sebuah dasar pengetahuan (knowledge base) atas implementasi good corporate governance pada sektor UKM, serta mengidentifikasi aspek pengaturan yang perlu dimodifikasi atas implementasi good corporate governance pada sektor UKM. Kuisioner penelitian dikirimkan kepada 150 calon responden (pemilik dan atau manajer) dan dianalisis dari 49 responden yang berpartisipasi. Survei pada penelitian ini menemukan bahwa implementasi mekanisme good corporate governance pada UKM di wilayah Malang Raya masih sangat terbatas. Implikasi dari penelitiaan ini adalah perlunya melakukan eksplorasi lebih lanjut terhadap dimensi governance yang lebih cocok untuk mendukung terciptanya mekanisme good corporate governance pada UKM

    Analisis tingkat implementasi good corporate governance pada usaha kecil dan menengah

    Get PDF
    Perusahaan Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia mempunyai peran sangat penting dalam perekonomian nasional.  Pemerintah telah menetapkan Rencana Pengembangan Jangka Panjang (2005-2025) dengan salah satu program stratejiknya berupa penguatan posisi UKM dengan memperperbaiki akses terhadap jasa keuangan, produksi, pemasaran dan manajemen. Selain hal tersebut, penelitian yang ada menunjukkan bahwa permasalahan sustainability UKM merupakan masalah serius, yang diyakini karena faktor ekonomi. Salah satu faktor ekonomi adalah persoalan kritis yakni lemahnya mekanisme tata kelola (governance) perusahaan. Permasalahan governance umumnya ada pada manajemen/pengelola organisasi UKM. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melakukan investigasi dalam mengidentifikasi sebuah dasar pengetahuan (knowledge base) atas implementasi good corporate governance pada sektor UKM, serta mengidentifikasi aspek pengaturan yang perlu dimodifikasi atas implementasi good corporate governance pada sektor UKM. Kuisioner penelitian dikirimkan kepada 150 calon responden (pemilik dan atau manajer) dan dianalisis dari 49 responden yang berpartisipasi. Survei pada penelitian ini menemukan bahwa implementasi mekanisme good corporate governance pada UKM di wilayah Malang Raya masih sangat terbatas. Implikasi dari penelitiaan ini adalah perlunya melakukan eksplorasi lebih lanjut terhadap dimensi governance yang lebih cocok untuk mendukung terciptanya mekanisme good corporate governance pada UKM

    EVALUASI PROGRAM ZERO WASTE NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2022 (Studi Kasus Kecamatan Sekarbela Kota Mataram)

    Get PDF
    Penelitian ini berfokus pada pembahasan mengenai Evaluasi Program Zero Waste Nusa Tenggara Barat Tahun 2022 di Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Adanya kebiasaan membuang sampah yang dilakukan oleh masyarakat yaitu membuang sampah tidak pada tempatnya, seperti pada sungai, selokan, jalan raya, sampai tanah kosong dan juga kurangnya pemahaman serta kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah menjadi barang yang berguna dan bernilai ekonomis. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana Program Zero Waste Nusa Tenggara Barat Tahun 2022 di Kecamatan Sekarbela itu berjalan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan fakta lapangan yang ditemukan pada lokasi penelitian. Hasil/temuan Program Zero Waste Nusa Tenggara Barat di Kecamatan Sekarbela ini sudah diimplementasikan dengan baik oleh pemerintah seperti, PILSADAR (Pilah Sampah Dari Rumah), PASCA (Patrol Sampah Kecamatan Sekarbela), MAGGOT SAMPLE, JBB (Jumat Bersih Bersama), dan Rabu Bersedekah sampah yang menjadi program unggulan pemerintah Kecamatan Sekarbela. Pemerintah melakukan sosialisasi baik secara langsung melalui media sosial yang dimiliki oleh Kecamatan Sekarbela, proses ini telah dilakukan oleh pemerintah terkait kelima progam yang dimiliki pemerintah Kecamatan Sekarbela. Manfaat yang dihasilkan merupakan keberhasilan awal yang dirasakan oleh semua kalangan masyarakat seperti berkurangnya jumlah sampah yang dibuang ke TPA dan barang-barang bekas yang dapat diolah kembali sehingga, kegiatan atau pola kehidupan seperti ini memberikan akibat yang sangat positif bagi masyarakat kecamatan sekarbela yang berakhir pada kebersihan lingkungan, udara yang lebih segar, sejuk, sehat dan nyaman serta mengurangi resiko terjadinya banjir. Pencapaian inilah yang dirasakan saat ini oleh pemerintah dan masyarakat yang ada di kecamatan sekarbela

    Integrating Local Customs in Mini-Drama Project to Improve Speaking Confidence and Promote Contextual and Fun Learning for Multilingual and Multiethnic EFL Classes: What Do College Students Think?

    Get PDF
    This research is aimed to ascertain the integration of local customs (indigeneous languages, traditional costumes, local folklores) of Sasambo communities in mini-drama activities for multilingual and multiethnic EFL classes to improve student’s speaking confidence and promote contextual and fun learning based on the students’ perspectives. This study investigated the students' perceptions on: (a) forming groups with mixed ethnic and language background members; (b) using traditional costumes in mini-drama performance; (c) theming the mini drama based on local Sasambo folklores; and (d) the students’ overall perception on integrating local customs in mini-drama project. Data of this survey research were collected through a questionnaire, interview, and classroom observations. A total of 238 first-semester students from various study programs at the University of Mataram were involved. The results show that the majority of students expressed positive and very positive views towards the integration of local cultures in mini-drama project. They responded positively to setting the group in mixed ethnic and language backgrounds to perform the mini-drama (96.2%), wearing traditional costumes for mini-drama performances (92%), theming mini-drama based on the local Sasambo folklores that translated into English (94.5%), and showing positive impacts of integrating local Sasambo customs (indigeneous languages, traditional costumes, local folklores) in a mini-drama project on improving the students’ speaking skill, confidence, and happiness (92.8%)

    Persepsi Mahasiswa BIPA Australia terhadap Kegiatan Ekskursi Berkonsep Edu-Tourism ke Laboratorium Sampah Pamansam

    Get PDF
    This study focuses on investigating the perceptions of Australian BIPA students concerning the concept of integrating edu-tourism within an IFL excursion program. Seven Level-3 IFL students of Australia enrolling in the BIPA RUILI In-Country Program in Lombok Indonesia were invited to join the survey. Data collection method was carried out through a questionnaire survey. The survey consisted of 11 perceptional questions that included 6 positive and 5 negative questions. The questions were divided into 2 types: (1) questions regarding the concept of education and (2) questions regarding the concept of tourism integrated in the excursion activities. While the former was related to the socialization on waste reuse and recycle process, the training on making by-products made of plastic waste, the speakers’ use of Bahasa Indonesia during the program, and the instructors’ supervising excellence according to the IFL students; the latter was related to the visit to bio-fuel tank and its by-products i.e. the organic fruits and vegetables, and the visit to the organic flower garden grown by the Pamansam members. Results showed that the majority of respondents had a very positive opinion about intergating both the educational and tourism concepts into the IFL excursion program, 90.5% and 95.7% respectively. On average, 93% respondents think that integrating the concepts of education and tourism into the context of IFL excursion program is very constructive. Thus, it is suggested that integrating education and tourism concepts within IFL context be actively promoted in order to increase foreign students’ motivation to study Bahasa Indonesia as well as to support the national vision of “Endorsing Bahasa Indonesia as International Language by 2045”

    Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam Menghadapi Risiko Banjir di Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pasarkliwon di Kota Surakarta bertujuan untuk mengetahui kerentanan penduduk, pemukiman dan infrastruktur dan kapasitas penduduk. Measuremants kerentanan yang menggunakan skala lokal yang melibatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Metode yang digunakan untuk determinine kerentanan sosial yang mencetak dan pembobotan faktor yang berpengaruh. Analisis kerentanan fisik bangunan menggunakan ketinggian banjir dan bahan bangunan. Kapasitas diidentifikasi dari populasi beresiko berdasarkan kesiapan banjir, adaptasi, kerjasama antar kelompok masyarakat ketika banjir terjadi. Tingkat kapasitas populasi yang terdiri dari pernyataan kapasitas dan persepsi diukur menggunakan Skala Likert. Hasil analisis berdasarkan 113 rumah tangga menunjukkan bahwa rumah tangga dengan tingkat rendah kerentanan sosial adalah 17%, kerentanan moderat 66% dan kerentanan yang tinggi 17%. Berdasarkan kerentanan fisik bangunan, bangunan tipe 6, semen-berlantai berdinding kayu lapis, adalah jenis bangunan yang paling rentan. Sedangkan, bangunan ketik 4 dan 5, semen berdinding ubin berlantai semen dan, yang jenis bangunan yang tidak rentan. Tingkat kapasitas dan persepsi penduduk kelas menengah, baik yang terletak di daerah rawan bencana tinggi, sedang, rendah dan tidak rentan, tidak memiliki perbedaan.ABSTRACT This research was conducted in Pasarkliwon sub district in Surakarta City aimed to determine the vulnerability of population, settlements and infrastructure and the capacity of the population.  Vulnerability measuremants were using local scale  involving people living in flood prone areas. Methods used to determinine  social vulnerability were scoring and weighting of the influential factors. Analysis of the physical vulnerability of buildings using the height of  floodwaters and the building materials. Capacity identified from population at risk based on flood preparedness, adaptation, cooperation among community groups when floods occured. Population capacity level consisting of  statement of capacity and the perception was measured using Likert Scale. The result of  analysis based on 113 households shows that household with low level of social vulnerability was 17%, moderate vulnerability 66% and high vulnerability 17%. Based on physical vulnerability of buildings, building type 6, cement-floored walled plywood, is the most vulnerable building types. Whereas, buildings type 4 and 5, cement-walled tile-floored and cement, were types of building that were not vulnerable. Capacity and perception levels of middle-class inhabitants, either located in disaster prone areas of high, medium, low and not prone, have  no difference.
    • …
    corecore